f/2.8: Sangat Bagus untuk Menangkap Ekspresi Wajah
Wajah manusia adalah tiga dimensi. Apabila mengambil bidikan potret wajah secara close-up pada suatu sudut, kalau aperture yang digunakan terlalu besar, bagian wajah yang penting mungkin berada di luar depth-of-field dangkal, sehingga membuat ekspresi wajah tidak tampak jelas. Pelajari, mengapa banyak fotografer yang merekomendasikan f/2.8 sebagai aturan umum dalam situasi ini. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)
Amati bokeh Anda apabila membidik potret wajah secara close-up dari suatu sudut!
Membidik potret wajah menggunakan aperture maksimum pada lensa Anda bisa menyenangkan, khususnya jika Anda punya lensa cepat, yang memiliki aperture maksimum sangat lebar (seperti f/1.8 atau lebih lebar). Sungguh mengagumkan, bagaimana penciptaan bokeh latar belakang yang indah bisa membuat subjek Anda menonjol dengan jauh lebih baik, bahkan pada latar belakang yang ramai.
Namun demikian, tahukah Anda, bahwa pada sebagian situasi pemotretan, menggunakan aperture maksimum bisa benar-benar melemahkan penampilan potret wajah yang Anda bidik?
Satu situasi semacam itu adalah ketika Anda membidik dari bagian dada ke atas, atau membidik bagian kepala, dan subjek Anda menghadap ke kamera pada suatu sudut.
Mengapa bisa begitu?
Bagaimana aperture lebar dapat memengaruhi potret wajah close-up
Pada aperture yang lebih lebar, depth-of-field lebih dangkal.
Memiringkan wajah subjek secara diagonal ke kamera menciptakan kedalaman. Ini artinya, bahwa pada pengaturan aperture yang lebih lebar, terdapat lebih banyak bagian wajah yang jatuh di luar depth-of-field dangkal, dan menjadi di luar fokus. Hal ini membuatnya sulit untuk melihat ekspresi wajah subjek secara jelas.
Anda dapat menggunakan aperture yang:
- Cukup sempit untuk memastikan bahwa banyak fitur wajah subjek yang secara jelas dalam fokus
- Lebarnya cukup untuk menciptakan efek bokeh latar belakang yang terlihat jelas.
Dalam situasi seperti ini, aturan umum yang berlaku adalah, mencoba f/2.8. Hal ini memberi Anda area dalam fokus yang menjangkau hingga ke bagian hidung, mulut dan mata, yang jaraknya lebih jauh dari kamera, yang seyogianya cukup untuk menangkap ekspresi wajah dengan detail yang lebih tajam.
Bidikan pada f/2.8
FL: 85mm/ f/2.8/ 1/25 det./ ISO 400
Mata, hidung dan mulut, semuanya dalam fokus yang tepat. Ekspresi wajah tampak cukup jernih.
Dibidik pada f/1.2
FL: 85mm/ f/1.2/ 1/125 det./ ISO 400
Bidikan ini kurang tajam, dan ini khususnya terlihat jelas di bagian belakang mata dan bibir. Hal ini membuat ekspresi wajah terlihat berbeda.
Detail yang lebih halus: Menggunakan f2.8 secara efektif
Pemandangan 1: Jika foto Anda hasilnya dibanjiri warna putih…
Dalam pemandangan yang cukup terang, seperti di luar ruangan pada siang hari, f-number f/2.8 bisa membiarkan terlalu banyak cahaya memasuki lensa, sehingga terjadi overexposure (cahaya berlebihan). Cobalah memotret di suatu tempat yang memiliki banyak tempat teduh, atau menggunakan kecepatan rana yang lebih cepat. Jika Anda harus menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat untuk tujuan kreatif, pasangkan ND filter ke lensa Anda untuk membatasi jumlah cahaya yang memasukinya.
Ingin meningkatkan? Cobalah menggunakan lampu kilat eksternal dan teknik sinkronisasi kecepatan tinggi. Pelajari cara melakukannya dalam artikel:
Bagaimana Menangkap Potret Wajah Dengan Bokeh Latar Belakang Dalam Kondisi Cahaya Latar?
Pemandangan 2: Jika Anda ingin bokeh tampak lebih nyata…
Setelah meninjau kembali bidikan Anda, dan jika Anda berpendapat bahwa dibutuhkan bokeh yang lebih nyata, cobalah memotret dengan f-number lebih kecil, misalnya f/2.5, atau bahkan f/2. Ini akan mengurangi area dalam fokus dari gambarnya (yaitu, depth-of-field yang lebih dangkal). Namun demikian, hal ini berisiko, karena, sekecil apa pun yang di luar fokus akan menghasilkan bidikan yang sama sekali tidak fokus. Pastikan kamera Anda dipegang secara stabil dan mantap. Untuk mencegah kelebihan cahaya, lakukan penyesuaian yang diperlukan pada kecepatan rana dan/atau kecepatan ISO.
Teknik bonus: Fokuskan pada bagian depan mata
Apabila subjek Anda menghadap ke kamera dari suatu sudut, ingatlah untuk memfokuskan pada mata di bagian depan. Jika Anda melakukannya, ekspresi wajah akan terlihat bagus dalam foto jadi, meskipun mata di bagian belakang sedikit buram.
Saran: Jika kamera Anda memiliki Eye Detection AF, pastikan ini diaktifkan. Secara otomatis mendeteksi dan memfokuskan pada mata yang lebih dekat ke kamera, membantu Anda mendapatkan bidikan Anda dengan lebih cepat.
Fokuskan pada bagian depan mata
FL: 50mm/ f/1.8/ 1/125 det./ ISO 250
Keseluruhan bidikan terlihat dalam fokus dan hidup, meskipun latar belakang sedikit buram.
Fokuskan pada bagian belakang mata
FL: 50mm/ f/1.8/ 1/125 det./ ISO 250
Keburaman di area depan terlihat begitu nyata, sehingga menyebabkan keseluruhan bidikan terlihat lembut.
---
Bingung cara mengubah pengaturan aperture Anda? Klik di sini untuk petunjuk langkah-demi-langkah.
---
f/2.8 adalah salah satu dari tiga pengaturan aperture pilihan yang digunakan para fotografer potret wajah. Cari tahu mengenai dua hal lainnya dalam artikel:
Fotografi Potret Wajah: 3 Pengaturan Aperture yang Menjadi Favorit Para Fotografer Profesional
Bepergian, atau memotret seseorang sepanjang hari? Inilah 5 gagasan yang bisa Anda coba. Untuk sebagian besar gagasan, Anda hanya memerlukan lensa kit!
5 Teknik Fotografi Potret Wajah yang Membawa Anda dari Siang ke Malam Hari
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.