Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk Penguasaan EOS R3 Berlanjut- Part

Mengungkap Berbagai Fitur AF pada EOS R3

2022-04-18
9
612

Dilengkapi dengan sensor gambar CMOS tumpuk bercahaya-latar yang baru dikembangkan, yang mendukung pembacaan data berkecepatan tinggi, serta prosesor gambar DIGIC X yang dahsyat dan mampu memproses data ini secara beruntun, EOS R3 unggul dalam kecepatan, mencapai laju burst maksimum setinggi 30 fps selama pemotretan rana elektronik. Untuk melengkapi ini, Canon telah mencurahkan segala upaya untuk menyempurnakan performa autofokus (AF) EOS R3 demi melengkapi kecepatan kamera, memastikan bahwa fotografer dapat sepenuhnya memanfaatkan kemampuan kamera. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat berbagai fitur AF EOS R3, cara kerjanya, dan cara menggunakannya.

 

Dalam artikel ini:

EOS R3 menggunakan sistem Dual Pixel CMOS AF II untuk pemfokusan otomatis. Di bawah sistem Dual Pixel CMOS AF, setiap piksel pada sensor gambar CMOS dilengkapi dengan dua fotodioda, memungkinkan setiap piksel pada sensor mampu mendeteksi perbedaan fase serta pencitraan, sehingga mencapai AF yang sangat akurat dan kualitas gambar yang tinggi. Di antara peningkatan lainnya, Versi II menambahkan kemampuan ini untuk melakukan deteksi subjek tingkat lanjut dengan memanfaatkan sensor gambar DIGIC X yang dahsyat dan teknologi pembelajaran mendalam (deep learning technology).

Sistem AF memang rumit, karena memerlukan koordinasi antara berbagai fitur yang berbeda-beda, seperti memfungsikan pendeteksian subjek dan pelacakan. Dalam artikel ini, kita akan mencermati setiap aspek AF yang berbeda secara mendetail.

Cakupan AF dan perubahan ke mode area AF

Cakupan AF dan perubahan ke mode area AF

Cakupan AF pada EOS R3 bergantung pada lensa yang dipasang dan metode AF yang dipilih. Cakupan hingga 100% × 100% tersedia pada hampir semua lensa RF—dengan kata lain, AF dimungkinkan di mana saja di seluruh area gambar.

Pada kamera DSLR, sistem AF yang berbeda diaktifkan selama pemotretan jendela bidik (viewfinder) dibandingkan selama pemotretan Live View, yang dapat menyebabkan performa yang berbeda. Namun demikian, karena EOS R3 mirrorless (tanpa cermin) menggunakan viewfinder elektronik (EVF), yang menampilkan gambar yang sama dengan tampilan Live View, pengguna dapat mengharapkan performa AF fundamental yang sama, tanpa menghiraukan, apakah mereka memotret melalui viewfinder atau dalam Live View.

Mode Whole Area AF (AF Seluruh Area): AF otomatis sepenuhnya

Mode Whole Area AF, yang memiliki area AF pemilihan otomatis terbesar, menggunakan 1053 (39×27)zona bingkai AF yang memungkinkan deteksi perbedaan fase pada 90% × 100% (horizontal × vertikal) dari seluruh area gambar. Cakupannya cukup padat: setiap zona bingkai AF kira-kira 0,83 × 0,89mm pada sensor gambar. Berbagai mode area AF menggunakan beberapa zona bingkai AF untuk melakukan AF presisi tinggi. 

Saat tidak melakukan deteksi subjek, area AF meluas hingga kurang-lebih 100% × 100% (horizontal × vertikal) dari seluruh area gambar.

Spot AF, 1-point AF, dan dua mode Expand AF Area

Empat mode operasi area AF pada dasarnya sama dengan yang ada pada kamera sistem EOS R canggih terbaru lainnya: Spot AF, 1-point AF, Expand AF Area, dan Expand AF Area: Around. Dalam mode 1-point AF (AF 1 titik), pengguna dapat melakukan penempatan titik AF presisi tinggi yang ditentukan pengguna dengan menggunakan multi-controller untuk memindahkan titik AF hingga 81 langkah secara horizontal dan 59 langkah secara vertikal—total 4779 kemungkinan posisi bingkai AF—di atas area yang mencakup 90% × 100% (horizontal × vertikal) dari seluruh area gambar.

Mode Flexible Zone AF 1/2/3 baru

Model kamera EOS yang terdahulu, memiliki mode Zone AF, yang membatasi area AF untuk memudahkan pelacakan subjek target melalui titik AF yang dipilih secara otomatis. Pada EOS R3, Zone AF telah ditingkatkan dan sekarang mengambil bentuk mode Flexible Zone AF. Pengguna dapat dengan bebas mengatur ukuran bingkai AF Zona Fleksibel berapa saja dari 9 (3×3) area segmen hingga sebanyak 999 (37×27) segmen, dan menghemat hingga tiga ukuran area AF Zona Fleksibel yang berbeda. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar untuk menetapkan ukuran bingkai AF Zona yang paling sesuai dengan subjek.


Sekarang diaktifkan secara default: Pelacakan subjek, Servo AF

Karena peningkatan yang signifikan pada kemampuan pendeteksian subjek dan kemampuan pelacakan pada EOS R3, Pelacakan Subjek: ON dan Servo AF sekarang diaktifkan secara default. Perbedaan terbesar dari model kamera EOS yang terdahulu, yaitu bahwa pendeteksian dan pelacakan subjek dimungkinkan di semua mode area AF. Akibatnya, tidak ada lagi mode “Face Detection + Subject Tracking Priority AF” (Deteksi Wajah + AF Prioritas Pelacakan Subjek). Sebagai gantinya adalah mode Whole Area AF.

Pendeteksian subjek berbasis pembelajaran mendalam (deep learning); pelacakan dengan EOS iTR AF X

Pendeteksian subjek melalui pembelajaran mendalam (deep learning); pelacakan melalui EOS iTR AF X

Variasi mode AF memudahkan untuk memperoleh fokus pada berbagai jenis subjek. Tetapi, saat subjek bergerak di sekitar bingkai, titik/area AF aktif juga perlu mengikuti perubahan posisi subjek. Saat itulah pendeteksian dan pelacakan subjek menjadi sangat penting.

Sistem EOS iTR AF (Intelligent Tracking and Recognition) secara otomatis mendeteksi dan melacak subjek dengan menganalisis data gambar subjek, seperti rona, warna, dan bentuk subjek. Sistem EOS iTR AF X (Versi Inggris) pada EOS R3 juga memanfaatkan teknologi pembelajaran mendalam untuk memungkinkan pendeteksian dan pelacakan subjek tingkat lanjut.

Mendeteksi orang, hewan, dan kendaraan

Menu ‘Subject to detect’ (Subjek untuk dideteksi), memungkinkan pengguna memilih jenis subjek yang ingin diutamakan: People (Orang), Animals (Hewan), Vehicles (Kendaraan), atau None (Tidak Ada).

‘People’ memfungsikan pendeteksian mata, wajah, kepala dan tubuh manusia. Selain algoritme pendeteksian wajah yang telah menjadi fitur pada sistem kamera Canon EOS selama bertahun-tahun, EOS R3 juga menggunakan teknologi pembelajaran mendalam untuk meningkatkan kemampuan pendeteksian yang ada serta menyediakan yang baru.


Pahami hal ini:

Apabila memilih ‘Animals’ (Hewan), maka, kamera mendeteksi dan melacak hewan dan manusia, tetapi memprioritaskan pendeteksian hewan.
Apabila memilih ‘Vehicle’ (Kendaraan), maka, kamera mendeteksi dan melacak kendaraan motor dan manusia, tetapi memprioritaskan pendeteksian kendaraan.
Apabila memilih ‘None’ (Tidak Ada), maka, kamera menentukan subjek utama dari cara Anda menyusun bidikan. Subjek tidak terdeteksi, dan bingkai pelacakan (kotak putih) tidak akan ditampilkan.


Mendeteksi manusia: Peningkatan yang membantu fokus dalam olahraga dengan gerakan yang rumit


Pendeteksian Mata dan Wajah

Pada kamera yang terdahulu, ada situasi tertentu di mana pendeteksian wajah sulit dilakukan, seperti profil samping, apabila ada bayangan kasar pada wajah, atau apabila subjek mengenakan topeng atau riasan tebal. Untuk EOS R3, gambar sampel dalam berbagai kondisi berbeda digunakan untuk melatih algoritme berbasis pembelajaran mendalam. Ini meningkatkan presisi pendeteksian mata dan memungkinkan untuk mendeteksi wajah secara sangat akurat, bahkan dalam situasi yang sulit. 


Pendeteksian kepala dan tubuh

Teknologi pembelajaran mendalam juga memperluas jangkauan subjek yang dapat dideteksi oleh pendeteksian kepala untuk menyertakan adegan olahraga musim dingin dengan subjek yang mengenakan helm dan kacamata ski. Pendeteksian tubuh (torso) juga baru ditambahkan ke subjek yang dapat dideteksi dengan pembelajaran mendalam.

Semua peningkatan kemampuan pendeteksian ini membuat pemfokusan lebih mudah untuk olahraga dengan gerakan tubuh yang kompleks seperti senam, yang kemungkinan ada saat di mana wajah atau kepala atlet terhalang. Dalam situasi seperti itu, sistem EOS iTR AF X pada EOS R3 dengan mulus berpindah dari pendeteksian wajah ke pendeteksian kepala, atau dari pendeteksian kepala ke pendeteksian bagian tubuh, memastikan bahwa subjek selalu terlacak.


Video: Eye Detection AF pada EOS R3

Gerakan nonstop model dalam video ini saat ia mengubah pose dengan cepat, bukanlah tandingan untuk sistem pendeteksian dan pelacakan subjek EOS R3—perhatikan bagaimana kamera secara mantap menangkap dan mengunci matanya, bahkan ketika topeng dan rambutnya menutupi hampir seluruh wajahnya! Ketika dia berbalik menghadap ke belakang, bingkai AF tetap pada dirinya, berkat pendeteksian kepala dan tubuh.


Subjek dan bagian yang dapat dideteksi EOS R3

Subjek
Bagian yang terdeteksi
Manusia Mata/ Wajah/ Kepala/ Tubuh
Anjing, kucing, burung Mata/ Wajah/ Tubuh
Motorsports
(Mobil, sepeda motor)
Bodi kendaraan/Helm


Pelatihan algoritme deep learning untuk anjing, kucing dan burung… dan kendaraan


Mendeteksi hewan—latihan algoritme dengan gambar anjing, kucing, dan burung

Apabila Canon mengatakan bahwa AF pendeteksian hewan EOS R3 dapat mendeteksi anjing, kucing, dan burung, yang sebenarnya berarti bahwa gambar anjing, kucing, dan burung digunakan untuk melatih algoritme pendeteksian subjeknya, yang dikembangkan melalui pembelajaran mendalam. Oleh karena itu, algoritme mungkin dapat mendeteksi hewan dari spesies lain yang terlihat serupa, seperti kucing besar, misalnya cheetah, tetapi memiliki masalah dengan ras yang mungkin tidak dapat diidentifikasi oleh manusia sebagai anjing, kucing, atau burung—seperti anjing berbulu panjang yang menyerupai kain pel (Versi Inggris). Karena ada banyak ras kucing, anjing, dan burung yang berbeda, sistem ini dikembangkan menggunakan sejumlah besar gambar pelatihan, yang juga memungkinkannya mencapai presisi pendeteksian yang sangat tinggi. Mampu mendeteksi dan melacak hewan secara cepat, membantu meningkatkan efisiensi saat memotret burung dan satwa liar lainnya yang pergerakannya tidak terduga.


Mendeteksi kendaraan—algoritme yang dilatih dengan mempertimbangkan sepeda motor

Kemampuan pendeteksian kendaraan baru EOS R3 adalah fitur lain yang dimungkinkan oleh teknologi deep learning (pembelajaran mendalam). Karena algoritme pengenalan kendaraan dilatih dengan mempertimbangkan fotografi sepeda motor, maka fitur ini dapat mendeteksi berbagai kendaraan balap seperti mobil formula, mobil GT, mobil reli, sepeda motor di jalanan, dan sepeda motor lintas alam (off-road), meskipun mungkin juga dapat mendeteksi mobil dan sepeda motor biasa.

Di samping bodi kendaraan, fitur ini juga dapat mendeteksi helm pengendara sepeda motor dan mobil balap jenis terbuka.

Pahami hal ini: Sebelum pengenalan subjek EOS iTR AF X, Canon sudah menggunakan teknologi pembelajaran mendalam untuk sistem analisis citra medisnya. Baca selengkapnya mengenai hal ini di sini (Versi Inggris).

Fungsi Start/Stop Tracking baru

Cara kerja pendeteksian subjek: Contoh

Pada EOS R3, mode area AF berfungsi untuk "mengambil" dan mengunci subjek yang ingin Anda tetapkan fokusnya ("target"). Selama subjek dapat dideteksi oleh kamera, Anda hanya perlu menempatkan bingkai/zona AF di suatu tempat di dekatnya. Kamera akan mendeteksi target, mengubah ukuran dan posisi bingkai AF seperlunya, dan secara otomatis mulai melacak subjek. Ini memungkinkan Anda untuk berkonsentrasi pada komposisi, pengaturan waktu, dan aspek artistik lainnya dalam menciptakan gambar.

Cara kerja pendeteksian subjek pada EOS R3

Saat EOS iTR AF X mendeteksi subjek, fitur ini secara otomatis mulai melacaknya, memindahkan bingkai AF ke posisi fokus ideal pada subjek.

Contoh 1: Jika Anda fokus pada burung menggunakan Single-point AF, sistem akan mengenali subjek sebagai burung. Jika mata burung terlihat, itu akan memindahkan bingkai AF ke sana dan mulai melacak burung itu.

Contoh 2: Jika Anda menggunakan AF Zona Fleksibel dan menempatkan bingkai Zona AF pada sepeda motor saat memotret olahraga motor, sistem akan mengenali sepeda motor sebagai kendaraan. Jika helm pengendara terlihat jelas, sistem akan mendeteksinya, menggeser bingkai AF sesuai dengan itu, dan melacak pengendara serta sepeda motor dari sana.


Canon EOS R3 - Peningkatan Pendeteksian Subjek

Penghitungan AF hingga 60 fps; perolehan AF secepat 0,03 detik

Penghitungan hingga 60 AF per detik, perolehan AF secepat 0,03 detik

Sementara sistem EOS iTR AF X mendeteksi subjek dan melacaknya menggunakan informasi gambar, Servo AF-lah yang secara konstan menjaga subjek tetap fokus untuk setiap bingkai yang Anda lihat dalam pratinjau EVF atau Live View EOS R3. Hal ini dilakukan dengan memprediksi jarak yang akan ditempuh subjek dengan menggunakan informasi jarak yang diperoleh selama pendeteksian perbedaan fase.

Menyesuaikan Servo AF dengan situasi pemotretan Anda

Sistem Dual Pixel CMOS AF presisi tinggi dapat melakukan pendeteksian perbedaan fase di mana saja di seluruh gambar. Namun demikian, karena fokus pada subjek terdekat dilakukan secara default, mungkin ada saatnya fokus beralih ke penghalang yang masuk ke bingkai, terutama selama pemotretan beruntun.

Oleh karena itu, ada lima opsi Servo AF Case yang disesuaikan untuk karakteristik gerakan subjek yang berbeda. Setiap kasus memiliki pengaturan ‘Tracking sensitivity’ (Sensitivitas pelacakan) dan ‘Accelerate/decelerate tracking’ (Percepat/Perlambat pelacakan) yang berbeda, yang dapat Anda sesuaikan lebih lanjut, memungkinkan fleksibilitas untuk menangani berbagai jenis gerakan.


Karakteristik Servo AF (still shooting)

Kasus
Ikon
Deskripsi
Contoh Situasi Pemotretan
Kasus 1 Pengaturan multiguna serba-bisa Subjek bergerak secara umum
Kasus 2
Terus-menerus melacak subjek, mengabaikan rintangan yang mungkin ada Tenis, ski gaya bebas
Kasus 3
Langsung memfokuskan pada subjek yang mendadak memasuki titik AF Memulai balapan sepeda, ski lereng
Kasus 4 Untuk subjek yang bergerak cepat atau lambat secara pesat Sepak bola, senam irama, olahraga motor, bola basket
Kasus A
Pelacakan secara otomatis menyesuaikan dengan gerakan subjek Subjek bergerak secara umum, terutama dalam situasi pemotretan dinamis

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kasus AF, baca:
Burung Terbang: Pengaturan Kamera untuk Meningkatkan Bidikan Anda yang Berhasil
Ingat, bahwa artikel ini berdasarkan pada kamera yang sebelumnya. Kasusnya sama, tetapi pengoperasian untuk perolehan subjek dan pelacakan awal sedikit berbeda pada EOS R3. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut!


Hingga penghitungan 60 AF per detik: Mengungkapkan artinya

EOS R3 mampu melakukan pemotretan beruntun hingga 30 fps dalam mode rana elektronik. Penghitungan 60 AF per detik, berarti kamera dapat melakukan satu penghitungan lagi di antara setiap bidikan bahkan saat memotret pada 30 fps selain pada setiap kali pelepasan rana. Hal ini memungkinkan pelacakan dengan presisi yang lebih baik dari sebelumnya.

Sistem AF EOS R3 adalah sistem yang canggih, yang mengharuskan beberapa mekanisme berbeda bekerja bersama-sama, sehingga penghitungannya rumit. Hal itu membuat kecepatan yang dapat dilakukan semakin menakjubkan. Kecepatan inilah yang memungkinkan EOS R3 mencapai AF tercepat di dunia pada 0,03 detik*.
* Dihitung berdasarkan hasil uji kecepatan AF sesuai dengan pedoman CIPA (Hasilnya dapat bervariasi, tergantung pada kondisi pemotretan dan lensa yang digunakan). Mengandalkan metode pengukuran internal. Kondisi pengujian: • Kecerahan pada waktu pengukuran jarak: EV12 (suhu ruangan, ISO 100) • Shooting mode: M • Lensa yang digunakan: RF24-105mm f/4-7.1 IS STM.  Apabila melakukan shooting still dengan pengoperasian tombol rana manual • Mode AF: Single-point AF (central) • Pengoperasian AF: One-shot AF


Pengoperasian AF: Menggunakan Tracking On/Off

Pada EOS R3, sistem pelacakan berbasis pendeteksian subjek, juga jauh lebih sederhana untuk dioperasikan daripada sebelumnya. Namun demikian, jika ada beberapa subjek atau bagian yang dapat dideteksi dalam bingkai gambar, kamera mungkin tidak perlu fokus pada subjek yang dimaksud. Seperti yang ditunjukkan oleh contoh skenario di bawah ini, Anda mungkin perlu lebih sering mengaktifkan dan menonaktifkan pelacakan—yang dapat Anda lakukan hanya dengan menekan satu tombol.


Contoh In-action: Pertandingan bola basket

Kebanyakan fotografer biasanya akan menempatkan pemain yang menjadi subjek utama mereka di tengah bingkai.

Jika Anda menggunakan AF Zona Fleksibel, AF akan dilakukan dengan menggunakan titik AF di dalam zona tersebut. Dengan begitu, Anda dapat yakin bahwa AF terkunci pada pemain yang Anda maksudkan! Selama zona mencakup tubuh bagian atas pemain, fokus harus tetap pada pemain bahkan tanpa pelacakan.

 

Namun demikian, apabila gerakan dan kecepatan pemain semakin tidak terduga, misalnya, saat bersiap untuk mencetak gol, dia mungkin bergerak di luar zona AF. Untuk pemandangan seperti itu, dan untuk memastikan subjek tetap fokus, tekan tombol untuk mengaktifkan pelacakan. Secara default, Tracking On/Off ditetapkan ke tombol M-Fn 2. Namun demikian, Anda juga dapat menetapkan fungsinya ke tombol lain.

 

Apabila Anda mengalihkan pelacakan ke 'Aktif', EOS iTR AF X akan melacak subjek di seluruh bingkai gambar, bahkan jika subjek bergeser keluar zona AF. Yang perlu Anda lakukan adalah berkonsentrasi pada pembingkaian dan apa yang dilakukan subjek.

Eye Control AF

Pengoperasian AF: Menggunakan Eye Control AF

Eye Control AF adalah salah satu fitur pada EOS R3 yang telah menarik banyak perhatian. Ini dimaksudkan untuk membantu perolehan AF, dan digunakan bersama fitur AF lainnya seperti pendeteksian dan pelacakan subjek.

A: Panel EVF
B: Sensor kontrol mata
C: LED inframerah untuk mendeteksi mata pengguna apabila memakai kacamata
D: LED inframerah untuk mendeteksi mata pengguna (mata telanjang)

Bagaimana sistem Eye Control AF mendeteksi tatapan mata

EVF berisi LED inframerah, yang memproyeksikan sinar inframerah ke arah mata. Pantulan sinar ini dari kornea kemudian dianalisis untuk menghitung posisi tatapan Anda.

Eye Control AF On/Off ditetapkan ke tombol SET secara default, tetapi dapat ditetapkan khusus ke 11 tombol lainnya termasuk tombol M-Fn atau Perekaman Film. Apabila diaktifkan, penunjuk kontrol mata ditampilkan di tempat Anda melihat. Dengan menekan separuh tombol rana akan mengunci fokus pada subjek dan memulai pencahayaan otomatis, AF, dan pelacakan subjek.


Eye Control AF sedang menunjukkan kemampuannya

1.

Apabila Eye Control AF diaktifkan, penunjuk kontrol mata (dua lingkaran konsentris) ditampilkan di lokasi tatapan mata Anda. Saat subjek terdeteksi, bingkai pelacakan akan ditampilkan.

2.

Secara default, saat tombol rana ditekan separuh, bingkai AF akan bergeser ke lokasi penunjuk kontrol mata, dan AE serta AF akan memulai. Jika subjek terdeteksi, bingkai AF biru akan ditampilkan dan subjek target ini akan dilacak.

3.

Jika Anda mengalihkan tatapan ke tempat lain, penunjuk kontrol mata juga akan bergerak.

4.

Saat subjek terdeteksi pada atau di dekat posisi penunjuk kontrol mata yang baru, bingkai AF biru akan bergeser lagi. Apabila Anda menekan penuh tombol rana, pelacakan berlanjut saat rana dilepaskan.

Seperti yang diperlihatkan contoh di atas, Eye Control AF efektif apabila ada beberapa subjek dalam bingkai dan Anda ingin memilih subjek untuk difokuskan. Selama pendeteksian serta pelacakan subjek aktif dan penunjuk kontrol mata berada di dekat subjek target Anda, bingkai AF akan secara otomatis berpindah ke subjek dan melacaknya.


Saran: Untuk mencegah pergerakan bingkai AF yang tidak disengaja

Jika Anda khawatir tentang memindahkan bingkai AF secara tidak sengaja saat Anda mengalihkan tatapan, tetapkan tindakan ‘Move AF point by eye control’ (Pindahkan titik AF dengan kontrol mata) ke tombol seperti tombol AF-ON. Alih-alih bergerak secara otomatis saat penunjuk kontrol mata bergeser, bingkai AF tidak akan bergerak sampai Anda menekan tombol ini.


Canon EOS R3 - Eye Control AF dan AF Tracking

Area AF pada lensa RF

Kesimpulan: Koordinasi yang mulus untuk kemudahan penggunaan yang lebih baik

Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi berbagai fitur AF pemotretan diam pada EOS R3 dan berbagi tentang cara Anda dapat mengoperasikannya. Sistem AF pada EOS R3 melibatkan banyak fitur berbeda, mulai dari kemampuannya untuk melakukan pendeteksian perbedaan fase di hampir seluruh bingkai gambar, hingga beberapa mode area AF, sampai pendeteksian subjek berbasis pembelajaran mendalam dan kemampuan pelacakan yang dahsyat, serta Eye Kontrol AF. Sungguh menakjubkan bagaimana EOS R3 mampu secara otomatis mengoordinasikan semua fitur ini dengan mulus, bukan? Selain meningkatkan kemampuan setiap fitur, koordinasi tersebut juga berarti melakukan pengaturan dan menu kamera secara lebih lancar. Dan dengan itu, Anda dapat berkonsentrasi lebih baik pada pemandangan, subjek, dan mengabadikan momen penting tersebut.


Pahami hal ini: Cakupan AF dengan lensa RF (sejak Februari 2022)

Sekitar 100%×100% dengan pendeteksian subjek
Sekitar 90% (horizontal)×100% (vertikal) tanpa pendeteksian subjek

RF14-35mm f/4L IS USM
RF15-35mm f/2.8L IS USM
RF24-70mm f/2.8L IS USM
RF24-105mm f/4L IS USM
RF24-105mm f/4-7.1 IS STM
RF24-240mm f/4-6.3 IS USM
RF28-70mm f/2L USM
RF70-200mm f/2.8 L IS USM
RF70-200mm f/4L IS USM
RF100-400mm f/5.6-8 IS USM
RF100-500mm f/4.5-7.1 L IS USM
RF16mm f/2.8 STM
RF35mm f/1.8 Macro IS STM
RF50mm f/1.2L USM
RF50mm f/1.8 STM
RF85mm f/1.2L USM
RF85mm f/1.2L USM DS
RF85mm f/2 Macro IS STM
RF100mm f/2.8L Macro IS USM
RF400mm f/2.8L IS USM
RF400mm f/2.8L IS USM + Extender RF1.4x/ RF2x
RF600mm f/4L IS USM
RF600mm f/4L IS USM + Extender RF1.4x/ RF2x
RF800mm f/5.6L IS USM
RF800mm f/5.6L IS USM + Extender RF1.4x
Sekitar 90% (horizontal)×100% (vertikal)
RF100-500mm f/4.5-7.1L IS USM + Extender RF1.4x/ RF2x

Sekitar 80%×80%
RF100-400mm f/5.6-8 IS USM + Extender RF1.4x RF600mm f/11 IS STM
RF800mm f/11 IS STM
RF800mm f/5.6L IS USM + Extender RF2x
RF1200mm f/8L IS USM + Extender RF1.4x

Sekitar 40% (horizontal)×60% (vertikal)
RF100-400mm f/5.6-8 IS USM + Extender RF2x
RF600mm f/11 IS STM + Extender RF1.4x/RF2x RF800mm f/11 IS STM + Extender RF1.4x/ RF2x
RF1200mm f/8L IS USM + Extender RF2x

Cakupan AF dengan lensa EF

Lensa EF yang relatif baru, dipasang melalui adaptor dudukan: 
- Pendeteksian subjek: sekitar 100% × 100% 
- Tanpa pendeteksian subjek: sekitar 90% (horizontal) × 100% (vertikal)

Sebagian besar lensa EF lainnya:
- sekitar 80% × 80%


Bimbang memilih, antara EOS R3 dan kamera Canon yang lain? Mungkin artikel berikut ini dapat membantu:
EOS R3 vs EOS-1D X Mark III: Bagaimana Memutuskannya?
EOS R3 vs EOS R5: Manakah yang Sebaiknya Saya Pilih?

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami