Dasar-Dasar Kamera #11: AF Pendeteksian Fase
AF pendeteksian fase (juga dikenal sebagai AF pendeteksian perbedaan fase) adalah sistem fokus otomatis yang digunakan dalam pemotretan viewfinder pada kamera DSLR. Fitur utamanya yaitu, kecepatan pemfokusan otomatis yang pesat. Berikut ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut mengenai AF pendeteksian fase, dan bagaimana Dual Pixel CMOS AF dari Canon memanfaatkan teknologi AF termutakhir untuk memfungsikan AF pendeteksian fase, bahkan dalam Live View. (Dilaporkan oleh Tomoko Suzuki)
AF pendeteksian fase adalah sistem AF yang digunakan dalam pemotretan viewfinder pada kamera DSLR
Hal yang perlu dicatat
- Kecepatan pemfokusan otomatis yang pesat.
- Memerlukan mekanisme cermin yang memisahkan cahaya yang memasuki lensa beserta sensor AF tersendiri.
AF pendeteksian fase adalah sistem AF yang digunakan dalam pemotretan viewfinder pada kamera DSLR. Ini bekerja dengan memisahkan cahaya yang memasuki lensa menjadi dua, sehingga membentuk dua gambar. Berdasarkan perbedaan pada posisi titik fokus antara kedua gambar ini, kamera menghitung arah yang diperlukan (ke arah kamera, atau menjauhi kamera), dan jumlah (jarak) untuk menggerakkan lensa agar dapat mencapai fokus, dan menggerakkan lensa secara tepat.
AF pendeteksian fase memungkinkan fokus otomatis ditetapkan secara cepat, karena kamera tahu persis berapa banyak dan ke arah mana menggerakkan lensa pemfokusan. Namun demikian, bentuk AF ini memerlukan sensor AF khusus beserta mekanisme yang memisahkan cahaya antara sensor AF dan sensor gambar, yang mengubah cahaya yang memasuki lensa menjadi gambar. Hal ini menyulitkan untuk membuat bodi kamera yang ringkas.
AF pendeteksian fase dapat memfokus secara cepat karena mengetahui jarak dan arah dari subjek
Contoh AF pendeteksian fase
Contoh AF kontras
Untuk memahami dengan lebih baik, mari kita bayangkan suatu situasi di mana Anda harus membelah semangka. AF pendeteksian fase seakan mencoba masuk ke dalam semangka tanpa memakai penutup mata. Anda sudah tahu mengenai jarak dan arah ke semangka, dan pengetahuan ini memungkinkan Anda bergerak ke sana secara cepat.
Sementara itu, AF kontras seakan mencoba masuk ke dalam semangka dengan mata tertutup. Karena Anda tidak dapat mengetahui jarak dan arah ke semangka, Anda harus berkeliling untuk mencoba mengetahui posisinya. Itulah sebabnya AF kontras memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai fokus pada subjek dibandingkan AF pendeteksian fase.
Konsep terkait 1: Sensor garis dan sensor tipe silang
Tata-letak sensor garis dan sensor tipe silang
Sensor tipe silang memiliki akurasi tinggi dalam fokus otomatis
A: mendeteksi garis horizontal subjek
B: mendeteksi garis vertikal subjek
Pada sensor AF kamera DSLR, terdapat dua jenis sensor: sensor garis dan sensor tipe silang. Sensor garis, bisa berorientasi vertikal atau berorientasi horizontal, dan karenanya, keduanya hanya bisa mendeteksi garis horizontal atau vertikal subjek. Namun demikian, sensor tipe silang, yang terbuat atas sensor garis yang diposisikan silang, dapat mendeteksi keduanya, garis vertikal serta horizontal subjek, dan karena itu, memiliki akurasi lebih tinggi dalam mencapai fokus.
Kamera level pemula, seperti EOS 1300D, biasanya hanya memiliki satu titik AF tipe silang yang diposisikan di tengah. Namun demikian, model kamera yang lebih baru, seperti EOS 77D dan EOS 800D dilengkapi dengan sensor tipe silang untuk 45 titik AF-nya. Desain ini sesuai, bahkan bagi pengguna yang sudah mahir dan ingin mengatur komposisi sedemikian rupa sehingga subjek mereka bisa ditempatkan di mana saja dalam bingkai. Dengan lebih banyak sensor tipe silang, fokus bisa dicapai secara cepat, bahkan jika subjek terletak dekat pinggir bingkai.
Konsep terkait 2: Dual Pixel CMOS AF
Pada kamera yang dilengkapi dengan Dual Pixel CMOS AF, AF pendeteksian fase bisa digunakan dalam Live View di area lebar yang bertanda merah, tanpa menggunakan sensor AF terpisah. Fokus cepat dan akurat bisa dicapai, bahkan pada subjek yang bergerak.
Dual Pixel CMOS AF adalah sistem AF termutakhir, hasil rekayasa Canon yang layak dibanggakan. Ini memungkinkan AF pendeteksian fase digunakan dalam Live View dan pembuatan video, sedangkan pada DSLR terdahulu, ini hanya bisa digunakan pada pemotretan viewfinder. Karena semua piksel pada sensor gambar Dual Pixel CMOS AF dilengkapi dengan sensor pendeteksian fase, maka tidak diperlukan sensor AF terpisah, dan karena itulah sensor ini bisa diimplementasikan dalam kamera mirrorless, seperti EOS seri M. Seiring dengan pemfokusannya yang mulus dan cepat, sensor ini dapat menetapkan fokus dengan mudah pada subjek yang bergerak.
Klip berikut ini menunjukkan bagaimana Dual Pixel CMOS AF bermanfaat pada pembuatan video - ada beberapa hal yang juga berlaku untuk fotografi!
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Setelah lulus dari Tokyo Polytechnic University Junior College, Suzuki bergabung dengan perusahaan periklanan. Dia juga bekerja sebagai asisten fotografer, termasuk Kirito Yanase, dan mengkhususkan diri dalam bidikan komersial untuk produk perlengkapan busana dan kosmetik. Sekarang, dia bekerja sebagai fotografer studio untuk produsen perlengkapan busana.