3 Fitur Kamera untuk Memperbagus Bidikan Lanskap Menjadi Sempurna
Anda memotret lanskap yang indah, tapi merasa ada sesuatu yang salah? Sedikit perubahan pada suhu warna, fokus dan pencahayaan, mungkin itu yang Anda butuhkan. Gunakan berbagai fitur kamera ini untuk membantu Anda membuat penyesuaian, langsung di tempat. (Dilaporkan oleh Shirou Hagihara, Digital Camera Magazine)
Fitur yang berguna #1: White Balance - Suhu warna
Kontrol halus pada rona dan warna, langsung di tempat
Auto White Balance (AWB) mengoreksi terpaan warna, membantu mendapatkan warna yang akurat apabila memotret lanskap di siang hari. Namun demikian, ini juga akan “mengoreksi” nada warna merah membara dan jingga yang pekat pada matahari terbit dan matahari tenggelam, menyebabkan warna tidak terlalu benderang.
Menggunakan preset white balance yang lain seperti "Cloudy, twilight, sunset" atau "Shade" akan membantu menyempurnakan nada warna hangat, tetapi jika Anda ingin dapat lebih mengendalikan, pilih mode “Colour Temperature”. Dengan demikian, Anda dapat membuat penyesuaian halus pada suhu warna dalam peningkatan 100 Kelvin (100K), sehingga Anda dapat menangkap nuansa warna yang halus seperti yang Anda bayangkan.
EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 35mm (setara 56mm)/Aperture-Priority AE (f/11, 1/60det., EV ±0)/ ISO 200/ WB: 7.000K
Bermandikan cahaya dari matahari yang tenggelam, batu karang dengan bentuknya yang menarik ini, memancarkan cahaya kuning yang hangat. Saya menetapkan suhu warna ke "7000K" untuk menyempurnakan nada warna merah.
Apabila Anda menetapkan suhu warna di sini, Anda seakan memberi tahu kamera, “Anggaplah ini suhu warna pemandangan dan kompensasikan sebagaimana mestinya”. 7000K menyampaikan suhu warna yang lebih sejuk sehingga kamera membuat suasana lebih hangat untuk menyeimbangkannya. Putar main dial untuk menyesuaikan nilai dalam peningkatan 100K.
Berikut ini fungsi yang lain untuk menyesuaikan warna dalam bidikan Anda:
Bagaimana Menorehkan Warna dengan Fungsi White Balance Correction
Fitur yang berguna #2: Fungsi perbesaran
Mencapai fokus yang tepat pada detail yang sangat mungil
Fokus adalah elemen yang amat sangat penting dalam fotografi lanskap, jadi sebaiknya Anda mencurahkan lebih banyak perhatian pada fokus.
Mungkin ada situasi atau subjek yang mengharuskan Anda melakukan pemfokusan secara manual untuk mendapatkan bidikan yang Anda inginkan. Apabila subjek yang perlu Anda fokuskan, bentuknya sangat mungil, misalnya benang sari bunga, dengan memperbesar Live View atau gambar EVF, ini membantu Anda untuk melihat dengan lebih baik dan menetapkan fokus yang jauh lebih tepat.
Saran: Gunakan ini dengan focus peaking atau Focus Guide (jika kamera Anda dilengkapi fitur ini) untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus lagi!
Fokus dengan menggunakan fungsi pembesaran
1. Pindahkan titik fokus ke posisi yang ingin Anda fokuskan. Pastikan bahwa subjek diposisikan di tengah titik fokus.
2. Tetapkan mode fokus lensa, alihkan ke MF, dan tekan tombol magnify (perbesar). Setelah membesarkan 5x atau 10x, putar cincin fokus untuk memfokus.
EOS 80D/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM/ FL: 71mm (setara 114mm)/ Aperture Priority AE (f/5, 1/160 det., EV ±0)/ ISO 200/ WB: Daylight
Saya menggunakan sebatang tanaman amur Adonis yang sedang berbunga pada lereng sebagai subjek utama, dan menciptakan efek bokeh indah untuk tanaman amur Adonis lainnya, serta pepohonan plum di latar belakang untuk mengekspresikan pemandangan musim gugur pada umumnya. Menggunakan fokus manual dan tampilan yang diperbesar, membantu saya mencapai fokus yang tepat pada benang sari bunga.
Saran: Atasi kesulitan dengan layar LCD Vari-angle!
Untuk menumpuk subjek utama pada latar belakang, saya menetapkan kamera pada posisi rendah. Dengan layar LCD Vari-angle, Anda dapat membidik, bahkan pada posisi begitu rendah tanpa kesulitan.
Fitur yang berguna #3: Auto Exposure Bracketing (AEB)
Kondisi penerangan yang sulit? Tidak perlu cemas!
Apabila memotret dalam format JPEG, Anda harus menetapkan pencahayaan secara akurat untuk pemandangan. Namun demikian, dalam situasi yang sangat kontras, mungkin sulit untuk memutuskan pencahayaan pada pertama kali.
Anda punya dua opsi:
- Menetapkan secara manual kompensasi pencahayaan untuk tiap bidikan
- Gunakan Auto Exposure Bracketing (AEB)
Apabila menggunakan AEB, kamera secara otomatis menyesuaikan kecepatan rana, pengaturan aperture dan kecepatan ISO untuk mengambil bidikan secara berturut-turut pada level pencahayaan yang berbeda-beda.
Tiga bidikan bracket diambil secara default: Satu bidikan “reference” (referensi), satu dengan pencahayaan gelap, dan satu lagi dengan pencahayaan yang lebih cerah. Anda dapat memilih level pencahayaan bidikan referensi dan perbedaan dalam level pencahayaan antar bidikan.
EOS 80D/ EF70-200mm f/4L IS USM/ FL: 165mm (setara 264mm)/Aperture-Priority AE (f/8, 1/320 det., EV +0,3)/ISO 250/ WB: Daylight
Di sini, saya ingin mengekspresikan pohon cherry yang berwarna-warni dalam nuansa warna merah muda yang mencolok. Saya memilih area dengan konsentrasi bunga mekar yang paling lebat, dan membidiknya dengan menggunakan AEB. Saya merasa bahwa bidikan ini, yang diambil pada EV+0.3, memberikan hasil terbaik. Karena subjeknya mungkin tidak diam sama sekali akibat sejumlah faktor seperti angin, saya akan merekomendasikan untuk mengambil bidikan Anda secepat mungkin. Untuk menghindari perubahan komposisi, saya membidik dengan mode drive pemotretan beruntun kecepatan tinggi.
Pada sebagian kamera, Anda dapat mengubah jumlah bidikan bracket
Pada model kamera kelas menengah dan kamera yang lebih canggih seperti EOS 80D/90D atau EOS RP, Anda dapat mengubah jumlah bidikan braket (3/2/5/7 bidikan) dalam menu Custom Function (Fungsi Kustom). Tergantung pada subjeknya, Anda dapat mencoba menetapkan 5 atau bahkan 7 bidikan.
Saran 1: Memilih pencahayaan referensi
Apabila subjek Anda merupakan objek yang cerah, seperti pohon cherry, atau jika pemandangan yang Anda potret memiliki latar belakang yang kosong, cobalah menetapkan nilai positif untuk pencahayaan referensi. Untuk subjek yang gelap, cobalah nilai negatif.
Saran 2: Gunakan mode continuous shooting (pemotretan beruntun) atau self-timer
Di mode single shooting (pemotretan tunggal), Anda harus menekan tombol rana untuk mengambil masing-masing pencahayaan bracket. Untuk cara yang lebih cepat, gunakan mode continuous shooting (pemotretan beruntun) atau self-timer. Bidikan bracket akan secara otomatis diambil secara berturut-turut setelah rana ditekan sepenuhnya.
Saran dan teknik selengkapnya untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat di kamera, baca artikel berikut ini:
Memahami Dynamic Range: Cara Menghindari Blown Highlight yang Tidak Perlu
Dasar-Dasar Kamera #7: Metering
Apa fungsi kamera favorit Anda untuk fotografi lanskap? Beri tahu kami di bagian komentar di bawah!
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Lahir pada tahun 1959 di Yamanashi. Setelah lulus dari Nihon University, Hagihara ikut dalam peluncuran majalah fotografi, “Fukei Shashin”, tempat ia bekerja sebagai editor dan penerbit. Tak lama kemudian, ia berhenti bekerja dan menjadi fotografer freelance. Pada saat ini, Hagihara aktif dalam fotografi dan karya tulis yang berpusat pada lanskap alam. Ia adalah anggota Society of Scientific Photography (SSP).
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation