EOS R3: 7 Fitur Paling Signifikan
Pada tanggal 14 Februari 2021, Canon secara resmi mengumumkan kehadiran EOS R3. Sejumlah ‘teaser’ (iklan pengantar) yang ditayangkan menyusul pengumuman tentang pengembangan kamera, mengungkapkan spesifikasi menarik seperti pemotretan beruntun kecepatan tinggi hingga 30 fps dan operasi eye-controlled AF, telah membangkitkan antisipasi dan pertanyaan tentang apa lagi yang akan dihadirkan kamera ini. Dan memang banyak sekali fitur baru pada kamera tersebut. Dalam artikel ini, yang pertama dari serial artikel tentang EOS R3 dan teknologinya, kami menjelajahi sejumlah fitur EOS R3 paling menonjol, yang merupakan kamera profesional perdana dalam sistem EOS R dan juga yang pertama memiliki genggaman terpadu.
#1: Tampilan viewfinder tanpa blackout; burst elektronik kecepatan tinggi 30 fps
#2: Eye Control AF: Fokus ke tempat yang Anda pandang
#3: Dual Pixel CMOS AF II yang sudah ditingkatkan: Pendeteksian subjek yang disempurnakan dengan pembelajaran mendalam
#4: Kecepatan rana elektronik maksimum 1/64.000-detik
#5: 24,1 megapiksel: Menghasilkan keseimbangan antara kecepatan dan resolusi
#6: In-Body IS: Stabilisasi gambar hingga 8 stop
#7: Dukungan video: 6K RAW, Canon Log 3
#1: Tampilan viewfinder tanpa blackout; burst elektronik kecepatan tinggi 30 fps
Ini bukan soal mengabadikan momen tertentu. Ini tentang keberhasilan menangkap dan mengabadikan momen terbaik
Bagi para jurnalis foto olahraga, fotografer satwa di kehidupan alam liar, dan fotografer lainnya yang membidik berbagai aktivitas berkecepatan tinggi yang terjadi lebih cepat daripada yang terlihat secara kasat mata, secara jitu menangkap bidikan momen penting, dan pemotretan beruntun berkecepatan tinggi, semua ini dapat dilakukan.
Sebagai kamera kelas profesional, kekuatan terbesar EOS R3 adalah kemampuannya melakukan pemotretan beruntun berkecepatan tinggi. Dengan pemotretan burst hingga 30 fps dengan rana elektronik dan hingga 12 fps dengan rana mekanis yang dimilikinya (keduanya mencakup subjek dan pelacakan pencahayaan), Anda bisa memilih momen yang paling indah.
Sensor gambar CMOS tumpuk dengan sinar-latar baru, pembacaan lebih cepat
Sementara DSLR andalan, EOS-1D X Mark III, memiliki rana mekanis yang lebih cepat (16 fps), namun EOS R3 mengunggulinya dari segi kecepatan pemotretan beruntun (30 fps vs 20 fps) dengan distorsi rana bergulir minimum. Hal ini dimungkinkan oleh sensor gambar tumpuk bersinar-latar yang baru dikembangkan, yang memiliki sirkuit internal ditumpuk dalam sejumlah lapisan di balik fotodioda (lokasi kumpulan cahaya) sensor gambar alih-alih di bagian depannya.
Dengan ruang yang lebih lapang untuk sirkuitnya, pembacaan sinyal yang lebih cepat pun dapat dilakukan, dan ini diproses secara cepat oleh prosesor gambar DIGIC X. EOS R3 dan EOS-1D X Mark III, keduanya menggunakan prosesor gambar yang sama, jadi bisa Anda bayangkan potensi yang dimilikinya!
Selama pemotretan beruntun dengan rana elektronik, tampilan tanpa blackout* dapat dilakukan, sehingga mata Anda bisa terus terpaku pada subjeknya. Bingkai putih di sekeliling gambar tampilan akan berkedip-kedip untuk menandakan bahwa gambar sedang ditangkap.
*Blackout mungkin terjadi, pada awal pemotretan, ketika memori built-in sudah penuh atau apabila lampu kilat kehabisan daya sewaktu pemotretan beruntun dan pengisian kembali daya baru dituntaskan.
Pembacaan sensor yang lebih cepat, kecepatan rana elektronik yang lebih cepat
Karena cara kerja rana elektroniknya, pembacaan sinyal yang lebih cepat dari sensor, berarti kecepatan rana elektronik akan lebih cepat.
Apabila memotret dengan rana elektronik pada objek yang bergerak cepat, satu hal yang selama ini merupakan masalah utama adalah pengguliran distorsi rana, yang terjadi saat subjek bergerak sementara pembacaan piksel sedang berlangsung. Dengan kecepatan pembacaan yang lebih cepat, pengguliran rana dikurangi hingga sekitar seperempat dari rana elektronik pada EOS-1D X Mark III.
Fotografi lampu kilat dengan rana elektronik: sekarang dimungkinkan
Kecepatan tirai elektronik yang lebih cepat, juga membuat fotografi lampu kilat dengan rana elektronik, dimungkinkan—sesuatu yang tidak didukung pada EOS-1D X Mark III. Semakin banyak lagi skenario lainnya untuk menggunakan rana elektronik dan kesempatan yang lebih bervariasi untuk memanfaatkan sepenuhnya kecepatan pemotretan beruntun 30 fps maksimum.
Mode gerakan rana dan kecepatan pemotretan beruntun maksimum*
*Kecepatan pemotretan beruntun yang sesungguhnya dengan rana mekanis/rana tirai pertama, bergantung pada berbagai faktor seperti tipe baterai/daya baterai yang tersisa, suhu, Wi-Fi built-in (‘On’ atau ‘Off’), pengurangan kerlipan, kecepatan rana, nilai aperture, tipe lensa, dll. Untuk informasi selengkapnya, silakan merujuk ke buku petunjuk pengguna.
Baca juga:
Shutter Modes & Continuous Shooting Modes: Kapan menggunakan apa?
#2: Eye Control AF: Fokus ke tempat yang Anda pandang
Tidak membaca pikiran Anda—hanya mata Anda
Eye Control AF mungkin merupakan fitur terbaru paling unik dari semuanya pada EOS R3. Namun demikian, ini bukan merupakan hal baru untuk kamera Canon: kamera pertama yang memiliki fitur ini adalah kamera SLR film, EOS 5 (Versi Inggris) (1992). Teknologi pemrosesan gambar baru yang sudah lebih baik, kecepatan pemrosesan yang lebih cepat, dan EVF performa tinggi pada EOS R3, meningkatkan kemampuan tampilan baru, yang pada gilirannya menjanjikan Eye Control AF yang baru dan lebih baik.1.
Bagaimana cara kerja Eye Control AF (AF Kontrol Mata)?
Garis pandang pengguna dideteksi menggunakan pantulan kornea mata pengguna yang diciptakan oleh LED inframerah di view finder. Pendeteksian dimungkinkan, meskipun Anda memakai kacamata2.
Garis pandang Anda diindikasikan oleh penunjuk mata warna jingga yang terdiri atas dua lingkaran konsentris. Sewaktu membidik, penunjuk mata atau eye pointer, bergerak menurut pandangan Anda. Untuk menggerakkan bingkai AF ke posisi yang sama, tekan saja tombol yang sudah ditentukan sebelumnya untuk ‘Start AF by eye control’ (Mulai AF dengan kontrol mata), dan bingkai AF akan bergerak ke subjek terdekat dengan garis pandang Anda. Ini adalah fitur yang berfungsi beserta kemampuan pendeteksian dan pelacakan subjek yang dahsyat pada kamera untuk melakukan AF yang seakan mampu membaca pikiran fotografer.
A: Panel EVF
B: Sensor kontrol mata
C: LED inframerah untuk mendeteksi mata pengguna apabila memakai kacamata
D: LED inframerah untuk mendeteksi mata pengguna (mata telanjang)
1Dianjurkan melakukan kalibrasi terlebih dulu.
2Perhatikan, bahwa Eye Control AF mungkin tidak berfungsi dengan benar kalau penggunanya memakai kacamata, kacamata tipe cermin, lensa kontak keras, atau kacamata bifokal, atau akibat kondisi mata pengguna (mata yang sipit, bulu mata yang panjang, alis tebal) atau kondisi penggunaan.
#3: Pendeteksian subjek yang disempurnakan dengan pembelajaran mendalam
Pendeteksian kendaraan untuk olahraga motor, pendeteksian manusia yang sudah lebih baik
EOS R3 menggunakan sistem Dual Pixel CMOS AF II. Angka ‘II’ romawi mengindikasikan bahwa sistem menyatukan EOS iTR AF X, yang melaksanakan pendeteksian dan pelacakan melalui teknologi yang disempurnakan oleh pembelajaran yang mendalam. Sebagian besar pengguna akan menyadari presisi Dual Pixel CMOS AF, yang melaksanakan pendeteksian fase dan pencitraan yang menggunakan setiap piksel pada sensor gambar, tidak hanya melalui satu, tetapi dua fotodioda pada tiap piksel. Pada EOS R5 dan EOS R6, Dual Pixel CMOS AF II memperkenalkan sejumlah fitur tambahan, misalnya, pendeteksian wajah, mata, dan tubuh hewan1. Pada EOS R3, kemampuan pendeteksian subjek dari EOS iTR AF X sudah lebih ditingkatkan secara hebat.
EOS R3/ RF100-500mm f/4.5-7.1L IS USM/ FL: 472mm/ Manual exposure (f/7.1, 1/3200 det.)/ ISO 400/ WB: Auto
Eye Detection AF (Human)
- Lebih baik daripada sebelumnya pada pendeteksian mata, meskipun subjek menghadap ke samping, terdapat bayangan pada wajahnya, atau memakai tata rias yang tebal, atau masker wajah.
Body Detection AF
- Peningkatan deteksi dan pelacakan subjek yang melakukan gerakan tubuh secara cepat dan kompleks seperti saat melakukan senam.
Head Detection AF
- Berfungsi, bahkan pada subjek yang memakai helm, kacamata pengaman atau goggles, dan perlengkapan pengaman kepala yang membuatnya sulit untuk melihat mata dan wajah.
Algoritme pendeteksian subjek yang dahsyat di balik semua ini, diciptakan dalam waktu singkat melalui pembelajaran yang mendalam dan melibatkan penggunaan sejumlah gambar subjek untuk “mengajari” sistem.
EOS R3/ RF600mm f/4L IS USM/ FL: 600mm/ Manual exposure (f/8, 1/500 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
AF Pendeteksian Kendaraan yang Baru
Untuk mendukung fotografi olahraga motor yang lebih baik, EOS R3 diperlengkapi dengan kemampuan pendeteksian kendaraan yang baru2, juga diperoleh melalui pembelajaran yang mendalam. Fitur ini bisa mendeteksi kendaraan dan sepeda motor yang digunakan dalam olahraga motor, misalnya, mobil formula, mobil GT, mobil reli, sepeda motor di jalanan, dan sepeda motor lintas alam. Fitur ini juga mendeteksi pengendara sepeda motor, pengemudi mobil balap tipe terbuka, dan bahkan mereka yang memakai helm.
1Keefektifan bervariasi, tergantung pada subjeknya. Pada sebagian kasus, hewan seperti anjing, kucing atau burung/unggas mungkin tidak dapat terdeteksi, sedangkan sebagian hewan lainnya dapat terdeteksi.
2Pendeteksian kendaraan mungkin tidak berfungsi untuk sebagian subjek. Atau, sejumlah subjek, yang bukan merupakan mobil atau sepeda motor, dapat terdeteksi sebagai kendaraan.
Pengalaman AF baru yang memungkinkan Anda memfokus pada sisi benda yang artistik
Gabungan kemampuan EOS iTR AF X dan Eye Control AF, menghadirkan pengalaman pemotretan yang sama sekali baru. Contohnya, apabila terdapat beberapa subjek dalam bingkai, Anda cukup memandang subjek yang ingin Anda fokuskan untuk menggerakkan penunjuk mata ke tempat yang Anda inginkan. Apabila Anda menggerakkan bingkai AF, EOS iTR AF X akan mendeteksi subjek pada posisi penunjuk mata, menguncinya dan terus melacaknya. Pengoperasian AF lebih ringkas, sehingga Anda bisa fokus pada aspek lainnya seperti mendapatkan komposisi terbaik pada waktu yang tepat.
#4: Rana elektronik 1/64.000-detik
Membekukan momen yang tidak pernah bisa dilakukan sebelumnya
EOS R3/ RF70-200mm f/2.8L IS USM/ FL: 135mm/ Manual exposure (f/5.6, 1/25600 det.)/ ISO 51200/ WB: 3000K
Sekilas apa momen yang ingin Anda bekukan dalam sesaat? EOS R3 bisa menerpakan pencahayaan secepat 1/64.000 detik dengan rana elektronik yang dimilikinya—kemajuan yang luar biasa dimungkinkan oleh pembacaan sinyal yang lebih cepat berkat Sensor gambar CMOS tumpuk dengan sinar-latar baru dan prosesor gambar DIGIC X. Penggalan waktu di gambar atas hanyalah satu contohnya.
Bagus juga untuk pemotretan dalam kondisi cerah
Jika Anda telah membidik potret wajah dengan lensa aperture besar di siang hari yang benderang, berharap menggunakan aperture yang lebih lebar untuk menciptakan bokeh yang indah, Anda mungkin pernah mengalami saat-saat ketika kecepatan rana mekanis maksimum biasa 1/8.000 detik, tetap akan menghasilkan gambar yang terlalu terang. Pada 1/64.000 detik, mendapatkan pencahayaan yang tepat akan mengurangi masalah, bahkan kalau Anda tidak menggunakan ND filter.
#5: Keseimbangan performa tinggi antara kecepatan dan resolusi
24,1-megapiksel memiliki performa yang jauh melampaui angka yang diindikasikannya
EOS R3/ RF600mm f/4L IS USM/ FL: 600mm/ Manual exposure (f/8, 1/500 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
24,1 megapiksel memadai untuk membuat cetakan foto komersial ukuran A3, tetapi jumlah piksel bukan merupakan cerminan tentang kemungkinan resolusi dan realismenya. Malahan, performa resolusi EOS R3 melampaui performa 30,4-megapiksel EOS 5D Mark IV.*
*Evaluasi bagan resolusi CIPA yang sesuai dengan ISO 12233 dan kondisi awal gaya gambar.
Situs foto yang lebih besar, performa ISO tinggi yang istimewa
Struktur sensor gambar tumpuk bersinar-latar yang baru, secara signifikan meningkatkan efisiensi pengambilan cahaya piksel, yang memungkinkan gambar lebih bersih pada kecepatan ISO tinggi. Kecepatan native ISO dari EOS R3 ketika melakukan pemotretan still (foto diam) adalah 102.400, dapat diperluas hingga 204,800.
EOS R3/ RF70-200mm f/2.8L IS USM/ FL: 89mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/100 det.)/ ISO 102400/ WB: Auto
#6: In-Body IS: Stabilisasi gambar hingga 8 stop
Stabilisasi gambar yang bekerja secara bergandengan tangan dengan genggaman terpadu
A: Sensor gyro (Kamera)
B: Sensor Akselerasi (Kamera)
C: DiGiC
D: Unit IS
E: Prosesor mikro lensa
F: Sensor Akselerasi (Lensa)
G: Sensor gyro (lensa)
EOS R3 dilengkapi dengan sensor in-body gyro serta sensor akselerasi, yang mendeteksi volume dan arah goyangan kamera dari sensor gambar dan mengompensasinya dengan menggeser sensor gambar bersama pergerakan 5 sumbu: horizontal, vertikal, pitch, roll, dan yaw. Stabilisasi gambar dimungkinkan, bahkan apabila menggunakan lensa RF atau EF tanpa stabilisasi gambar built-in (Optical IS).
Pada EOS R3, kemampuan pemrosesan yang sangat baik dari DIGIC X memungkinkan koordinasi antara In-Body IS dan IS Optik kamera. Hal ini memungkinkan stabilisasi gambar lebih efisien yang memenuhi persyaratan panjang fokus, mencapai efek stabilisasi gambar setara dengan 8 stop kecepatan rana.
Kamera yang dibuat untuk mengantisipasi pemotretan genggam yang lebih banyak
Potret sering kali melibatkan bidikan orientasi vertikal, dan seperti yang disarankan oleh genggaman vertikal terpadu yang dimilikinya, EOS R3 juga dirancang dengan mempertimbangkan fotografer potret wajah. In-Body IS akan lebih memudahkan bidikan genggam dengan lensa aperture besar non-IS seperti RF50mm f/1.2L USM dan RF85mm f/1.2L USM.
#7: Dukungan video: 6K RAW, Canon Log 3
Banyak kemungkinan pasca-produksi untuk memenuhi tuntutan persyaratan pengeditan
Dari segi kemampuan video, EOS R3 mendukung perekaman in-body hingga 12-bit 6K DCI RAW 59.94p/50.00p file ke kartu CFexpress yang dimilikinya. Jumlah piksel yang lebih tinggi serta informasi warna dan nada warna yang kaya dari file 6K RAW menawarkan fleksibilitas untuk memenuhi tuntutan persyaratan pasca-produksi.
Karena video 6K berisi dua kali resolusi video 4K, tidak ada penurunan kualitas gambar yang terjadi meskipun bingkai dipangkas ke resolusi 4K saat pasca-produksi. Ini direkam menggunakan lebar horizontal penuh dari sensor gambar full-frame, sehingga memungkinkan untuk secara akurat mereproduksi depth-of-field dangkal sesuai aslinya dari kamera full-frame, dan juga kesan lebar dan lapang ketika memotret dengan lensa sudut lebar.
EOS R3 mendukung format 4K DCI dan 4K UHD. 4K DCI direkam dengan menggunakan lebar penuh sensor gambar, sedangkan 4K UHD direkam dengan memangkasnya sedikit saja, nyaris tidak kentara.
Film dengan laju bingkai tinggi 4K DCI/UHD juga dimungkinkan pada 119.88p/100.00p. Untuk laju bingkai (frame rates) di luar 119.88p/100.00p, video direkam pada 6K (atau 5,6K untuk 4K UHD) dan diperkecil melalui oversampling. Proses ini memanfaatkan data 6K yang kaya untuk mengurangi moire, warna semu, jaggies (nama informal untuk artefak dalam gambar raster), dan noise, yang menghasilkan footage 4K berkualitas lebih tinggi.
Canon Log 3 untuk mendukung produksi HDR
Untuk produksi video HDR, EOS R3 mendukung dua mode gamma: Gamma HDR PQ yang digunakan secara luas, dan Canon Log 3, yang telah menjadi hal utama pada sistem Cinema EOS
Canon Log 3 efektif untuk memastikan konsistensi penyuntingan dalam situasi, di mana EOS R3 digunakan dalam sistem multi-kamera, misalnya yang berhubungan dengan Cinema EOS. Ini juga ideal untuk proses pasca-produksi yang melibatkan gradasi warna. Sementara itu, HDR PQ adalah opsi yang efisien untuk memproduksi footage HDR apabila gradasi warna tidak diperlukan.
Monitor LCD Vari-angle—bantuan yang sangat bagus untuk produksi video
EOS R3 adalah kamera EOS pertama yang dilengkapi dengan Vari-angle LCD monitor. Anda mungkin sudah tahu tentang bagaimana monitor LCD Vari-angle memperluas kemungkinan saat melakukan pemotretan foto diam, dan hal yang sama berlaku saat merekam video. Putar sesuai kebutuhan, dan Anda dapat memeriksa footage (cuplikan rekaman) saat difilmkan, semuanya dari posisi yang lebih nyaman.
Jika Anda merekam film dalam orientasi vertikal, informasi orientasi dapat ditandai ke file. Dengan begitu, footage akan ditampilkan dalam orientasi yang tepat saat dibuka di perangkat lunak pasca-produksi Anda.
Gambar contoh
EOS R3/ RF600mm f/4L IS USM/ FL: 600mm/ Manual exposure (f/8, 1/6400 det.)/ ISO 3200/ WB: Auto
EOS R3/ RF100-500mm f/4.5-7.1L IS USM/ FL: 500mm/ Manual exposure (f/22, 1/60 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
EOS R3/ RF15-35mm f/2.8L IS USM/ FL: 35mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/320 det., EV -1,7)/ ISO 100/ WB: Daylight
--
Pelajari selengkapnya mengenai EOS R3 di sini:
Selengkapnya mengenai sistem EOS R di sini
---
Ikuti terus SNAPSHOT untuk informasi yang lebih mendalam mengenai berbagai fitur dan teknologi pada EOS R3!
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!