Cosplayer Menjalin Ikatan Melalui Fotografi & Komunikasi di C3 AFA Thailand 2017
Acara populer, C3 Chara Expo (C3) dan Anime Festival Asia (AFA) adalah acara budaya Jepang yang sudah meluas ke seluruh Asia. Penggabungan dua acara populer menjadi satu, C3 AFA 2017 diadakan di Bangkok tahun ini. Arena ini menjadi tempat berkumpulnya cosplayer dan terhubung melalui fotografi dan komunikasi. Saya akan melaporkan lebih lanjut mengenai acara akbar ini. (Dilaporkan oleh Kazuyo Kawatoko)
Acara Keren Jepang terbesar di Asia, sekarang diadakan untuk pertama kalinya di Bangkok!
Kolaborasi pertama antara 2 acara budaya Jepang terbesar, C3 dan AFA, diadakan di Bangkok untuk pertama kalinya, pada tanggal 10 dan 11 Juni, 2017. Pada acara ini, terlihat kerumunan pengunjung yang berdandan secara berkelompok dan membentuk antrean panjang sejak pagi hari.
Acara ini diadakan di pusat kota Bangkok di Paragon Hall yang terletak di lantai atas Siam Paragon, di samping Siam BTS Station. Pada acara itu, ada penjualan figurin eksklusif yang hanya ditemukan di acara seperti ini, rilis ulang manga yang populer, presentasi oleh sejumlah perusahaan yang memamerkan sejumlah mobil yang didesain dengan karakter mereka, serta deretan penggemar yang membeli cendera mata dari berbagai gerai. Di panggung khusus yang dikelilingi oleh sekitar 800 penonton, kumandang suara dari aktor Jepang terkenal, yang menjadi tuan rumah acara bincang-bincang dan pertunjukan konser mini, serta disambut tepuk tangan meriah dari para penggemar.
Toru Furuya merupakan yang pertama dalam panel aktor suara aktif saat ini di Jepang yang diundang untuk menjadi tuan rumah acara bincang-bincang di hadapan 800 penonton yang memenuhi ruang pertunjukan.
Canon, mitra resmi imaging untuk acara ini, mengelilingi panggung dengan sejumlah gerai serba besar. Gerai di dekat pintu masuk memungkinkan para peserta untuk mencoba printer yang ringkas SELPHY CP1200. Selain itu, ada juga gerai fotografi yang terletak mengarah ke belakang tempat acara.
Di gerai fotografi, terdapat hiasan latar dari pertunjukan populer, seperti “Pokémon”, “Your Name”, serta “Ultraman Heroes”, dan para peserta bisa berinteraksi dalam photo-shoots (acara memotret) eksklusif dengan cosplayer. Deretan tokoh ini bisa dinikmati siapa saja tanpa menghiraukan usia maupun gender. Foto yang diambil, bisa dicetak di tempat, menggunakan printer seri PIXMA MG dari Canon. Ini merupakan kesempatan yang langka bagi para penggemar untuk mendapatkan cetakan foto mereka yang berkualitas tinggi secara gratis, dan banyak dari mereka yang menikmati photo-shoots serta pencetakannya.
Di samping semua itu, ada juga sesi tanda tangan oleh cosplayer tersohor dari negara lain, seperti Tiongkok dan Taiwan, yang membentuk antrean panjang para remaja di sejumlah gerai. Ini sungguh merupakan awal yang menjanjikan, seperti terlihat pada ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan yang terpancar dari semua wajah penggemarnya.
Di gerai fotografi cosplay Canon, para penggemar berkesempatan mengambil foto bersama cosplayer, yang kemudian dicetak dalam format besar, langsung di tempat, dipasang pada bingkai khusus dan diberikan kepada mereka sebagai cendera mata. Banyak yang terkagum kegirangan, melihat hasil gambar yang jelas dan indah!
