Yang Baru pada EOS 6D Mark II: 13 Fitur Utama (Bagian 1)
Apa perbedaan EOS 6D Mark II yang baru saja diumumkan, dari EOS 6D? Di Bagian 1 dari serial yang terdiri atas 2 bagian ini, kita mencermati 7 dari 13 perbaikan penting, mulai dari fitur di depan kamera yang menyertakan sensor CMOS dan prosesor gambar DIGIC. (Foto oleh Ryo Ohwada, Jiro Tateno. Dilaporkan oleh Ryo Ohwada)
#1: Sensor CMOS 26,2MP
Tampaknya, Canon telah mencurahkan segala teknologi baru yang dimilikinya ke dalam sensor CMOS 26,2 megapiksel yang baru saja dikembangkan pada EOS 6D Mark II, dilengkapi kisaran dinamis yang lebih lebar dari pendahulunya, dan memang layak dibanggakan. Zoom in pada bagian gambar yang dibidik kamera, memperlihatkan detail yang jernih dan digambarkan secara persis.
Pada gambar di bawah, sang fotografer menurunkan nilai Sharpness (Ketajaman) dalam pengaturan default Picture Style (Standard), karena preferensi pribadi. Meskipun begitu, gambarnya masih terlihat wajar dan jernih berkat jumlah piksel sensor yang tinggi.
EOS 6D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/8.0, 1/250 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Foto oleh Ryo Ohwada
#2: Menangkap lebih banyak detail pada kecepatan ISO tinggi dengan DIGIC 7
Seandainya Anda perlu memperbesar gambar untuk dicetak pada kertas foto ukuran A3, dengan menggunakan kecepatan ISO hingga 6400 seyogianya bisa menjamin hasil gambar yang jernih dan alami, berikut detail yang direproduksi secara memadai dan pada level noise yang bisa diterima. Meskipun ini bergantung pada pemandangannya, namun untuk ukuran yang sama, pada kecepatan ISO 12800 ke atas, noise dan penurunan resolusi gambar di bagian tepi yang halus, bisa kentara secara jelas. Namun demikian, kalau gambar Anda dimaksudkan untuk digunakan pada blog dan media sosial, kualitas gambar seyogianya tidak akan menjadi masalah, bahkan jika Anda membidik pada ISO 40000, kecepatan ISO native maksimal.
EOS 6D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/2 det., EV-1,0)/ ISO 3200/ WB: Auto
Foto oleh Ryo Ohwada
#3: Pemotretan beruntun hingga 6,5 fps
Sistem mirror drive (gerakan cermin) yang sudah diubah pada EOS 6D Mark II, memiliki kecepatan pemotretan beruntun hingga secepat 6,5 fps, bahkan dengan resolusi gambar 26,2 megapiksel. Mode pemotretan beruntun senyap yang menahan noise mekanis hingga minimal, juga tersedia sampai 3 fps.
#4: Koreksi aberasi lensa, termasuk koreksi difraksi
EOS 6D Mark II juga menyertakan fitur koreksi aberasi lensa yang sama, seperti yang ada pada EOS 5D Mark IV, yang memungkinkan koreksi aberasi, distorsi dan difraksi. Khususnya, fungsi koreksi difraksi mampu mengoreksi penurunan kualitas gambar yang disebabkan oleh difraksi, terutama pada aperture kecil, misalnya f/16.
Jika Anda mencermati gambar yang telah menerapkan koreksi difraksi (misalnya seperti gambar di bawah), Anda akan melihat bahwa bagian tepi objek, diburamkan oleh difraksi, tampak jernih dan terbentuk setelah dikoreksi. Koreksi semacam itu sangat berguna, khususnya apabila Anda melakukan deep focusing, atau teknik lainnya yang melibatkan penggunaan aperture yang amat sangat kecil.
Untuk detail lebih lanjut mengenai fungsi koreksi aberasi lensa, bacalah artikel berikut ini:
EOS 5D Mark IV: Koreksi Aberasi Lensa—Mencermati Secara Dekat (Bagian 1)
EOS 5D Mark IV: Koreksi Aberasi Lensa—Mencermati Secara Dekat (Bagian 2)
EOS 6D Mark II/ EF16-35mm f/2.8L III USM/ FL: 35mm/ Aperture-priority AE (f/22, 1/40 det., EV+0,3)/ ISO 400/ WB: Auto
Foto oleh Ryo Ohwada
Diffraction correction - ON
Diffraction correction - OFF
EOS 6D Mark II/ EF16-35mm f/2.8L III USM/ FL: 18mm / Manual exposure (f/16, 1/2 det.)/ ISO 100/ WB: Daylight
Foto oleh Jiro Tateno
Sebuah gambar yang diambil dengan deep focusing. Titik fokus di bagian tengah gambar, pada laut, dengan aperture ditetapkan ke f/16 untuk mendapatkan penggambaran tajam dari semua benda dalam gambar, dari kerikil besar, bundar di latar depan sampai ke tebing batu karang di belakang. Tidak ada aberasi maupun distorsi yang kentara, karena koreksi aberasi lensa ditetapkan ke 'ON'. Filter 2-stop graduated neutral density (GND) juga digunakan lantaran kontras kecerahan yang begitu nyata.
#5: Konstruksi kedap debu, kedap tetesan air agar tetap tangguh di lingkungan yang sangat tidak bersahabat
Pada gambar di sebelah kanan, bagian yang menampilkan weather-sealing (penyekatan cuaca), digambarkan dalam warna merah, dan Anda bisa melihat bahwa bagian tersebut menyertakan wadah baterai dan tutup slot kartu. Bagian berwarna hijau adalah struktur yang sudah diperhalus untuk menyingkirkan debu dan kotoran. Bersama-sama, semua bagian tersebut memastikan, bahwa Anda bisa secara aman membidik dekat tempat seperti air terjun atau di area berdebu tanpa khawatir akan merusak kamera Anda. Perlindungan terhadap debu dan tetesan air setara dengan yang dimiliki EOS 6D.
#6: Genggaman yang nyaman
Bagian depan bodi, di mana jemari Anda bersinggungan saat memegang kamera, sudah diperlebar agar genggaman lebih mudah dan mantap. Hal ini membuat kamera semakin nyaman dipegang, bahkan apabila lensa yang dipasang adalah lensa yang lebih berat, seperti lensa telefoto, atau lensa dengan aperture besar.
#7: Tata-letak terminal kontrol jarak jauh yang lebih baik
Pada model terdahulu, terminal remote control (kontrol jarak jauh) berada di samping bodi, sehingga sulit untuk ditemukan apabila memotret di tempat gelap, misalnya untuk astrofotografi dan fotografi malam. Pada EOS 6D Mark II, fitur ini sudah digeser ke bagian depan bodi agar lebih mudah dijangkau. Ini adalah pembaruan yang sederhana, yang secara nyata meningkatkan penggunaan yang lebih bersahabat.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Tokyo tahun 1975. Daru sekitar tahun 1990, ia menambatkan diri dengan alam melalui kegiatan memancing, dan fotografi. Dari tahun 1999, ia berkelana ke seluruh negeri, mengambil sejumlah foto dengan tema "Natural Beauty" (Keindahan Alam). Pada saat ini, ia memasok foto hasil karyanya untuk berbagai majalah, buku, poster, kalender dan lain sebagainya. Ia mengadakan pameran foto "Okinawa" pada tahun 2010, dan "Northern Lights - Journey of Light/ Iceland" pada tahun 2017.
Ryo Ohwada yang lahir di Prefektur Miyagi pada tahun 1978, adalah lulusan dari Tokyo Polytechnic University’s Graduate School of Arts. Pada tahun 2005, karyanya terpilih untuk ditampilkan dalam pameran “reGeneration.50 Photographers of Tomorrow” yang diadakan di Musée de l'Élysée, Swiss. Karya lainnya juga telah dipamerkan, di Jepang maupun di luar Jepang, misalnya, di galeri LUMAS di Jerman. Ohwada terus memamerkan hasil karyanya yang unik kepada masyarakat umum, dan secara aktif memberikan hasil karyanya ke berbagai majalah serta media periklanan, dan sering mengadakan pameran berkelompok maupun perorangan. Ia juga merupakan seorang dosen di Tokyo Polytechnic University.