Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

[Bagian 2] Kualitas Gambar dan Dasar-dasar ISO Speed. Lensa Zoom dan Efek Flash Built-in

2013-12-05
4
6.6 k
Dalam artikel ini:

Artikel Serial yang memperkenalkan dasar-dasar fungsi kamera digital ringkas. Di Bagian 2 ini, mari kita belajar tentang angle-of-view (sudut pandang) dengan menggunakan fungsi zoom, efek flash built-in, dan dasar-dasar mengenai pengaturan ISO speed dan kualitas gambar. Seri IXUS dilengkapi dengan fitur "Smart Auto" sehingga Anda dapat menangkap foto yang mempesona dengan mudah. Namun demikian, mempelajari dasar-dasar dalam fotografi, membantu meningkatkan daya ekspresif Anda secara signifikan, membuat pengalaman fotografis Anda jauh lebih menyenangkan. (Dilaporkan oleh: Koichi Isomura)

Halaman: 1 2

Memanfaatkan "Wide-angle" (Sudut lebar) dan "Telephoto" Focal Length

Karakteristik lensa zoom yaitu, Anda dapat dengan mudah mengganti area yang ingin Anda tangkap. Pada umumnya, sudut pandang lensa diekspresikan dalam istilah “focal length”. Pengaturan ke sisi “wide-angle” akan memperpendek focal length, dan menangkap area yang lebih lebar, sedangkan pengaturan ke sisi “telephoto” akan meningkatkan focal length, sehingga Anda dapat menangkap objek jauh pada penampilan yang lebih besar.
Anda dapat menangkap subjek dalam ukuran yang sama, baik pada sisi wide-angle dari jarak dekat, atau pada sisi telephoto dari posisi jauh. Namun, perhatikan bahwa gambar yang dihasilkan akan berbeda akibat karakteristik focal length, seperti efek perspektif. Dengan memahami karakteristik tersebut, Anda pasti akan lebih gembira pada karya fotografi yang Anda hasilkan.

Perubahan dalam Area Tangkapan dengan Focal Length

Menangkap Area yang Lebih lebar pada Sisi Wide-angle

Penampilan Lebih Besar dari Objek Jauh pada Sisi Telephoto

Men-zoom lensa ke sisi wide-angle akan menangkap area yang lebih lebar, dan menekankan efek perspektif. Sedangkan sisi telephoto akan menangkap penampilan yang lebih besar dari objek jauh, dan menciptakan kesan jarak yang dimampatkan.

Perubahan dalam Impresi dan Ekspresi Latar Belakang.

Menangkap Latar Belakang yang Lebih lebar pada Sisi Wide-angle

Menyederhanakan Latar Belakang pada Sisi Telephoto

Meskipun Anda dapat menangkap latar belakang yang lebar dengan fotografi subjek potret dari jarak dekat pada sisi wide-angle, efek perspektif juga ditonjolkan pada waktu yang bersamaan, sehingga dapat menyebabkan wajah tampak terdistorsi. Sedangkan apabila subjek potret difoto pada sisi telephoto dari posisi jauh, area yang ditangkap di latar belakang akan lebih sempit, sehingga membuatnya berguna untuk mencegah impresi yang berantakan. Sisi telephoto juga praktis apabila Anda ingin memburamkan latar belakang untuk mengedepankan subjek potret.

Mengefektifkan Penggunaan Flash Built-in

Anda dapat memanfaatkan flash built-in untuk menyinari subjek yang dekat ke kamera sewaktu membidik. Sedangkan flash pada umumnya digunakan pada lokasi redup cahaya, dan juga dapat digunakan pada lingkungan yang cerah, misalnya untuk lebih mempercerah wajah subjek dengan cahaya latar, karena jika tidak, wajah akan tampak gelap. Cahaya dari flash built-in mencapai kisaran sekitar 2 hingga 4m, sehingga tidak terlalu berpengaruh pada subjek di lokasi jauh.
Jika Anda ingin mempertahankan suasana lingkungan, atau menangkap subjek jauh, Anda dapat memilih high ISO speed (kecepatan ISO tinggi) tanpa menggunakan flash built-in. Untuk melakukannya, tetapkan ke mode “Flash Off”, lalu bidik dengan high ISO speed.

Fotografi Flash di Malam Hari

Flash Off

Flash On

Ada banyak kasus di mana hanya dengan meninggikan kecepatan ISO tidak membantu menyelesaikan masalah, misalnya sewaktu Anda ingin menangkap nightscape di latar belakang dan subjek potret di depan. Dalam hal ini, pilih mode pemotretan "Handheld Night Scene" supaya flash built-in ditembak secara otomatis untuk mendapatkan hasil yang bersih.

Fotografi Flash di Siang Hari

Flash Off

Flash On

Flash built-in juga praktis ketika Anda memotret di hari yang cerah. Untuk scene di mana wajah subjek potret berubah menjadi gelap akibat cahaya latar, misalnya, menembakkan flash akan membantu mempercerah wajah yang ditimpa bayangan untuk menghasilkan gambar yang bersih.

Mengganti ISO Speed Berdasarkan Kecerahan

Pengaturan ISO speed digunakan untuk menentukan kepekaan sensor gambar di dalam kamera ke arah cahaya. Meskipun memilih ISO speed yang lebih tinggi akan memudahkan pemotretan di tempat cahaya redup, namun akibatnya akan terjadi ISO noise tinggi yang dapat mempengaruhi kualitas gambar. Jika Anda memotret pada lokasi yang cukup terang, pilih low ISO speed (kecepatan ISO rendah) supaya Anda dapat memperoleh gambar yang bersih dengan noise yang sedikit.
Menu ISO speed dihadirkan dengan opsi "Auto" nyaman, yang secara otomatis memilih ISO speed yang sesuai menurut kecerahan lingkungan sekitar sehingga noise dapat diminimalkan.

Contoh Pengaturan ISO Speed

ISO 80

ISO 800

Untuk menangkap bidikan di bawah sinar matahari, seperti diilustrasikan dalam bidikan contoh yang menggunakan pengaturan ISO 80 hingga low ISO speed, membantu menghasilkan gambar yang bersih dengan noise yang sedikit. Untuk mendapatkan hasil nightscape yang lebih cerah, misalnya seperti bidikan contoh yang menggunakan ISO 800, saya memilih ISO speed yang lebih tinggi.

Perubahan dalam Noise Level dengan ISO Speed

Auto (ISO 800)

Contoh ini mengilustrasikan perubahan dalam kualitas gambar dengan ISO speed serta level noise yang bersangkutan di area bayangan (IXUS 105 digunakan dalam contoh ini). Kemungkinan besar noise terjadi apabila memilih ISO speed yang lebih tinggi.

ISO 80

ISO 100

ISO 200

ISO 400

ISO 800

ISO 1600

Mengatur Kualitas Gambar

Dalam fotografi digital, kualitas data gambar ditentukan oleh pengaturan "recording pixels" (pixel rekaman) dan "compression ratio" (rasio kompresi). Pengaturan recording pixel "L" merekam gambar dalam angka pixel terbesar, sehingga Anda dapat memperoleh resolusi yang cukup, meskipun foto dicetak dalam format besar. Dengan hitungan pixel yang sama, Anda dapat memperoleh kualitas gambar yang lebih tinggi dengan pengaturan "Super Fine" atau "Fine", mana saja yang tersedia, untuk rasio kompresi yang lebih rendah.
Dengan kata lain, mengkombinasikan pengaturan "L" dan "Super Fine" memberikan kualitas gambar terbaik. Namun perhatikan akibatnya, ukuran data juga meningkat. Untuk melihat gambar pada layar komputer atau mencetaknya ke dalam ukuran kartu pos, pengaturan resolusi "M3" yang lebih rendah sudah cukup. Jika media rekaman yang Anda gunakan memiliki kapasitas kecil, maka dengan memilih ukuran data yang lebih kecil memungkinkan Anda merekam jumlah gambar yang lebih banyak ke media.

Perubahan Ukuran dengan Pengaturan Recording Pixels (Contoh)

* Angka pixel untuk tiap pengaturan bervariasi dengan model kamera.

L (Besar): 4.000 ~ 3.000 pixel

W (Lebar): 4.000 ~ 2.248 pixel

M1 (Middle 1): 3.264 ~ 2.448 pixel

M2 (Middle 2): 2.592 ~ 1.944 pixel

M3 (Middle 3): 1.600 ~ 1.200 pixel

S (Kecil): 640 ~ 480 pixel

Dengan pengaturan pixel rekaman "L", Anda bahkan dapat mencetak foto dalam format besar. Meskipun memotret dengan hitungan pixel rendah, Anda dapat mengurangi ukuran data, namun gambarnya tidak dapat direproduksi secara akurat jika resolusinya tidak mencukupi.

Perubahan dalam Kualitas Gambar dengan Compression Ratio

Meskipun jumlah pixel rekaman sama, namun kemampuan untuk mereproduksi rincian akan memburuk apabila memilih compression ratio (rasio kompresi) yang lebih tinggi. Jika tidak ada keperluan khusus untuk mengurangi ukuran data, dan demi mendapatkan kualitas gambar yang tinggi, sebaiknya Anda memilih pengaturan "Super Fine" atau "Fine", mana saja yang memiliki rasio kompresi yang lebih rendah.

Fine

Normal

* Contoh di sini dipotret dengan menggunakan IXUS 105. Pengaturan menu compression ratio bervariasi menurut model kamera.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami