Memotret Bunga Sakura: Haruskah Saya Bidik Pada Sudut Lebar atau Telefoto?
Apabila memotret bunga sakura, apakah lebih baik dari jarak dekat dan membidik pada sudut lebar, atau membidik pada telefoto dari kejauhan? Ini adalah pertanyaan yang umum diajukan para fotografer kepada diri sendiri sewaktu memotret bunga, dan preferensi Anda akan memengaruhi gaya fotografis yang Anda ciptakan untuk diri sendiri. Dalam artikel ini, 2 orang fotografer berbagi tentang masing-masing preferensi mereka. (Dilaporkan oleh: Takehito Miyatake, Toshiki Takamuku)
Close-up pada sudut lebar: Gunakan sudut tinggi untuk menangkap pemandangan nun jauh di sana
FL: 32mm
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 32mm/ Aperture-priority AE (f/10, 1/12 det., EV+0,3)/ ISO 100/ WB: Daylight
Foto oleh Takehito Miyatake
Takehito Miyatake mengatakan:
"Foto pohon bunga sakura ini dibidik dari lokasi yang menghadap ke Seto Inland Sea. Lokasi yang menghadap ke timur memberikan pemandangan matahari terbit yang bagus, tetapi tepi pantai yang miring dan tingginya pepohonan, membuatnya sulit untuk menghasilkan komposisi yang bagus, yang menyertakan pulau-pulau di laut dan bunga sakura. Hanya dengan cara meng-close up bunga sakura dan membidik pada sudut yang agak lebar dari sudut tinggi kamera, barulah saya dapat menangkap pemandangan di atas pepohonan.
Saat matahari masih terbit, pencahayaan optimal terus berubah-ubah, jadi saya membidik dalam mode Aperture-priority AE alih-alih pencahayaan manual. Untuk menonjolkan warna merah muda pastel pucat nan cerah, saya menerapkan kompensasi pencahayaan EV+0,3. Kabut musim semi sangat berperan dalam menyampaikan kesan lembut yang membuai pada seluruh gambar."
Saran: Gunakan tripod yang sangat tinggi untuk menangkap pemandangan nun jauh di sana
Dibidik tanpa tripod tinggi
EOS 5D Mark II/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 65mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/250 det., EV+0,7)/ ISO 400/ WB: Daylight
Foto oleh Takehito Miyatake
Saat itu saya sedang berada di gunung, tetapi, meskipun begitu, pepohonan di depan saya begitu tinggi sehingga saya hanya bisa menangkap sekilas latar belakang melalui celah-celah di batang pepohonan. Jadi, saya membuat tripod setinggi 8m, sehingga bisa memandang melalui puncak pepohonan. Platform kamera bisa dioperasikan dari jarak jauh, jadi, saya menggunakan komputer untuk mempratinjaukan gambar Live View serta mengontrol sudut dan fokus kamera.
Dari kejauhan pada telefoto: Disandingkan dengan elemen bergerak untuk menimbulkan perasaan yang menggetarkan jiwa
FL: 105mm
EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/2.8L USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/16, 13 det., EV-0,3)/ ISO 100/ WB: Daylight
Foto oleh Toshiki Takamuku
Toshiki Takamuku mengatakan:
"Saya gunakan bunga dan cabang pohon sebagai fokus utama, tetapi menyatukan dinamismenya dalam bentuk air yang mengalir. Ini menambahkan semacam jiwa pada gambar dan membuatnya sangat menawan.
Foto ini dibidik di sepanjang parit kastil di mana banyak kelopak bunga mengapung di sekitarnya. Pada pemandangan yang sesungguhnya, arus air tidak sekuat itu, jadi relatif mudah untuk memotretnya, tetapi saya harus mencahayai bidikan sekurangnya selama 10 detik. Fokus utama saya, bunga sakura, dengan mudahnya tergeser oleh angin. Kalau bunga-bunga itu bergerak sedikit saja, foto akan kehilangan titik fokus stabil, seperti contoh di bawah. Oleh karena itu, sama sekali tidak boleh ada angin.
Di larut senja, keadaan angin begitu tenang, dan cahaya pun berkurang, sehingga sempurna untuk fotografi pencahayaan lama. Suhu warna sejuk pada waktu ini, juga menyiratkan suasana mistik."
Pencahayaan berlangsung selama 4 detik, tetapi bunga sakura bergerak ditiup angin, menyebabkan bidikan pun gagal.
EOS 5D Mark II/ EF70-200mm f/2.8L USM/ FL: 98mm/ Aperture-priority AE (f/25, 4 det., EV-1)/ ISO 100/ WB: Daylight
Foto oleh Toshiki Takamuku
Untuk mendapatkan berbagai gagasan dan saran lainnya untuk memotret bunga sakura, bacalah:
Cara Menangkap Bunga Sakura Secara Detail Namun Terlihat Membuai Dengan Soft Filter
Bentangan Bintang yang Mencengangkan: Memotret Pemandangan Spektakuler Bunga Cherry yang Bermekaran dan Bimasakti di Malam Hari
Memutuskan apakah membidik pada sudut lebar atau telefoto merupakan kejadian sehari-hari dalam fotografi. Bacalah berbagai artikel ini untuk mengetahui selengkapnya:
Membuat Keputusan dalam Fotografi Lanskap: Cahaya Depan atau Cahaya Latar?
Membuat Keputusan dalam Fotografi Lanskap: Memutuskan, Apakan Menyertakan atau Tidak Menyertakan Matahari dalam Bingkai
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
EF24-105mm f/4L IS USM
EF70-200mm f/2.8L USM
Lahir pada tahun 1966 di Prefektur Osaka, Miyatake bergabung dengan produsen perlengkapan fotografis sebagai fotografer studio, setelah lulus dari Fakultas Teknik Department of Image Technology of the Tokyo Polytechnic University. Pada tahun 1995, ia mendirikan studionya, Miyatake Photo Factory di Prefektur Tokushima, tempat ia tumbuh dewasa.
Lahir pada tahun 1960 di Prefektur Fukui, Takamuku telah menjadi seorang fotografer profesional sejak tahun 2011. Ia sekarang tinggal di Prefektur Nagano, dan di tempat itulah ia memberikan berbagai gambar untuk majalah dan media lainnya.
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation