Fotografi Bunga: Teknik yang Berguna dan Berbagai Fitur Kamera
Foto bunga adalah potret wajah bunga. Bagaimana Anda menonjolkan sisi terbaik pada bunga? Bagaimana Anda membuat setiap bidikan memiliki keunikan tersendiri? Seorang fotografer profesional berbagi sejumlah saran dan fitur kamera yang berguna untuk meningkatkan keterampilan fotografi bunga yang Anda miliki saat ini. (Dilaporkan oleh Tatusya Tanaka, Digital Camera Magazine)
EF100mm f/2.8L Macro IS USM/ Aperture-priority AE (1/125 det., f/4.5, EV-0.3)/ ISO 100/ WB: Daylight/ Multiple exposure: [Additive]
Multiple Exposure (Pencahayaan Multipel) bisa menghasilkan gambar unik seperti yang satu ini, yang menunjukkan empat pemaparan bunga yang saling tumpang-tindih.
1. Komposisi
Menemukan sesuatu yang paling sesuai untuk bentuk bunga
Hal ini penting untuk menjamin bahwa komposisinya terlihat seimbang.
Contohnya, kalau bunga memiliki tangkai yang panjang, mekar bunga akan tampak di ujung atas gambar. Sebagian ini bergantung pada indra estetika, tetapi menurut saya, kalau terlalu banyak ruang kosong di bawah mekar bunga, membuat komposisinya terlihat tidak stabil, jadi biasanya saya mencoba mengisi kekosongan itu dengan:
- Menyesuaikan bunga atau pembingkaian saya untuk menegaskan tangkai bunga atau latar belakang di sekelilingnya
- Menciptakan bokeh di latar depan dan/atau latar belakang.
Pahami hal ini: Komposisi yang tidak stabil tidak selalu buruk
Namun demikian, ini bisa membuat bidikan terlihat amatiran atau dituntaskan secara serampangan. Jika Anda ingin menyatukannya, pastikan hal ini memiliki suatu tujuan. Ini bisa jadi menantang, tetapi apabila dikerjakan dengan baik, akan menambah karakter ke bidikannya.
Untuk sebagian teknik komposisi lanjutan, bacalah:
Teknik Komposisi Profesional (1): Panduan Visual, Hal Tidak Terduga, dan Pengurangan
2. Pencahayaan
Mengubah suasana hati dan dampak pada bidikan
Seperti semua jenis fotografi lainnya, kondisi penerangan bisa memengaruhi suasana hati dan dampak pada suatu bidikan. Berikut ini ada sejumlah contoh:
Hari cerah
Cahaya matahari yang benderang khususnya di tengah hari, cenderung menerpakan bayangan pada bunga, sehingga menyebabkan kontras terang-gelap yang mencolok, yang terkesan kasar dan tidak elok.
Namun demikian, Anda juga bisa memperoleh bidikan yang sangat unik di bawah kondisi yang sama, apabila Anda membidiknya di cahaya latar. Contohnya, Anda bisa:
- Menciptakan efek cahaya pinggiran yang menyoroti bentuk bunga
- Posisikan bidikan sedemikian rupa supaya cahaya menyinari kelopak bunga dan membuatnya terlihat tembus cahaya. (Contoh di sini)
Hari berawan/mendung
Pada hari berawan atau mendung, cahayanya lebih lembut dan lebih menyebar, menghasilkan pencahayaan yang lebih merata di sekitar bunga. Ini ideal untuk mendapatkan gradasi warna nan lembut serta warna sesuai aslinya. Pencahayaan lembut yang Anda dapatkan di dalam ruangan, atau di rumah kaca pada hari cerah, bisa juga memberi Anda hasil foto yang bagus.
Saran: Tersedia aksesori praktis
- - Papan reflektor kecil: Mengurangi bayangan kasar
- - Payung: Memblokir cahaya
Fitur yang berguna: Highlight Alert (Peringatan Terang)
Apabila memotret dalam cahaya yang benderang, sebagian area mungkin akan kelebihan cahaya sehingga menyebabkan detailnya hilang (“blown highlights”). Fitur Highlight Alert (juga dikenal sebagai “blinkies” atau “zebras”), memperingatkan Anda mengenai area tersebut dengan membuatnya berkerlap-kerlip dalam warna hitam apabila dalam mode playback. Ini adalah alat bantu yang berguna, yang membantu Anda melakukan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) secara akurat. Pada sebagian kamera, Anda mungkin harus mengaktifkannya terlebih dulu. Bacalah buku petunjuk kamera untuk keterangan selengkapnya.
