Cara Menangkap Bunga Sakura Secara Detail Namun Terlihat Membuai Dengan Soft Filter
Langkah pertama untuk menghasilkan gambar bunga sakura (bunga cherry yang bermekaran) secara detail namun terlihat membuai, mungkin dengan cara membidik pohon bunga sakura yang besar secara close-up. Namun demikian, pengaturan apa yang seharusnya Anda gunakan apabila melakukan pemotretan di malam hari dan kondisinya berangin, untuk menangkap detail perifer? Ketahui lebih lanjut mengenai berbagai teknik untuk melakukannya dalam artikel ini. (Dilaporkan oleh: Hidehiko Mizuno)
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 32mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/3 det., EV±0)/ ISO 800/ WB: Daylight
Pohon bunga sakura di Maruyama Park sudah mulai layu sejak beberapa waktu lalu, tetapi secara berangsur-angsur disegarkan kembali dalam beberapa tahun belakangan ini. Saya berupaya keras untuk menangkap detail pohon yang penuh vitalitas sambil mengenang kejayaannya yang terdahulu.
Fokuskan pada cabang pohon yang dipenuhi mekar bunga sakura yang paling megah
Saya sangat menyukai bunga sakura Gion yang tersohor. Khususnya, saya sangat suka melihatnya di malam hari di Maruyama Park yang terletak di Kyoto, Jepang. Saya berjalan ke sekeliling tempat untuk menemukan sudut yang memungkinkan saya menangkap bentuk pohon paling indah, sekaligus mencoba untuk tidak mengganggu pengunjung lainnya di taman ini.
Shutter speed
Karena agak berangin, pada awalnya saya menetapkan shutter speed (kecepatan rana) yang akan memadai untuk "membekukan" bunga-bunga di tempatnya. Untuk menjaga noise pada tingkat minimal, kecepatan ISO 800 atau kurang, akan lebih baik.
Aperture
Menentukan aperture yang sesuai untuk digunakan, terbukti merupakan tantangan untuk mengambil gambar ini. Untuk memperlihatkan secara tepat detail bagian pinggirnya, saya biasanya menganjurkan penggunaan f/8 atau lebih tinggi. Aperture maksimum f/4 dapat memberikan kecepatan rana pesat dan mudah digunakan, tetapi depth of field-nya dangkal, sehingga, hanya bagian tengah gambar yang akan ditangkap secara memuaskan.
Untuk bidikan ini, saya memotret pohon bunga sakura besar dari jarak detak. Walaupun saya membidik pada sudut lebar, namun, penting bagi saya untuk menggunakan aperture sempit, dan ini menyulitkan untuk mengetahui di mana menempatkan fokus dalam bidikan yang menggunakan f/5.6 hingga f/8, yang menyediakan depth of field yang memadai. Ketika saya fokuskan pada kelopak yang dekat, kelopak di bagian belakang menjadi buram, dan ketika saya fokuskan pada batang pohon, kejadiannya berbalik.
Ternyata, saya bisa mendapatkan hasil terbaik apabila memfokuskan pada cabang pohon yang memiliki himpunan bunga paling megah, pada pemotretan jarak menengah. Dari sana, apabila saya menyempitkan aperture ke f/8, saya dapat menjaga seluruh pohon dalam fokus sepenuhnya. Selain memastikan bahwa seluruh bentuk pohon terlihat dalam gambar, saya menggunakan soft filter dan menjaga bagian tengah tetap tajam, sekaligus menggambarkan pohon besar dengan polesan akhir yang membuai bagaikan mimpi.
Saran 1: Gunakan f/8 untuk secara tajam menangkap semua bunga sakura
Pada f/5.6, depth of field-nya dangkal, jadi tidak semua gambar terlihat jernih apabila memotret pohon bunga sakura besar pada pemotretan jarak dekat. Perifer gambar tidak jelas, dengan cabang pohon yang menggantung di kiri atas gambar yang menonjol, khususnya tampak kurang jelas, jadi, depth of field secara keseluruhan tidak memadai.
Aperture f/8 pada umumnya dianjurkan untuk menangkap detail subjek secara tajam dan halus, yang berada pada jarak yang cukup jauh. Untuk selengkapnya, baca:
Teknik Aperture-Priority #7: Pengaturan Aperture untuk Penggambaran Bentangan Malam yang Tajam
f/5.6
f/8
Saran 2: Jauhkan sumber cahaya dari frame (bingkai)
Memastikan bahwa tidak ada sumber cahaya untuk mengalihkan perhatian, adalah poin penting lainnya untuk menangkap bunga sakura secara indah di malam hari. Khususnya, Anda harus berhati-hati apabila menggunakan soft filter, karena sumber cahaya yang merembes ke dalam bagian lain gambar dan ditonjolkan secara nyata. Pada foto di bawah, tampak sejumlah besar cahaya dalam perifer ditangkap, bersaing dengan bunga sakura untuk menarik perhatian pemirsanya.
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/2 det., EV±0)/ ISO 500
MARUMI Foggilizer Filter untuk Kamera - Soft Effect Filter 77mm
Untuk tutorial lainnya tentang mendapatkan foto pohon bunga sakura yang mencengangkan pada malam hari, bacalah:
Bentangan Bintang yang Mencengangkan: Memotret Pemandangan Spektakuler Bunga Cherry yang Bermekaran dan Bimasakti di Malam Hari
Lensa yang direkomendasikan apabila menggunakan f/8: EF24-105mm f/4L IS USM
Secara pribadi, saya menggunakan EF24-105mm f/4L IS USM, yang memungkinkan pemfokusan andal dan mulus, bahkan di lokasi yang gelap. Meskipun gambar ditangkap pada aperture maksimum f/4 cukup tajam, namun, jika Anda menyempitkan aperture ke f/8, bahkan perifer (bagian pinggir) pun ditangkap secara indah.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir pada tahun 1968 di Kyoto. Karya yang telah dirilisnya terpusat pada keindahan pemandangan, dan sejumlah kuil serta pura di Kyoto.