Kecepatan tinggi, resolusi gambar tinggi. EOS 90D memadukan segala yang terbaik dalam bodi DSLR sensor APS-C, penerus EOS 80D dan EOS 7D Mark II yang sangat digemari sebagai kamera action untuk mengabadikan acara olahraga, kereta api, unggas liar dan subjek lain yang bergerak cepat. Fotografer kedirgantaraan, Charlie Furusho, menggunakan kamera selama sebulan, dan memberi tahu kita tentang pengalamannya. (Dilaporkan oleh Charlie Furusho, Digital Camera Magazine)
1. Pendahuluan: Kamera APS-C dan fotografi kedirgantaraan
2. 7 spesifikasi utama untuk diketahui
3. Kesan tentang uji lapangan
4. Rangkuman
Kecepatan tinggi, resolusi tinggi: Memanfaatkan keunggulan kamera DSLR
Sensor APS-C: Menyediakan jangkauan ekstra yang diperlukan untuk fotografi kedirgantaraan
Kamera APS-C amat sangat penting bagi fotografi kedirgantaraan, karena krop 1,6x yang dimilikinya memberi jangkauan ekstra pada lensa telefoto yang sering kita gunakan. Hal ini juga memungkinkan kita untuk menggunakan aperture yang lebih lebar pada panjang fokus yang panjang. Contohnya, dengan menggunakan EF70-200mm f/2.8L IS III USM, kita bisa mendapatkan kesetaraan full-frame 320mm dan menggunakan aperture maksimum f/2.8.
Saya sangat suka menggunakan EOS 7D Mark II (Versi Inggris), yang sangat populer sebagai model kamera DSLR APS-C sarat laga. Namun demikian, kamera ini sudah lebih dari 5 tahun sejak diluncurkan pertama kali, dan saya menantikan perlengkapan yang lebih baru. EOS 90D dapat diposisikan sebagai penerus EOS 80D, karena konstruksinya, tetapi yang pasti, kamera ini memiliki potensi sebagai penerus EOS 7D Mark II dari segi kemampuan yang berkecepatan tinggi.
EOS 90D dengan EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM
7 spesifikasi utama untuk diketahui
1. Resolusi 32,5-megapiksel dengan DIGIC 8
Krop gambar Anda lebih dekat sekaligus mempertahankan kualitas gambarnya
EOS 90D memiliki sensor CMOS APS-C 32,5 megapiksel yang layak dibanggakan, karena cukup untuk mempertahankan resolusi yang sama seperti EOS 80D 24,2 megapiksel setelah krop. Hal ini didukung oleh prosesor gambar DIGIC 8 baru, yang juga mendukung dan menyempurnakan sistem Dual Pixel CMOS AF (lihat butir 2 di bawah).
2. Pemotretan Live View dengan Dual Pixel CMOS AF
Menyusun komposisi secara lebih bebas daripada sebelumnya
Sistem Dual Pixel CMOS AF telah beredar sejak EOS 80D dan EOS 7D Mark II dirilis. Selama pemotretan Live View dengan lensa yang kompatibel, sekarang AF dapat meliput area yang lebih luas, yang mencakup kira-kira 88% secara horizontal X 100% secara vertikal dari bingkai gambar. Dengan begitu, Anda bisa menempatkan subjek nyaris di mana saja tanpa harus mencemaskan apakah ada titik AF di sekitarnya untuk menjaga fokusnya.
3. 45 titik AF semua tipe silang selama pemotretan OVF
Mengabadikan segala subjek
Untuk pemotretan optical viewfinder (OVF), EOS 90D memiliki hingga 45 titik AF semua tipe silang, persis seperti EOS 80D. Jumlah ini kurang dari 65 titik pada EOS 7D Mark II. Namun demikian, dibandingkan dengan EOS 7D Mark II, sebanyak 37 dari 45 titik pada EOS 90D mampu memfokuskan pada f/8 (ditunjukkan dalam warna merah), sehingga mudah menetapkan fokus, bahkan ketika memotret dengan extender.
EOS 90D
EOS 7D Mark II
4. Single-point Spot AF
Pemfokusan jitu
Metode Single-point Spot AF menggunakan bingkai AF yang amat sangat kecil. Ini praktis untuk menetapkan fokus pada berbagai subjek kecil, dan untuk pemfokusan jitu pada sejumlah pemandangan, misalnya, saat Anda ingin fokus pada suatu elemen yang terletak di belakang sekaligus menghindari elemen yang ada di depan.
Pada EOS 7D Mark II, metode ini hanya tersedia selama pemotretan OVF, tetapi EOS 90D memilikinya untuk kedua pemotretan, OVF dan Live View (lihat gambar).
5. Pemotretan beruntun kecepatan tinggi hingga 10 fps
Mengabadikan momen sempurna dalam gambar secara kilat
Dengan kemampuan untuk melakukan pembidikan burst hingga 10 fps, saya bisa mengabadikan pemandangan sempurna pesawat terbang dalam gambar tanpa meluputkan momen penting apa pun.
EOS 90D/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 11mm (setara 18mm)/ Shutter Priority AE (f/9, 1/1.600 det., EV-0,3)/ ISO 400/ WB: Auto
6. Kecepatan rana elektronik 1/16.000 detik
Mengabadikan berbagai hal yang dulu tidak bisa dilakukan
Dalam cahaya latar yang cerah, EOS 90D memungkinkan Anda untuk membidik pada pengaturan yang dulu tidak bisa dilakukan, misalnya f/3.5 pada 1/16.000 detik. Tidak hanya ini yang memungkinkan Anda mengabadikan segala hal yang dulu tidak dapat dilakukan (seperti, pesawat jet tempur), kamera ini juga memungkinkan bentuk baru ekspresi fotografik yang mencakup penggunaan aperture lebar, bahkan pada siang hari yang terang benderang.
7. Memiliki joystick controller yang sama seperti EOS 7D Mark II
2 multi-controllers untuk kontrol AF yang lebih mudah
EOS 7D Mark II memiliki joystick multi-controller, yang amat sangat berguna untuk mengontrol titik AF sekaligus melihat melalui OVF. Hal ini juga termasuk pada EOS 90D, selain roda multi-controller di belakang kamera.
Tata letak tombol belakang pada EOS 90D terlihat mirip dengan EOS 80D, dengan tambahan joystick controller yang ditempatkan secara tepat di lokasi yang mudah dijangkau. Dial Quick Control lebih kecil daripada yang dimiliki EOS 7D Mark II, tetapi ukurannya sama seperti EOS 80D.
Kesan tentang uji lapangan: Pengoperasian yang mudah, cepat dan membantu saya mengabadikan momen yang menentukan.
Kemampuan rendah cahaya yang dahsyat
Selama hampir 1 bulan, saya menggunakan EOS 90D saat melakukan perjalanan di Jepang dan luar negeri. Satu hal yang perlu saya katakan mengenai ini yaitu, performa rendah cahayanya adalah yang tertinggi di antara semua kamera APS-C yang pernah saya coba. Saya kagum dengan kamera ini karena saya tidak perlu cemas tentang noise, bahkan ketika memotret dalam kondisi yang sangat redup, seperti di pedesaan atau di bandara saat malam hari. ISO 12,900 sama sekali tidak bermasalah. Malahan, kalau gambar Anda tidak perlu besar, ISO 25.600 pun sudah bagus untuk penggunaan sehari-hari.
AF tepat sempurna, bahkan ketika saya memotret dari pesawat terbang
Saya menguji kamera dengan mencoba melakukan fotografi dari udara. Meskipun kondisi di udara tidak bersahabat, namun presisi fokus sungguh tak tercela. Pernah satu kali, dari pintu pesawat yang terbuka, yang pada saat itu sedang melaju pada kecepatan 200km per jam, saya membidik pesawat terbang penumpang yang sedang tinggal landas pada kecepatan 300km per jam. AF melacak pesawat penumpang tanpa henti. Pada momen itu, saya sungguh merasakan kekuatan sistem 45 titik AF semua tipe silang.
Dual Pixel CMOS AF pun sungguh menyenangkan untuk digunakan, saya membidik dalam Live View lebih sering daripada sebelumnya
Dalam pemotretan Live View, performa Dual Pixel CMOS AF sangat mengesankan. Saya menggunakan layar sentuh untuk memfokuskan Gunung Fuji melalui jendela pesawat terbang, dan EOS 90D terus memfokuskannya, bahkan ketika saya mengubah arah kamera ke bidikan vertikal. Saya sama sekali tidak perlu melakukan fokus ulang.
Biasanya, saya tidak membidik dalam Live View, tetapi perbaikan yang dilakukan pada Dual Pixel CMOS AF, sungguh merupakan pengalaman yang menyenangkan. Saya terdorong untuk lebih sering menggunakan, dan merasa asyik saat mencoba pemotretan dengan sejumlah cara baru, seperti bidikan sudut rendah dengan monitor LCD Vari-angle.
Peningkatan yang signifikan pada masa pakai baterai
Perjalanan ke Yunani memakan waktu 6 hari, 4 malam dan saya mengalami sendiri bagaimana masa pakai baterai EOS 90D meningkat secara signifikan. Spesifikasi resminya menyatakan bahwa EOS 90D bisa mengambil hingga 1.860 bidikan dengan OVF, yang hampir dua kali lipat dari 960 bidikan yang dapat dilakukan pada EOS 80D. Pengalaman saya membuktikan bahwa jumlah bidikan yang tertera memang cukup akurat.
Rangkuman
Mewarisi kekuatan EOS 80D dengan kekuatan EOS 7D, membuat EOS 90D sungguh dahsyat dari segi resolusi gambar dan kecepatan. Dilengkapi dengan prosesor gambar yang dahsyat, performa AF yang disempurnakan, dan kecepatan rana elektronik maksimum super cepat 1/16.000 detik, saya berani mengatakan, bahwa kamera ini hampir mendekati kesempurnaan DSLR APS-C.
EOS 90D/ EF300mm f/2.8L IS II USM + Extender EF2xIII/ FL: 600mm (setara 960mm)/ Shutter-priority AE (f/5,6, 1/1,000 det., EV±0)/ ISO 800/ WB: 8.300K
EOS 90D/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM/ FL: 286mm (setara 458mm)/ Shutter Priority AE (f/7.1, 1/2.500 det., EV-0,7)/ ISO 800/ WB: Auto
Untuk belajar lebih lanjut mengenai EOS 90D, bacalah:
EOS 90D: Menangkap gerakan Laga secara Real-time dengan 32,5MP Detail
Fokus x Kecepatan: EOS 90D
Untuk saran lainnya mengenai fotografi kedirgantaraan dan fotografi udara, bacalah:
Cara Melakukan Bidikan yang Jitu (3): Saran untuk Gambar Jejak Asap Pesawat yang Mencengangkan
Daya Pikat Fotografi Udara: Menangkap Lanskap yang Tak Terduga di Bawah Kondisi yang Menantang
Memotret dari Sudut Pandang Bird’s Eye (Ketinggian)
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir pada tahun 1972 di Tokyo, Furusho adalah seorang jurnalis foto penerbangan yang memiliki lisensi pilot. Ia menjadi fotografer freelance setelah bekerja untuk maskapai penerbangan domestik dan internasional. Di samping terlibat dalam membuat iklan, publikasi dan kalender untuk maskapai penerbangan dan biro perjalanan, ia juga mengajar fotografi penerbangan dan mengadakan sejumlah acara bincang-bincang. Furusho adalah seorang penceramah untuk Canon Japan’s EOS Gakuen.