Untuk mengambil bidikan bangunan yang serba mencengangkan, komposisinya pun penting, karena ini menentukan penempatan subjek dalam bingkai. Di Bagian 3 pada serial 4 bagian ini, kita akan mencermati teknik komposisi efektif yang akan menonjolkan subjek Anda. (Foto oleh: Takeshi Akaogi, Diedit oleh: Etica)
Sertakan orang di dalam pemandangan
Walaupun Anda mungkin hanya ingin memotret bangunan itu sendiri, namun pada hampir sebagian besar tujuan wisata, akan selalu ada orang di sekitarnya. Karena itu, meskipun ada kalanya Anda harus menunggu sampai tidak ada orang di sekitar, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menyertakan orang dalam bidikan Anda untuk menciptakan polesan akhir yang bagus pada foto Anda. Orang-orang bisa cukup efektif untuk memberikan kesan skala bangunan yang Anda potret, jadi tujukan untuk memotret mereka apabila kebetulan berada pada posisi yang tidak menghalangi tampilan bangunan, atau apabila ada seseorang yang berpose sangat menarik.
EOS 6D/ EF24-70mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/250 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Cerah tetapi berawan/ Lokasi: Meiji Yasuda Seimei Building, Marunouchi, Tokyo
Gunakan lensa telefoto dan menempatkan bangunan di latar belakang gambar
Lensa telefoto adalah lensa dengan sudut pandang sempit yang menangkap sebagian pemandangan. Setelah memutuskan subjek utama, cara Anda menyertakan bangunan di latar belakang akan memberi perbedaan besar, tergantung posisi Anda dan pada sudut mana kamera diposisikan. Contohnya, menempatkan bunga di depan bangunan yang menjadi subjek utama sambil menyatukan bagian bangunan yang menonjol di latar belakang akan menambah daya pikat bangunan.
Untuk belajar selengkapnya tentang karakteristik lensa telefoto, bacalah artikel ini:
Lensa FAQ #7: Apa perbedaan antara Lensa telefoto 200mm dan 300mm?
EOS M/ EF-M55-200mm f/4.5-6.3 IS STM/ FL: 100mm (160mm pada kesetaraan film 35mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/125 det.)/ ISO 2500/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Cerah tetapi berawan/ Lokasi: Tokyo Station, Marunouchi, Tokyo
EOS 6D/ EF24-70mm f/4L IS USM/ FL: 44mm/ Aperture-priority AE (f/4.0, 1/40 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Cerah tetapi berawan/ Lokasi: Mitsubishi Ichigokan Museum, Marunouchi, Tokyo
Menangkap gambar orang bergerak yang diburamkan dengan rana lambat
Apabila menyertakan orang dalam bingkai sewaktu memotret bangunan, kalau mereka mendominasi latar depan, mata pemirsa cenderung tertuju ke wajah orang. Pada saat seperti itu, cobalah menggunakan kecepatan rana lambat. Dengan memburamkan gambar orang – yaitu, apabila mereka ditangkap sebagai buram gerakan – Anda bisa mencegah pemirsa untuk tidak menujukan perhatiannya kepada salah satu orang di kerumunan, sehingga bidikan bangunan menjadi lebih mengesankan. Dan, karena goyangan kamera mudah terjadi pada kecepatan rana lambat, maka, sewaktu melakukan pemotretan dengan menggenggam kamera, tetapkan kecepatan rana ke sekitar 1/4 detik pada yang terendah, dan posisikan kamera secara mantap.
Untuk saran lainnya tentang cara menggunakan kecepatan rana lambat untuk menciptakan keburaman yang disengaja, bacalah:
Pengaturan Kamera yang Digunakan untuk Bidikan Rana Lambat yang Mencengangkan!
EOS 6D/ EF24-70mm f/4L IS USM/ FL: 35mm/ Aperture-priority AE (f/22, 1/4 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Cerah tetapi berawan/ Lokasi: Mitsubishi Ichigokan Museum, Marunouchi, Tokyo
Pengaturan untuk pemotretan pada kecepatan rana lambat
Bagi pemula, saya sarankan menggunakan Aperture-priority AE (Av) mode, karena dengan menetapkan f-number tinggi (misalnya, f/22) dan kecepatan ISO rendah (ISO100), akan menyebabkan kecepatan rana lebih lambat.
(Pelajari tentang berbagai mode Auto Exposure dalam artikel ini.)
Sebaliknya, jika Anda ingin menetapkan kecepatan rana spesifik, gunakan mode Shutter speed-priority AE (Tv). Setelah memutuskan kecepatan rana (misalnya, 1/4 detik), kamera akan secara otomatis menentukan kecepatan ISO dan f-number.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
EOS 6D (Body)
EF24-70mm f/4L IS USM
EF-M55-200mm f/4.5-6.3 IS STM
Sebagai fotografer, Akaogi terutama bekerja untuk majalah dan menulis buku yang memperkenalkan fotografi dan berbagai saran praktis. Ia juga mengajar di lokakarya fotografi.
Tim di balik layar majalah kamera Jepang “Camera Biyori” serta sejumlah buku lainnya. Juga mengatur berbagai acara dan menjalankan "Tanoshii Camera School", sekolah fotografi.