Di pojok pengalaman SELPHY, para peserta dapat memilih foto yang mereka suka dari kamera atau smartphone milik mereka, menghubungkannya ke printer melalui Wi-Fi, dan mencetaknya secara langsung di tempat. Staf petugas yang sabar di gerai, juga membantu para peserta menggunakan printer.
Sesi foto Cosplayer diadakan di dalam gerai dan di luar tempat acara.
AFA yang diadakan setiap tahun tidak pernah gagal menghadirkan berbagai karakter dari segala lapisan masyarakat, dan pada acara tahun ini pun sama saja. Ada banyak cosplayer Thailand yang berkumpul di tempat acara diselenggarakan. Baik di dalam maupun di luar tempat, tanpa menghiraukan gender, kita bisa melihat berbagai cosplayer berpawai di tempat acara, mengenakan kostum mereka dan menikmati acara ini. Bahkan, ada juga sesi tanda tangan oleh cosplayer Thailand yang tersohor, dan banyak cosplayer lainnya yang membentuk antrean panjang untuk mendapatkan kesempatan pada acara tanda tangan ini. Popularitas cosplay yang begitu luas di kawasan ini bisa dilihat melalui acara ini.
Para peserta yang antusias berlimpah ruah, juga menyebar ke area di luar arena acara, dan banyak pelajar yang terlihat memakai tata rias dan kostum, dan mengubah mereka menjadi tokoh cosplay. Banyak fotografer amatir yang saling bertukar saran serta kiat, dan mereka pun menikmati pengambilan gambar di acara ini.
Fotografer sedang mengarahkan cosplayer untuk berpose saat mengambil foto. Dengan meninjau kembali foto dan memotret ulang bilamana perlu, para fotografer dan cosplayer bekerja sama untuk menghasilkan mahakarya. Misalnya, sesi foto mini diadakan di semua arena, di dalam dan di luar tempat acara.
Para peserta yang berdandan, sedang istirahat dan santai sejenak di sejumlah area di pinggir tempat acara.
Kami mencoba mewawancarai beberapa dari sekian banyak fotografer, yang menikmati sesi foto langsung ini. Di sini, kami akan memamerkan sebagian foto cosplayer yang mereka ambil, serta menanyakan kepada mereka, mengapa mereka mencintai fotografi cosplay.
"Saya merasa sangat gembira apabila bisa mengambil foto yang bagus"
EOS 60D/ EF 50mm f/1.8 II/ FL: 50mm (setara 80mm)/ Manual exposure (f/2, 1/60 det.)/ ISO 800/ WB: Auto
Foto oleh Por Chan Photography
Pada saat ini, Por adalah mahasiswa tahun ke-4 di sebuah universitas yang merangkap sebagai fotografer paruh waktu untuk fotografi pernikahan. Ia mengatakan, bahwa ia lebih suka fotografi cosplay. "Kalau Anda dapat menghiasi kostum yang indah untuk cosplay, tentu saja bagus, tetapi sebagai seorang fotografer, Anda harus bisa menonjolkan keindahan dan suasana cosplayer serta keadaan di sekelilingnya. Fotografi lebih sulit daripada cosplay, tetapi saya sangat senang apabila dapat mengambil gambar yang bagus. Karena itulah saya bisa dibilang sebagai fotografer!"
Pilihan perlengkapan Por Chan: EOS 60D dengan lensa EF50mm f/1.8 II. "Dengan lensa ini, saya bisa menciptakan bokeh yang indah dalam foto saya. Saya memiliki banyak kesempatan untuk mencoba memotret orang, dan bisa dibilang bahwa lensa ini mampu menonjolkan pesona subjeknya."
"Saya tidak bisa berhenti memotret, karena, memang saya sangat menikmati mengambil foto berbagai karakter!"
EOS 600D/ EF40mm f/2.8 STM/ FL: 40mm (setara 64mm)/ Manual exposure (f/2.8, 1/60 det.)/ ISO 400/ WB: Auto
Foto oleh Momo
Memperkenalkan fotografer cosplay, Momo, yang berhasil memilih tempat terbaik di arena acara dengan pencahayaan alami yang paling indah untuk pemotretannya. "Acara ini memiliki banyak tokoh yang berkumpul sekaligus. Dari komedi cinta hingga genre fantasi, kesempatan mengambil gambar berbagai tokoh dari beragam pertunjukan sungguh menarik minat saya. Tatkala saya membidik sambil tetap mengingat berbagai adegan dan suasana yang berbeda-beda. Alangkah bagus kalau karya saya pun bisa menorehkan kata-kata (sambil tertawa)."
Momo dengan kamera kesayangannya, EOS 600D. Pilihan lensanya: Semuanya ada 4 lensa, yaitu EF85mm f/1.8 USM, EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM, EF-S17-55mm f/2.8 IS USM, dan EF40mm f/2.8 IS USM, masing-masing digunakan menurut adegan/pemandangan yang paling sesuai. Dengan senang hati ia bercerita kepada kami mengenai perjalanannya ke Jepang tahun lalu bersama sejumlah teman, dan mereka memotret cosplayer di distrik perbelanjaan dan dekat sungai.
"Saya mencoba menonjolkan pesona alami subjek saya"
EOS 70D/ FL: 30mm (setara 48mm)/ Manual exposure (f/1.8, 1/80 det.)/ ISO 800/ WB: Auto
Foto oleh MOS
"Saya selalu pergi ke acara seperti ini, karena saya berkesempatan mengambil gambar cosplayer yang serba menggemaskan!" Kata MOS sambil tertawa cekikikan. Ia merasa bahwa dengan bergembira-ria dan santai, adalah aspek paling penting untuk mendapatkan pose yang bagus dari cosplayer. "Meluangkan waktu untuk berbicara dengan orang yang sesungguhnya di balik cosplayer, sementara sesi pemotretan membuat mereka nyaman dan memungkinkan potret mereka menyiratkan karakternya lebih alami."
MOS dengan miliknya yang berharga, EOS 70D. Baginya, lensa sudut lebar lebih baik untuk menghasilkan kesan jarak dari sang model."
"Alangkah bagus kalau bisa memasangkan lampu LED pada 5D Mark IV untuk membidik, suatu hari kelak"
EOS 700D/ EF35mm f/2 IS USM (FL: setara 56mm)/ Shutter-priority AE (f/2.2, 1/125 det.)/ ISO 400/ WB: Auto
Foto oleh Game
Game, seorang mahasiswa tahun pertama di universitas, tampak menonjol dengan EOS 700D miliknya yang dilengkapi lampu LED saat ia melakukan pemotretan. "Saya menyukai lampu LED, karena dapat menghasilkan cahaya yang lebih lembut. Memang berbeda dari lampu kilat eksternal - ini lebih nyaman, tinggal membidik sambil mengamati. Anda bisa menggunakannya, bahkan sewaktu merekam video." Sewaktu ditanyakan, apakah ada kamera apa pun yang ia inginkan berikutnya, ia mengatakan kepada kami bahwa, seandainya bisa, ia ingin sekali mencoba menggunakan EOS 5D Mark IV. "Saya ingin mencoba menggunakan lampu LED saya dengan kamera termutakhir yang ada di pasar."
Game bersama EOS 700D kesayangannya. Ia punya banyak kesempatan untuk menggunakan lampu LED miliknya.
"Saya tidak ingin melakukan apa pun kecuali memotret, sepuas hati"
EOS 1100D/ EF-S18-200mm f/3.5-5.6 IS/ FL: 18mm (setara 29mm)/Manual exposure (f/3.5, 1/25 det.)/ ISO 400/ WB: Auto
Foto oleh Ai
Ai tampak sedang mengarahkan teman cosplayer-nya untuk berpose, sambil tetap menjaga suasana yang harmonis dan menyenangkan. "Saya tidak ingin melakukan apa pun kecuali memotret, tanpa harus memikirkan tentang apa saja. Bepergian bersama teman, memilih pakaian dan tata rias, memotret dan mengunggahnya ke media sosial. Cuma itu saja yang Anda perlukan untuk berasyik-ria, bukan?" katanya dengan penuh semangat. Ia juga bekerja sama dengan beberapa teman untuk melakukan pemolesan pasca-pemotretan, sambil terus berdiskusi dengan mereka.
Ai (kanan), dengan temannya, Tae (kiri). Bodi warna merah EOS 1100D memang cocok baginya! Lensa favoritnya yaitu EF-S18-200mm f/3.5-5.6 IS. "Hanya dengan memiliki satu lensa ini saja, sudah sangat nyaman. Lensa ini juga begitu ringan, dan tidak akan pernah saya buang!", katanya.
Mengarahkan bidikan untuk menangkap pose yang menonjolkan sisi terbaik orang yang dipotret
EOS 60D/ FL: 35mm (setara 56mm)/ Manual exposure (f/2, 1/100 det.)/ ISO 320/ WB: Auto
Foto oleh M @THIS TIME
M adalah asisten kamera di perusahaan majalah cosplay Thailand. "Tiap cosplayer memiliki pose dan aksi yang bisa menonjolkan pesona tokoh yang mereka utarakan. Saya ingin menangkap momen itu," katanya. Karena ia memiliki banyak kenalan di tempat kerja pada acara itu, ia menghubungi mereka untuk bekerja sama dalam pemotretan, sambil berasyik-ria berbarengan. Hal itulah yang menariknya ke acara ini.
Kamera pilihan M yaitu EOS 60D. Sewaktu ia sedang berupaya memiliki EOS 5D Mark II, ia mengatakan, bahwa ia berharap mendapatkan lebih banyak lagi lensa dalam waktu dekat.
"Sesuaikan perasaan pada tiap bidikan sambil memotret, dan itulah cara Anda mendapatkan foto yang serba bagus"
EOS 7D/ EF 24-70mm f/2.8 USM/ FL: 35mm (setara 56mm)/ Aperture-priority AE (f/2.8, 1/60 det.)/ ISO 800/ WB: Auto
Foto oleh Noon
Pada saat ini, Noon adalah mahasiswa di universitas dan seorang insinyur industri yang bercita-cita tinggi. Selama masa pertumbuhannya, ia menyukai anime dan fotografi, dan sudah sewajarnya kalau ia mulai melakukan fotografi cosplay. "Agar dapat melakukan cosplay dengan baik dan menjadikannya sebagai tokoh Anda, menurut saya, tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Sewaktu mengambil foto, saya suka menyisipkan perasaan ke dalam gambarnya. Menurut pendapat saya, begitulah cara Anda bisa menjalin hubungan dengan foto yang bagus." Noon mempertimbangkan, bahwa komunikasi adalah aspek yang sangat penting sewaktu memotret.
Noon yang terlihat mengesankan, mengenakan jaket hitam dan topi. Ia senang menggunakan EOS 7D dengan lensa EF24-70mm f/2.8L USM.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Seorang fotografer yang tinggal di Bangkok, ikut ambil bagian dalam NIPPON CREATE Ltd. Setelah tinggal di berbagai kota di sejumlah negara, di seluruh dunia, seperti di Afrika Selatan dan Nepal, seraya menciptakan banyak karya baru, ia pindah ke Bangkok, dan bermukim di sana. Ia aktif dalam kegiatan yang begitu ulas di kawasan Asia Tenggara, misalnya, periklanan, majalah, serta pembuatan film. Kamera pilihannya adalah EOS 6D, dan ia lebih memilih kamera yang ringan, karena ia biasanya membawa dua kamera sambil berkeliling menyusuri jalanan untuk memotret.