Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Temukan Bagaimana Fotografer Edwin Martinez Memotret Burung Puffins Atlantik dengan EOS R

2019-10-08
0
730
Dalam artikel ini:

Islandia lebih dari hanya gunung berapi dan gletser, dan fotograger alam Edwin Martinez bisa berbicara pada anda mengenai hal ini. Edwin menghabiskan musim panasnya di Islandia mengambil foto burung puffins Atlantik, sebuah spesies burung laut dari famili Auk. Walaupun burung puffins Atlantik adalah burung yang berasal dari samudra Atlantik, mereka menghabiskan musim kawinnya di Islandia dan negara-negara lain di sekitarnya. Edwin akan memberitahu kita lebih jauh mengenai perjalanan dan pengalamannya memotret makhluk-makhluk menakjubkan ini.
 


EOS R, lensa EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM, f/5.6, 400mm, 1/2500 detik, ISO1600

Ceritakan pada kami mengenai perjalanan anda ke Islandia dan proses pemikiran anda di baliknya.

Musim panas, dengan cahaya matahari yang terus bersinar, adalah selalu waktu yang ajaib untuk mengunjungi Islandia. Terbenam dan terbitnya matahari hanya berbeda satu jam saja. Warna-warnanya juga lebih cerah karena bunga-bunga yang bermekaran dan lumut kepundan yang menunjukkan berbagai nuansa hijaunya; adalah waktu yang tepat untuk mengambil foto burung puffins Atlantik.

Islandia adalah daerah kawin dari sekitar 60% populasi burung puffins Atlantik di seluruh dunia. Burung puffins bisa dilihat di Islandia dari awal April sampai September setiap tahunnya. Saya sudah merasakan semua empat musim di Islandia dan musim panas adalah salah satu favorit saya karena adanya binatang symbol negara ini.

Wisata ini membawa kami ke timur dimana sebuah koloni besar menetap di Borgarfjörður Eystri, ibukota para peri, sebagaimana orang Islandia menyebutnya. Kami mengatur waktu berkunjung selama waktu memberi makan yaitu sekitar pukul 17.00 sampai 20.00, dan kita bisa mengambil foto mereka dengan ikat di dalam mulut mereka dan ketika mereka terbang.


EOS R, lensa EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM, f/4.5, 124mm, 1/1600 detik, ISO1600

 

Apa saja perlengkapan dan pengaturan kamera yang anda gunakan ketika mengambil foto burung puffins Atlantik?

Selalu merupakan ide yang baik untuk memiliki dua badan kamera ketika mengambil foto burung-burung puffins ini – satu dengan sebuah lensa telefoto pembesar (Canon EF 100 – 400 mm) dan yang lainnya dengan lensa mid-telefoto seperti EF24-105 mm. Bila anda hanya memiliki satu badan kamera, lensa EF24-105 mm adalah kamera yang lebih fleksibel. Tetapi jangkauannya selalu penting ketika mengambil potret burung-burung ini, dan ambilan foto burung puffins saya yang paling terasa dekat adalah saat saya mengambil foto menggunakan lensa EF100-400 mm. Akhirnya, sebuah kamera yang cepat dengan fokus yang bisa diandalkan dan frame per detiknya adalah keharusan.

Saya memilih Canon EOS R, dimana kamera ini memiliki sistem sensorik autofokus dengan piksel ganda dan memiliki sekitar 5,655 posisi AF yang meliputi 88% frame secara horizontal dan 100% secara vertical. Banyaknya jumlah posisi AF sangat menarik.

Saat mengambil foto burung, anda bisa memilih antara mode TV (Prioritas Rana) atau AV (Prioritas Bukaan Lensa). Saya lebih menyukai mengambil foto mereka dengan mode AV dan mengatur ISO saya menjadi otomatis tetapi mengkonfigurasikannya ke maksimal ISO hanya 1600, untuk mencegah bising ISO yang lebih tinggi (kecepatan rana minimal [1/250 detik sampai 1 detik] bisa juga diatur agar kecepatan rana otomatis tidak terlalu pelan). Anda juga harus menyesuaikan pilihan fokus anda (AF Satu Tembak/AF Servo) tergantung dengan apa yang ingin anda raih. Saat burung-burung sedang terbang, saya biasanya menyesuaikan fokus kamera untuk mendapatkan hasil foto yang lebih tajam.


EOS R, RF24-105mm f/4L IS USM lens, f/4.0, 105mm, 1/2000 sec, ISO800

 

Apa saja tiga hal utama yang harus dimiliki seorang fotografer alam?

Sebagai seorang fotografer alam dan ruang terbuka, seseorang harus memiliki hal-hal berikut;

Mencintai alam dan ruang terbuka yang besar. Ini adalah faktor yang melekat yang menggerakkan semangat anda untuk melihat dunia dan mengambil fotonya. Ini harus menjadi hal pertama sebelum fotografi, dan mengambil momen ini dalam bingkai kamera hanyalah sebuah penghargaan.

Kesabaran dan kegigihan. Mengambil foto ruang terbuka membutuhkan banyak kesabaran, dan anda berada di bawah kemurahan hati alam dan tidak memiliki kontrol terhadap cuaca dan cahayanya. Kadang-kadang saya akan kembali lagi ke sebuah tempat lebih dari lima kali hanya untuk mendapatkan matahari terbenam yang sempurna.

Sebuah sistem yang anda bisa bergantung dan percaya. Ini berjalan tanpa mengatakan bahwa seorang pemanah bisa bekerja lebih baik dengan peralatan yang lebih baik. Saya selalu bergantung pada sistem Canon selama bertahun-tahun dan selalu memercayai mereka pada kondisi-kondisi ekstrim khususnya ketika ambilan foto sangat berpengaruh.


EOS R, lensa EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM, f/5.6, 400mm, 1/1600 detik, ISO1600

 

Apa saja satu hal yang orang-orang yang melihat foto ini tidak akan tahu?

Pada sebagian besar waktu dari satu tahun, burung puffins Atlantik tinggal di lautan terbuka, mereka hanya terbang dan tinggal di daratan selama musim kawin dan saat bersarang Juga, apakah anda tahu bahwa burung puffis adalah penerbang yang hebat? Mengepakkan sayap mereka sampai 400 kali per menit, burung puffins bisa mencapai kecepatan 88 km/jam (55 m per jam). Mengambil foto mereka saat mereka terbang adalah sebuah tantangan dan anda harus bisa mengantisipasi arah mereka. Hal menarik lainnya dari burung Puffins adalah mereka binatang monogamy, mereka kembali ke sarang yang sama dan biasanya berakhir dengan pasangan yang sama.


EOS R, lensa RF24-105mm f/4L IS USM, f/4.0, 105mm, 1/2000 detik, ISO800

 

Seberapa penting framing kamera dan apa yang bisa anda katakan kepada kami mengenai hal ini?

Mengambil foto burung tidak berarti hanya mendokumentasikan mereka, anda juga harus menerapkan desain visual dan dinamik bingkai kamera. Akan berat dan kadang-kadang memotong menjadi sebuah keharusan karena anda mengejar momennya. Satu tips adalah untuk memberi ruang dalam bingkai kamera anda saat mengambil foto mereka – cobalah untuk tidak memiliki ambilan foto yang rapat, ini akan memberi anda fleksibilitas untuk memotongnya secara kreatif nanti saat pasca-produksi. Mengambil foto burung puffins dalam keadaan statis akan mudah, dengan paruh mereka yang berwarna dan mata mereka yang lebar, dan anda bisa menggunakan warna-warna sebagai bingkai alami dan sebagai titik sauh. Saya biasanya mencari sebuah sudut untuk turut memasukkan rumput dan bunga agar burung puffins ini lebih menonjol kecantikannya.


EOS R, lensa EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM, f/5.6, 400mm, 1/1250 detik, ISO1600

Untuk melihat lebih banyak hasil karya Edwin, lihatlah artikel-artikel berikut:

Dapatkah EOS R Bertahan di Musim Dingin Yang Keras di Kanada?

Petualangan Fotografi di Islandia bersama Edwin Martinez

Tangkap Besarnya Lanskap bersama Edwin Martinez

Di Atas Darat dan Lautan: Kehidupan Seorang Fotografer Perjalanan
 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Edwin Martinez
Edwin Martinez dihormati secara luas sebagai salah satu fotografer lanskap yang terbaik di Filipina yang pernah ada. Pengalamannya yang luas dalam pemotretan tempat-tempat yang berbeda di negara asalnya dan luar negeri - di Islandia, Kanada, Amerika Barat, dan tempat lainnya - telah mengukuhkan keahlian Edwin di bidang fotografi. Dia adalah Duta Merek Canon Filipina, seorang fotografer galeri pro untuk Singh-Ray Filters dari Amerika, seorang kontributor petualang National Geographic dan secara konstan hadir dalam publikasi fotografi lokal dan internasional. Lebih lanjut, dia juga merupakan mitra utama dalam tur dan workshop nomor satu di fotografi Islandia, http://www.iceland-photo-tours.com. Edwin juga menjadi fasilitator dalam kursus fotografi lanskap perdana di Filipina, Chasing Light Workshop. Dia juga memimpin tur fotografi ke lokasi yang paling menantang dan menakjubkan di seluruh dunia. Edwin adalah pembicara dan instruktur yang paling dicari, dan juga memotret untuk beberapa perusahaan berprofil tinggi. Dia adalah inspirasi bagi fotografer generasi ini dan banyak yang menunggu foto-fotonya dari petualangan berikutnya.

https://www.facebook.com/EdwinMartinezPhotography
https://500px.com/EdwinMartinez
http://edwinmartinezphoto.com/

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami