Pada tanggal 7 Januari 2020, Canon mengumumkan kamera DSLR unggulan profesional yang baru: EOS-1D X Mark III. Sarat dengan sejumlah teknologi Canon terbaru, kamera full-frame yang baru ini memberikan kualitas gambar yang luar biasa, kecepatan dan presisi sangat tinggi, lompatan yang mengagumkan dalam hal spesifikasi pemotretan still dan perekaman video dibandingkan kamera pendahulunya. Dalam Bagian 1 dari artikel yang terdiri atas 2 bagian ini, kami berbagi lebih banyak mengenai berbagai fitur still shooting atau pemotretan still (diam). (Klik di sini untuk Bagian 2: Video dan Jaringan)
Lebih cepat, lebih tinggi, lebih baik: Tetap terdepan dengan DSLR EOS terunggul
Pada tahun 2020, Pertandingan Olimpiade kembali digelar, dan apa lagi yang lebih sempurna untuk mengawali tahun ini selain penampilan perdana EOS-1D X Mark III? Yang terbaru dalam jajaran EOS-1D profesional unggulan Canon, yang memiliki reputasi sebagai kamera pilihan bagi sekian banyak fotografer olahraga profesional, jurnalis foto dan fotografer kehidupan alam liar di seluruh dunia, EOS-1D X Mark III memang layak membanggakan peningkatan spesifikasi yang mencengangkan dibandingkan pendahulunya, EOS-1D X Mark II yang memenangkan penghargaan. Performa struktur dan yang dijanjikannya, membuatnya sebagai kamera DSLR CANON yang terbaik hingga kini.
Lebih cepat: Kecepatan pemotretan tinggi yang mencengangkan
Hingga 16 fps (OVF), 20 fps (Live View)
Spesifikasi EOS-1D X Mark III yang paling menonjol adalah kecepatan pemotretan beruntunnya, yaitu 16 fps sewaktu pemotretan optical viewfinder (OVF). Hal ini tidak mudah dicapai pada kamera DSLR karena banyaknya pergerakan mekanis yang terjadi selama pelepasan rana, seperti pergerakan cermin naik-turun. Pada EOS-1D X Mark III, hal ini dimungkinkan, karena telah mengadopsi banyak teknologi baru, seperti:
- Mekanisme mirror drive baru
- Peningkatan dalam kecepatan pembacaan sensor; dan
- Prosesor gambar DIGIC X baru yang menawarkan performa 3x lipat lebih baik daripada Dual DIGIC 6+; dan
- Pemakaian kartu CFexpress untuk media memori, yang memungkinkan kecepatan tulis yang lebih pesat untuk mendukung peningkatan kapasitas memori buffer kamera.
EOS-1D X Mark III
OVF: hingga 16 fps (dengan pelacakan AF/AE)
LV: hingga 20 fps (dengan pelacakan AF/AE)
EOS-1D X Mark II
OVF: hingga 14 fps (dengan pelacakan AF/AE)
LV: hingga 16 fps
Kecepatan frames-per-second (bingkai per detik) bukan satu-satunya keuntungan yang ditawarkan EOS-1D X Mark III dari pendahulunya. Kamera ini juga menawarkan pelacakan AF/AE di seluruh bingkai selama pemotretan beruntun pada OVF dan Live View, sedangkan pendahulunya hanya menyediakan pemotretan beruntun pada OVF. Sekarang, pengguna merasa yakin bahwa berbagai subjek akan berada dalam fokus, dan pencahayaan akan merata di seluruh bingkai, tanpa menghiraukan cara mereka membidik. Hal ini meningkatkan daya guna kamera dalam kisaran pemandangan yang lebih lebar.
