EOS 200D adalah kamera DSLR level pemula yang menampilkan sebagian teknologi terbaru dalam seri EOS, seperti monitor LCD Vari-angle dan Dual Pixel CMOS AF. Di sini, sang fotografer berbagi kesan pertamanya tentang EOS 200D bersama dengan gambar yang ia bidik dengan kamera ini. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara)
Yang dijanjikan kamera: Portabilitas, pemotretan Live View yang sudah lebih baik, dan keunggulan Dual Pixel CMOS AF
Kamera mirrorless dengan viewfinder optik - itulah yang saya rasakan saat pertama kali menggunakan EOS 200D.
Tentu saja, ini adalah DSLR full-fledged (sempurna), bukan sekadar kamera mirrorless. Namun demikian, tidak saja kamera ini merupakan kamera DSLR level pemula yang terkecil dan teringan dari Canon, tetapi juga layak dibanggakan karena memiliki kemampuan pemotretan Live View yang sudah sangat disempurnakan. Ini mencakup AF Live View kecepatan tinggi yang mulus melalui sistem Dual Pixel CMOS AF, yang melakukan AF pendeteksian fase dengan cakupan 100% untuk memastikan pemfokusan yang mulus dan tanpa hambatan.
Dipadukan dengan prosesor gambar DIGIC 7 dan sensor gambar 24,2 megapiksel, penyertaan Dual Pixel CMOS AF menjanjikan performa pemotretan Live View yang disempurnakan, yang sampai sekarang lebih banyak dikaitkan dengan kamera mirrorless ketimbang kamera DSLR.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pemotretan Live View, bacalah:
Dasar-Dasar Kamera #13: Live View
Memotret dengan EOS 200D: Pengalaman saya
Monitor LCD vari-angle memudahkan untuk membidik dari sudut yang menantang
Kemampuan pemotretan Live View yang sudah lebih baik, sangat kompatibel dengan monitor LCD Vari-angle. Monitor LCD layar sentuh memudahkan untuk menetapkan fokus Dalam Live View: Anda tinggal mengetuk tempat yang ingin Anda fokuskan. Dengan mengaktifkan fungsi Touch Shutter (Rana Sentuh), Anda juga dapat melepaskan rana hanya dengan menyentuh layar.
EOS 200D/ EF-S18-55mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 40mm (setara 64mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/160 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Auto
Saya menjepret bidikan ini saat sang anak mencapai anak tangga paling atas pada perosotan di taman bermain. Sudut seperti ini, sulit dicapai dengan menggunakan viewfinder optik, jadi saya memilih monitor LCD Vari-angle sebagai gantinya. Ketepatan AF pendeteksian fase, juga memuaskan.
Bacalah mengenai posisi dan sudut dalam artikel ini:
Dasar-Dasar Kamera #14: Posisi dan Sudut
Face + Tracking AF: Sempurna untuk memotret anak-anak yang aktif dan gerakannya sulit diduga
Prosesor gambar DIGIC 7 yang baru, secara nyata membuktikan peningkatan yang luar biasa pada fungsi pengenalan dan pelacakan wajah. Fungsi favorit saya yaitu, pengaturan “Face + Tracking AF”, yang secara otomatis mendeteksi dan melacak wajah sang anak. Karena AF mencakup sekitar 80% bingkai (secara horizontal dan vertikal), maka mudah untuk mendapatkan bidikan dalam fokus. Saya hanya perlu memastikan bahwa wajah sang anak ada di dalam bingkai sebelum menekan tombol rana.
EOS 200D/ EF-S18-55mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 18mm (setara 29mm)/ Aperture-priority AE (f/4, 1/500 det., EV ±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Saya mencoba memotret dari sudut yang sangat rendah dengan monitor LCD Vari-angle untuk memotret sang anak seperti raksasa. Face + Tracking AF memastikan pemfokusan cepat otomatis, meskipun seandainya Anda sedang membidik dari posisi yang tidak biasa.
Klik di sini untuk mendapatkan sebagian saran tentang cara Gunakan lensa telefoto untuk mendapatkan bidikan jitu anak yang menyiratkan kekanakannya!
Detail lainnya: Eksterior, masa pakai baterai yang lebih lama, konektivitas built-in
Pada bagian luar, pegangan dan dial (kenop) sudah didesain ulang agar terlihat lebih elegan daripada yang sebelumnya. Baterai yang digunakan yaitu, LP-E17 (1,040mA), dan lebih dahsyat daripada baterai pada model terdahulu, EOS 100D. Selain itu, kemampuan konektivitas nirkabel built-in, seperti Wi-Fi dan Bluetooth, hampir bisa dipastikan merupakan tambahan yang sangat menguntungkan bagi para pengguna yang lebih lihai dalam hal smartphone dan tablet.
Galeri
Kebahagiaan melihat bidikan secara langsung melalui viewfinder
EOS 200D/ EF-S18-55mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 24mm (setara 38mm)/ Aperture-priority AE (f/6.3, 1/250 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Auto
Saya mengambil bidikan ini melalui viewfinder, mencoba menarik perhatian ke pola yang menarik di lantai dan bayangan orang yang sedang berjalan. Sungguh bahagia bisa membidik melalui viewfinder optik: Saya dapat merasakan cahaya yang mencapai mata saya secara langsung dan melihat segalanya dalam waktu nyata (real-time).
Pemotretan viewfinder secara naluri
EOS 200D/ EF-S55-250mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 135mm (setara 216mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/1.250 det., EV ±0)/ ISO 125/ WB: Auto
Saya menunggu sampai sang pelari mencapai kanan bawah bingkai sebelum saya melepaskan rana. Apabila Anda harus mengamati berbagai elemen yang bergerak, mungkin akan terasa lebih intuitif untuk membidik melalui viewfinder optik.
Kecil, ringan dan portabel—sangat bagus untuk fotografi jalanan
EOS 200D/ EF-S18-55mm f/4-5.6 IS STM / FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/125 det., EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Auto
Foto sempurna secara kebetulan: Kontras antara birunya bunga hydrangea dan warna merah jaket orang yang sedang berjalan di latar belakang. EOS 200D ideal untuk fotografi jalanan: Bodinya yang ringkas, sungguh nyaman untuk dibawa ke mana pun, dan tidak terlalu kentara kalau digunakan untuk mengambil gambar, bahkan di tengah jalan .
Menangkap momen sesaat dengan pemotretan beruntun 5 fps
EOS 200D/ EF-S18-55mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/800 det., EV ±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Saya melepaskan rana saat burung camar terbang ke arah saya. Apabila menyangkut soal pemandangan yang ketepatan waktunya sangat penting, akan lebih mudah menggunakan viewfinder optik. Apabila menggunakan viewfinder, kecepatan pemotretan beruntun 5 bingkai per detik (frame per second/fps) juga merupakan tambahan keuntungan.
Kemampuan pendeteksian subjek yang disempurnakan
EOS 200D/ EF-S18-55mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 55mm (setara 88mm)/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/160 det., EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Auto
Prosesor gambar DIGIC 7 meningkatkan kemampuan kamera untuk mendapatkan bidikan subjek dalam pemandangan yang sebagian besar warnanya sama, seperti gambar yang satu ini, terlihat hampir semua subjek berwarna hijau. Perhatikan, bagaimana kamera mampu memfokuskan pada ujung daun tanpa harus melakukan perburuan fokus.
Kesimpulan: Kemampuan pemotretan Live View yang disempurnakan secara tuntas
Saya yakin, bahwa kelak, para pengguna kamera ini akan banyak menyertakan mereka yang senang mengambil foto keluarga. AF yang sangat akurat pasti berguna untuk menangkap gambar yang tajam dan tepat dari anak-anak yang aktif dan sulit diduga—bahkan apabila Anda harus berlari untuk mengimbangi pergerakan anak-anak tersebut.
Masih banyak fotografer yang berpendapat bahwa subjek yang bergerak sebaiknya ditangkap melalui viewfinder, dan subjek tak bergerak, diambil dengan Live View. Pendapat ini memang valid apabila Live View AF menggunakan fokus otomatis pendeteksian kontras, yang lebih lambat daripada fokus otomatis pendeteksian fase yang digunakan dalam viewfinder.
Teknologi sekarang sudah lebih baik, dan performa pemotretan Live View yang disempurnakan pada EOS 200D sudah cukup bagi saya untuk merekomendasikan yang sebaliknya: Bidik subjek yang bergerak dalam Live View, dan subjek tak bergerak dengan viewfinder optik.
Untuk mengetahui selengkapnya mengenai EOS 200D, baca artikel berikut ini:
Ulasan EOS 200D: Fotografi Perjalanan dan Fotografi Jalanan
Fotografi Lanskap dengan EOS 200D: Ulasan dengan Contoh Gambar
EOS 200D bagi Pemula: Bagaimana Menggunakan Creative Auto Mode untuk Lebih Meningkatkan Ekspresi Kreativitas
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.