Fotografi makro memungkinkan kita untuk menghasilkan bidikan pemandangan alam yang serba mengagumkan, yang mungkin terlihat sangat biasa. Namun demikian, apabila Anda mengambil bidikan makro di lokasi bercahaya redup, tentunya Anda ingin meminimalkan goyangan kamera. Berikut ini, mari kita cermati, bagaimana para fotografer profesional menanggulanginya.  (Dilaporkan oleh: GOTO AKI)

EOS 5D Mark IV/ EF24-70mm f/4L IS USM/ FL: 70mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/40 det., EV-0,3)/ ISO 12800/ WB: Daylight

Saat itu saya sedang mencari kesempatan untuk menangkap pemandangan lanskap alam yang memesona di antara pemandangan biasa, seperti gunung dan air terjun. Sewaktu tengah mengamati kilauan tetesan air yang merembes keluar, saya menyadari bahwa terdapat pola yang menarik dan berirama pada cara tetesan air itu disusun. Saya langsung menghidupkan sakelar mode makro pada EF24-70mm f/4L IS USM, dan mendekati subjeknya.

 

Saran: Untuk bidikan genggam yang jernih, gunakan kecepatan ISO tinggi

Saya menetapkan tuas sakelar makro pada EF24-70mm f/4L IS USM ke “Macro” dan memastikan bahwa fitur IS dihidupkan sebelum membidik. Saya menaikkan kecepatan ISO secara bertahap hingga ISO 3200, 6400 dan terakhir, 12800 sambil mengecek kecepatan rana. Bidikan ini diambil dari jarak 20cm, yang merupakan jarak pemfokusan lensa yang terdekat.

Dekati area ini

Seperti bisa terlihat dari foto di atas, lokasi pemotretannya redup sehingga rentan terhadap goyangan kamera, tetapi pijakan di tanah tidak cukup stabil untuk menyiapkan tripod. Dalam kondisi semacam itu, Anda bisa meninggikan kecepatan ISO sebanyak mungkin untuk mendapatkan bidikan genggam yang jernih.

 

Untuk gagasan lainnya tentang cara mengubah berbagai hal yang terlihat biasa di alam, dan menjadikannya sebagai karya abstrak, bacalah yang berikut ini:
Fotografi Abstrak: Beralih ke Alam sebagai Alat Bantu

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!