Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

EOS-1D X Mark II: Pemutaran Ulang Gerakan Lambat Film Full HD 100p/120p yang Menangkap Momen Sekejap

2016-09-01
1
1.99 k
Dalam artikel ini:

Ada satu fitur pembuatan film pada EOS-1D X Mark II yang akan Anda ingin gunakan secara ekstensif selama fotografi hewan—pemutaran ulang gerakan lambat film High Frame Rate kualitas Full HD 100p/120p. Dengan menggunakan fitur ini, Anda dapat merekam pergerakan cepat hewan sebagai file film kira-kira 29,97 fps/25,00 fps, yang dapat diputar ulang dengan gerakan lambat pada kecepatan seperempat. Hal ini memungkinkan untuk menangkap pergerakan yang paling halus sekalipun, yang sulit dilihat secara kasat mata. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan cara memanfaatkan Full HD 100p/120p dan beberapa hal yang perlu diingat selama melakukan pemotretan. (Dilaporkan oleh: Yukihiro Fukuda)

 

Butir 1: Dengan Full HD 100p/120p, Anda dapat merekam dalam gerakan lambat

Di antara sejumlah fitur pembuatan film yang tersedia pada EOS-1D X Mark II, ada saat yang secara khusus menonjol, selain dari perekaman 4K 50p/60p, yaitu, perekaman High Frame Rate dalam Full HD 100p/120p. Film yang Anda lihat setiap hari di TV biasanya direkam dengan menggunakan frame rate 25p (25 frame per detik), jika menggunakan PAL standard (30p jika menggunakan NTSC standard). Namun demikian, pembuatan film pada Full HD 100p/120p direkam pada 4 kali lipat dari frame rate itu. Apabila Anda memutar ulang film tersebut pada frame rate 35p/30p, 1 detik film direntangkan menjadi 4 detik, sehingga menjadi film dengan gerakan lambat.

Pembuatan film pada Full HD 100p/120p pada EOS-1D X Mark II akan secara otomatis disimpan sebagai film Full HD 25p/30p. Hanya dengan memutar ulang film yang direkam, para pengguna dapat menikmati penayangannya dalam gerakan lambat pada seperempat kecepatan aslinya.

Apabila menangkap foto hewan yang selalu berlarian, melompat atau bergerak ke sana ke sini, Dual Pixel CMOS AF, yang menggunakan AF pendeteksian perbedaan fase, memainkan peran besar, sehingga Anda dapat melakukan pemotretan AF kecepatan tinggi dalam kisaran luas sekitar 90 (vertikal)% x 80 (horizontal)% dari gambar yang ditangkap. Dengan bantuan Movie Servo AF, Anda bahkan dapat membuat film sambil melacak subjek yang bergerak. Dual Pixel CMOS AF juga memungkinkan pembuatan video gerakan lambat, yang melacak pergerakannya secara mulus. Memang, fungsi ini membuka mata Anda ke dunia yang sama sekali baru, khususnya jika menyangkut fotografi hewan dan burung liar.

 

Butir 2: Anda dapat merekam dengan low noise, bahkan ketika memotret pada kecepatan ISO tinggi

Apabila membuat film gerakan lambat dalam Full HD100p/120p, kecepatan ISO maksimum yang tersedia pada EOS-1D X Mark II yaitu, ISO 25600. Film gerakan lambat kualitas tinggi dapat dibidik dengan low noise, bahkan pada kecepatan ISO tinggi tersebut. Tidak diragukan, ini bukan hanya berkat sensor full-frame, tetapi juga perbaikan lebih jauh pada EOS-1D X, misalnya, kemampuan pemrosesan chroma (warna) noise yang jauh lebih bagus.

Dengan kemampuan menghasilkan kualitas gambar yang bagus pada kecepatan ISO tinggi, berarti Anda dapat meningkatkan kecepatan ISO tanpa kekhawatiran, bahkan ketika memotret di bawah kondisi pencahayaan yang buruk, misalnya pada pagi dini hari, atau sore hari, atau di tengah hutan. Pada contoh di atas, saya memotret di tengah hutan pada pagi dini hari, dan keadaan sekeliling begitu gelap sehingga saya hanya bisa mendapatkan kecepatan rana 1/125 det pada aperture f/4, meskipun saya sudah meningkatkan kecepatan ISO ke ISO 10000.

Pada pemandangan semacam itu, dalam batas rendah cahaya EV-3,0 (dengan kata lain, keadaan sekeliling cukup gelap), AF mampu menunjukkan kemampuannya. Apabila mengambil bidikan still (diam) dengan menggunakan viewfinder, maka hanya titik AF tengah yang dapat memanfaatkan performa AF EV-3.0. Namun demikian, apabila mengambil bidikan film dalam Live View, memang dimungkinkan untuk menggunakan performa AF EV-3,0 pada seluruh kisaran lebar layar. Hal ini memungkinkan Anda merekam film gerakan lambat dalam Full HD 100p/120p sambil menggunakan AF untuk melacak hewan yang bergerak, bahkan dalam pemandangan yang rendah cahaya.

 

Butir 3: Saran untuk menguasai penggunaan Full HD 100p/120p


Saran 1: Gunakan kecepatan rana 1/125 det sebagai panduan
Saran 2: Kustomisasi Movie Servo AF sesuai dengan subjeknya
Saran 3: Gunakan tripod video yang bergerak mulus untuk melacak hewan yang bergerak


Apabila menggunakan Full HD 100p/120p untuk membidik film gerakan lambat, Anda harus mempertimbangkan, apakah pergerakan hewan cocok dengan frame rate 100p/120p. Ini karena sulit untuk mereproduksi pergerakan cepat tertentu, misalnya percikan air saat burung menukik untuk mengambil umpan, atau burung yang mengepakkan sayapnya pada kecepatan tinggi dalam film, kecuali frame rate lebih tinggi dari 100p/120p.

Saya akan merekomendasikan kecepatan rana 1/125 det sebagai panduan apabila menggunakan Full HD 100p/120p untuk menangkap bentuk hewan dalam film gerakan lambat, dan jika Anda melihat subjek yang buram sebagian, Anda bisa mencoba meningkatkan kecepatan ke 1/250 atau 1/500 det.

Namun demikian, harap dicatat, bahwa jika Anda menetapkan kecepatan rana terlalu tinggi, film gerakan lambat yang dibuat tidak akan mulus. Sama seperti cara Anda memilih foto yang bagus, memilih kecepatan rana optimal juga menunjukkan keterampilan Anda sebagai seorang fotografer.

Memang memungkinkan untuk mengkustomisasi Movie Servo AF pada EOS-1D X Mark II sesuai dengan subjek Anda. Apabila melakukan panning kamera sambil melacak pergerakan hewan, hal yang penting yaitu menetapkan fokus pada subjek, lalu memastikan bahwa tidak ada kehilangan yang besar dalam fokus setelahnya. Apabila mengambil foto tupai dan kera yang ditunjukkan di awal artikel ini, saya menetapkan Movie Servo AF Speed ke +2, dan sensitivitas pelacakan Movie Servo AF ke -3 (Terkunci). Dengan begitu, saya mampu mendapatkan hasil pemotretan terbaik.

Selain itu, akan nyaman menggunakan tripod video untuk membantu Anda dalam bidikan film. Saya menggunakan tripod Libec RH25D, yang ternyata tidak saja memberikan pergerakan mulus dan durabilitas superior, tetapi juga secara relatif harganya terjangkau dibandingkan produk serupa dengan standar yang sama.

Fitur Libec RH25D yang begitu dicintai, merupakan kisaran pengimbang lebarnya, yang memungkinkan kepala dan kamera tidak bergerak pada sudut apa pun, dan yang dapat mendukung lensa kecil sampai ke lensa super telefoto kelas 500mm.

 

Mengkustomisasi Movie Servo AF 1: Tetapkan nilai positif untuk kecepatan AF yang lebih tinggi

Pengaturan kecepatan AF digunakan apabila pembuatan film memberikan kesan yang lebih mulus ketika kecepatan AF (kecepatan transisi fokus) ditunda (pengaturan negatif). Namun demikian, akan lebih baik jika AF speed memang cepat, karena film gerakan lambat direkam pada kecepatan seperempat. Untuk contoh yang ditunjukkan dalam artikel ini, saya menggunakan kecepatan maksimum +2.

 

Mengkustomisasi Movie Servo AF 2: Tetapkan ke nilai negatif untuk mempertahankan fokus

Karena memang penting untuk memastikan tidak ada kehilangan yang besar dalam fokus setelah Anda menetapkan fokus pada subjek, saya menetapkan sensitivitas pelacakan AF ke -3. Dengan melakukan itu, memang dimungkinkan untuk mempertahankan fokus pada subjek sebaik mungkin.

 

Film gerakan lambat pada EOS-1D X Mark II meluaskan berbagai kemungkinan pembuatan film

Jika Anda menonton film baru-baru ini, Anda akan melihat bahwa banyak film memanfaatkan gerakan lambat secara ekstensif. Film gerakan lambat membuka dunia yang tidak dapat ditafsirkan secara kasat mata, memungkinkan Anda mengalami dunia dalam dimensi yang berbeda. Dari sudut pandang lain, hal ini juga berarti bahwa, seandainya fotografer hewan membuat film semacam itu, mereka akan memiliki peluang lebih besar untuk menjualnya di pasar produksi film.

Fotografer hewan sering memikirkan tentang cara menangkap bidikan still yang berdampak kuat dari pergerakan hewan. Itulah pesona pengambilan bidikan still. Namun demikian, ada kalanya saat video akan lebih membantu pemirsanya untuk memahami pergerakan hewan.

Dengan memadukan performa AF istimewa untuk melacak pergerakan hewan dan kemampuan untuk membidik dengan ISO tinggi tanpa menghiraukan lingkungan pembuatan film, film gerakan lambat yang ditangkap dengan menggunakan Full HD 100/120p pada EOS-1D X Mark II memberikan keuntungan besar di dunia fotografi hewan. Dapat dipastikan bahwa popularitas film gerakan lambat yang terus meningkat, akan memungkinkan orang memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai hewan, dan karenanya, kehadiran fitur ini amat sangat berarti.

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

 

 

Yukihiro Fukuda

 

Lahir pada tahun 1965 di Tokyo. Kunjungan Fukuda ke Hokkaido untuk mencari burung bangau Jepang yang ia sangat sukai, telah menuntunnya menjadi fotografer hewan. Setelah menghabiskan 10 tahun meliput kehidupan liar di Hokkaido, Fukuda meluaskan cakupannya ke negara lain dan fotografi bawah air. Fotografi kehidupan liar, bawah air, dan lanskap, sekarang membentuk tiga pilar aktivitasnya yang terbaru.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami