Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Kamera FAQ #20: Bagaimana Memotret Bunga yang Lebih Dramatis?

2019-09-23
2
3.45 k
Dalam artikel ini:

Apabila memotret bunga, apakah Anda mendapatkan bahwa, entah bagaimana, semua gambar terlihat sama? Berikut ini dua teknik untuk menggunakan latar belakang secara kreatif sehingga foto bunga Anda tampak menonjol. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara, Takashi Namiki)

Siluet bunga pada cahaya bokeh

 

Pemandangan 1: Memotret bunga sebagai siluet dengan menggunakan cahaya lampu dekoratif di latar belakang

Siluet bunga pada lingkaran bokeh

EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 80mm/ Manual exposure (f/4, 1/160 det., EV±0)/ ISO 1600/ WB: Lampu Pijar
Saya menemukan beberapa bunga dekat cahaya lampu dekoratif keemasan yang bersinar terang. Memang sulit untuk menangkap bunga secara cerah dalam kondisi gelap, jadi saya menerapkan cara yang tidak umum, dan mengambil bidikan underexpose (kurang cahaya) untuk menangkap bunga sebagai siluet.

 

Saran 1: Pastikan siluet bunga tampak tajam—Fokuskan secara akurat

Kontras antara sketsa bunga yang tampak tajam dan lingkaran bokeh cahaya yang terdefokus di latar belakang, sangat penting untuk menghasilkan bidikan yang berdampak. Pastikan bahwa siluet bunga terfokus secara tajam. Kamera EOS 5D Mark III milik saya, agak bermasalah dalam pemfokusan pada tempat yang tepat, jadi setelah menggunakan AF, saya menyempurnakan fokus menggunakan mode focus override manual full-time. Anda mungkin tidak perlu melakukan itu jika Anda menggunakan kamera yang lebih baru dengan kemampuan AF rendah cahaya yang lebih baik.

Siluet buram

Apabila fokus melewati siluet
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Manual exposure (f/4, 1/160 det., EV±0)/ ISO 1600/ WB: Tungsten Light (Cahaya Wolfram)

 

Saran 2: Gunakan pengaturan aperture terlebar yang memungkinkan untuk menciptakan lingkaran bokeh besar

Siluet bunga terlihat lebih gelap dan lebih dramatis kalau latar belakangnya tampak lebih cerah. Saya memutuskan untuk menciptakan lingkaran bokeh dari semua cahaya di latar belakang, dan menetapkan lensa ke aperture maksimum untuk membuat lingkaran yang sebesar mungkin.

Pelajari cara mengubah sumber cahaya menjadi lingkaran bokeh, di sini:
Lensa FAQ #8: Di Mana Saya Harus Fokuskan untuk Menangkap Lingkaran Bokeh yang Indah?
 

 

Pemandangan 2: Menggunakan komposisi diagonal untuk menangkap dua kuntum bunga

Bunga dalam komposisi diagonal dengan bokeh

EOS 6D/ EF100mm f/2.8L Macro IS USM/ FL: 100mm/ Aperture-priority AE (f/2.8, 1/320 det., EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Daylight
Saya hanya menangkap dua kuntum bunga yang sedang mekar dengan menggunakan komposisi diagonal. Di sini, saya menyesuaikan sudutnya supaya menghasilkan garis pandang yang merentang dari subjek ke ara bunga yang buram di latar belakang.

 

Saran 1: Bidik pada aperture maksimum untuk menghasilkan keseimbangan antara bunga yang merupakan subjek sekunder dan efek bokeh di latar belakang

Saya sebenarnya bisa menyempitkan aperture sedikit lagi untuk lebih menonjolkan bentuk bunga kedua (diburamkan di latar belakang). Namun, karena latar belakangnya begitu dekat ke bunga utama (subjek utama) dalam pemandangan ini, maka, aperture yang lebih sempit akan terlalu banyak menonjolkan latar belakang, jadi saya menggunakan aperture maksimum f/2.8.

 

Saran 2: Ciptakan ruang untuk kontras antara kedua kuntum bunga

Untuk menciptakan komposisi diagonal, yang penting yaitu menyusun subjek utama sehingga tampak lebih kecil dalam frame. Jika subjek utama terlalu besar, maka tidak cukup ruang untuk menempatkan bunga lainnya dalam frame, sehingga sulit untuk menciptakan kontras apa pun.

 

Untuk saran lainnya tentang memotret bunga, baca artikel berikut ini:
Fotografi Bunga: Teknik yang Berguna dan Berbagai Fitur Kamera
2 Gagasan untuk Memotret Bunga Pada Larut Senja
Memotret Bunga: Cara Menciptakan Lampu Sorot Lingkaran Bokeh yang Cemerlang dengan Lensa Makro

 

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Kazuo Nakahara

Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.

http://photo-studio9.com/

Takashi Namiki

Lahir di Tokyo tahun 1971. Setelah mengikuti pendidikan di Tokyo School of Photography (sekarang bernama: Tokyo Visual Arts), ia menjadi freelancer. Pada saat ini ia menerbitkan sejumlah karyanya untuk berbagai majalah. Ia terus menghasilkan karyanya, terutama karya bunga sebagai motif. Ia juga seorang dosen di EOS Gakuen School.

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami