Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

3 Cara Mudah Bagi Pemula Untuk Memperindah Bentangan Malam Perkotaan

2021-03-03
8
3.28 k
Dalam artikel ini:

Anda baru mengenal fotografi malam? Berikut ini ada sejumlah saran dan teknik yang asyik untuk dicoba, yang membuat bidikan Anda terlihat lebih menarik! (Dilaporkan oleh: Yoshiki Fujiwara, Digital Camera Magazine)

EOS M5/ EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 11mm (setara 18mm)/ Manual exposure (f/16, 30 det., EV ±0)/ ISO 200/ WB: Auto

Starbursts (semburat cahaya) dalam bidikan ini diciptakan dengan menggunakan aperture yang sangat sempit (f/16).

 

1. Gunakan mode HDR Art Vivid untuk menangkap cahaya kota dengan detailnya yang sungguh rumit

Cahaya lampu buatan yang banyak di sekeliling bentangan kota di malam hari sangat kontras. Hal ini bisa sangat menantang untuk mendapatkan pencahayaan yang pas kalau Anda membidik seperti biasa: area dengan cahaya yang terang akan terlihat sangat benderang (blown highlights), sedangkan area yang tidak begitu terang akan kehilangan detailnya dan tampak seperti gumpalan hitam (crushed black).

Satu cara yang cepat dan mudah untuk menanganinya adalah menggunakan filter HDR (High Dynamic Range) Creative. Dalam mode ini, kamera mengambil 3 kali pencahayaan: satu bidikan kurang cahaya, satu bidikan dengan pencahayaan yang tepat, dan satu bidikan yang berlebihan cahaya. Ketiga pencahayaan ini kemudian digabungkan dalam kamera untuk menciptakan satu gambar yang memuat lebih banyak detail bayangan dan area yang terang daripada yang dapat dimuat dalam satu bidikan normal. 

Terdapat beberapa filter HDR Creative yang berbeda-beda untuk Anda pilih. Untuk fotografi malam, saya merekomendasikan HDR Art Vivid, karena dapat sedikit meningkatkan tampilan warna dengan hasil yang terlihat alami.


Bidik dalam mode HDR Art Vivid

EOS M5/ EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 11mm (setara 18mm)/ Creative Filters mode: HDR (f/4, 1/4 det., EV ±0)/ ISO 1600/ WB: Auto

Bentangan kota malam hari yang sangat kontras, dibidik dalam mode HDR. Ini tampak lebih jelas dan dramatis, karena detail dalam sorotan cahaya akan terang benderang.


Tanpa HDR

EOS M5/ EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 12mm (setara 19mm)/ Manual exposure (f/8, 10 det., EV ±0)/ ISO 400/ WB: Auto

Bidikan yang sama diambil tanpa HDR. Area yang cerah terlihat sangat benderang. Perhatikan, detail dan warna di area yang paling cerah terlihat putih seakan pudar—hal ini khususnya terlihat jelas pada Komedi putar di kiri atas gambar (lihat close-up di bawah).

HDR Art Vivid

Tanpa HDR


Prosedur pemotretan

1. Siapkan kamera pada tripod.
2. Putar Mode dial dengan ke mode Creative Filter.


3. Tekan tombol [SET], lalu pilih ‘HDR Art Vivid’.

Ingin dapat lebih mengendalikan mengenai pengaturan pencahayaan HDR? Anda bisa melakukannya dengan HDR Mode, yang dapat ditemukan dalam pengaturan menu kamera kelas menengah dan yang lebih canggih seperti EOS RP, EOS 90D dan EOS M6 Mark II.

 

2. Menangkap alur waktu dengan jejak cahaya

Jika mengambil bidikan mobil yang melaju dengan menggunakan kecepatan rana lambat, sorotan lampu mobil akan tampak seperti jejak cahaya dalam foto Anda. Apabila menangkap jejak cahaya, cobalah menemukan lokasi di mana mobil melintas pada kedua arah, supaya Anda dapat menangkap cahaya lampu depan dan lampu belakang, keduanya. Jika hanya cahaya lampu depan yang terlihat, Anda hanya akan dapat menangkap jejak cahaya putih. Untuk lebih menghidupkannya dengan sejumlah aksen warna, tambahkan jejak cahaya merah dan kuning, dengan memastikan bahwa cahaya lampu belakang mobil juga tertangkap.

EOS M5/ EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 21mm (setara 32mm)/ Shutter-priority AE (f/14, 15 det., EV ±0)/ ISO 100/ WB: Auto

Ini dibidik lewat ambang jendela sebuah bangunan. Saya menempatkan reflektor hitam di belakang saya untuk menghilangkan pantulan jendela. Jika Anda harus membidik dengan sudut yang lebih lebar, kain hitam yang lebar bisa berfungsi lebih baik.


Pengaturan apa yang digunakan?

Pengaturan standar saya untuk memotret jejak cahaya yaitu f/8, 10 det. dan ISO 800. Saya menyesuaikannya bergantung pada sejumlah faktor, seperti kecerahan lokasi, volume lalu lintas, dan hasil yang diinginkan. Contohnya, untuk bidikan di atas, deretan mobil mengurangi kecepatannya saat mendekati persimpangan, jadi saya melakukan pencahayaan lebih lama pada bidikan (15 detik) supaya jejak cahayanya panjang.

 

Saran: Semakin pesat kecepatan rana, semakin pendek jejak cahayanya


4 detik

EOS M5/ EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 21mm (setara 32mm)/ Shutter-priority AE (f/5.6, 4 det., EV ±0)/ ISO 100/ WB: Auto

Pada 4 detik, jejak cahaya akan jauh lebih pendek. Karena mobil berhenti di lampu lalu-lintas, maka penting untuk mengamati pergerakan mobil dan memilih waktu yang tepat untuk membidik.


Prosedur pemotretan

1. Siapkan kamera pada tripod.
2. Putar mode dial ke "Shutter-priority AE".


3. Tetapkan kecepatan rana. Di sini, saya telah menetapkannya ke 15 detik.
4. Lepaskan rana dari jarak jauh. Hal ini membantu menghindari goyangan kamera yang dapat terjadi ketika Anda menekan tombol rana.

 

Fungsi yang berguna: Canon Camera Connect

Tidak ada remote control? Jangan mengeluh: Anda dapat mengubah smartphone Anda menjadi remote control. Cukup dengan mengunduh aplikasi gratis aplikasi smartphone Canon Camera Connect, lalu pasangkan dengan kamera Anda.


Hubungkan ke titik akses Wi-Fi kamera untuk menggunakan fungsi Remote Live View Shooting. Selain melepaskan rana, Anda juga dapat melihat pemandangannya dan menyesuaikan pengaturan pencahayaan dasar.


Kalau Anda lebih suka menggunakan koneksi Wi-Fi, Anda juga bisa menggunakan fungsi Bluetooth Remote Controller untuk melepaskan rana. 


Ingin menciptakan jejak cahaya yang unik? Beginilah cara Anda bisa menggunakan lampu kilat built-in dan jejak cahaya untuk membuat mobil terlihat seakan melaju secepat kilat:
Teknik Lampu Kilat Built-in #5: Jejak Cahaya Cepat dan Menggebu dengan Sinkronisasi Tirai Kedua
Teknik Lensa Sudut Ultra Lebar: Jejak Cahaya dari Perspektif Baru

 

3. Ciptakan semburat cahaya untuk menegaskan gambar

Dalam fotografi malam, sumber cahaya titik yang kuat seperti lampu jalanan adalah elemen lain yang bisa Anda gunakan untuk membuat foto Anda lebih menarik. 

Apabila memotret pada aperture maksimum, sumber cahaya ditangkap sebagai titik kecil. Namun demikian, apabila Anda menyempitkan aperture hingga sekurangnya f/11 hingga f/16, penyempitan aperture ini akan mengembangkan sinar dan tampak berkelip seperti bintang kecil. Hal ini disebut starburst effect (efek semburat cahaya) yang memungkinkan Anda untuk menerapkan kerlipan ke foto Anda. Ingatlah bahwa semakin sempit aperture dan semakin kuat sumber cahaya, semakin lama sinar cahaya starburst.

Bidikan di bawah diambil dengan menggunakan aperture f/16. Pada aperture sesempit itu, kecepatan rana akan melambat. Lakukan sesuatu untuk menstabilkan kamera. Gunakan tripod dan remote shutter release jika perlu!

EOS M5/ EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 12mm (setara 18mm)/ Aperture-priority AE (f/16, 30 det., EV ±0)/ ISO 200/ WB: Auto

Diambil sambil melihat melalui susuran pagar yang tampak di pinggir kanan foto. Saya memasangkan kamera pada tripod yang tingginya lebih dari 2m. Meskipun saya berdiri di atas undakan tangga, kamera diposisikan lebih tinggi dari saya! Untungnya, layar Vari-angle LCD bisa dimiringkan ke bawah sehingga saya dapat dengan mudah melihat bidikannya. 

 

Saran: Jika aperture tidak cukup sempit, kamera tidak akan dapat menangkap starbursts yang indah

EOS M5/ EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 12mm (setara 18mm)/ Aperture-priority AE (f/4, 6 det., EV ±0)/ ISO 200/ WB: Auto

f/4

f/16

Ketika saya menggunakan aperture f/4, nyaris tidak ada starbursts dalam foto. Karenanya, semakin sempit Anda menetapkan aperture, semakin panjang guratan starbursts. Anda juga sebaiknya memperhatikan bahwa pada kecepatan ISO yang sama, rana akan menjadi lebih lambat, semakin Anda menetapkan aperture yang lebih sempit.


Prosedur pemotretan

1. Siapkan kamera pada tripod.
2. Pasang tudung lensa untuk mencegah cahaya yang tidak diinginkan, masuk ke lensa.
3. Putar mode dial ke "Aperture-priority AE".


4. Putar Main dial* untuk menetapkan aperture ke f/16.


*Main dial Anda mungkin terlihat berbeda, tergantung pada model kamera yang Anda miliki. 

5. Semoga Anda menyukai starbursts! Kalau efeknya tidak cukup, coba aperture yang lebih sempit.

 

Untuk teknik dan tutorial fotografi malam lainnya yang mudah, baca:
Fotografi Malam: Menyesuaikan Kontras untuk Gambar yang Terlihat Permai Bagaikan Lukisan
3+ Fungsi Kamera yang Bisa Mengubah Bentangan Kota di Malam Hari
Berapa shutter speed (kecepatan rana) yang optimal untuk memotret nightscape (bentangan malam)?

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Yoshiki Fujiwara

Semula, ia adalah seorang snowboarder profesional. Fujiwara mengambil kesempatan untuk memulai karier kedua sebagai fotografer setelah pensiun akibat mengalami cedera. Ia berupaya menemukan cara memanfaatkan cahaya alami untuk mendapatkan kesan kebeningannya. Ia memperoleh pengalamannya melalui otodidak yang pada akhirnya menuntunnya untuk menghasilkan foto yang terpilih sebagai salah satu dari “10 Viral Photographs of Tokyo Camera Club” 2014.

http://www.yoshiki-fujiwara.com/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami