Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Inspirations >> Photos & People

Wawancara dengan Fotografer Selebritas Hajime Kamiiisaka (2): Berbagai Kiat Dagang fotografer

2016-08-18
2
3.4 k
Dalam artikel ini:

Fotografer Profesional Kamiiisaka sangat dipercaya oleh sejumlah artis pop Jepang, seperti Momoiro Clover Z, Kyary Pamyu Pamyu, dan AKB48, yang sudah akrab bagi para penggemar budaya pop Jepang. Di Bagian 2 wawancara ini, ia memberi kita sebagian wawasan tentang apa yang membantunya menonjol sebagai fotografer profesional.

Ketika ditanyakan tentang rahasianya untuk tetap berada di jajaran terdepan sekian lamanya sebagai fotografer freelance, Kamiiisaka menjawab bahwa ia hanya menjalankan tugasnya. Di Bagian 2, Kamiiisaka secara antusias berbicara tentang berbagai hal yang ia perhatikan sebagai seorang profesional, misalnya mengitari tempat pemotretan yang akan dilakukan, serta menangani perlengkapannya.


Untuk Bagian 1 wawancara ini, silakan klik tautan di bawah:
Wawancara dengan Fotografer Selebritas Hajime Kamiiisaka (1): Dari Eksekutif Perusahaan Rekaman ke Fotografer Pro

 

Selalu menempatkan kepentingan untuk melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya

- Hal-hal apa yang Anda perhatikan dalam pekerjaan Anda sebagai fotografer?

Kamiiisaka: Saya sangat mengutamakan kepentingan kesehatan saya sendiri. Akan sulit untuk mengambil gambar yang bagus apabila kesehatan Anda buruk. Jika Anda terserang flu dan tidak mampu melakukan pemotretan, tidak ada seorang pun yang bisa mem-back up Anda. Yang juga penting adalah, tidur cepat sebelum pemotretan. Hal-hal seperti ini mungkin tampak jelas, tetapi penting.
Selain itu, saya berupaya sebaik-baiknya untuk datang di tempat lebih awal, karena penting sekali untuk memeriksa pencahayaan dan suasananya. Tentu saja, apabila mengerjakan pemotretan wajah, Anda juga harus melakukan riset untuk memahami karakteristik orang yang menjadi subjek Anda. Namun demikian, yang juga penting adalah, dapat membaca situasi selama pemotretan yang sedang dilakukan. Saya menciptakan suasana yang sesuai dengan individualitas dari masing-masing subjek.

Pop idol Ai Shinozaki/ Gambar oleh Hajime Kamiiisaka

 

- Persiapan di muka dan penciptaan suasana tampaknya sangat penting.

Kamiiisaka: Ya, memang benar. Selalu persiapkan perlengkapan Anda dengan benar, satu hari sebelumnya. Karena, perlengkapan yang dibutuhkan bisa berbeda-beda menurut konten pemotretan, entah itu pemotretan konser live, pemotretan wajah, atau untuk iklan. Dengan mengingat semua itu, saya mengemas baterai, kartu memori, lensa yang diperlukan, dan bodi kamera di dalam tas saya yang sesuai. Saya juga selalu membawa kamera cadangan. Contohnya, untuk pemotretan wajah seorang selebriti, biasanya Anda hanya punya waktu 10 sampai 15 menit. Jika terjadi kecelakaan, ini harus bisa segera ditanggulangi supaya Anda bisa menuntaskan pemotretan sesuai waktu yang diberikan. Hal itu karena, orang-orang ini sering harus segera menuju pemotretan atau wawancara yang lain setelahnya.

- Jadi, momen seperti itu bisa sukses atau gagal, benar bukan? Apakah ada hal lain yang harus Anda perhatikan ketika melakukan pemotretan wajah?

Kamiiisaka: Saya selalu membawa hot-shoe flash. Apabila saya mengerjakan pemotretan wajah dengan subjek wanita, saya mengenakan pakaian putih, supaya cahaya akan terpantul. Sebaliknya, apabila memotret seseorang yang memakai kacamata baca atau kacamata hitam, saya mengenakan warna hitam supaya saya tidak terpantulkan dalam bidikan. Selain itu, apabila melakukan pemotretan wajah wanita berambut panjang, saya membawa serta perlengkapan, seperti kipas blower yang bisa menciptakan angin. Barang ini praktis untuk pemotretan foto wajah dan fashion.

Kipas blower, salah satu contoh perlengkapan yang digunakan Kamiiisaka untuk pemotretan foto wajah. Kamiiisaka menyarankan agar menyiapkan sejumlah prop selain kamera dan lensa, supaya dapat menangkap bidikan subjek yang lebih menarik.

 

“Saya menggunakan empat kamera EOS 5D Mark III sekaligus apabila saya melakukan pemotretan konser live”

Girls’ Generation/ LOVE & PEACE Japan 3rd Tour/ Gambar oleh Hajime Kamiiisaka
“Anda bisa memotret di tempat berkapasitas 50.000 sendirian, selama Anda mampu mengonseptualisasikan jarak Anda dari sang artis, urutan lagu, dan gambar yang ingin Anda ambil," kata Kamiiisaka.

 

- Apakah Anda punya kebiasaan tertentu apabila menyangkut penggunaan perlengkapan kamera tertentu?

Kamiiisaka: Saya menggunakan empat kamera EOS 5D Mark III sekaligus untuk pemotretan konser live. Aturannya, saya tidak bisa mengganti lensa selama konser live, karena saya tidak akan sempat dan saya tidak mau ada debu yang masuk ke dalam sensor. Saya memasang beragam lensa pada masing-masing kamera, berkisar dari lensa sudut lebar hingga telefoto. Diperlukan kebugaran fisik untuk tetap memotret selama dua jam sambil membawa empat kamera.

- Mengapa Anda memilih untuk menggunakan EOS 5D Mark III?

Kamiiisaka: Saya memilih itu, karena pertunjukannya bagus sehingga sepadan dengan berat bodi kamera yang saya bawa. Dengan mempertimbangkan, bagaimana kamera seharusnya terasa apabila saya menaruh tangan saya pada kamera, saya merasa bahwa kamera full frame yang paling baik untuk saya. Saya selalu memastikan bahwa saya memiliki bodi kamera dan lensa paling canggih.
Kebetulan, ketika EOS 5D Mark II digantikan dengan Mark III, tingkat perbaikannya begitu mencengangkan sehingga saya merasa tidak bisa kembali lagi menggunakan Mark II. Hal ini membuat saya merasa bahwa kamera masih dalam proses pengembangan.

- Apa kriteria yang Anda gunakan untuk memilih lensa?

Kamiiisaka: Saya menyiapkan lensa sesuai dengan foto yang akan saya ambil. Tanpa perlu dijelaskan lagi, saya pun mempertimbangkan jarak saya dari panggung. Namun demikian, saya juga mencermati urutan lagu dan mengonseptualisasikan secara tepat foto-foto yang akan saya ambil sebelum konser dimulai. Setelah konser berjalan, saya memotret sebagaimana kesesuaiannya. Jika saya melakukan itu, saya bisa mengambil berbagai bidikan sendirian, bahkan di Tokyo Dome yang menampung sebanyak 50.000 orang.

Perlengkapan yang digunakan Kamiiisaka untuk fotografi konser live. Ia melakukan pemotretan dengan menggunakan 4 kamera ini, dan ia harus memikul lebih dari 20kg beban selama ia bekerja.

 

"Saya ingin agar para fotografer muda yang bercita-cita tinggi, bisa lebih merasakan kekuatan fashion dan fotografi"

Actor Osamu Mukai/ Gambar oleh Hajime Kamiiisaka

 

- Terakhir, apakah Anda punya pesan apa pun bagi para fotografer muda yang bercita-cita tinggi di kawasan Asia Tenggara?

Kamiiisaka: Saya ingin mereka merasa lebih bergairah tentang fotografi fashion jalanan. Saya berpendapat bahwa setiap orang pasti memiliki preferensi mengenai topik ini. Saya juga mengenal fashion pada usia muda, dan itu merupakan titik awal bagi saya untuk secara pribadi mengalami kekuatan fashion dan fotografi, dan itulah mengapa saya juga ingin agar anak muda di Asia Tenggara memiliki perasaan yang sama.

- Ada sejumlah majalah fashion terjemahan, tetapi apakah Anda merujuk ke fashion jalanan lokal?

Kamiiisaka: Menurut saya, situs web dan majalah tentang fashion jalanan tidak ada artinya, kecuali dibuat secara lokal. Sebagai seseorang yang biasa bekerja di industri fashion, saya merasakan energi intens yang mengelilingi industri fashion di Asia Tenggara. Majalah Jepang pernah belajar dari majalah fashion Amerika, seperti Vogue, di masa lalu, jadi ini bisa dengan mudah dilakukan sekarang di Asia Tenggara. Contohnya, Anda bisa memiliki situs web yang memperkenalkan fashion jalanan melalui foto kawula muda yang mengikuti gaya fashion. Tentu saja, untuk situs web semacam ini, foto yang diambil dengan kamera DSLR akan memiliki dampak lebih dahsyat dibandingkan yang diambil dengan smartphone. Menurut saya, pembinaan budaya fashion dan budaya kamera, saling berkaitan erat. Dibandingkan masa lalu, sekarang lebih mudah untuk menciptakan sesuatu pada media online, jadi, saya harap Anda bisa mulai mengerjakannya!

 

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 


Hajime Kamiiisaka akan mengadakan seminar di Bangkok tanggal 20 & 21 Agustus sebagai kaitan dengan Anime Festival Asia (AFA) Thailand 2016.

Detail sebagai berikut:

Judul Seminar   
Hidup saya sebagai fotografer fashion dan konser live
Tempat  
Siam Paragon Expo, Seminar Room 4 (sama seperti tempat AFA)
Tanggal/Waktu
Sabtu, 20 Agustus 2016: 14.00 – 15.00
Minggu, 21 Agustus: 14.00 – 15.00

RSVP: AFA.Canon.Seminar@gmail.com

1. Harap tunjukkan tanggal preferensi Anda dalam subjek

2. Harap tunjukkan nama Anda dan detail kontak dalam pesan

Ruang terbatas untuk 50 peserta pertama.


Untuk pertanyaan, silakan menghubungi SOZO Asia, baik melalui Facebook atau situs resminya.


 

Hajime Kamiiisaka

 

Masuk kerja di Epic/Sony Records pada tahun 1993, bergabung dalam divisi produksi desain setelah mendapatkan pengalaman sebagai promotor dan dalam bidang A&R. Tahun 2002, ia keluar dari perusahaan untuk menjadi asisten seorang fotografer fashion JFKK, sebelum memutuskan mengambil tugas fotografi untuk dilakukannya sendiri. Semenjak itu, ia telah aktif, terutama dalam bidang fashion komersial, film, musik dan seni visual.

http://www.kamiiisaka.com/profile.html

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami