Dengan kepopulerannya yang berlimpah dan layak dibanggakan semenjak tampil perdana yang bertepatan dengan EOS 5D generasi pertama, 11 tahun silam pada tahun 2005, lensa zoom standar serbabisa EF24-105mm f/4L IS USM telah menjalani pembaruan kembali sepenuhnya. Penerusnya, EF24-105mm f/4L IS II USM, tampil dengan desain yang sama sekali baru, berikut penyempurnaan di semua aspek. Dalam artikel ini, mari kita cermati, apa yang bisa ditawarkan oleh lensa baru ini. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara)
Lensa zoom baru yang sudah lama dinantikan, kini tampil dengan keserbabisaan yang disempurnakan
Sambil melihat-lihat foto yang sudah saya ambil sebagai seorang fotografer profesional, saya perhatikan, bahwa lensa yang saya gunakan paling sering adalah EF24-105mm f/4L IS USM.
Saya mengambil banyak sekali foto suasana jalanan dan lensa ini memberi saya kenyamanan memotret pada lokasi yang berbeda-beda dengan lensa tunggal. Mendengar tentang pembaruan yang akan menjelang untuk lensa ini, saya tidak sabar lagi, ingin mengetahui apa saja yang ditawarkan penerus ini. Setelah mengambil foto dan menyandingkannya dengan EOS 5D Mark IV 30,4 megapiksel, saya sungguh senang mengamati bahwa EF24-105mm f/4L IS II USM mampu menonjolkan daya penggambaran kamera DSLR resolusi tinggi.
Tadinya saya ragu ketika mengetahui bahwa lensa ini tidak menyatukan sejumlah elemen lensa UD, yang digunakan pada pendahulunya (EF24-105mm f/4L IS USM). Namun demikian, melalui bidikan uji-coba, ternyata bahwa aberasi kromatik sudah lebih baik, dan area perifer gambar juga diselesaikan dengan baik berkat penambahan jumlah elemen lensa asferis yang digunakan. Kemampuan stabilisasi gambar, sekarang setara dengan sekitar 4 stop, peningkatan 1,5 stop, memberikan transisi yang lancar dan tanpa hambatan pada gambar yang dipratinjau saat kamera digerakkan—perasaan menyenangkan khususnya ketika melakukan panning. Saya sungguh gembira dengan ini, karena terlihat ada sejumlah perbaikan pada lensa, bukan hanya pada spesifikasinya saja.
EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/320 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Auto
Salah satu kekuatan lensa ini yaitu, memberikan hasil yang memuaskan, baik pada ujung sudut lebar 24mm serta ujung telefoto 105mm. Seperti diilustrasikan pada contoh di atas, kapal dan langit biru, keduanya ditangkap bersama dengan bangunan besar sebagai subjek utama pada panjang fokus 24mm, sedangkan resolusinya pun jernih pada seluruh gambar.
Kecepatan AF yang cepat dan tidak tercela. Perubahan lainnya yang patut dicatat yaitu, jumlah bilah aperture sekarang 10, angka bulat. Jika kita melihat lensa zoom standar yang tersedia di pasar, termasuk buatan produsen lain, lensa ini mungkin satu-satunya yang menggunakan angka bulat untuk bilah aperture-nya. Untuk bidikan fotografi malam hari, di mana menciptakan efek starburst (semburat cahaya) sering kali merupakan elemen penting, lensa ini sangat praktis, karena angka bulat ini mengurangi jumlah semburat cahaya yang dihasilkan, sehingga efek starburst digambarkan lebih jernih. Efek bokeh yang diciptakan oleh lensa, juga memiliki sketsa yang lebih lembut, yang menyampaikan kesan yang lebih alami.
EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/2.500 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Auto
Kondisi pemotretan tidak bersahabat, dan sinar matahari yang benderang pada hari yang cerah disertakan dalam komposisi. Namun begitu, lensa ini mampu mencegah ghosting yang signifikan sekaligus menghasilkan gradasi halus langit, dari putih ke biru. Flare diminimalkan, dan warna bunga kosmos yang bermekaran, juga direproduksi dengan indahnya.
EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/256 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Auto
Dalam bidikan ini, saya menetapkan fokus pada bunga, dekat ke kamera, dan memburamkan latar depan dan latar belakang dengan aperture yang terbuka lebar. Sketsa efek bokeh di latar belakang tampak alami dan mulus, sedangkan bokeh di latar depan, pada sudut kiri bawah gambar, tampak lembut dan membantu menegaskan subjek utama.
