Pengaturan Kamera untuk Menangkap Momen Sekejap dalam Fotografi Lanskap
Apabila ada lebih banyak elemen bergerak dan/atau tidak terduga dalam komposisi Anda, misalnya, dalam studi kasus ini yang menyertakan pelangi, burung terbang, dan laut berombak yang muncul sekejap, ketepatan waktu pelepasan rana akan lebih menantang daripada hal lainnya. Berbekal sejumlah saran untuk pengaturan kamera, Anda bisa melupakan hal yang lain, dan hanya memfokuskan perhatian Anda untuk mendapatkan waktu yang tepat. (Dilaporkan oleh: Minefuyu Yamashita)
EOS 5D Mark II/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 20mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/160 det., EV+0,7)/ ISO 200/ WB: Auto
Saya menemukan pelangi ini di tepi laut Okinawan. Saya ingin menangkap bidikan burung yang sedang terbang di langit yang sama pada saat sayapnya mengepak dengan indahnya.
Pelangi, burung dan ombak: Mencermati pemandangan
Foto ini diambil sekitar pukul 4 sore pada musim panas, di pantai pulau Okinawan. Tampak pelangi di langit setelah hujan yang tiba-tiba turun.
Saya perhatikan sebelumnya, bahwa burung camar kerap kali terbang kian-kemari di atas laut, dan sekarang terlihat dalam bidikan saat terbang di langit yang dihiasi pelangi dan laut yang menghampar di bawah.
Tantangan dalam menangkap foto semacam ini, terutama terletak pada ketepatan waktu melepaskan rana. Ada dua alasannya: 1. Pelangi bisa menghilang setiap saat, dan 2. Ada dua elemen yang bergerak—burung dan ombak—dan saya harus menangkap keduanya pada saat yang tepat. Situasinya hampir mirip dengan artikel sebelumnya mengenai memotret pesawat udara yang terbang melintasi pelangi, kecuali, bahwa kali ini, terdapat lebih banyak elemen sekejap/bergerak.
Berikut ini adalah pengaturan panjang fokus, aperture, dan kompensasi pencahayaan yang saya tetapkan sebelumnya, untuk memastikan bahwa apa yang saya perlu lakukan berikutnya, hanya melepas rana.
Butir 1: Panjang fokus yang memberikan penggambaran elemen sekeliling yang seimbang - 20mm
Komposisi yang saya bayangkan, bukan bidikan besar close up pelangi. Yang saya inginkan adalah menggambarkannya seperti satu elemen dalam pemandangan lanskap yang lebih besar, yang menyertakan bebatuan yang berbentuk unik dan ombak yang memecah di pantai. Hal ini memerlukan sudut yang lebih lebar, jadi saya menetapkan panjang fokus ke 20mm. Perhatikan, bahwa seandainya saya menggunakan sudut pandang yang terlalu lebar, kehadiran pelangi akan sangat samar.
Saya juga memastikan untuk menyertakan keluasan langit guna menonjolkan kesan kelegaan tanpa kendala pada burung yang terbang. (Ini adalah teknik komposisi panduan visual.)
Butir 2: Pengaturan aperture yang memberikan penggambaran pelangi yang jernih - f/8
Saya memilih pengaturan aperture f/8 yang agak "dalam" untuk menggambarkan pelangi. Saya juga akan senang menggunakan aperture yang bahkan lebih sempit, tetapi itu akan menyebabkan kecepatan rana melambat, yang akhirnya berujung pada penggambaran burung dan ombak yang buram.
Karena lensa sudut lebar yang saya gunakan sudah memiliki depth of field yang relatif dalam, saya memutuskan bahwa f/8 akan memadai, dan menghentikan kecepatan ISO pada ISO 200.
Butir 3: Pengaturan kompensasi pencahayaan yang memprioritaskan pemandangan - EV+0,7
Apabila lokasi yang terang seperti tepi pantai, pencahayaan optimal saat terdeteksi oleh sistem pengukuran kamera akan berubah menjadi lebih gelap daripada yang Anda butuhkan. Semula, saya menerapkan kompensasi pencahayaan EV+0,3 untuk mencapai kecerahan yang lebih mendekati pemandangan sesungguhnya, tetapi bayangan pada bebatuan masih mengemukakan penampilan yang agak berat, jadi saya meningkatkannya ke EV+0,7.
Hal ini membuat warna pelangi kurang pekat, tetapi saya memutuskan bahwa ini bisa diterima mengingat bahwa prioritas saya adalah menampilkan keindahan pemandangan tepi laut secara keseluruhan.
Saran: Apabila matahari berada tinggi di langit, pelangi akan rendah
Apabila bisa memprediksi posisi pelangi, hal ini akan membantu Anda menyusun komposisi foto Anda. Bayangkan saja sebuah garis lurus yang menghubungkan Anda dengan matahari. Pelangi biasanya akan muncul sekitar 40 – 42 derajat dari bawah garis itu.
Saya membidik foto dalam artikel ini pada siang hari ketika matahari masih berada tinggi di langit, jadi, pelangi muncul pada posisi yang lebih rendah. Seandainya matahari berada lebih rendah, pelangi akan muncul pada posisi yang lebih tinggi.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
EF16-35mm f/2.8L II USM
Lahir pada tahun 1979 di Aichi. Setelah mendapatkan pengalaman kerja sebagai perancang interior dan grafis, Yamashita menjadi fotografer independen pada tahun 2011. Karyanya sudah digunakan di banyak kalender.
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation