Bidikan Jitu: Jejak Bintang Berderet Sempurna Mengelilingi Polaris
EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 16mm/ Manual exposure (f/9, 25 menit)/ ISO 200/ WB: Auto
Lokasi pemotretan: Mount Nantai (Perfektur Tochigi)
Persiapan untuk bidikan
Keindahan bidikan di atas menunjukkan bagaimana Bintang Utara yang membentuk pusat lingkaran jejak bintang, sejajar dengan sempurna di atas puncak gunung. Bidikan seperti ini pasti tidak akan berhasil diperoleh kalau hanya mengarahkan lensa dan membidik secara acak.
Beberapa saran awal:
1. Temukan lokasi Bintang Utara yang pasti.
2. Pikirkan, bagaimana Anda ingin mengaitkannya dengan subjek lain dalam komposisi Anda.
3. Pilih lokasi pemotretan yang minimal memiliki penerangan lampu jalan. Dengan cara ini, akan lebih banyak bintang yang terlihat dalam bidikan Anda.
4. Cahaya bulan dapat juga memengaruhi daya pandang. Sebaiknya membidik pada malam hari saat bulan baru timbul.
Lokasi dan waktu: Semakin sedikit cahaya buatan, semakin baik hasilnya
Untuk menghindari pencahayaan di sekitar area danau (Danau Chuzenji), saya membidik ini pada larut malam saat hanya ada segelintir cahaya buatan. Malahan, cahayanya cukup untuk memantulkan permukaan Gunung Nantai, sehingga memungkinkan bentuk gunung diabadikan secara jelas.
Langkah 1: Tentukan tempat yang Anda inginkan dalam bingkai untuk jejak bintang dan gunung
Ketika menyusun bidikan, hal pertama yang saya lakukan adalah membingkainya sehingga Bintang Utara jatuh tepat di atas puncak gunung. Setelah itu, saya menentukan subjek primer (jejak bintang) dan subjek sekunder (gunung).
A: Bintang Utara
B: Subjek primer (jejak bintang)
C: Subjek sekunder (gunung)
Cara mengenali Bintang Utara
Sebagai bintang terbesar kedua, Bintang Utara relatif terlihat cemerlang dan mudah dikenali. Ada banyak aplikasi seluler yang bisa Anda gunakan untuk membantu menemukannya, tetapi jika Anda lebih menyukai cara tradisional, cara analog, berikut ini ada dua metode lainnya:
Menggunakan asterisme Big Dipper (Biduk Besar):
1. Temukan asterisme Big Dipper (Biduk Besar).
2. Tarik garis imajiner untuk menghubungkan bintang keenam dan ketujuh, dari ujung asterisme Big Dipper.
3. Perpanjang garis sebanyak lima kali. Bintang Utara akan terletak di sekitar ujung garis.
Menggunakan kompas (atau aplikasi kompas):
1. Mengetahui garis lintang Anda.
2. Gunakan kompas (atau aplikasi kompas pada ponsel pintar Anda) untuk menemukan arah Utara Sejati. Menghadaplah ke sana.
3. Ketinggian Bintang Utara di atas cakrawala sama dengan garis lintang Anda, yaitu, jika Anda berada di lintang 36 derajat utara, maka Bintang Utara akan diposisikan di suatu tempat sekitar 36 derajat di atas cakrawala.
Saran: 10 derajat kira-kira sekepalan tangan Anda sepanjang lengan. Jika Anda berada pada 36 derajat ke utara, maka Bintang Utara akan berada kira-kira 3,5 kepalan tangan di atas cakrawala. (Sumber: www.space.com)
Langkah 2: Pastikan fokus yang tajam pada Bintang Utara
Kunci keberhasilan bidikan bintang yang indah yaitu, memastikan bahwa Bintang Utara ditangkap dalam fokus yang jitu. Tetapkan mode fokus lensa, alihkan ke MF, dan perbesar gambar Live View. Bintang Utara mungkin terlihat buram dan tidak terfokus—sesuaikan sampai fokusnya tajam. Semakin kecil dan semakin tajam sehingga bintang tampak seperti titik, hasilnya akan semakin baik.
Saran: Untuk reproduksi warna sesuai aslinya, tetapkan pengaturan Picture Style ke ‘Standard’ atau ‘Faithful’.
Alihkan ke MF
Langkah 3: Gunakan mode Bulb (Bola Lampu); berikan pencahayaan yang lama pada bidikan
Putar mode dial ke ‘B’ (mode Bulb).
Saya mengambil bidikan pada 16mm dan menyusunnya sedemikian rupa sehingga langit menempati sebagian besar gambarnya. Hal ini memastikan, bahwa jalur lingkaran bintang dapat ditangkap secara jelas.
Untuk menciptakan lingkaran jejak bintang, Anda harus menggunakan pencahayaan yang sangat lama. Saya menggunakan mode Bulb dan timer (pengaturan waktu) interval yang terpasang dalam kamera. Jika kamera Anda tidak memiliki fungsi timer interval, Anda mungkin perlu menemukan cara lain untuk menjaga agar rana kamera tetap terbuka selama pembidikan, misalnya remote switch (sakelar jarak jauh) yang dilengkapi fungsi timer.
Saran: Waktu pencahayaan
Taburan bintang di langit utara bergerak sekitar 15 derajat setiap jam. Semakin lama waktu pencahayaan, semakin panjang jejak bintangnya, tetapi ini juga bergantung pada panjang fokus yang Anda gunakan dan faktor lainnya. Untuk gambar ini, saya menetapkan waktu pencahayaan selama 25 menit, karena kalau lebih lama dari ini, kemungkinan akan terjadi pencahayaan yang berlebihan di kaki gunung. Mungkin Anda harus melakukan uji-coba beberapa kali sampai menemukan sesuatu yang sesuai untuk kondisi komposisi dan pemotretan Anda.
Berikut ini ada beberapa lagi gagasan untuk memotret bentangan bintang:
Seni Shutter Lambat: Menggunakan Zoom Burst untuk Mengubah Bintang Gemintang di Langit menjadi Hujan Meteor
Bentangan Bintang yang Mencengangkan: Memotret Kunang-Kunang Berkilauan di bawah Langit Bertaburan Bintang
Untuk saran dan rekomendasi lainnya tentang astrofotografi, bacalah:
Astrofotografi: Apa yang Harus Dihindari Saat Memotret Bintang
Aplikasi Penting untuk mengembangkan Fotografi Luar Ruangan ke Tahapan Berikutnya
5 Alasan Mengapa EOS 5D Mark IV Hebat untuk Astrofotografi
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Sendai, Miyagi Prefecture, Kaneko mulai terlibat dalam kegiatan fotografi setelah kebetulan menemukan bidikan yang begitu menginspirasi di Okunikko pada tahun 1987. Ia belajar di bawah didikan mendiang fotografer terkenal, Shotaro Akiyama, sebelum menyiapkan studio foto dan menjadi fotografer freelance. Terpesona oleh aneka warna alam yang indah, ia bepergian mengelilingi Jepang dengan mengendarai mobil, untuk menangkap bidikan lanskap yang menenteramkan pada musim yang berbeda-beda serta membuat foto yang menampilkan kereta api dan lanskap. Ia adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS) dan Japan Society for Arts and History of Photography (JSAHP).