FAQ Lensa: Apakah Bilah Aperture itu? Bagaimana Bilah Aperture Memengaruhi Foto Saya?
Anda mungkin pernah melihatnya pada spesifikasi lensa: “jumlah bilah diafragma (atau aperture)” dan “aperture melingkar”. Ini mengacu kepada apa, dan bagaimana hal tersebut memengaruhi foto Anda? Baca terus untuk mengetahuinya!
Dasar-dasarnya: Apa yang dimaksud dengan bilah aperture, dan apa yang dilakukannya?
Pernahkah Anda mengamati secara dekat “mata” lensa Anda? Jika pernah, pada sebagian besar lensa, Anda mungkin melihat sesuatu seperti ini apabila kamera dimatikan:
Bilah aperture, juga dikenal sebagai bilah diafragma, adalah sejumlah bilah yang membentuk bukaan di bagian tengah lensa. Bilah tersebut mengontrol ukuran aperture: lubang di lensa yang memungkinkan cahaya mencapai kamera.
Apabila Anda meningkatkan f-number (“mempersempit aperture”), maka, bilah aperture melanjutkan mempersempit bukaan sehingga cahaya yang memasuki kamera, berkurang.
Apabila Anda mengurangi f-number (“membuka aperture”), bilah aperture memendek, dan memperbesar ukuran bukaan sehingga lebih banyak cahaya yang masuk ke kamera.
Fakta menyenangkan: Pengukuran aperture penuh
Mengapa gambar di atas, diambil saat kamera mati? Itu karena, saat kamera aktif, bilah aperture cenderung ditarik sepenuhnya (terbuka lebar). Tergantung pada lensanya, Anda bahkan mungkin tidak dapat melihatnya!
Hal ini terjadi karena kamera Canon melakukan pengukuran aperture penuh: apa pun pengaturan aperture Anda, aperture tetap terbuka lebar sampai Anda melepaskan rana. Ini memastikan bahwa jumlah maksimum cahaya mencapai sensor gambar. Semakin banyak cahaya, berarti lebih banyak informasi, yang membantu dengan fungsi seperti autoexposure dan autofocusing!
Baca juga:
Benarkah Lensa Cepat Mampu Memperjelas Bidikan Lewat Viewfinder?
Pada aperture maksimum, jumlah bilah aperture tidak memengaruhi bokeh…
Berikut ini, close-up dua lensa dengan bilah aperture pada aperture maksimum. Pada kedua lensa tersebut, bilah aperture ditarik sepenuhnya.
RF24-105mm f/4L IS USM(9 bilah aperture)
RF50mm f/1.2L USM (10 bilah aperture)
Apa yang Anda perhatikan mengenai bukaan aperture?
Tidak terkait dengan perbedaan ukuran
Anda mungkin memperhatikan perbedaan ukurannya. Ini karena lensa dirancang dengan aperture maksimum yang berbeda-beda (masing-masing f/4 dan f/1.2), dan ini tidak ada hubungannya dengan jumlah bilah aperture. Jika Anda memiliki lensa 50mm f/1.8, Anda akan melihat sesuatu seperti contoh kedua. Jumlah bilah aperture bervariasi, bahkan di antara lensa dengan aperture maksimum yang sama!
Bentuk lingkaran yang sama
Perhatikan juga bentuk bukaannya: Berapa pun jumlah bilah yang dimiliki lensa, apakah 9 atau 10 bilah, pada aperture maksimum, bilah aperture pada keduanya membentuk lingkaran.
Bidikan percobaan: Cahaya bokeh
Gambar berikut dibidik pada tiga lensa prima 50mm yang berbeda dengan jumlah bilah aperture yang berlainan:
- RF50mm f/1.2L USM (10 bilah aperture)
- RF50mm f/1.8 STM (7 bilah aperture)
- EF50mm f/1.8 II (5 bilah aperture)
Semua gambar dibidik:
- Pada aperture maksimum lensa
- Dari posisi pemotretan yang sama
- Dalam mode fokus manual, dengan fokus diatur ke jarak fokus terdekat lensa.
Berapa pun jumlah bilah aperture, bentuk cahaya bokeh tetap sama.
Aperture 10-bilah terbuka lebar (f/1.2)
Aperture 7-bilah terbuka lebar (f/1.8)
Aperture 5-bilah terbuka lebar (f/1.8)
Pahami hal ini: Mengapa ukuran cahaya bokeh berbeda-beda?
Ukuran cahaya bokeh memang berbeda-beda, tetapi hal itu sudah diperkirakan, karena sejumlah faktor berikut yang memengaruhi depth of field:
Perbedaan aperture maksimum: Diperkirakan, gambar f/1.2 memiliki cahaya bokeh yang lebih besar akibat fokus yang lebih dangkal. (Lihat: Dasar-Dasar Lensa #3: Menciptakan Bokeh)
Perbedaan pada jarak fokus terdekat: EF50mm f/1.8 II memiliki jarak fokus terdekat yang lebih panjang (45cm) dibandingkan RF50mm f/1.8 STM (30cm). Artinya, cahaya di latar belakang lebih tidak fokus pada lensa RF sehingga terlihat lebih besar.
... tetapi itu terjadi pada aperture yang lebih sempit
Apabila menggunakan aperture sempit, bentuk yang dibuat oleh bilah aperture menjadi kurang melingkar.
Gambar di atas sengaja diletakkan di luar fokus dan dibidik pada f/16, pada lensa dengan 7 bilah aperture. Perhatikan, bagaimana cahaya bokeh membentuk poligon 7 sisi, yang mencerminkan bentuk bukaan aperture.
Dampak pada semburat bintang
Ada hal lain yang terjadi pada aperture sempit (f/11 atau f/16 dan selanjutnya), khususnya apabila Anda membidik dengan sumber cahaya titik dalam bingkai.
Ya, semburat bintang (starbursts)! Anda mungkin telah memperhatikannya jika Anda pernah mencoba menerpakan cahaya yang lama pada pemandangan yang dikelilingi cahaya lampu jalanan di malam hari, misalnya jejak cahaya kendaraan.
Perhatikan contoh berikut, semuanya dibidik pada f/16 dan 50mm pada lensa dengan jumlah bilah aperture yang berbeda-beda. Apa yang Anda perhatikan tentang jumlah titik starburst?
Bidikan percobaan: Starburst
5 bilah aperture
7 bilah aperture
9 bilah aperture
10 bilah aperture
Jumlah bilah aperture | Jumlah titik starburst |
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengapa bisa begitu?
Ini ada hubungannya dengan cara starburst diciptakan.
Pada aperture sempit (f-numbers tinggi), bukaan aperture kecil dan bilah aperture menciptakan sejumlah sudut. Cahaya yang melalui tikungan bukaan kecil (difraksi) melintasi sejumlah sudut ini, menghasilkan efek semburat bintang (starburst).
5 bilah aperture
Aperture 5 bilah membentuk bintang dengan 10 titik.
7 bilah aperture
Aperture 7 bilah membentuk bintang dengan 14 titik.
9 bilah aperture
Aperture 9 bilah membentuk bintang dengan 18 titik.
10 bilah aperture
Aperture 10 bilah membentuk bintang dengan 10 titik, karena masing-masing sudut saling berseberangan secara langsung.
Sebagai aturan umum, jika ada jumlah bilah aperture yang ganjil, jumlah titik bintang akan dua kali lipat jumlah bilah.
Jika ada jumlah bilah aperture yang genap, jumlah titik bintang akan sama dengan jumlah bilah.
Saran untuk Semburat Bintang (Starburst): Mendapatkan semburat bintang yang paling jernih
1. Lepaskan filter UV Anda
Anda memerlukan sumber cahaya yang benderang dan terkonsentrasi untuk menciptakan semburat bintang. Filter UV mungkin menyebarkan cahaya yang memasuki lensa, agar titik tersebut tidak tampak secara jelas.
2. Pastikan lensa Anda bersih dan kering, termasuk elemen belakang
Kelembapan, kotoran, atau noda pada lensa juga akan membengkokkan atau menyebarkan cahaya, yang memengaruhi kejernihan titik. Selain itu, juga jangan lupa untuk membersihkan kaca di bagian belakang lensa, dan pastikan Anda tidak meninggalkan sidik jari secara tidak sengaja!
3. Cari sumber cahaya titik
Bentuk sumber cahaya memengaruhi bentuk pusat starburst.
Dalam gambar ini, tiga jenis sumber cahaya menghasilkan semburat bintang (starburst): lampu jalan, lampu merah kecil di jembatan, dan jika Anda melihat lebih dekat, cahaya kedua dengan penampilan antik dari kiri. Sumber mana yang menurut Anda memberikan semburat bintang terbaik? Apa yang membuatnya berbeda?
Bidikan yang gagal
Noda pada lensa telah memburamkan titik-titik semburat bintang lampu jalan di depan. Jika Anda menginginkan starburst yang bagus, sebaiknya siapkan kain lensa, cairan pembersih lensa, dan peniup. Perhatikan juga, bagaimana bentuk lampu memengaruhi bentuk semburat bintang.
Bentuk bokeh stop-down
Semakin banyak bilah aperture, semakin bundar bukaan yang tampak, bahkan pada aperture kecil. Ini berguna untuk pemandangan di mana Anda menginginkan cahaya bokeh bundar (juga dikenal sebagai lingkaran bokeh atau bola bokeh), tetapi tidak dapat menggunakan aperture yang terlalu lebar.
7 bilah, f/8
10 bilah, f/8
Bokeh f/8 diciptakan oleh 5 bilah aperture, jelas berbentuk poligonal. Sebagai perbandingan, semburat bintang yang dibuat oleh 10 bilah aperture, menyerupai lingkaran. Kita hanya memperhatikan ujung-ujungnya apabila kita melihat lebih dekat.
Kesimpulan: Penggemar bokeh dan starburst, harap perhatikan
Jumlah bilah aperture mulai penting saat Anda melakukan stop down aperture:
- Banyak bilah aperture: bokeh stop-down lebih melingkar
- Bilah aperture lebih sedikit: bokeh stop-down poligonal yang terlihat jelas
- Jumlah bilah aperture genap: dua kali jumlah titik semburat bintang
- Jumlah bilah aperture ganjil: jumlah titik semburat bintang sama
Lensa seri-L biasanya memiliki 9 atau 10 bilah. Sebagian besar lensa seri non-L memiliki 7 bilah
Untuk memastikan bokeh yang lebih bundar, bahkan pada aperture yang lebih sempit, banyak lensa RF dan EF kelas profesional (seri-L) memiliki 9 atau bahkan 10 bilah aperture. Sementara itu, sebagian besar lensa non-L memiliki 7 bilah aperture, meskipun sebagian lensa EF mungkin memiliki 6 dan lainnya 8.
Jika bokeh adalah prioritas utama bagi Anda, dan Anda ingin bola bokeh tampak bundar dan mulus bahkan saat stop-down, lensa dengan lebih banyak bilah aperture akan lebih baik.
Jika Anda seorang penggemar semburat bintang, itu sangat tergantung pada efek semburat bintang mana yang lebih Anda sukai! Jika Anda menyukai semburat bintang dengan titik yang sedikit, mungkin ada baiknya mempertahankan lensa seri non-L lama Anda bahkan saat Anda melakukan peningkatan.
Alternatifnya, Anda bisa mendapatkan filter efek bintang untuk digunakan, tetapi ketahuilah, bahwa filter tersebut dapat memengaruhi ketajaman gambar secara keseluruhan!
Pelajari lebih lanjut tentang lensa dan tekniknya untuk memanfaatkannya secara maksimal di:
In Focus: Lenses FAQs