Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Seni Shutter Lambat: Menciptakan Lingkaran Buram Surealis

2016-07-28
1
4.89 k
Dalam artikel ini:

Dengan menuangkan kreativitas, bahkan pemandangan yang paling biasa-biasa saja di sekitar kita dapat diubah menjadi foto yang menarik. Seperti yang diulas dalam artikel kami mengenai bidikan genggam kembang api artistik, menggerakkan kamera untuk menciptakan keburaman yang disengaja, yang dapat digunakan untuk menciptakan efek abstrak untuk menarik perhatian pemirsanya. Satu lagi teknik yang serupa: seni menciptakan lingkaran buram. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara)

1/8 det.

EOS 5D Mark III/ FL: 24mm/ Shutter-priority AE (f/9, 1/8 det., EV+0.7)/ ISO 800/ WB: Cahaya neon putih

 

Memutar kamera selama pencahayaan

Ini adalah bidikan lorong bawah tanah dengan pekerja berjalan cepat menuju stasiun. Mekanika di balik foto ini sesungguhnya sangat polos – saya sekadar memutar kamera selama pencahayaan dengan kecepatan rana lambat. Dengan sengaja memutar kamera untuk memburamkan gambar, gambar akan tetap jelas pada bagian tengahnya sementara menjadi lebih buram ke arah pinggirnya, menciptakan efek seolah-olah pemirsa terisap ke pusat spiral. 

Mulailah dengan mencari pemandangan yang mungkin hasilnya membuat penasaran jika Anda menciptakan efek lingkaran buram. Gunakan lensa sudut-lebar untuk memudahkan mengidentifikasi pusat lingkarannya. Pada saat yang sama, itu juga menciptakan jumlah keburaman yang lebih besar di bagian tepi gambar tersebut. Menyertakan orang atau subjek lainnya di bagian luar pun akan memungkinkan efek keburaman itu menonjol.
Selagi melakukannya, pastikan bahwa fungsi Image Stabilizer dimatikan. Tetapkan mode bidikan ke Shutter-priority AE, kecepatan rana ke 1/8 detik, dan ambil bidikan seraya memutar kamera sesuai dengan pusat lensa.

Jika Anda menggunakan kamera DSLR, melihat melalui viewfinder dan memutar kamera sesuai dengan titik AF pusat, membantu meningkatkan peluang bidikan yang sukses. Dan juga ingat baik-baik untuk menekan tombol rana selagi Anda memutar kameranya. Hasilnya biasanya tidak bagus jika Anda mencoba menekan tombol rana pada saat Anda mulai memutar kameranya. Paling baik memutar kamera pada kecepatan relatif lebih cepat untuk memperoleh alur spiral yang lebih indah.

Pada awalnya, teknik ini mungkin terdengar agak sulit. Akan tetapi, setelah Anda mulai menguasainya, Anda dapat menerapkannya kapan saja dan di mana saja untuk memperluas cakupan ekspresi fotografis Anda.

 

Butir 1: Cari pemandangan yang cocok untuk menerapkan efek lingkaran buram

Efek spiral tampak lebih menimbulkan penasaran ketika subjek utamanya ada di tengah-tengah gambar. Bunga atau orang adalah subjek yang menarik, dan efek ini selaras dengan komposisi tengah.

 

Butir 2: Tetapkan kecepatan rana ke 1/8 detik.

Contoh di atas diambil pada 1/30 detik. Apabila kecepatan rana terlalu cepat, jumlah keburaman akan berkurang, dan efek yang dihasilkan tidak memuaskan. Sementara itu, akan sulit untuk mengambil bidikan genggam jika kecepatan rananya terlalu lambat. Saya pribadi menemukan bahwa 1/8 detik memberikan keseimbangan terbaik.

 

Butir 3: Pegang kamera dengan erat dan putar secara hati-hati

Ketika memutar kamera, tekan siku Anda ke tubuh Anda, pegang kamera dengan erat, lalu putar kamera dengan tangan kiri yang memegang lensa sebagai pusatnya. Juga, pastikan kamera dijaga agar dekat dengan tubuh.

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Kazuo Nakahara

Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.

http://photo-studio9.com/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami