Kejuaraan Canon PhotoMarathon Singapore XV 2017: Hari Tantangan yang Sukses bagi Antusias Fotografi
Diadakan tanggal 23 September 2017 (Sabtu), edisi 2017 kompetisi fotografi tahunan terbesar di kawasan, Canon PhotoMarathon XV telah digelar di Singapura yang menarik sekitar 1500 para antusias fotografi dari segala usia dan berbagai tingkat pengalaman. Mari kita lihat apa yang terjadi di acara ini.
Persiapan
Diadakan di Suntec Singapore Convention & Exhibition Centre pada hari Sabut, 23 September 2017, edisi ke-15 Canon PhotoMarathon Singapore telah menarik sekian banyak antusias fotografi dari segala usia dan latar belakang, berkisar dari berbagai tim pelajar sekolah yang didampingi para guru, hingga keluarga, tua dan muda. Terdapat 32 gerai pendaftaran dan semuanya selalu dipenuhi oleh para peserta yang mendaftarkan diri hingga pk 08.30 saat Competition Brief (Keterangan Singkat Kompetisi) dimulai.
Para peserta menunggu giliran mereka (kiri) dan mendaftarkan diri (kanan) pada gerai pendaftaran di lokasi.
Mencoba kamera Canon dan lensa di Canon Village (atas). Di antara berbagai produk yang dipajang, terdapat lensa super telefoto, seperti EF200-400mm f/4L IS USM Extender EF 1.4xIII dan EF500mm f/4L IS II USM, serta kamera, seperti EOS M100 baru, EOS 6D Mark II, dan EOS-1D X Mark II paling canggih (kanan). Sebagian peserta bahkan membeli kamera di tempat, dengan harga khusus dalam acara ini.
Para peserta mencari inspirasi dari dinding karya para pemenang Canon PhotoMarathon tahun lalu.
Tema
Seperti tahun sebelumnya, para peserta diberi waktu tiga jam per tema untuk menangkap dan mengajukan bidikan mereka. Penyuntingan di kamera memang bisa dilakukan tetapi tidak menggunakan perangkat lunak penyuntingan, dan gambar dinilai berdasarkan kesesuaian tema, seberapa kreatif tema tersebut ditafsirkan, serta tekniknya, misalnya, penggunaan warna, cahaya dan bayangan serta komposisi.
Tema 1: Tilt (Miring)
Mungkin, karena hari itu hujan, banyak peserta terlihat mengambil bidikan pertama mereka di sekitar tempat acara. Area Suntec City dan Marina Square dipenuhi oleh fotografer yang sedang bekerja, menjelajahi berbagai sudut dan pose.
Karya yang dinilai bagus oleh para juri adalah yang berupaya melampaui kemiringan horizon gambar, menyatukan keterampilan menggunakan cahaya, bayangan, dan seperti yang dikatakan oleh Goto Aki, "unsur peluang yang menentukan sebuah foto". Sebagian peserta bahkan menggunakan pantulan akibat hujan dalam foto mereka.
Para peserta sedang beraksi—memotret dari sudut yang berbeda-beda.
EOS 750D/ EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Manual exposure (f/5.6, 1/4000 det., EV±0)/ ISO 6400/ WB: Auto
Foto oleh: Dex Ngiam Chao Yi (Hadiah Pertama, Tema 1 - Miring, kategori Pelajar)
PowerShot G7 X/ FL: 9mm (setara 14,4mm)/ (f/2, 1/1250 det., EV±0)/ ISO 125/ WB: Auto
Foto oleh: Goh Si Hui (Hadiah Ketiga, Tema 1 – Miring, kategori Terbuka)
Tema 2: Perayaan
Tema 2, “Perayaan”, diumumkan pada tengah hari, saat matahari berada di balik langit dan para peserta pun menyebar lebih jauh lagi ke lapangan. Sementara sebagian peserta mencari peristiwa gembira yang penuh semangat, seperti acara pernikahan dan kejayaan dalam olahraga, peserta lainnya menemukan bidikan ideal mereka dalam perayaan yang akrab dan menghangatkan hati di rumah—atau bahkan di dunia mungil, tepat di kaki mereka.
EOS 5D Mark III/ EF50mm f/1.4 USM/ FL: 50mm/ Manual exposure (f/2, 1/125 det, EV±0)/ ISO 640/ WB: Manual – Suhu Warna (5300K)
Foto oleh: Chew Kay Ching Edmund (Hadiah pertama, Tema 2 – Perayaan, kategori Terbuka)
FL: 105mm/ Manual exposure (f/20, 1/320 det., EV±0)/ ISO 2500/ WB: Auto
Foto oleh: Wong Chek Poh (Hadiah kedua, Tema 2 – Perayaan, kategori Terbuka)
Setelah mengajukan entri mereka untuk Tema 2, banyak peserta yang memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan kamera dan lensa mereka dibersihkan secara gratis, dan ini membentuk antrean panjang pada EOS Cleaning Station yang dilayani olah delapan petugas pembersih lensa dan kamera profesional.
Tema 3: Misterius
Dengan kamera dan lensa yang sudah dibersihkan semuanya, para peserta pun siap melaksanakan tema ketiga dan terakhir, yaitu "Misterius". Saat itu sudah sekitar pukul 3 sore, dan cuaca akan cerah hingga waktu tenggat pukul 6 sore. Namun, seperti yang terlihat pada karya yang diajukan, Anda tidak memerlukan suasana malam untuk menyelubungi gambar Anda dengan aura misteri.
EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 18mm (setara 29mm)/ Manual exposure (f/4, 1/100 det., EV±0)/ ISO 320/ WB: Auto
Foto oleh: Miko Pang Yun Xuan (Hadiah pertama, Tema 3 – Misterius, kategori Pelajar)
EOS 5D Mark III/ EF24-70mm f/2.8L USM/ FL: 70mm/ Manual exposure (f/22, 5 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Foto oleh: Lersom Loungpon (Hadiah pertama, Tema 3 – Misterius, kategori Terbuka)
Setelah semua karya diajukan, para peserta bebas menjelajahi sekian banyak gerai menarik di lokasi acara dengan santai. Terlihat antrean panjang di gerai pencetakan komplimen, dan di sana tersedia 10 printer PIXMA serta staf acara yang siap membantu pengguna mencetak karya favorit mereka dalam ukuran A4 atau 4R. Para peserta pun berasyik-ria di gerai foto lengkap bertema Jepang, dan gerai foto 360°, yang memajang tiga puluh kamera EOS 1300D.
Para fotografer dengan senang menjepretkan kamera di gerai foto yang disediakan oleh Canon dan para mitranya.
Staf Canon membantu para peserta menyiapkan gambar untuk dicetak di gerai pencetakan komplimen.
Para peserta menyaksikan dengan tertarik saat karya yang diajukannya dipajang pada layar LCD besar.
Penilaian: Foto yang bagus akan selalu berbagi tentang sejumlah elemen utama
Sementara itu, di ruang juri, ketiga juri PhotoMarathon, Eddie Sung, Goto Aki, dan Justin Mott, berpacu dengan waktu untuk menilai karya foto yang masing-masing mendekati angka 4500. Para juri mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda-beda—Sung adalah fotografer musik fine art, Goto memfokuskan pada lanskap alami, dan latar belakang Mott adalah jurnalisme foto—tetapi gagasan yang membuat foto "bagus" terbukti cukup universal, paling tidak untuk PhotoMarathon ini.
Para juri Canon PhotoMarathon XV Singapore 2017 (dari kiri): Goto Aki, Eddie Sung dan Justin Mott
“Semuanya cukup jelas mengenai para pemenang dalam tiap kategori dan para pemenang secara keseluruhan… Mungkin Anda mengira kami banyak berargumentasi, tetapi pada akhirnya, ada sejumlah elemen utama tertentu yang membuat sebuah gambar tampak bagus, dan elemen utama tertentu yang kami nilai, sehingga tidak banyak yang diperdebatkan, seperti yang saya perkirakan," kata Mott.
Goto sependapat, dan dengan mengamati bahwa selain kreativitas, gambar yang mendapatkan skor rata-rata tinggi cenderung berbagi sejumlah fitur umum, seperti pencahayaan yang bagus, memanfaatkan garis-garis yang baik, dan komposisi yang seimbang.
Sung merangkumkannya dengan baik, "Gambar [yang kami pilih] berbicara kepada kami. Kami semua memang berbeda, tetapi kami bisa mengetahui gambar mana yang merupakan pilihan utama."
Para pemenang
Best of Show – Kategori Pelajar: Luong Ngoc Thanh Thao, LaSalle College of Arts
Satu EOS 60D, satu lensa, dan satu kisah yang bagus
Saat kami menemuinya setelah hadiah diumumkan, Thao masih terkejut atas kemenangannya yang tidak diduga. “Saya tidak mengira bisa berhasil…begitu banyak orang yang memiliki kamera profesional. Saya hanya memiliki kamera EOS 60D dan satu lensa prima, jadi saya kurang percaya diri," ia mengakuinya.
Tetapi, kemenangannya membuktikan, bahwa keterampilan memang perlu—dan mungkin juga, sedikit keberuntungan dalam menemukan subjek yang tepat pada saat yang tepat. Menjumpai para pekerja konstruksi yang sedang mengerjakan galeri tempat duduk untuk ajang F1, ia tertarik oleh kisah kerja tim yang berlangsung selama berjam-jam di bawah sorotan matahari yang panas terik, dan menyeberangi jalan untuk mengamatinya lebih jauh. Perjumpaan itu, dipadukan dengan kejelian mata mengenai estetika dan keterampilan menggunakan kamera, menghasilkan bidikan yang meraih hadiah kedua baginya dalam kategori Pelajar untuk tema "Miring".
Luonh Ngoc Thanh Thao, Best of Show—pemenang Kategori Pelajar
"Tilt" (Miring). Hadiah kedua, kategori Pelajar
EOS 60D/ FL: 50mm (setara 78,6mm)/ Manual exposure (f/4.5, 1/2500 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Manual – Suhu Warna (6800K)
Foto oleh: Luong Ngoc Thanh Thao
Best of Show – Kategori Terbuka: Jirawat Saiwuttinon
Analisis dan konseptualisasi yang mendetail
Dengan memiliki kisah di balik tiap foto, juga sangat penting bagi Jirawat, yang berasal dari Thailand. Ini adalah kunjungan pertamanya ke Singapura, dan ia mengakui bahwa temanya sedikit lebih sulit daripada PhotoMarathon sebelumnya yang ia ikuti di Bangkok. Ia tidak sempat memperoleh informasi tentang lokasi di Singapura sebelum acara diselenggarakan, dan karya yang diajukan untuk PhotoMarathon ini diambil di tempat sekitar, termasuk kamar hotelnya.
Jirawat menyampaikan, bahwa alih-alih memotret banyak gambar secara nonstop, ia lebih memilih memfokuskan upayanya untuk menganalisis tema, mengkonseptualisasikan bidikan ideal, kemudian menyusun rencana untuk mewujudkannya. "Ketika mereka mengumumkan temanya, pertama-tama saya akan mencatatnya. Selanjutnya, saya akan menggambar [bidikan yang saya bayangkan] di atas kertas, kemudian merencanakan apa yang harus dilakukan dan ke mana saya harus pergi untuk mengungkapkan cerita dalam gambar saya Meskipun terdapat kontras dari pendekatan jurnalistik pemenang Kategori Pelajar, Thao, namun, ini mungkin pencerminan keseimbangan yang baik dalam pendekatan pemotretan yang diamati para juri pada karya yang diajukan.
Jirawat Saiwuttinon, Best of Show—pemenang Kategori Terbuka
"Tilt" (Miring). Hadiah pertama, Kategori Terbuka.
EOS 6D Mark II/ EF24-70mm f/2.8L II USM/ FL: 59mm/ Manual exposure (f/7.1, 1/160 det., EV±0)/ ISO 1000/ WB: Manual – Suhu Warna (2500K)
Foto oleh: Jirawat Saiwuttinon
Para pemenang hadiah The Best of Show, mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Kejuaraan Canon PhotoMarathon Asia 2018, semua biaya ditanggung panitia, di antara sekian banyak hadiah lainnya.
Tim Pemenang Tantangan: GYMN
Keseimbangan kerja tim dan perseorangan
Kategori Tantangan Tema merupakan tambahan baru pada Canon PhotoMarathon. Tim pemenang ditentukan berdasarkan total poin yang diberikan kepada semua karya yang diajukan oleh setiap individu anggota tim.
Tim pemenang tahun ini adalah GYMN, yang namanya dibentuk dari nama para anggotanya. Meskipun ini adalah pertama kali mereka berpartisipasi dalam PhotoMarathon secara bersama-sama, namun para anggotanya berkumpul secara teratur untuk memotret kembang api. Pada awalnya, mereka "tertegun" oleh temanya saat pertama kali diumumkan, tetapi dengan berpartisipasi secara bersama-sama, tentu ada manfaatnya. Salah seorang anggotanya, Chua Yao Jun mengatakan kepada kami tentang cara mereka urun-rembug dan saling berbagi gagasan foto, kemudian "[pergi] ke salah satu tempat dan mencoba beberapa konsep yang berbeda-beda". Mereka juga akan saling membantu untuk memegang perlengkapan atau bahkan bertindak sebagai model. Memang, rasa persahabatan sesama tim tampak jelas selama wawancara, bahkan ketika mereka saling menggoda dan berbagi cerita lucu dari pengalaman mereka.
Apakah GYMN punya saran bagi mereka yang mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam Canon PhotoMarathon di tahun depan? Cuma satu: "Pantang menyerah!" Memang, acara ini berlangsung lama, tetapi dengan penghayatan fotografi dan kawan yang tepat untuk memacu semangat, Anda jangan menyerah dan hasilkan bidikan Anda yang terbaik.
Anggota GYMN (dari kiri): Mark Ong, Chua Yao Jun, Gin Tay, dan Nikki Chiang
EOS 6D/ EF100mm f/2.8L Macro IS USM/ FL: 100mm/ Manual exposure (f/4, 1/400 det., EV±0)/ ISO 320/ WB: Auto
Foto oleh: Chiang Yeo Chyi (Nikki)
Anggota GYMN, Nikki Chiang memenangkan hadiah ketiga, Kategori Terbuka, untuk Tema 3, “Misterius” dengan gambar ini, yang dibilang oleh para anggota tim "bidikan seseorang yang duduk di pojok gelap"
Kesimpulan: Apa yang telah kita pelajari dari Canon PhotoMarathon XV Singapore 2017
1. Jangan menunggu sampai hari berlangsungnya acara untuk mencari inspirasi
Banyak peserta yang kami ajak bicara mengatakan bahwa mereka kurang memiliki inspirasi dan kreativitas. Para pemenang, serta para fotografer berpengalaman, berbagi cerita bahwa mereka sering dan secara konsisten mencermati berbagai karya fotografer lain, dan mempelajari cara mengambil bidikan. Sebagian bahkan mengambil gagasan dari desain seni lukis murni dan grafik. Ini cara yang bagus untuk menghimpun gagasan dan inspirasi, bahkan sebelum acara berlangsung.
2. Jika Anda memotret bersama teman, pastikan bidikan Anda tidak terlihat terlalu mirip
Seperti yang diamati oleh para juri, memiliki subjek yang sama, di lokasi yang sama, dan saling berbagi gagasan, kerap menyebabkan teman-teman Anda mengajukan bidikan yang terlihat sangat mirip. Untuk bidikan yang lebih unik, pastikan Anda menjelajahi sudut yang berbeda-beda, atau konsep yang berlainan dari teman-teman Anda.
3. Acara ini pun bagus untuk mempererat persahabatan dan mendapatkan teman baru
Bagi sekian banyak peserta, peristiwa ini juga memberikan kesempatan ganda, acara bersama keluarga dan berkumpul dengan teman-teman. Sebagian kelompok bahkan memberi tahu kami bahwa mereka pernah bertemu pada PhotoMarathon sebelumnya! Menanggapi tema yang serba mengasah otak memang sangat bagus untuk mempererat persahabatan, dan setiap orang sama-sama mencintai fotografi, sehingga tidak mengherankan kalau Anda mendapatkan sahabat fotografi melalui acara ini.
Untuk bidikan gambar lainnya yang memenangkan hadiah dan informasi selengkapnya mengenai Canon PhotoMarathon di kawasan Asia lainnya, kunjungilah situs Canon PhotoMarathon di
https://photomarathon.canon-asia.com/2017/regional/id/home
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!