3. Pengaturan kamera
Dapatkan gambar idaman Anda dengan Picture Style
Exposure (Pencahayaan)
Biasanya, saya membidik dalam mode Aperture-priority AE (Av) dan menyesuaikan exposure compensation (kompensasi pencahayaan) seperlunya.
Customisation
Saya tidak sering menyesuaikan parameter, tetapi kalau saya menyesuaikannya, biasanya untuk pengaturan Picture Style. Saya menggunakan ‘Landscape’, ‘Standard’, atau ‘Faithful’ Picture Styles, tergantung pada warna bunganya.
Contohnya, saya menggunakan 'Faithful' untuk bunga berwarna pekat, karena menurut saya, 'Landscape' akan membuat warna terlihat terlalu jenuh. Saya menetapkan parameter Sharpness (Ketajaman) ke ‘+3’, yang sama seperti tingkat Sharpness (Ketajaman) untuk Picture Style (Standard).
Saran: Menciptakan User Defined Picture Style.
Untuk penampilan yang mencirikan kekhasan Anda, selain menyesuaikan parameter Picture Style yang ada, Anda juga bisa menciptakan Picture Style khusus, baik dalam kamera, atau dengan perangkat lunak Digital Photo Professional, dan menyimpan/mengunggah ciptaan Anda ke kamera sebagai User Defined Picture Style. Hal ini memungkinkan Anda melakukan pratinjau efeknya saat Anda membidik.
4. Fitur lainnya yang berguna
Gunakan semua ini untuk mendapatkan bidikan yang lebih baik secara mudah
AF 1 titik: Untuk fokus presisi di bagian tengah bunga
EF100mm f/2.8L Macro IS USM/ Aperture-priority AE (1/30 det., f/9, EV-1)/ ISO 100/ WB: Auto
Memang akan sulit untuk menentukan fokus presisi secara jitu di bagian tengah bunga, tetapi saya dapat melakukannya dengan cukup mudah, bahkan saat ada embusan angin sepoi-sepoi pada mode 1-point AF , juga dikenal sebagai "Single-point Spot AF" pada sebagian kamera.
Mode HDR: Untuk pemandangan dengan perbedaan kontras yang kuat antara latar belakang-latar depan
EF100mm f/2.8L Macro IS USM/ Aperture-priority AE (1/10 det., f/14)/ ISO 100/ WB: Auto/ HDR (Natural)
Foto bunga mawar ini diambil di dalam rumah kaca. Terdapat perbedaan besar dalam kecerahan antara sorotan pada kelopak bunga dan dedaunan di bawah keteduhan. Latar belakang akan tampak hitam pekat seandainya saya menetapkan pencahayaan berdasarkan pada bunganya.
Dengan menggunakan fungsi HDR (mode "HDR Backlight Control" pada sebagian kamera), membantu mengatasi masalahnya: Ini mengombinasikan tiga bidikan secara berturutan yang di-braket pada pencahayaan yang berbeda-beda, yang membantu mempertahankan detailnya di area terang dan gelap. Sebagai hasilnya, Anda bisa melihat detail dedaunan.
Lensa yang digunakan: EF100mm f/2.8L Macro IS USM
Lensa EF100mm f/2.8L Macro IS USM memiliki performa penggambaran yang istimewa. Pada aperture maksimum, menghasilkan bokeh nan membuai sekaligus mempertahankan ketajaman di area dalam fokus. Pada aperture yang lebih sempit, memberikan tekstur dan detail yang halus serta tajam sampai ke urat setiap daun. Panjang fokus setara full-frame 100mm, memang bagus untuk memotret bunga dari luar hamparan bunga.
Untuk saran lainnya mengenai memotret bunga, bacalah:
Lensa Apakah untuk Memotret Bunga Dengan Bokeh Latar Depan yang Besar?
Bagaimana Memotret Bunga yang Lebih Dramatis?
Memotret Bunga: Cara Menciptakan Lampu Sorot Lingkaran Bokeh yang Cemerlang dengan Lensa Makro
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir tahun 1956, Tanaka adalah salah satu fotografer langka yang menghasilkan karya yang melintasi beragam genre secara luas, dari perspektif aslinya. Semua genre ini berkisar dari benda-benda dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti serangga dan bunga, lanskap (landscape), bentangan langit (skyscape), dan benda-benda langit. Di samping fotografi, Tanaka juga sudah mengembangkan pendekatannya dalam pasca proses, termasuk retouch dan pencetakan.