Lensa baru ini dibuat lebih kokoh, sehingga terasa lebih stabil saat digunakan. Tadinya saya khawatir, bahwa berat lensa dapat menyebabkan laras lensa rentan terhadap apa yang disebut 'lens creep'. Namun demikian, lensa dapat distop pada titik yang diinginkan sewaktu saya melakukan zooming, dan tuas cincin zoom baru, juga sudah ditambahkan agar penggunaannya jauh lebih mudah. Torsi zoom dan cincin pemfokusan, keduanya moderat dan lancar. Selain struktur yang kedap debu dan kedap air, lensa ini juga diberi lapisan fluorin agar tahan terhadap kondisi penggunaan yang tidak bersahabat.
Mari kita cermati lebih dekat sebagian keunggulan lensa ini.
#1: Ghosting dan flare sudah berkurang dengan teknologi new coating Canon
EF24-105mm f/4L IS II USM disertai dengan Air Sphere Coating (ASC) baru yang mampu mengurangi flare dan ghosting secara nyata. Sementara lensa pendahulunya, EF24-105mm f/4L IS USM, sering menghasilkan ghosting berwarna yang tidak diinginkan apabila memotret pada sumber cahaya yang benderang, hal ini dikurangi secara nyata pada lensa baru. Ketahanan flare pun sudah disempurnakan dibandingkan dengan pendahulunya. Lensa baru dapat mencegah kontras di sekeliling sumber cahaya memburuk. Di samping bidikan cahaya latar dengan matahari di latar belakang, Anda juga bisa menikmati bidikan bentangan malam yang jernih. Tudung lensa sekarang disertai dengan tuas kunci baru.
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
Meskipun terdapat ghosting yang teramati di sekeliling matahari dalam bidikan yang diambil dengan EF24-105mm f/4L IS USM, namun masalah yang sama tidak terjadi apabila menggunakan EF24-105mm f/4L IS II USM. Selain ghosting, flare juga terlihat dekat bagian tengah gambar oleh EF24-105mm f/4L IS USM, yang mengurangi kontras bunga kosmos.
#2: Detail seluruh gambar direproduksi sesuai aslinya dengan garis-garis yang terlihat jelas
Dibandingkan pendahulunya, EF24-105mm f/4L IS II USM memiliki level daya penggambaran lebih tinggi di seluruh kisaran zoom, yang layak dibanggakan. Khususnya, astigmatisme pada area perifer gambar serta aberasi kromatik (colour fringing) telah dikurangi secara signifikan. Dalam bidikan uji-coba terbaru, daya penggambaran lensa ternyata sudah jauh lebih baik dari panjang fokus standar hingga telefoto, dengan detail yang secara jelas terselesaikan, bahkan pada aperture maksimum. Selain itu, meskipun garis-garis halus cenderung direproduksi sebagai garis yang lebih tebal oleh EF24-105mm f/4L IS USM, tetapi garis-garis tersebut digambarkan sesuai aslinya dan secara jelas dengan EF24-105mm f/4L IS II USM, sehingga Anda bisa mendapatkan gambar yang jernih apabila ini digunakan dengan kamera high-resolution. Peningkatan ini berkat adanya empat elemen lensa asferis, yang membantu meniadakan aberasi secara efektif.
Penempatan efektif 4 elemen lensa asferis
A: Elemen Lensa Asferis GMo Sisi Ganda berdiameter besar
B: Elemen Lensa Asferis GMo
Empat elemen lensa asferis, termasuk lensa asferis GMo sisi ganda berdiameter besar sebagai elemen keempat, secara efektif diatur untuk mengurangi distorsi. Dengan begitu, akan membantu meningkatkan kualitas gambar pada area perifer gambar di seluruh kisaran zoom.
Penggambaran pada 24mm
Semua contoh dibidik dengan: EOS 5D Mark IV/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Auto
f/4 Centre
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/4 Periphery
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/8 Centre
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/8 Periphery
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
Penggambaran pada 50mm
Semua contoh dibidik dengan: EOS 5D Mark IV/ FL: 50mm/ Aperture-priority AE (EV+0,3)/ ISO 200/ WB: Auto
f/4 Centre
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/4 Periphery
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/8 Centre
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/8 Periphery
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
Penggambaran pada 105mm
Semua contoh dibidik dengan: EOS 5D Mark IV/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (EV-0,3)/ ISO 200/ WB: Auto
f/4 Centre
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/4 Periphery
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/8 Centre
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
f/8 Periphery
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
#3: Efek starburst lebih jernih dengan 10 bilah aperture
EF24-105mm f/4L IS II USM adalah salah satu lensa langka yang menghasilkan 10 starburst yang bersinar. Kecenderungan utama dalam beberapa tahun belakangan ini, yaitu, lensa mengadopsi jumlah ganjil bilah aperture, yang menghasilkan sejumlah sinar cahaya yang dua kali lipat dari jumlah bilahnya. Contohnya, aperture sembilan bilah akan menghasilkan 18 sinar cahaya, dan ini kadang dapat menyebabkan gambar yang dihasilkan menjadi terlalu berantakan dalam fotografi malam. Dengan EF24-105mm f/4L IS II USM, yang memiliki jumlah genap bilah aperture (10), jumlah sinar cahaya yang dihasilkan, sama dengan jumlah bilah. Pada waktu yang sama, efek starburst yang tercipta, juga lebih jernih dan indah, dibandingkan hasil EF24-105mm f/4L IS USM.
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
Dibandingkan dengan efek starburst yang diciptakan oleh EF24-105mm f/4L IS USM, 10 sinar cahaya yang dihasilkan oleh masing-masing sumber cahaya tampak lebih jernih dan halus dalam bidikan yang ditangkap dengan menggunakan EF24-105mm f/4L IS II USM. Efek starburst menjadi lebih jernih saat Anda menyempitkan aperture lebih jauh lagi, tetapi kisaran antara f/13 dan f/16 dianjurkan, untuk menghindari pemburukan apa pun pada kualitas gambar yang disebabkan oleh difraksi.
#4: Vignetting sudah lebih baik dengan penempatan efektif elemen lensa
Walaupun vignetting merupakan masalah yang terjadi pada semua lensa zoom apabila menggunakan aperture maksimum pada ujung sudut lebar, namun telah dilakukan perbaikan cukup banyak pada EF24-105mm f/4L IS II USM dibandingkan EF24-105mm f/4L IS USM. Biasanya, memang sulit untuk mengamati vignetting, karena koreksi secara otomatis diterapkan di dalam kamera. Namun demikian, jika kita memotret pada kecepatan ISO tinggi dan mengompensasikan pencahayaan ke sisi yang lebih terang, bisa menyebabkan kualitas gambar yang lebih rendah pada keempat sudutnya. Masalah vignetting ini ditanggapi secara optik pada EF24-105mm f/4L IS II USM dengan penempatan efektif elemen lensa untuk meminimalkan memburuknya kualitas gambar.
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF24-105mm f/4L IS USM
Dengan menetapkan koreksi penyinaran Perifer ke "Disable", kita dapat dengan mudah mengetahui perbedaan antara gambar yang dihasilkan oleh kedua lensa. Meskipun vignetting teramati pada keempat sudut gambar yang ditangkap dengan menggunakan EF24-105mm f/4L IS USM, namun hal ini diperbaiki dalam gambar oleh EF24-105mm f/4L IS II USM, jadi, Anda bisa mudah melaksanakan bidikan dengan menggunakan lensa ini, bahkan ketika aperture terbuka lebar.
EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/200 det., EV+0,3)/ ISO 200/ WB: Auto
Saya mengambil bidikan close-up bunga mungil pada pohon sakura bulan Oktober. Pembesaran maksimum sudah agak lebih baik, dan mungkin hanya ada beberapa kejadian di mana Anda sulit mendekati subjek seperti yang diinginkan pada ujung telefoto dengan EF24-105mm f/4L IS II USM. Area di mana efek bokeh memiliki kontras tinggi, seperti cabang pohon, juga tampak sangat menonjol.
EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/320 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Auto
Saya menetapkan lensa pada 105mm untuk menciptakan efek perspektif yang memampatkan jarak antara pagar pembatas di latar depan, para pejalan kaki dan bangunan di latar belakang. Memang akan sulit memperoleh efek yang diinginkan dengan lensa 24-70mm, dan saya pasti kehilangan kesempatan membidik foto ini kalau saya harus mengganti lensa. Dengan cara ini, lensa yang memberikan panjang fokus hingga 105mm, menawarkan banyak keuntungan yang signifikan.
EOS 5D Mark IV/ EF24-105mm f/4L IS II USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/400 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Auto
Dalam contoh ini, saya mencoba menonjolkan ketinggian gedung pencakar langit dengan lensa yang ditetapkan ke ujung sudut lebar. Pasti asyik juga untuk mencoba-coba efek perspektif yang kuat secara berlebihan, yang diciptakan oleh sudut lebar 24mm. Kuncinya di sini yaitu, memanfaatkan efek perspektif sebaik-baiknya dengan bergerak sedekat mungkin ke subjeknya, dan menangkapnya pada suatu sudut.
Kesan pertama lensa ini dalam fotografi lanskap tersedia di sini:
EF24-105mm f/4L IS II USM: Desain Optik Lensa Zoom Standar yang Dirombak
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
EOS 5D Mark IV (Body)
EF24-105mm f/4L IS II USM
Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation