#HelloFromBangkok: 3 Distrik Fotogenik untuk Dijelajahi dari Siang hingga Malam
Merencanakan perjalanan ke Bangkok, Thailand dan ingin tahu tempat yang bagus untuk memotret? Yuk, kita tanyakan ke penduduk asli Bangkok, Don Amatayakul (IG: @donamtykl) tentang pojok fotografi favoritnya untuk mengabadikan aneka wajah Bangkok. Dan, berikut ini adalah jawabannya! Apa pun yang ingin Anda potret, entah itu warganya atau budaya jalanannya, arsitektur megah yang bersejarah, atau getaran perkotaan futuristik yang memukau, Anda pasti ingin menghabiskan waktu seharian di salah satu tempat ini untuk memotret, bersantai, dan menikmati suasananya. (Foto oleh Don Amatayakul; seperti yang disampaikan ke SNAPSHOT)
Fakta menyenangkan: Tiap warna di latar belakang mewakili hari dalam sepekan yang berbeda-beda menurut tradisi Thai!
#1: Yaowarat
EOS RP + RF600mm f/11 IS STM @ f/11, 1/160 det., ISO 250
Inilah yang pertama kali akan Anda lihat apabila Anda mulai berjalan dari pojok Yaowarat Road: deretan papan nama toko yang berlapis-lapis dalam aksara Cina.
EOS R6 + RF100-400mm f/5.6-8 IS USM @100mm, f/5.6, 20 det., ISO 200
Yaowarat tampak gemerlapan dengan lampu neon warna-warni di malam hari. Lensa telephoto sangat penting untuk memotret papan nama secara close-up tanpa distorsi pada kedua gambar ini.
Jalan yang serba-semarak, sarat dengan berbagai kisah menanti untuk diungkapkan.
Kalau Anda seorang fotografer yang terpesona oleh orang-orang, kehidupan jalanan perkotaan, dan keragaman budaya, Anda akan menyukai Yaowarat Road, jalan utama di Pecinan kota Bangkok. Pusat perniagaan bagi para pedagang Thai-Tionghoa selama lebih dari 200 tahun, juga merupakan salah satu distrik tertua di Bangkok: Anda bisa melihatnya di banyak ruko bersejarah yang telah dilestarikan dalam kondisi aslinya.
Yang paling saya sukai dari Yaowarat adalah, segudang cerita untuk diungkapkan, entah pada siang atau malam hari. Di pagi hari, suasananya damai dan hangat, mengundang Anda untuk berkeliaran dan menjelajahi sekian banyak lorong yang ada di sana. Di malam hari, kota ini bergema dengan kehidupan, warna, dan aroma makanan kaki lima, merangsang indra Anda ke tingkat tertinggi. Ada banyak hal yang bisa dilihat dan diabadikan—bagaimana pun, ini adalah salah satu tempat paling fotogenik di Bangkok!
Suasana damai di siang hari
EOS RP + EF70-300mm f/4-5.6 IS II USM @ 200mm, f/5.6, 1/400 det., ISO 200
Tampak seorang pria mendorong kereta dagangannya menelusuri Yaowarat Road pada dini hari. Deretan papan nama toko di belakangnya menampilkan latar yang menarik untuk foto orang. Agar subjeknya menonjol dengan lebih baik pada gambar jalanan tanpa pose ini, saya membidiknya dengan lensa telephoto, yang secara inheren memiliki depth of field yang lebih dangkal. Kompresi telephoto ini juga membuat papan nama terlihat lebih besar.
Don berbagi banyak bidikan gambar tentang Thailand dengan lensa super telephoto dalam artikel:
[Ulasan] RF600mm f/11 IS STM & RF800mm f/11 IS STM di Lanskap Perkotaan
Pahami hal ini: Jalan yang dipenuhi emas
Mereka yang bisa membaca aksara Cina, mungkin melihat banyak papan nama yang menampilkan gambar seperti di atas, adalah milik toko emas. Yaowarat Road dijuluki “Golden Road” (Jalan Emas), karena dipenuhi oleh toko emas—konon, katanya, jalan ini merupakan pusat toko emas tertinggi di dunia!
Semarak di malam hari
Pada waktu malam, getaran energi di sini sama sekali berubah. Yaowarat Road juga merupakan lokasi Pasar Malam Kuliner yang sarat dengan aneka makanan kaki lima yang serba-lezat dan murah. Sebagian gerai makanan bahkan dianugerahi bintang Michelin! Jalanan ini ramai dengan pengunjung yang ingin menikmati santapan lezat dan udara di sini menebarkan aroma berbagai camilan dan masakan.
EOS R6 + RF24mm f/1.8 Macro IS STM @ f/1.8, 1/250 det., ISO 400
Penjaja kaki lima sedang menggoreng mi dalam wajan di atas kobaran api. Menyaksikan dan memotret penjaja kaki lima yang sedang menyiapkan makanan, sama mempesonanya seperti sajian hidangan itu sendiri. Lensa sudut lebar (dalam hal ini, RF24mm f/1.8 Macro IS STM) memungkinkan saya secara leluasa membingkai pemandangan pasar malam yang hiruk-pikuk meskipun terdapat kerumunan orang dan jalannya sempit.
EOS R6 + RF24mm f/1.8 Macro IS STM @ f/1.8, 1/250 det., ISO 400
Kalau ada kerumunan orang, pasti tampak angkutan umum yang disebut tuk-tuk (taksi tarik) aneka warna. Anda bahkan bisa bilang bahwa itu adalah simbol Thailand yang tidak resmi! Anda akan melihat banyak tuk-tuk di Yaowarat pada malam hari.
Saran:
- Gunakan lensa berbeda untuk variasi estetika
Dengan lensa berbeda, Anda dapat membingkai dan menyusun pemandangan secara berbeda. Anda akan terkejut dengan hasilnya, karena fotonya bisa berubah dan pemandangan yang sama terlihat semakin menarik!
Pelajari lebih lanjut tentang berbagai lensa dan efeknya dalam artikel serial Dasar-Dasar Lensa di SNAPSHOT.
- Jangan berdiri terlalu dekat jalan
Dengan kerumunan yang hiruk-pikuk, jalan sempit, dan Anda asyik memotret, tanpa disadari Anda akan masuk ke jalan yang sangat ramai terutama jika Anda sudah berada di tepi trotoar. Waspadai lalu lintas, dan sebisa mungkin, jaga jarak aman dari jalan.
#2: Distrik Phra Nakhon: Rattanakosin
EOS RP + EF70-300mm f/4-5.6 IS II USM @200mm, f/8, 1/320 det., ISO 400
Seorang pria berjalan melewati delapan menara, atau ‘prang’, Wat Phra Kaew (Kuil Buddha Zamrud), yang sejajar sempurna di balik dinding. Jaket jingga pria tersebut menonjolkan detail emas menara. Terkait erat dengan para raja Thailand, Wat Phra Kaew dianggap sebagai kuil Buddha paling suci di Thailand.
Pusat kota bersejarah yang dipenuhi dengan arsitektur klasik Thailand
Di sebelah barat Yaowarat, di samping Sungai Chao Phraya adalah kawasan area Rattanakosin (Versi Inggris) Distrik Phra Nakhon, yang merupakan pusat sejarah Bangkok. Didirikan pada abad ke-18, ketika Raja Rama I, raja pertama dari dinasti Chakri saat ini, memindahkan ibu kota dari Thonburi ke seberang sungai. Dengan demikian, di dalamnya terdapat banyak istana, kuil, dan bangunan penting bersejarah dan budaya lainnya yang dibangun selama periode tersebut.
EOS RP + RF50mm f/1.8 STM @ f/5.6, 1/500 det., ISO 400
Diterangi cahaya malam, seorang wanita berjalan melalui sebuah gang menuju Wat Arun (Kuil Fajar). Emas yang berkilauan dan detail rumit bergaya era Rattanakosin, membuat candi dan bangunan di kawasan ini sangat khas, bahkan dari kejauhan. Bawa lensa zoom atau lensa telefoto untuk mengakses detail ini dengan lebih baik!
Saran: Pergi pagi-pagi, atau sore hari sampai matahari terbenam
EOS RP + RF50mm f/1.8 STM @ f/8, 1/200 det., ISO 400
Wat Arun bersinar di langit yang membara saat matahari terbenam, terpantulkan di Sungai Chao Phraya. Pernahkah Anda merasa berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat? Seperti itulah rasanya ketika Anda mengunjungi distrik Phra Nakhon dini hari, atau sore hari sampai matahari terbenam. Sinar matahari miring yang memantul dari atap emas kuil menghadirkan pemandangan yang begitu agung! Mungkin udara pada hari itu panas, tetapi Anda akan mengalami waktu yang sungguh membahagiakan, berjalan menelusuri sekitar area tersebut sambil menikmati pemandangan.
Coba ini: Membidik di malam hari, juga akan membuahkan hasil yang keren!
Berbagai kuil di distrik Phra Nakhon juga memancarkan keindahan di malam hari sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana yang sangat berbeda dari siang hari. Jika Anda punya waktu, berjalanlah di sekitar area setelah matahari terbenam dan nikmati sendiri pengalaman itu!
EOS R6 + RF16mm f/2.8 STM @ f/11, 1/5 det., ISO 100Saya membidik ini dengan pencahayaan agak lama dari seberang Wat Phra Kaew. Dengan In-Body IS dari kamera seperti EOS R6, gambar seperti itu dapat diambil dengan menggenggam kamera.
Jejak cahaya adalah cara yang bagus untuk menonjolkan foto malam hari. Untuk saran lebih lanjut tentang meningkatkan gambar Anda dengan cara ini, baca:
Teknik Lensa Sudut Ultra Lebar: Jejak Cahaya dari Perspektif Baru
5 Langkah Mudah untuk Menggabungkan Jejak Cahaya dalam Foto Digital Profesional
Berniat mengunjungi salah satu kuil? Jangan lupa untuk memakai sepatu dan pakaian yang sesuai serta perhatikan tata-krama yang tepat! Lihat:
Yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Mengunjungi Kuil Buddha Thailand di Thailand (Versi Inggris)
#3. Area Siam Square
EOS R6 + RF16mm f/2.8 STM @ f/4, 1/100 sec, ISO 1600
Pusat perbelanjaan Siam Discovery dan lampu khas di fasadnya. Di bagian atas gambar, rel sky train (kiri) dan atap jembatan (kanan), secara bersama-sama akan membuat bingkai yang menarik. Dari sudut ini, persimpangan rel dan atap jembatan bertepatan dengan sudut bangunan, menekankan garis dan geometri pada gambar ini.
EOS R6 + RF16mm f/2.8 STM @ f/5.6, 1/400 det., ISO 200
Ini dibidik dari lantai 9 kompleks SiamScape yang baru. Dengan ruang terbuka yang sangat luas, lantai reflektif gelap, dan lampu neon, Anda merasa seperti sedang berjalan di luar angkasa! Dekorasi interior seluruh bangunan penuh dengan getaran "pesawat ruang angkasa" futuristik.
Pusat kota muda yang trendi
Di Yaowarat dan Phra Nakhon, kita akan melihat kecantikan kota tua Bangkok. Tapi jangan lupa sisi trendi dan modernnya, yang paling baik dialami (dan difoto) di area sekitar Siam Square. Area ini baru dibuka kembali pada Juni 2022 setelah direnovasi dan sekarang dipenuhi bangunan modern yang serba-keren dan sejumlah tempat yang layak untuk berfoto seperti SiamScape, salah satu perkembangan terbaru di area tersebut.
EOS R6 + RF24-105mm f/4-7.1 IS STM @ 40mm, f/5.6, 1/200 det., ISO 1600
Getaran hujan di malam hari. Kombinasi hujan, cahaya neon, dan pantulan cahaya menciptakan suasana bagaikan khayalan.
EOS R7 + RF-S18-150mm f/3.5-6.3 IS STM @ 18mm (28,8mm setara 35mm full-frame), f/5.6, 1/50 det., ISO 200
Salah satu tempat pemotretan favorit saya adalah taman langit di lantai 10 SiamScape. Saya terutama suka menghadap ke bangunan, karena itu seperti menghadapi tembok raksasa di dimensi lain! Untuk menunjukkan kesan skala, minta seseorang berdiri di tengah bingkai. Sedikit gradasi warna, meningkatkan estetika fiksi ilmiah.
Saran: Bawa lensa sudut ultra lebar untuk menciptakan gambar interior yang dinamis
EOS R6 + RF15-30mm f/4.5-6.3 IS STM @ 15mm, f/5.6, 1/50 det., ISO 200
Pintu masuk utama SiamScape menciptakan bidikan simetris yang bagus. Meskipun saya telah mencoba memotret interior dengan lensa lain, saya selalu memilih lensa sudut ultra lebar. Lebih mudah untuk membingkai secara detail lensa ini, dan efek perspektif yang dilebih-lebihkan membuat gambar terlihat lebih mengesankan.
EOS R6 + RF15-30mm f/4.5-6.3 IS STM @ 15mm, f/5.6, 1/200 det., ISO 1600
Jalur lintasan terbuka yang menghubungkan Siam Square dan SiamScape. Di sini, dengan memiringkan kamera ke atas, akan semakin menyempurnakan perspektif sudut ultra lebar 15mm, membuat langit-langit terlihat sangat tinggi.
Pahami hal ini: Menggunakan lensa sudut ultra lebar juga memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dengan kecepatan rana
Tripod tidak diperbolehkan di sebagian tempat, dan lensa tersebut juga berguna saat memotret dengan panjang fokus yang lebih pendek. Anda mungkin pernah mendengar aturan umum yang mengatakan bahwa jika panjang fokus Anda adalah X, Anda dapat menggunakan kecepatan rana selambat 1/X detik dan tetap mendapatkan gambar bidikan genggam yang bebas goyangan. Ini berarti, pada 15mm misalnya, Anda dapat memotret selambat 1/15 detik, yang berguna saat Anda perlu menggunakan f-stop yang lebih sempit atau kecepatan ISO yang lebih rendah. Jika lensa Anda memiliki Optical IS, atau jika Anda menggunakan kamera dengan In-Body IS seperti EOS R5, EOS R6, dan EOS R7, Anda bisa bekerja lebih lambat lagi!
Mengenai Penulis
Seorang fotografer lepas yang berkedudukan di Bangkok, Thailand, Don Amayatakul, pertama kali memulai fotografi pada tahun 2016 sebagai cara untuk mengabadikan momen yang tak terlupakan dan mengekspresikan perspektifnya ketika dia sering bepergian ke luar negeri. Tinggal di Bangkok, salah satu kota paling fotogenik di dunia, dengan sendirinya terbentuklah suatu minat pada fotografi perkotaan dan pemandangan kota, dan itu tumbuh dalam dirinya sehingga dia menganggapnya sebagai bagian dari dirinya sendiri. Melalui sejumlah gambarnya, dia berharap dapat membuat orang memperhatikan keindahan kota dan mengubah cara mereka melihat segala sesuatu di sekitar mereka.
Instagram: @donamtykl