Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

EOS-1D X Mark II – Optimalisasi Lensa dalam Kamera untuk Gambar Berkualitas Tinggi

2016-05-19
0
3.65 k
Dalam artikel ini:

Sudah sewajarnya apabila para pencinta foto ingin menangkap gambar yang indah dan menghendaki kualitas gambar yang tinggi. EOS-1D X Mark II yang dirilis 2 Februari, 2016, bukan hanya sekadar model flagship Canon yang memang layak membanggakan level performa pemotretan yang istimewa, tetapi juga secara berani berupaya meningkatkan kualitas gambar ke level berikutnya. Dalam artikel berikut ini, mari kita cermati dampak EOS-1D X Mark II pada fotografi. (Dilaporkan oleh: Ryosuke Takahashi)

Sejarah EOS DSLR mencerminkan kemajuan dalam kualitas gambar

Sejarah seri EOS Digital, yang dimulai pada tahun 2000, yaitu dengan merilis EOS D30 3,11 megapiksel, dapat disamakan dengan sejarah kemajuan dalam kualitas gambar. 15 tahun kemudian, pada tahun 2015, kita melihat munculnya era resolusi "super" tinggi dan kualitas gambar "super" tinggi melalui peluncuran EOS 5DS dan EOS 5DS R, dengan resolusi melampaui 50 megapiksel yang layak dibanggakan.

Kedua fitur koreksi digital kamera dan perbaikan kualitas gambar lensa berperan penting dalam memungkinkan terwujudnya lompatan sangat besar dalam hal performa. Dengan dirilisnya model flagship Canon, EOS-1D X Mark II, pada Februari 2016, koreksi real-time (waktu nyata) dalam kamera telah berkembang lebih jauh lagi, dan yang terakhir adalah fungsi Digital Lens Optimizer yang juga merupakan kelengkapan dalam kamera. Tujuan semua fitur ini adalah untuk menanggulangi berbagai tipe aberasi yang berbeda-beda, yang tidak mampu ditangani oleh koreksi optik dengan penggunaan teknologi digital. Dengan teknologi termutakhir ini, maka dimungkinkan bagi setiap orang untuk secara efektif dan nyaman menggunakan kamera yang memiliki kualitas gambar tinggi.

 

 

EOS-1D X Mark II telah dirilis pada 2 Februari, 2016. Spesifikasi istimewa yang layak dibanggakan, seperti kecepatan pemotretan beruntun 16 fps, dan model flagship ini sarat dengan fitur koreksi digital bagi para penggunanya yang ingin mendapatkan kualitas gambar yang lebih tinggi.

Untuk rincian mengenai EOS-1D X Mark II, klik di sini

 


Aberasi menyebabkan kualitas gambar memburuk

Perkenankan saya untuk terlebih dahulu merangkum dampak aberasi pada kualitas gambar foto. Kamera menangkap cahaya melalui lensa untuk membentuk gambar, yang kemudian diubah menjadi foto oleh sensor gambar. Dari perspektif optik, situasi yang ideal yaitu, apabila gambar dapat dibentuk pada satu titik selama proses. Namun demikian, karena panjang gelombang cahaya dan posisi pada lensa yang dilintasi cahaya berbeda, bentuk gambar pun berbeda dan/atau dibentuk pada posisi yang berlainan. Fenomena ini dikenal sebagai aberasi, dan juga adalah salah satu alasan yang menyebabkan kualitas gambar memburuk. Tanpa menghiraukan level performa lensa, satu fakta yang tidak dapat dihindari yaitu, dengan mencirikan semua lensa, maka lensa-lensa ini tidak pernah bisa sepenuhnya bebas dari aberasi semacam itu.

Untuk menekan aberasi, maka, penting untuk memiliki level tinggi mengenai tata-cara dan teknologi pengembangan lensa, khususnya untuk mengembangkan materi kaca untuk lensa yang dapat mengontrol gelombang cahaya untuk memadukan beragam elemen lensa, dan untuk mengimplementasikan semua ini dalam kamera. Dalam beberapa tahun belakangan ini, kualitas gambar kamera telah maju pesat dan karenanya kebutuhan pun semakin berkembang untuk menekan aberasi.

Diagram ini mengilustrasikan cara gambar dibentuk melalui cahaya yang melintasi lensa (diambil dari Canon Web). Dari perspektif optik, situasi yang ideal yaitu, apabila gambar dapat dibentuk pada satu titik. Namun demikian, karena faktanya bahwa panjang gelombang membiaskan cahaya berbeda – atau melengkung – pada titik berbeda di dalam lensa, maka akan terjadi sedikit penyebaran cahaya selama pembentukan gambar. Fenomena ini dikenal sebagai aberasi, dan ini juga yang menyebabkan kualitas gambar memburuk.

Di atas adalah diagram yang digunakan oleh Canon untuk menjelaskan tipe aberasi yang berbeda. Untuk rincian selengkapnya, klik di sini.

Diagram di atas menunjukkan “five Seidel aberrations” (aberasi monokrom) yang sudah dikenal sejak era kamera film, serta aberasi kromatik. Seperti yang dapat terlihat, colour fringing (variasi warna) dan colour blur (keburaman warna) terlihat sebagaimana yang seyogianya direproduksi sebagai satu titik. Di antara semua tipe aberasi ini yang menyebabkan kualitas gambar memburuk, aberasi kromatik aksial dan aberasi sferis menjadi kurang kentara apabila pembukaan aperture dikurangi, sementara astigmatisma dan aberasi kromatik lateral (aberasi kromatik pembesaran) tidak dapat diperbaiki dengan cara menyesuaikan aperture.

Difraksi – masalah lainnya yang timbul dari jumlah piksel tinggi

Dengan meningkatnya jumlah piksel kamera, satu masalah lainnya yang harus dipertimbangkan bersama dengan beragam aberasi lensa, adalah difraksi. Difraksi terjadi apabila gelombang cahaya terhalangi oleh pembukaan yang kecil (aperture), menyebabkan cahaya menyebar ke belakang bilah aperture, sehingga mengurangi resolving power (daya pisah:resolusi). Fenomena ini telah teramati sejak era kamera film, tetapi belum dibahas secara ekstensif, karena hampir tidak ada kesempatan untuk membesarkan gambar seukuran aslinya untuk penayangan. Dengan munculnya teknologi digital dan resolusi tinggi, tampilan gambar seukuran aslinya, sekarang dapat dilakukan dengan mudah, dan memburuknya resolving power (daya pisah resolusi) akibat difraksi, telah menjadi masalah yang perlu ditanggulangi.

EOS 5D Mark III/ Aperture-priority AE (f/8 pada 1/320 det., f/22 pada 1/40 det. )/ ISO 100

Menyempitkan aperture lensa, membatasi cahaya di area sekitar yang masuk ke dalam lensa, sehingga mengurangi tipe aberasi yang berbeda. Namun demikian, menyempitkan aperture secara berlebihan dapat menyebabkan difraksi. Misalnya, foto yang ditangkap pada f/22. Performa penggambaran kamera dan lensa dipertaruhkan akibat difraksi. Dengan demikian, apabila Anda menyempitkan aperture untuk meningkatkan depth of field, maka, penting untuk mengidentifikasi f-number pada saat resolving power pada puncaknya, tinjau kembali komposisi dan titik fokusnya yang sesuai, untuk memastikan bahwa Anda tidak menyempitkan aperture yang tidak perlu.

Pendekatan Canon untuk meningkatkan kualitas gambar

Sejauh ini, kami telah menjelaskan, bahwa aberasi dan difraksi, keduanya menyebabkan kualitas gambar memburuk. Canon telah secara gigih berupaya melakukan berbagai riset untuk mengembangkan bahan kaca dan teknologi pemrosesan untuk menanggulangi masalah ini pada lensa EF-nya. Seperti akan dijelaskan di bawah ini, Canon telah mengembangkan banyak teknologi in-house (di dalam perusahaan sendiri) di waktu lalu, dan sebagian besar telah digunakan pada produk lensa L. Tentu saja, teknologi yang serba canggih ini juga dapat ditemukan dalam rangkaian lensa Canon yang lebih terjangkau harganya.
Pada saat yang sama, Canon juga telah mengembangkan fitur koreksi baru yang memanfaatkan teknologi digital untuk menanggulangi aberasi yang tidak dapat dihilangkan dengan menggunakan teknologi optik. Fitur ini tersedia sebagai perangkat lunak terpisah, serta berfungsi di dalam kamera. Pada EOS-1D X Mark II, Anda juga dapat menemukan fitur Digital Lens Optimizer dalam kamera yang menawarkan pemrosesan koreksi terkini yang menggunakan perangkat lunak ini.

(sari kiri ke kanan) Lensa Fluorit / lensa DO / Lensa BR

Lensa Fluorit – Perintis penggunaan fluorit dalam lensa DSLR

Menyangkut soal fluorit alami, yang hanya tersedia di dunia dalam jumlah yang sangat kecil, Canon berhasil mengembangkan kristal fluorit buatan pada tahun 1969. Kristal ini memiliki karakteristik optik yang mampu secara efektif menghilangkan residu aberasi kromatik. Dengan menekan semua colour fringing (variasi warna), hal ini menonjolkan kesan resolusi tinggi. Teknologi yang penting ini telah diterapkan pada banyak lensa EF, khususnya lensa telefoto yang rentan terhadap pengaruh residu aberasi kromatik.

Lensa DO – Memanfaatkan difraksi dengan baik

Meskipun difraksi telah dianggap sebagai "optical flaw" (cacat optik), Canon memanfaatkan karakteristik cacat tersebut pada lensa EF-nya. Dengan memanfaatkan fenomena lengkungan gelombang cahaya ini dan mengendalikan jalurnya seekstrem mungkin, lensa ini menghilangkan aberasi kromatik yang terjadi dan diperkuat apabila ukuran lensa diperkecil. Ukuran lekukan dalam bentuk lingkaran konsentris berkisar antara beberapa milimeter sampai 10 mikrometer dibuat pada permukaan lensa untuk meniru karakteristik lensa fluorit dan asferis. Dengan melakukan itu, maka dimungkinkan untuk mengecilkan ukuran lensa telefoto, misalnya, sekaligus mencapai kualitas gambar yang tinggi.

Lensa BR – Memungkinkan koreksi aberasi kromatik lebih jauh lagi

Foto di sebelah kiri memperlihatkan lensa BR revolusioner serta bahan yang digunakan untuk membuat lensa. Serbuknya terbuat dari bahan optik organik, yang digunakan untuk memanufaktur lensa BR, seperti lensa di latar depan untuk EF35mm f/1.4L II USM. Dengan menyertakan masing-masing elemen lensa convex dan concave di depan dan belakang bahan optik organik, Canon berhasil mempertemukan cahaya ke satu titik. Lensa BR dicirikan oleh kemampuan untuk membiaskan cahaya biru secara nyata, dan Canon berencana memanfaatkan efek tersebut untuk mengoreksi aberasi kromatik lebih jauh lagi.

Koreksi distorsi OFF
 

Koreksi distorsi ON
 

Digital Lens Optimizer tersedia untuk semua pengguna EOS

Dengan Digital Lens Optimizer yang ditampilkan dalam perangkat lunak Digital Photo Professional, maka dimungkinkan untuk mengoreksi aberasi dan difraksi lensa yang sekecil mungkin, yang menyebabkan kualitas gambar memburuk. Perangkat lunak ini menawarkan solusi komprehensif untuk menanggulangi aberasi yang tidak dapat dihilangkan dengan koreksi dalam kamera. Anda dapat menyesuaikan level efek untuk mendapatkan kualitas gambar yang dimaksudkan. Digital Lens Optimizer adalah fitur yang sangat serba guna, yang kompatibel dengan semua kamera dalam seri EOS.

EOS-1D X Mark II menawarkan solusi terpadu

Dengan adanya opsi pemrosesan gambar yang sangat bervariasi di dalam kamera, EOS-1D X Mark II mampu merombak alur kerja Anda dari pemotretan foto hingga pemrosesan gambar. Keuntungan solusi terpadu ini sungguh tidak terbatas. Tidak seperti sebelumnya, sekarang tidak lagi perlu untuk memproses gambar di luar lokasi pemotretan, dan Anda dapat mengoreksi gambar yang ditangkap di tempat, lalu segera mengirim atau berbagi foto tersebut melalui Internet. Selanjutnya, mari kita mencermati, bagaimana aberasi dapat dikoreksi dalam waktu nyata, dan juga keuntungan yang ditawarkannya.

Kemampuan proses mesin pemrosesan gambar, Dual DIGIC 6 + inilah yang memungkinkan pemrosesan gambar dalam kamera. Mesin ini mampu memproses jumlah data yang sangat besar, yang dihasilkan dari sensor 20 megapiksel, serta kecepatan pemotretan beruntun 16 fps pada kecepatan tinggi, dan berhasil melakukan pengembangan gambar RAW serta koreksi aberasi waktu nyata dalam kamera.

IC khusus sudah dikembangkan dan digunakan untuk memungkinkan penyatuan fitur koreksi aberasi yang berbeda-beda selama pemrosesan gambar RAW dalam kamera. Berbagai masalah yang tidak dapat ditangani oleh fitur koreksi aberasi lensa, misalnya, aberasi koma, sagittal halo, astigmatisma dan aberasi sferis, dikoreksi berdasarkan nilai desain optiknya.

Keuntungan koreksi aberasi waktu nyata

Koreksi aberasi dalam kamera tidak hanya membantu mempercepat proses kerja, tapi juga sangat berguna untuk meningkatkan kualitas karya fotografis Anda. Dengan mengoreksi cacat optik yang dulu tidak dapat dilakukan, maka sekarang memungkinkan untuk menciptakan lingkungan optimal untuk penangkapan gambar subjek. Khususnya, Anda dapat sepenuhnya memanfaatkan depth of field tanpa terkendala oleh aperture. Anda dapat mempertahankan kualitas gambar pada level yang stabil, bagaimanapun pengaturan aperture-nya, dengan demikian, Anda lebih leluasa memposisikan subjek dan menyusun bidikan. Semua ini akan memungkinkan Anda menonjolkan karakter dari masing-masing lensa. 

Keuntungan dalam fotografi lanskap

- Dapat memilih pengaturan aperture secara bebas
- Dapat mereproduksi cakrawala seperti aslinya
- Meminimalkan penyebaran kromatik pada tepi gambar

Selain keburaman dan distorsi yang disebabkan oleh difraksi, aberasi kromatik lateral yang tidak dapat dikontrol dengan menggunakan aperture, juga merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan kualitas bidikan lanskap Anda. Dengan mengatasi semua masalah ini dalam waktu nyata, Anda dapat memperoleh gambar yang lebih tajam, dan mereproduksi tekstur batu karang atau rincian pepohonan, lebih seperti aslinya. Selain itu, karena lebih leluasa menyusun bidikan dengan fokus yang ditetapkan pada latar depan, Anda juga dapat mengekspresikan kedalaman gambar Anda secara lebih efektif.

Keuntungan dalam fotografi nightscape (bentangan malam) dan jalanan

- Dapat menggambarkan bentuk subjek secara akurat
- Dapat mereproduksi gambar titik cahaya secara tajam
- Menghasilkan gambar yang bersih, bebas dari sebaran kromatik

Koreksi aberasi waktu nyata mereproduksi cakrawala sesuai aslinya dalam foto nightscape, dan ini memungkinkan kamera mengoreksi difraksi serta menangkap gambar titik cahaya secara tajam, dan dengan demikian, memudahkan kalkulasi kecepatan rana optimal apabila Anda ingin menciptakan efek kecepatan rana lambat dengan menyempitkan bukaan aperture, yang memungkinkan Anda mengekspresikan pergerakan secara efektif menurut pemandangannya. Dalam fotografi jalanan, mengoreksi distorsi dalam waktu nyata membuatnya lebih mudah bagi Anda untuk menyertakan subjek yang terdiri atas garis lurus ke dalam komposisi Anda.

Keuntungan dalam fotografi potret wajah

- Tidak ada cahaya perifer yang jatuh pada empat sudut gambar
- Kecil kemungkinan colour fringing (variasi warna) akan muncul pada aperture maksimum
- Mengurangi pengaruh low-pass filter untuk mendapatkan hasil yang lebih tajam.

Dengan mengaktifkan koreksi penyinaran perifer, cahaya yang jatuh tidak terjadi pada keempat sudut gambar, bahkan pada aperture paling lebar, yang membantu menciptakan kesan yang hidup. Selain itu, dengan melakukan koreksi aberasi kromatik, akan membantu mengurangi colour fringing (variasi warna) yang disebabkan oleh aberasi kromatik aksial, dan dengan demikian menghasilkan gambar yang lebih jelas. Mengaktifkan koreksi difraksi, juga akan mengurangi pengaruh low-pass filter, dan memungkinkan Anda menonjolkan titik fokus yang lebih tajam sekaligus mempertahankan penggambaran halus secara karakteristik apabila aperture terbuka sepenuhnya. Keuntungan tersebut khususnya terbukti apabila Anda menggunakan lensa aperture besar, dan karena memungkinkan untuk mengecek dampak aberasi yang berbeda pada gambar Anda dalam waktu nyata, Anda dapat memilih untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur koreksi optik secara bebas.

Keuntungan dalam fotografi gambar diam

- Dapat menggambarkan garis lurus secara akurat
- Memungkinkan penggunaan depth of field secara efektif
- Mengurangi colour fringing (variasi warna)

Mengurangi distorsi, membantu mereproduksi objek seperti kotak dan botol anggur dalam garis lurus, dan juga membantu mengurangi colour fringing (variasi warna) yang disebabkan oleh aberasi kromatik, misalnya, ketika Anda mengambil bidikan close-up bunga atau sepotong perhiasan. Selain itu, dengan menghilangkan pengaruh difraksi ketika bukaan aperture sedang disempitkan, maka dimungkinkan untuk membedakan keburaman yang disebabkan oleh aperture dari keburaman akibat difraksi. Hal ini memfasilitasi pemilihan aperture dan pengaturan kecepatan rana yang akurat, yang diperlukan untuk gambar Anda, sekaligus mengurangi goyangan kamera secara efektif yang cenderung terjadi dalam fotografi close-up.

Keuntungan menggunakan DLO selama pasca-pemrosesan gambar RAW dalam kamera

EOS-1D X Mark II dilengkapi dengan IC yang secara khusus dikembangkan untuk memungkinkan koreksi oleh Digital Lens Optimizer (DLO) selama pasca-pemrosesan gambar RAW dalam kamera. Selain menyesuaikan kecerahan dan nada warna, aberasi juga dapat dikoreksi secara lebih tepat. Fitur DLO pada kamera, juga mampu mengoreksi pengaruh low-pass filter pada gambar, sehingga meningkatkan ketajaman, tanpa menghiraukan pengaturan aperture yang Anda pilih. Data sebelum pasca-pemrosesan, juga dipertahankan, yang dapat digunakan sebagai panduan jika Anda ingin melakukan penyesuaian yang lebih detail selama pasca-pemrosesan dengan perangkat lunak DPP. Ini semua adalah sebagian dari sekian banyak keuntungan yang membantu meningkatkan efisiensi kerja Anda. Terlebih lagi, sekarang Anda dapat menyusun alur kerja yang lebih menyenangkan, karena bisa leluasa memilih antara pemrosesan gambar RAW dalam kamera, atau dengan DPP, tergantung pada tujuan penggunaan foto Anda. 

Fitur Digital Lens Optimizer dapat digunakan selama pemrosesan RAW dalam kamera pada EOS-1D X Mark II. Aberasi mampu mengoreksi aberasi koma, sagittal halo, astigmatisma, aberasi sferis dan kelengkungan bidang. Semua koreksi ini dilakukan dengan menggunakan nilai koreksi yang dihitung berdasarkan nilai desain lensanya. Koreksi ini juga dapat menangani perubahan dalam aberasi menurut panjang fokusnya. Harap dicatat, bahwa gambar S-RAW dan M-RAW tidak dapat diproses pada kamera.

Kesimpulan: Canon mengejar kualitas gambar yang lebih tinggi melalui integrasi teknologi optik dan digital

Pokoknya, sumber semua teknologi berasal dari keterampilan teknisi serta pengetahuan mereka yang sangat luas. Di Canon, kebijaksanaan tersebut dikonsolidasikan ke dalam data dan dimanfaatkan dalam pengembangan produk. Data tersebut dimanfaatkan, misalnya, untuk koreksi lensa oleh fitur koreksi aberasi dalam kamera dan Digital Lens Optimizer. Tidak diragukan lagi, bahwa integrasi antara teknologi optik dan digital ini, menjadi mungkin, karena Canon. Besar kemungkinan bahwa interaksi antara teknologi optik dan digital tersebut akan menghadirkan perbaikan lebih jauh lagi pada performa produk optik dan kemajuan data koreksi ke level yang lebih tinggi.

 

 

Ryosuke Takahashi

Lahir di Aichi tahun 1960, Takahashi memulai karier freelance pada tahun 1987 setelah bekerja pada studio foto iklan dan penerbit. Melakukan pemotretan untuk majalah besar, ia telah bepergian ke banyak penjuru dunia dari tempat kedudukannya di Jepang dan Tiongkok.

 

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami