Kejuaraan Canon PhotoMarathon Asia 2019 (CPMC2019), yang diadakan dari tanggal 18 sampai 26 Maret 2019, membawa 16 pemenang hadiah utama Canon PhotoMarathon menikmati petualangan gratis selama 9 hari melintasi Shizuoka dan bagian Barat Jepang, termasuk ke kawasan Gunung Fuji dan Semenanjung Izu. Kami telah merangkum sejumlah highlight kejuaraan ini.
Mengasah keterampilan fotografi di setiap lokasi baru
CPMC2019 membawa para peserta ke berbagai lokasi di Prefektur Shizuoka, yang merupakan tempat Anda bisa menemukan Gunung Fuji tegap berdiri, Taman Bunga Hamamatsu, hamparan kebun teh, dan garis pantai cantik yang menyuguhkan keindahan panorama laut.
Namun, ini bukan sekadar ajang jalan-jalan ke tempat berpemandangan indah saja. Tantangan fotografi adalah agenda utama dalam setiap Canon PhotoMarathon, dan CPMC sangat menuntut kepiawaian para pesertanya. Di 6 lokasi yang dikunjungi, para peserta langsung diberi tantangan yang mengharuskan mereka memotret, lalu mengumpulkan gambar sesuai dengan tema yang diberikan.
Beberapa tantangan paling menarik
Tantangan 1: Unik
@ Taman Bunga Hamamatsu, Prefektur Shizuoka
EOS R/ RF50mm f/1.2L USM / FL: 50mm/ Eksposur manual (f/4, 1/800 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Foto diambil oleh: Luke Anthony Singson, juara 3
“Kami mengunjungi taman bunga, dan tanpa pikir panjang semua langsung memotret bunga sebagai subjek foto mereka. Saya betul-betul putar otak mencari cara agar gambar tangkapan saya unik! Awalnya, saya mencoba berbagai sudut, tetapi tetap tidak puas dengan hasilnya. Kemudian saya ingat ada filter gradasi di tas saya. Foto ini dihasilkan dengan menaruh filter gradasi warna biru di ujung kanan lensa. Agar kontras dan kedalaman gambar lebih terlihat, bunga saya potret dengan matahari menyinarinya dari belakang.”
– Luke Anthony Singson
Tantangan 2: Keseimbangan
@ Kebun Teh Kikugawashi Horinouchi, Prefektur Shizuoka
EOS R/ RF24-105 f/4L IS USM / FL: 24mm/ Shutter-priority AE (f/4, 1/640 det., EV-0.3)/ ISO 640/ WB: Manual
Foto diambil oleh Mohd Safuan Bin Salahudin, juara 1
“Tantangan ini juga merupakan tantangan fotografi kereta api. Berharap bisa mengabadikan jalur kereta Shinkansen seperti yang sudah saya imaginasikan di kepala, saya mendaki bukit yang penuh semak belukar tinggi sambil menggendong tas berbobot 17 kg dan berharap tidak ada ular di bukit itu. Namun sesampainya di puncak, saya sadar bahwa tak hanya ada satu, melainkan dua jalur rel, sehingga saya harus kembali memutar otak. Lalu, terlintaslah ide baru dan saya memutuskan untuk memperlihatkan ‘Keseimbangan’ dengan menyandingkan teknologi (kereta Shinkansen) dan alam (kebun teh).”
- Mohd Safuan Bin Salahudin
Tantangan 4: Fajar Menyingsing
@Kawanecho, Shimoda, Prefektur Shizuoka
EOS R/ EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS USM (dengan adaptor dudukan)/ FL: 135mm (216mm dengan film equivalent 35 mm)/ Shutter-priority AE (f/5.6, 1/400 det., EV-1.3)/ ISO 500/ WB: Auto
Foto diambil oleh William Leung, juara 2
“Wilayah yang kami kunjungi jarang dilewati kereta, mengingat lokasinya di daerah pedesaan. Hanya ada dua kereta yang lewat, itu pun saat pagi buta. Saya bangun pukul 5 pagi demi mengabadikan kereta ini, sebab kereta dijadwalkan berangkat dari stasiun pukul 06.30. Ada beberapa lokasi pengambilan gambar yang potensial, tetapi jaraknya berjauhan. Saya pilih lokasi ini sebab saya rasa tiang-tiang kayu yang ada di sepanjang jalur rel akan tampak layaknya frame di gambar. Saya sedikit menurunkan eksposur demi menghadirkan kesan agak gelap.”
– William Leung
Para peserta CPMC2019 mengambil gambar di Jembatan Fujikawa. Hampir di setiap kesempatan, para peserta disuguhi pemandangan Gunung Fuji dan kereta api.
Hujan maupun cerah tak menghalangi para peserta CPMC2019 untuk mendapatkan gambar terbaik mereka.
Selain keterbatasan waktu dan padatnya jadwal, para peserta juga harus dapat menyesuaikan diri dengan perbedaan kultur dan kondisi di Jepang. Kompetisi makin sengit karena semua peserta mengambil foto dari spot yang sama, dan mereka semua dituntut untuk mengerahkan kemampuan terbaik demi menghasilkan gambar terbaik.
Namun, Luke Anthony Singson yang meraih juara 2, mengatakan bahwa kompetisi semacam ini adalah sarana yang tepat untuk menguji kepiawaian seorang fotografer. Begini katanya: “Kompetisi ini benar-benar menguras kreativitas saya.”
Tak cuma satu, melainkan dua mentor fotografer
Salah satu aspek yang paling bermanfaat dari seluruh ajang CPMC ini adalah kesempatan untuk dibimbing langsung oleh fotografer profesional. Selama empat tahun terakhir, peran ini diemban oleh fotografer alam kenamaan, GOTO AKI, atau lebih dikenal dengan nama “Goto-san”.
Tahun ini, Goto-san didampingi oleh instruktur tamu, Hirokazu Nakane, salah satu fotografer kereta api paling kesohor di Jepang. Sebagian besar gambar hasil tangkapan peserta yang mereka kumpulkan menampilkan kereta api dan keindahan pemandangan—tentunya karena terinspirasi oleh Nakane-san.
GOTO AKI memberikan masukan saat peserta mengambil gambar.
Nakane-san dan Goto-san mengkritik gambar-gambar yang telah dikumpulkan peserta di salah satu sesi penilaian yang dilaksanakan setiap malam.
Kesempatan menggunakan EOS R dan EOS RP
Semua peserta tahun ini dibekali kamera full-frame terbaru Canon—EOS R atau EOS RP —untuk digunakan selama kejuaraan. Tak lupa mereka juga diberi adaptor dudukan EF-EOS R agar lensa yang mereka bawa dapat dipasang ke kamera. Pengguna EOS R dibekali dengan lensa RF50mm f/1.2L USM.
Bagi sebagian besar peserta, mereka sangat bersemangat karena bisa menjajal sistem EOS R selama beberapa lama. Singkat kata, William Leung yang menempati juara kedua dan jarang menggunakan bodi Canon saat mengambil gambar, mengatakan bahwa dirinya sangat terkesan dengan kualitas rakitan bodi EOS R, menu kontrol yang mudah digunakan, dan autofokus yang cepat serta akurat. Dia menambahkan bahwa EOS R akan menjadi pilihan pertamanya jika ia hendak beralih ke kamera full-frame.
Mohd Saufan yang menggunakan EOS R, sekaligus juara dalam kompetisi ini, jatuh cinta dengan RF50mm f/1.2L USM yang dipinjamkan kepadanya. “Lensa ini sangat tajam, AF-nya yang cepat sangat bermanfaat ketika mengambil foto minim cahaya, dan efek bokeh f/1.2 yang dihasilkan juga luar biasa.”
Para pemenang
Para peserta dinilai berdasarkan foto yang mereka kumpulkan untuk 7 tema berbeda, termasuk berdasarkan 3 tantangan terbuka yang memperbolehkan mereka mengumpulkan foto apa pun yang diambil sepanjang kejuaraan. Berikut adalah 3 pemenang teratas dengan skor tertinggi:
Juara 1: Mohd Safuan Bin Salahudin (Malaysia)
Juara 2: William Leung Wai Yum (Hong Kong)
Juara 3: Luke Anthony Singson (Filipina)
Dari kiri: Juara 2 William Leung; Juara 1 Mohd Safuan; Juara 3 Luke Singson.
Juara pertama membawa pulang EOS RP, juara kedua EOS 5D Mark IV miniature, dan juara ketiga membawa buku catatan EOS R edisi terbatas persembahan Mahrker. Namun, setelah CPMC usai, ada yang jauh lebih berharga dari sekadar hadiah. Selain ilmu dan pengalaman baru, mereka juga merasakan eratnya persahabatan dan relasi yang terbentuk berkat kegemaran yang sama, yakni fotografi.
Bagi William Leung, kejuaraan ini berhasil mengubah penilaiannya tentang Canon yang menurutnya hanya menjual kamera. “Saya dapat merasakan visi Canon dalam usahanya untuk terus memajukan budaya fotografi, dan saya rasa itu adalah kontribusi besar bagi seni kontemporer.”
Tak heran, CPMC2019 menjadi tonggak penting bagi pengalaman fotografi setiap peserta—yang kelak diharapkan dapat bermanfaat bagi mereka.
Simak wawancara kami dengan juara 1, Mohd Saufan, sehabis ini.
Cari tahu selengkapnya tentang liputan CPMC di:
Menelusuri Lensa yang Berbeda-beda: Wawancara dengan Pemenang CPMC 2018
Laporan Kejuaraan Canon PhotoMarathon Asia: Bertarung untuk merebut Tempat Terhormat dalam Babak Final di Jepang!
Dapatkan pembaruan terkini tentang berita, saran, dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!