EOS-1D X Mark III/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 11mm/ Manual Exposure (f/9, 1/200 det.)/ ISO 500/ WB: 6600K/ Tembakan lampu kilat
EOS-1D X Mark III juga dilengkapi dengan algoritme baru untuk sistem AF pelacakan subjek (AI Servo AF IV untuk pemotretan OVF; Servo AF untuk pemotretan Live View), yang menjanjikan akurasi dan keandalan yang lebih baik selama pemotretan beruntun, khususnya untuk subjek yang bergerak menjauhi kamera. AI Servo AF IV juga memperbaiki performa pelacakan, bahkan sewaktu memotret melalui kabut panas.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai mode AF, bacalah: Dasar-Dasar Kamera #9: Mode AF
Urutan burst pemain golf yang memukul bola di kubangan pasir, dibidik dalam Live View, Dari 20 bidikan ini, yang diambil dalam 1 detik, 3 bidikan memperlihatkan bola golf dalam bingkai. Ini artinya, fotografer dapat memilih bidikan terbaik dari tiga opsi. Face Detection AF (Pendeteksian Wajah) selama Servo AF, juga memastikan bahwa mata sang pemain golf berada dalam fokus.
EOS-1D X Mark III/ EF500mm f/4L IS II USM/ FL: 500mm/ Manual Exposure (f/4, 1/1250 det.)/ ISO 500/ WB: Daylight
Bidikan dalam Live View
Untuk pemotretan Live View, pengguna dapat memilih antara menggunakan mechanical shutter (rana mekanis), first-curtain electronic shutter (rana elektronik tirai pertama), atau electronic shutter (rana elektronik). Semua opsi ini memiliki kemampuan kecepatan pemotretan beruntun hingga 20 fps maksimum. Menggunakan rana elektronik akan meniadakan bunyi derau rana mekanis, sempurna untuk pemotretan beruntun kecepatan tinggi yang senyap pada situasi seperti peristiwa olahraga, acara konser dan pertunjukan panggung yang dapat terganggu oleh bunyi paling pelan sekalipun.
Fakta menyenangkan: Performa pemotretan beruntun yang sudah lebih baik, juga mencegah kecepatan pemotretan burst menjadi sangat lambat apabila fungsi anti-kerlip diaktifkan.
Faktor kecepatan # 1: Sistem mirror drive (dorongan cermin) yang baru
A: Tuas saling-mengunci cermin kedua
B: Cermin kedua
C: Cermin utama
D: Sistem motor-direct drive yang baru
EOS-1D X Mark II menggunakan mekanisme dorongan cermin yang unik, yang menggunakan roda gigi motor dan cam khusus untuk mengendalikan kecepatan dorongan cermin secara tepat dan mencegah guncangan cermin. EOS-1D X Mark III memperbaiki hal ini dengan menggunakan sistem kendali motor yang serupa untuk sub-cermin. Pengendalian yang sudah disempurnakan ini mengurangi waktu blackout viewfinder, yang tidak saja lebih memudahkan untuk melihat gambar di viewfinder selama pemotretan beruntun kecepatan tinggi, tetapi juga ikut membantu dalam hal presisi dan stabilitas AF.
Faktor kecepatan # 2: Kartu CFexpress
EOS-1D X Mark III memiliki slot kartu ganda yang mendukung CFexpress Jenis B. Kartu CFexpress dianggap sebagai penerus kartu CFast 2.0 serta XQD 2.0, dan Jenis B memiliki kecepatan transmisi super cepat hingga 2 GB per detik. Dengan spesifikasi ini, Anda dapat memperkirakan jumlah bidikan maksimum per burst:
- RAW: Lebih dari sekitar 1000 bidikan (EOS-1D X Mark II: sekitar 170 bidikan)
- RAW + JPEG: Lebih dari sekitar 1000 bidikan (EOS-1D X Mark II: sekitar 81 bidikan)
Peningkatan yang signifikan dalam kapasitas buffer, berarti bahwa peluang melewatkan bidikan semakin jauh berkurang—dan sejak awal pun hampir tidak terlewatkan!
Lebih baik: Karena dua sistem AF yang istimewa, lebih baik daripada hanya satu
Hingga 191 titik AF (OVF); 3.869 posisi AF (Dual Pixel CMOS AF dalam Live View)
Kecepatan pemotretan beruntun memerlukan kecepatan AF yang pesat dan tepat untuk menandingi, dan dengan performa yang sudah lebih baik secara signifikan, sistem AF pada EOS-1D X Mark III unggul dalam tantangan ini.
AF Viewfinder: Sensor AF High-res (resolusi tinggi) yang baru dikembangkan untuk menghadirkan sensitivitas dan akurasi yang lebih baik
Sensor AF High-res
Hingga 191 titik AF
Sensor AF High-res (resolusi tinggi) yang baru dikembangkan ini, diciptakan dari teknologi manufaktur sensor gambar yang baru. Sensor ini mengandung piksel segi-empat yang lebih kecil dan padat dibandingkan dengan sensor garis konvensional, sehingga membuatnya mampu menerima sinyal AF resolusi tinggi. Hal ini memungkinkan pemfokusan yang tepat dan akurat pada subjek dengan kontras rendah dan pola yang rumit, serta meningkatkan kemampuannya mendeteksi di sepanjang garis diagonal.
Dengan titik AF (191 titik) OVF yang secara signifikan lebih banyak daripada 61 titik pada sensor pendahulunya, metering sensor RGB+IR 400.000-dot dan prosesor khusus DIGIC 8 yang dimaksudkan secara spesifik untuk pemrosesan AF dan AE, EOS-1D X Mark III memang layak membanggakan peningkatan kemampuan pendeteksian subjek selama pemotretan OVF, termasuk pendeteksian wajah dan kepala. Pendeteksian kepala disertakan untuk pertama kalinya pada kamera Canon.
EOS-1D X Mark III: Spesifikasi OVF AF
- Hingga 191 titik AF (Tipe silang: Hingga 155)
- Kompatibel dengan f/8: Hingga 191 titik AF (Tipe silang: Hingga 65)
- AI Servo AF IV
- Kisaran luminans: EV -4 hingga 21
Live View AF Dual Pixel CMOS AF dengan posisi AF hingga 3.869, AF Pendeteksian Mata
Pada sistem Dual Pixel CMOS AF Canon, tiap piksel pada sensor gambar memiliki dua fotodioda dan semua piksel mampu melakukan pendeteksian fase selain pendeteksian gambar.
Selama pemotretan Live View pada EOS-1D X Mark III, area AF merentang kira-kira 90%×100% (horizontal × vertikal) area sensor gambar. Hal ini memastikan, bahwa pemfokusan yang sangat jitu dan pelacakan subjek secara tepat dapat dilakukan, bahkan untuk subjek yang bergerak tiba-tiba secara cepat, yang berpindah ke tepi bingkai gambar, yang membuat fitur ini sebagai pelengkap sempurna untuk kamera dengan kemampuan pemotretan beruntun Live View hingga 20 fps maksimum.
Eye Detection AF juga didukung, memberikan keunggulan untuk potret wajah
Segmen AF (pemilihan area AF Otomatis)
*Secara signifikan lebih halus daripada model AF konvensional seperti EOS R (143 segmen)
Posisi bingkai AF dapat dipilih
*Dengan lensa yang kompatibel
EOS-1D X Mark III: Spesifikasi AF Live View
- Pemilihan area AF Otomatis: Hingga 525 segmen
- Pemilihan area AF Manual: Hingga 3.869 posisi yang dapat dipilih
- Kompatibel dengan pemfokusan f/11
- AF Pendeteksian Wajah, Kepala dan Mata
- Servo AF
- Kisaran luminans: EV -6 hingga 18
Pemfokusan lebih mudah dalam kondisi rendah cahaya
Dua sistem AF yang dahsyat pada EOS-1D X Mark III, tidak hanya membantu memastikan bahwa setiap bingkai tunggal dalam burst kecepatan tinggi terfokus secara tajam, tetapi juga membantu untuk lebih memudahkan pemfokusan dalam kondisi rendah cahaya. Selama pemotretan OVF, batas pemfokusan rendah cahaya adalah EV -4; selama pemotretan Live View, ini turun menjadi EV -6.
Kita cenderung menempatkan spotlight (cahaya sorot) pada batas cahaya paling rendah, tetapi juga perlu diperhatikan, bahwa AF viewfinder pun mampu melakukan pemfokusan dalam situasi secerah EV +21—setara dengan kecerahan lampu sorot mobil dan kereta api dari depan.
Fokus dapat tercapai, bahkan apabila menggunakan lensa super telephoto dengan extender
Aperture maksimum lebih sempit apabila Anda menggunakan lensa super telephoto dan extender, yang secara tradisional membuat AF sebagai tantangan sangat besar. Namun demikian, selama pemotretan OVF pada EOS-1D X Mark III, semuanya, dari 191 titik AF, termasuk hingga 65 titik tipe silang, dapat fokus meskipun pada aperture maksimum f/8; selama pemotretan Live View, seluruh area AF mampu memfokuskan pada aperture f/11 maksimum.
Pada kenyataannya, hal ini berarti bahwa Anda dapat menggunakan Extender EF 2xIII yang dipasangkan ke EF800mm f/5.6L IS USM untuk pemotretan burst pada panjang fokus 1600mm dan tetap dapat menikmati kecepatan pemotretan beruntun hingga 20 fps dengan pelacakan AF dan AE. Sangatlah menyenangkan memiliki perlengkapan yang baik untuk menangkap peluang pemotretan yang dulu tidak bisa dilakukan.
Kontrol AF yang lebih cerdas
Tombol AF-ON pada EOS-1D X Mark III sudah lebih baik dengan Smart Controller—suatu sensor optik yang mendeteksi pergerakan jari, sehingga Anda dapat menyeret untuk memilih titik AF. Hal ini tidak menggantikan multi-controller tradisional, yang juga disertakan—suatu fakta yang memberikan kenyamanan bagi mereka yang terbiasa menggunakan kontrol pada EOS-1D X Mark II.
Tetapi, apabila Anda sudah terbiasa menggunakannya, Smart Controller (Pengendali Cerdas) menjanjikan pemilihan titik AF yang lebih cepat dan lebih intuitif—menangkap momen yang menentukan dengan lebih baik. Bonus: Selain itu, letaknya pun strategis pada posisi yang mudah dijangkau sewaktu pemotretan vertikal.
Lebih tinggi: Kualitas gambar, daya pemrosesan
Membawa foto Anda ke level berikutnya
Resolusi 20,1 megapiksel efektif dari EOS-1D X Mark III mungkin terlihat tidak banyak perbedaannya dari pendahulunya, tetapi di balik jumlah tersebut, terdapat perbaikan besar-besaran pada kualitas gambar yang dihasilkan dengan menyatukan berbagai teknologi dan fitur. Resolusi ini dipilih untuk mencapai keseimbangan dengan sejumlah kemajuan pada spesifikasinya yang telah kami jelaskan sebelumnya.
Pahami hal ini: 20,1 megapiksel cukup untuk membuat cetakan ukuran A3.
Sensor gambar CMOS 20,1-megapiksel
Perbaikan yang dilakukan antara lain, sirkuit pembacaan yang lebih cepat memungkinkan pemotretan beruntun yang lebih pesat, dan perekaman film 4K tanpa krop.
Prosesor gambar DIGIC X baru
Mesin pemrosesan gambar tunggal ini memang layak membanggakan daya pemrosesan yang ditingkatkan secara dramatis pada prosesor Dual DIGIC 6+ pendahulunya dengan pemakaian daya yang sedikit.
Pelajari lebih lanjut mengenai DIGIC dalam: 5 Hal yang Dapat Dilakukan dengan Prosesor Gambar DIGIC
High Detail Low-Pass Filter yang baru dikembangkan, filter low-pass dengan pemisahan 16 titik
Subjek dengan pola ultra halus dan repetitif, memiliki frekuensi cahaya sangat tinggi yang menyebabkan sensor gambar menyampaikan resolusi semu, sehingga menyebabkan moiré dan warna semu. Untuk mengatasi hal ini, sebagian besar kamera menggabungkan filter low-pass yang melakukan pemisahan empat titik pada cahaya yang melewatinya, yang sedikit mengaburkan cahaya frekuensi tinggi, menghasilkan warna yang lebih sesuai dengan aslinya.
Meskipun banyak model kamera baru saat ini yang mampu mengatasi filter low-pass untuk memperbaiki ketajaman, namun moiré dan warna semu tidak mudah diedit dalam video, karena merupakan still photos (foto diam). Karena EOS-1D X Mark III juga dimaksudkan untuk digunakan dalam videografi profesional, kamera ini dilengkapi dengan filter High Detail Low-Pass yang baru dikembangkan, yang melakukan pemisahan gambar 16 titik (alih-alih pemisahan 4 titik konvensional). Hal ini memungkinkan sinar gambar dipisah pada arah diagonal selain arah horizontal dan vertikal, yang mengurangi moiré dan warna semu dengan lebih efektif, serta menyempurnakan kualitas gambar secara menyeluruh.
Filter low-pass konvensional dengan pemisahan 4 titik
High Detail Low-Pass Filter dengan pemisahan 16 titik
Prosesor gambar DIGIC X Baru
Prosesor gambar DIGIC X Baru dilengkapi dengan algoritme pemrosesan pengurangan derau yang baru, yang menawarkan gambar kecepatan ISO tinggi dengan kualitas yang lebih bagus. Hal ini memungkinkan kecepatan ISO native 100 hingga 102.400, yang dapat diperluas hingga ISO 819.200 (H3). Suatu algoritme pemrosesan ketajaman yang baru, memperbaiki lebih jauh lagi ketajaman dan kejernihan gambar. DIGIC X juga memungkinkan untuk menggunakan Digital Lens Optimizer (DLO) dalam kamera* untuk mengoreksi aberasi saat Anda membidik, bahkan ketika merekam dalam format JPEG.
*Hanya mendukung lensa EF. Lensa TS-E tidak didukung.
EOS-1D X Mark III/ EF85mm f/1.4L IS USM/ FL: 85mm/ Manual Exposure (f/2,8, 1/80 det.)/ ISO 100/ WB: 5500K
Perekaman 10-bit HDR PQ HEIF
EOS-1D X Mark III dilengkapi dengan kemampuan merekam file HEIF (High Efficiency Image File Format) 10-bit berdasarkan koreksi gamma HDR PQ (Perceptual Quantization), yang dibangun pada karakteristik penglihatan mata manusia.
File RAW yang direkam oleh kamera EOS mengandung banyak sekali informasi tentang warna dan nada warna. Namun demikian, semua ini harus menjalani pasca-proses untuk menunjukkan potensi sepenuhnya. Sementara itu, file JPEG konvensional hanya menangkap 8 bit dari semua informasi ini, sehingga menyebabkan kisaran detail tonal yang lebih sempit.
Sebagai perbandingan, file HEIF dapat menyimpan hingga 10 bit informasi nada dan warna dalam ukuran file yang lebih kecil daripada JPEG. Hal ini memungkinkan reproduksi nada dan warna yang lebih luas, pekat, dan ditorehkan dengan cara yang lebih mendekati aslinya seperti yang Anda lihat dalam kehidupan nyata, bahkan tanpa pasca-pemrosesan. Sekarang, Anda dapat membuat gambar seperti HDR dari satu bidikan, alih-alih menggabungkan beberapa bidikan yang diambil pada pencahayaan yang berbeda-beda.
EOS-1D X Mark III/ EF16-35mm f/2.8L III USM/ FL: 31mm/ Aperture-priority AE (f/8, 3,2 det.)/ ISO 200/ WB: Auto
Kedalaman, dimensi, dan realisme yang tidak pernah terjadi sebelumnya akan terlihat jelas apabila Anda menayangkan foto HDR PQ pada tampilan yang kompatibel dengan HDR. Alami sendiri: Tinggal hubungkan EOS-1D X Mark III Anda ke tampilan yang kompatibel melalui kabel HDMI. Ini adalah fitur masa depan, dan karena itulah kemampuan untuk merekam dalam HEIF adalah fitur yang patut diperhatikan.
EOS-1D X Mark III/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM/ FL: 234mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/6400 det.)/ ISO 1600/ WB: Auto
Ini adalah gambar HDR PQ HEIF yang dikonversi ke JPEG. Dengan menggunakan perangkat lunak Digital Photo Professional Canon untuk mengonversi file HEIF ke JPEG, menghasilkan gambar yang realistis, yang menyerupai apa yang Anda lihat pada tampilan HDR, dengan nada dan warna yang secara akurat digambarkan seperti yang dilihat oleh mata manusia.
EOS-1D X Mark III mirip kamera video dan kamera ‘still’. Dalam Bagian 2, kita akan belajar lebih lanjut mengenai hal ini, serta kemampuannya untuk melangsungkan jaringan.
Ketahui lebih lanjut mengenai EOS-1D X Mark III dalam artikel:
Menguasai Permainan: EOS-1D X Mark III - DSLR Full-frame Unggulan (Versi Inggris)
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!