Pada bulan April 2014, produksi kumulatif "lensa EF" Canon memecahkan rekor 100 juta. Bagaimana sistem pemasangan baru ini memperoleh kepercayaan dari para fotografer, padahal kendali mekanisnya telah dihilangkan sepenuhnya dari pemasangan FD tradisional? Artikel ini memberi tahu Anda lebih banyak tentang sejarah evolusi dan ekspektasi dari para fotografer yang berbeda-beda. (Dilaporkan oleh: Kazunori Kawada)
Halaman: 1 2
Fase 1: Era Dini - Terciptanya Sistem Pemasangan Elektronik Sepenuhnya
Pada bulan Maret 1987, Canon merilis "EOS 650", kamera Canon pertama yang dipasangi sistem AF profesional. Ini juga menandai kelahiran lensa EF. Saya masih ingat, sebelum peluncuran seri EOS, kekhawatiran terbesar di antara para pengguna Canon yaitu, apakah Canon akan melakukan perubahan pada standar pemasangan FD yang sudah ada. Sampai pada saat itu, pemasangan FD yang diadopsi oleh kamera Canon sebelum seri EOS telah memperoleh dukungan yang luar biasa, baik dari fotografer profesional maupun para amatir yang sudah mahir. Kebanyakan memiliki pandangan bahwa mengembangkan sistem AF tidak perlu ada perubahan dalam standar pemasangan. Namun, bertentangan dengan antisipasi populer, Canon memilih untuk memisahkan diri dari pemasangan FD tradisional dengan mengadopsi standar pemasangan EF yang sama sekali baru untuk seri EOS-nya. Keputusan ini telah menyebabkan keresahan di antara para pengguna yang memiliki banyak sekali lensa FD, sebagian pengguna bahkan memandangnya sebagai "pengkhianatan". Kini, sekian tahun setelah peluncurannya, nyaris sulit menemukan pengguna yang tidak sependapat, bahwa keputusan yang dibuat Canon saat itu memang benar.
Lensa EF Fitur 1 - Lensa Asferis
Lensa asferis mampu mengoreksi distorsi dan memperoleh desain yang ringkas. Canon telah mengadopsinya sejak 1971. Empat metode pabrikan telah didirikan untuk masing-masing memproduksi lensa dasar dan poles, kaca cetakan, plastik cetakan, dan lensa asferis replika.
Pemasangan EF yang baru merupakan sistem pemasangan yang dikendalikan sepenuhnya secara elektronik yang sama sekali bisa berfungsi dengan koordinasi mekanis, seperti pengoperasian aperture dan transmisi nilai aperture, serta melakukan komunikasi dengan kerangka kamera melalui sinyal listrik. Pengadopsian desain pemasangan baru ini tidak semata-mata dimaksudkan untuk memperkenalkan sistem AF. Ini merupakan upaya evolusioner yang mempertimbangkan kemajuan kamera di masa mendatang. Meskipun semua kamera AF SLR buatan pesaing Canon memasangkan motor ke dalam kerangka kamera, namun Canon dikenal akan penggunaan in-lens motor untuk lensa EF-nya. Kini, hampir semua produsen kamera mengadopsi in-lens motor untuk menggerakkan mekanisme AF, bukti bahwa Canon memiliki pandangan ke depan. Walaupun hanya ada segelintir lensa yang akan segera diproduksi setelah pemasangan baru tersebut dikembangkan, namun tidak perlu lama menunggu sampai sistem lensa EF padat dibuat dan merilis lensa USM secara berturutan, sehingga memungkinkan pengoperasian AF yang nyaris senyap dengan memanfaatkan "ultrasonic motor", serta "EF50mm f/1.0L USM" dan lensa super cepat lainnya dengan diameter pemasangan yang lumayan lebih besar daripada diameter pada pemasangan FD.
Lensa EF Fitur 2 - Lensa Fluorite
Lensa fluorite berguna untuk mengoreksi chromatic aberrations. Pada akhir tahun 1960-an, Canon berhasil mengembangkan teknologi kristalisasi artifisial untuk memproduksi elemen lensa fluorite untuk kisaran high-end, seperti lensa L. Ini merupakan satu lagi upaya khas Canon, karena nyaris tidak ada produsen kamera lain pada waktu itu yang sudah mengadopsi elemen lensa fluorite untuk lensa kamera SLR mereka.
Lensa EF Fitur 3 - Lensa UD
Lensa UD dikembangkan oleh Canon pada akhir tahun 1970-an. Lensa UD juga digunakan untuk mengoreksi chromatic aberrations, persis seperti lensa fluorite, dengan dua lensa UD yang memiliki efek korektif yang sebanding dengan satu elemen lensa fluorite. Pada tahun 1990-an, Canon berhasil dalam mengembangkan "lensa UD super", yang bahkan tingkat performanya lebih tinggi, dan layak dibanggakan.
Lensa EF Fitur 4 - Ultrasonic Motor (USM)
Ring USM
Micro USM
Hampir semua produsen kamera pada saat ini memanfaatkan ultrasonic motors (USM) untuk menggerakkan mekanisme AF. Namun demikian, Canon adalah yang pertama menggabungkan USM ke dalam lensa EF. Hanya "ring USM" yang tersedia pada awalnya, yang hanya dapat digunakan untuk lensa berdiameter besar. "Micro USM" yang lebih ringkas dikembangkan kemudian untuk digunakan pada lensa yang berdiameter lebih kecil.
Rentang waktu lensa EF - Bagian 1 [Maret 1987 sampai Maret 1995]
Mar 1987
Merilis "EF35-70mm f/3.5-4.5", "EF35-105mm f/3.5-4.5", dan "EF50mm f/1.8"
EF35-70mm f/3.5-4.5
EF35-105mm f/3.5-4.5
EF50mm f/1.8
Apr 1987
Merilis lensa fisheye diagonal “EF15mm f/2.8 Fisheye“, yang dipasangi AFD (Arc Form Drive) motor, dan “EF28mm f/2.8“, yang menggunakan elemen lensa asferis cetakan kaca
Mei 1987
Merilis lensa zoom telefoto “EF70-210mm f/4” dan “EF100-300mm f/5.6“
Jun 1987
Merilis “EF100-300mm f/5.6L” performa tinggi, yang memanfaatkan elemen lensa fluorite dan UD
Okt 1987
Merilis “EF135mm f/2.8 Softfocus“, yang dilengkapi dengan softfocus mode
Nov 1987
Merilis “EF28-70mm f/3.5-4.5“, yang mengadopsi elemen lensa asferis dan diafragma flare-blocking (pemblokiran kilauan)
Nov 1987
«Pertama di Dunia»
Merilis “EF300mm f/2.8L USM“, lensa pertama yang dapat dipertukarkan untuk kamera SLR yang akan dilengkapi dengan ultrasonic motor (ring USM)
EF300mm f/2.8L USM
Des 1987
Merilis “EF50mm f/2.5 Compact Macro” dan “EF50-200mm f/3.5-4.5“
Jun 1988
Merilis “EF28-70mm f/3.5-4.5 II“, “EF35-135mm f/3.5-4.5“, dan “EF50-200mm f/3.5-4.5L”
Okt 1988
Merilis “EF35-70mm f/3.5-4.5A“, lensa tanpa cincin fokus, didesain secara eksklusif untuk AF
Nov 1988
Merilis “EF24mm f/2.8“, yang mengadopsi sistem pemfokusan belakang untuk mengurangi astigmatism, serta “EF200mm f/1.8L USM” dan “EF600mm f/4L USM“
Des 1988
Merilis “EF100-200mm f/4.5A“, lensa yang didesain secara eksklusif untuk AF
Apr 1989
Merilis “EF28-80mm f/2.8-4L USM“, yang mengadopsi dua elemen lensa asferis dasar dan poles untuk mengurangi distorsi dan astigmatism
Sep 1989
«Pertama di Dunia»
Merilis “EF50mm f/1.0L USM“, yang membanggakan aperture maksimum f/1 yang mengagumkan, terbesar di antara lensa yang dapat dipertukarkan untuk kamera SLR format 35mm
EF50mm f/1.0L USM
Sep 1989
Merilis “EF85mm f/1.2L USM“, yang menerapkan elemen lensa asferis dasar dan poles, paling cerah di antara berbagai lensa sekelasnya, serta “EF80-200mm f/2.8L“, lensa zoom telefoto performa tinggi
Okt 1989
Merilis “EF20-35mm f/2.8L“, yang dipasangi elemen lensa asferis dan sistem pemfokusan di dalam dan di belakang
Mar 1990
Merilis “EF35-80mm f/4-5.6 PZ“, yang dipasangi zoom bermotor dan didesain secara eksklusif untuk AF, dan “EF35-135mm f/4-5.6 USM“, lensa Canon pertama yang mengadopsi mekanisme pemfokusan belakang
Apr 1990
Merilis “EF100mm f/2.8 Macro“, yang dilengkapi dengan focus limiter (pembatas fokus)
Jun 1990
Merilis lensa zoom telefoto ringkas “EF70-210mm f/3.5-4.5 USM” dan “EF100-300mm f/4.5-5.6 USM“
Sep 1990
Merilis “EF35-80mm f/4-5.6“, lensa zoom standar yang rendah biaya
Okt 1990
Merilis “EF35mm f/2” ringkas, yang dilengkapi dengan konstruksi lensa sederhana dan aperture maksimum besar
Nov 1990
Merilis “EF80-200mm f/4.5“, lensa zoom telefoto yang rendah biaya
Des 1990
Merilis “EF50mm f/1.8 II“, lensa ringan dan rendah biaya, yang mengadopsi konstruksi lensa jenis Gauss
Mar 1991
Merilis “EF75-300mm f/4-5.6“, lensa zoom telefoto yang rendah biaya dengan kisaran zoom lebih lebar
Apr 1991
Merilis “EF400mm f/2.8L USM“, yang dilengkapi dengan dua elemen lensa UD untuk mengoreksi chromatic aberrations, cincin elektronik untuk MF dan mekanisme preset fokus terpasang, serta “EF35-105mm f/4.5-5.6“, “TS-E24mm f/3.5L“, dan “TS-E45mm f/2.8“
Apr 1991
«Pertama di Dunia»
Merilis “TS-E90mm f/2.8“, lensa tilt-shift mid-telefoto pertama di dunia untuk kamera format 35mm
TS-E90mm f/2.8
Okt 1991
Merilis “EF28-80mm f/3.5-5.6 USM“, yang mengadopsi elemen lensa asferis replika, dan “EF100mm f/2 USM“, yang dilengkapi dengan pemfokusan belakang dan sistem MF full-time
Des 1991
Merilis “EF14mm f/2.8L USM“, “EF200mm f/2.8L USM“, dan “EF300mm f/4L USM“
Mar 1992
Merilis “EF500mm f/4.5L USM“, yang menerapkan elemen lensa fluorite dan UD, serta ring USM dan sistem pemfokusan di dalam untuk memperoleh pengoperasian AF yang senyap
Apr 1992
Merilis “EF35-80mm f/4-5.6 USM“, yang dilengkapi dengan ultrasonic motor
Jun 1992
Merilis “EF80-200mm f/4.5-5.6 USM“, “EF35-105mm f/4.5-5.6 USM“, “EF75-300mm f/4-5.6 USM“, dan “EF20mm f/2.8 USM“
Jul 1992
Merilis lensa mid-telefoto “EF85mm f/1.8 USM” ringkas yang mendukung MF full-time dan mengadopsi sistem pemfokusan belakang untuk mengoreksi jenis aberasi yang berbeda
Nov 1992
Merilis “EF28-105mm f/3.5-4.5 USM” yang menerapkan kelompok beberapa lensa untuk memperoleh desain terkecil dan paling ringan di antara lensa yang sama di kelasnya
Jan 1993
«Pertama di Dunia»
Merilis “EF35-350mm f/3.5-5.6L USM“, lensa yang dapat dipertukarkan, zoom 10X, serta pengoerasian yang senyap dan high-speed yang layak dibanggakan
EF35-350mm f/3.5-5.6L USM
Mar 1993
Merilis “EF20-35mm f/3.5-4.5 USM“, yang melakukan zoom dengan kelompok lensa kedua untuk mengurangi distorsi, dan menyatukan diafragma pemblokiran kilauan dalam kelompok lensa pertama
Mei 1993
Merilis “EF400mm f/5.6L USM“, yang memperoleh kualitas gambar yang tinggi dan pengoperasian AF high-speed serta senyap dengan memanfaatkan elemen lensa super UD
Jun 1993
Merilis “EF50mm f/1.4 USM“, yang didasarkan pada konsep desain FD50mm f/1.4 dan menyatukan micro USM yang mendukung MF full-time
Okt 1993
«Pertama di Dunia»
Merilis “EF28-80mm f/3.5-5.6 II USM“, pertama di dunia yang mengadopsi desain optik, yang hanya terdiri atas elemen lensa lead-free
EF1200mm f/5.6L USM
Apr 1991
«Pertama di Dunia»
Merilis “TS-E90mm f/2.8“, lensa tilt-shift mid-telefoto pertama di dunia untuk kamera format 35mm
EF28-80mm f/3.5-5.6 II USM
Nov 1993
Merilis “EF28-70mm f/2.8L USM“, yang mengadopsi elemen lensa asferis dasar dan poles untuk memperoleh kualitas gambar yang tinggi serta diameter besar permukaan depan
Mar 1995
Merilis “EF70-200mm f/2.8L USM“, yang menyatukan empat elemen lensa UD serta “EF75-300mm f/4-5.6 II USM“
Lahir di Kanagawa Prefecture pada tahun 1961. Setelah bekerja selama empat tahun sebagai asisten fotografer Koichi Saito, Kawada menjadi fotografer freelance pada tahun 1997. Pada saat ini, ia memusatkan karyanya pada bidikan dan menulis ulasan untuk majalah kamera dan publikasi lainnya.