Tips Fotografi Olahraga: Pertandingan Olahraga Bulutangkis
Arena olahraga sangat penting bagi setiap atlet di seluruh dunia, begitu juga dengan penggemar fotografi olahraga yang berusaha memotret setiap gerakan dan ekspresi di lapangan.
Bulutangkis: Sebuah Olahraga Nasional
Selain sepakbola, bulutangkis juga menjadi salah satu olahraga yang sangat populer di Indonesia, terutama dengan prestasi internasionalnya dari atlet-atlet seperti Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma. Keduanya dengan bangga memenangkan medali emas di Olimpiade Barcelona pada tahun 1992. Namun, tidak semua fotografer diperbolehkan memasuki stadion. Walaupun sudah diberikan izin, hanya fotografer yang terpilih yang harus memperlihatkan kartu identifikasi yang mendapatkan tempatkan di pinggir lapangan dan di dekat para atlet.
EOS-1D Mark IV; EF24-70mm f/2.8L USM; f/2.8; 64mm; 1/800 sec; ISO-3200 (Kredit Foto Oleh: Jessica Margaretha)
Bagaimana dengan peralatan kameranya? Saya rekomendasikan untuk menggunakan kamera DSLR dengan lensa EF50mm f/1.8 STM, lensa EF16-35mm f/2.8L III, dan lensa tele medium EF70-200mm f/2.8L USM. Fotografer juga perlu mematikan lampu kilat saat memotret, agar tidak mengganggu atlet selama pertandingan berlangsung. Untuk penerangan yang optimal, fotografer membutuhkan lensa diafragma yang lebar f/2.8 dan ISO sampai dengan 2000 untuk mendapatkan penerangan yang tepat. Untuk mencegah gerakan buram, diperlukan kecepatan rana tinggi hingga 400.
Tip dan trik di lapangan bulutangkis:
Tentukan lokasinya
Ada beberapa tempat bagus seperti sisi lapangan, di balik papan reklame, dan posisi sejajar dengan wasit. Dari lokasi tersebut, fotografer mampu memotret setiap pemain secara bersamaan. Tapi Anda tidak akan dapat langsung memotret ekspresi kemenangan mereka karena dibatasi oleh hukum internasional untuk para atlet menunjukkan tinju atau ekspresi wajah langsung ke lawan. Untuk mendapatkan ekspresi wajah mereka, Anda bisa memotret dari bagian tengah sisi wasit atau kursi tribun atau pada posisi area atlet asalkan jaring tidak berada dalam gambar.
EOS-1D Mark IV; EF24-70mm f/2.8L USM; f/2.8; 32mm; 1/800 sec; ISO-3200 (Kredit Foto Oleh: Jessica Margaretha)
Sudut pengambilan foto
Untuk pose servis, bidik secara close up dengan lensa 70-200mm. Jika atlet adalah base liner, gunakan 50mm atau 35mm. Jika atlet adalah pemain reli, gunakan lensa 70-200mm.
Efek kabur
Untuk mendapatkan efek blur pada billboard saat atlet sedang melakukan serve, Anda bisa menggunakan lensa dengan lebar pembukaan diafragma 50mm dan f/1.8.
EOS-1D Mark IV; EF24-70mm f/2.8L USM; f/2.8; 52mm; 1/800 sec; ISO-3200 (Kredit Foto Oleh: Jessica Margaretha)
Jangan panik
Pergerakan cepat para pemain bulutangkis dan bola kok sering membuat fotografer kehilangan fokus yang mereka inginkan. Cobalah untuk menikmati setiap gerakan permainan sambil membiarkan kamera Anda siap untuk membidik pada posisi yang diinginkan. Dianjurkan agar fotografer tidak menekan tombol rana sampai mereka mengerti setiap gaya dan gerakan dari para atlet.
EOS-1D Mark IV; EF24-70mm f/2.8L USM; f/3.2; 35mm; 1/800 sec; ISO-3200 (Kredit Foto Oleh: Jessica Margaretha)
Jangan lupakan gerakan bola kok dan ekspresi atletnya
Ketika memotret pertandingan bulutangkis, bola kok adalah elemen esensial untuk dimasukkan ke dalam gambar. Ekspresi kemenangan ke ekspresi emosional lainnya seperti kesedihan, kekecewaan, bahkan frustrasi, adalah hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan dinamika setiap pengambilan gambar.
EOS-1D Mark IV; EF24-70mm f/2.8L USM; f/2.8; 64mm; 1/800 sec; ISO-3200 (Kredit Foto Oleh: Jessica Margaretha)
Selama pertandingan, fotografer seharusnya tidak hanya fokus di lapangan tapi juga ke lingkungan di sekeliling pemain. Mereka bisa memotret para pendukung atlet, rincian papan skor, atau ekspresi wasit dan hakim garis. Foto di luar pengadilan ini bisa menambah cerita foto dengan lebih baik.
EOS-1D Mark IV; EF24-70mm f/2.8L USM; f/2.8; 50mm; 1/200 sec; ISO-3200 (Kredit Foto Oleh: Jessica Margaretha)
Pelajari lebih lanjut tentang fotografi olahraga dari artikel ini.
Temukan lebih banyak tips tentang fotografi olahraga dari artikel di bawah ini:
Memotret Subjek Tak Terduga - Bergerak Cepat
Kamera FAQ #22: Bagaimana Membuat Foto Olahraga Terlihat Lebih Dinamis?
Olahraga – Penyesuaian Khusus Fungsi AF untuk Menangkap Momen yang Tepat
Kamera FAQ #18: Cara Menggunakan High-speed Continuous Shooting untuk Membekukan Momen Secara Lihai
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Jessica Margaretha, atau Jeje, lahir di Cirebon pada tanggal 26 Januari 1989. Dia bekerja sebagai jurnalis foto olahraga TopSkor sejak tahun 2012. Pada tahun 2012, salah satu karyanya memenangkan tempat pertama di Indonesia Photo Journalism Awards dalam kategori olahraga dan dinominasikan dalam Adiwarta Awards. Tahun berikutnya, dia menerima penghargaan dari Permata Photojournalist Grant. Pada tahun 2015, ia berada di tempat ketiga di Indonesia Photo Journalism Award V (2013-2014) dalam kategori foto esai.