Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Produk >> Semua Produk

Ulasan Foto PowerShot G7 X Mark II: Deskripsi Singkat, Penggambaran Tak Tercela

2016-08-04
3
8.97 k
Dalam artikel ini:

Kamera PowerShot G7 X Mark II dilengkapi dengan sensor gambar CMOS sinar latar tipe 1,0 inci dan prosesor gambar DIGIC 7 termutakhir. Untuk lebih melengkapi semua itu, kamera digital saku ini juga memiliki fungsi Picture Style yang tersedia pada kamera EOS, sehingga Anda dapat mencapai hasil jadi bidikan Anda yang konsisten. Teruskan membaca untuk mengetahui selengkapnya mengenai kemampuan penggambaran tak tercela pada kamera ini dalam ulasan foto ini. (Dilaporkan oleh: Takeshi Ohura)

 

Titik Periksa: Resolusi dan Perifer

Saya mengambil bidikan di kejauhan pada ujung sudut lebar 8,8mm (setara 24mm), ujung telefoto 35,8mm (setara 100mm), dan kisaran menengah (setara 50mm) untuk perbandingan. Untuk masing-masing sudut pandang ini, saya menggunakan AF dan menjaga aperture pada f/5.6. Pada seluruh pengambilan ini, saya sama sekali tidak merasa ada kekurangan apa pun mengenai penampilan visual di bagian tengah gambar. Juga tidak ada masalah apa pun dengan kejernihan tepi foto. Gambar memiliki tingkat ketajaman yang tinggi dengan garis-garis yang digambarkan begitu halus.

Pada panjang fokus setara 100mm dan 50mm, penggambaran perifer gambar sungguh istimewa. Meskipun ada sedikit penurunan dalam resolusi yang dipersepsikan, namun saya harus mengatakan bahwa pembloboran (bleeding) atau distorsi warna nyaris tidak kentara. 

Vinyeting dalam perifer ditekan dengan baik pada aperture maksimum, dan pengurangan cahaya bisa dibilang menghilang apabila melakukan stop down aperture sekitar 2 stop dari sana. Polesan akhir gambar, dari segi reproduksi nada dan gradasi, tidak ada tandingannya, khususnya apabila Anda mempertimbangkan fakta, bahwa ini adalah kamera saku sepenuhnya hingga ke desain optik nya. 

 

Ujung sudut lebar (setara 24mm)

f/1.8

f/2

f/2.8

f/4

f/5.6

f/8

 

Kisaran menengah (setara 50mm)

f/2.5

f/2.8

f/4

f/5.6

f/8

 

Ujung telefoto (setara 100mm)

f/2.8

f/4

f/5.6

f/8

 

Titik Periksa: ISO speed

ISO speed PowerShot G7 X Mark II bisa ditetapkan di mana saja, dari ISO 125 hingga ISO 12800. Dalam contoh, saya mengambil bidikan dengan High ISO Speed Noise Reduction (Pengurangan Noise Kecepatan ISO Tinggi) yang ditetapkan pengaturan default. Sejauh yang dapat dilihat dalam foto yang ditunjukkan di bawah, terdapat noise yang sangat kecil atau penurunan dalam resolusi persepsi hingga ISO 800. Juga tidak ada masalah seperti, pembloboran warna.

Pada ISO 1600, dan ISO 3200, terjadi sedikit butiran, dan kejernihan pada bagian tepi terlihat agak buruk apabila dibandingkan dengan ISO 800. Namun demikian, tidak ada perubahan signifikan dalam kemampuan reproduksi nada warna, dan, kecuali penggunanya sangat mementingkan kualitas gambar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang kapan menggunakan kamera untuk fotografi jalanan.

Pada ISO 6400, luminance noise (noise luminans) dan chroma (warna) noise (noise kroma), keduanya mulai menonjol. Pada kecepatan ISO tertinggi, yaitu ISO 12800, terjadi jumlah noise yang luar biasa. Pada kecepatan itu, penurunan resolusi persepsi, dan nada warna juga tampak agak kuat dalam hasil akhirnya. Namun begitu, untuk kamera digital saku, noise ditekan dengan baik. Apabila Anda melihat kamera secara keseluruhan, tidaklah berlebihan untuk mengatakan, bahwa kamera ini memiliki performa kecepatan ISO tinggi yang superior.

ISO 125

 

ISO 800

 

ISO 6400

 

ISO 12800

 

Titik Periksa: Macro mode

Jarak pemfokusan terdekat dari ujung lensa adalah 5cm pada ujung sudut lebar, dan 40cm pada ujung telefoto. Apabila melakukan pemotretan close-up, kamera secara cepat memfokuskan pada subjek, di mana titik fokus yang dipilih tumpang-tindih, dengan cara yang sama seperti pada pemotretan normal. Kecepatan fokus secara komparatif cepat, dengan penekanan minimal.

Sehubungan dengan penggambaran, flaring (efek seperti kabut atau asap) yang lemah dapat terjadi, tergantung pada kondisinya, apabila menggunakan aperture maksimum. Meskipun ini bisa diatasi dengan melakukan stop down aperture, Anda mungkin ingin bereksperimen-ria dengan penggambaran yang pudar, karena efeknya sangat serupa dengan apa yang Anda bisa dapatkan dengan lensa vintage. Sementara itu, efek bokeh terlihat cukup alami untuk lensa zoom, dan penggambaran yang ramai dan tidak wajar, bisa berkurang.

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 8,8mm/ f/5.6/ 1/1.000 det/ ISO 125

 

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 31mm/ f/2.8/ 1/1.250 det/ ISO 125

 

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 17,9mm/ f/2.5/ 1/400 det/ ISO 125

 

Kesimpulan: Representatif kamera seri G

Dengan sensor CMOS tipe 1,0 inci, yang mendekati hingga tiga kali lipat area untuk menerima cahaya, karena sensor tipe 1/1,7 inci yang terdahulu mirip dengan kamera digital saku dengan kualitas gambar yang tinggi, lensa zoom optik 4,2x dengan aperture maksimum f/1.8 - 2.8, serta prosesor gambar DIGIC 7 termutakhir, kemampuan kamera ini sungguh berlimpah-ruah jika Anda merenungkannya. Performa kecepatan ISO tinggi, hampir sama seperti pada DSLR ukuran APS-C, dan tampaknya tidak ada yang kurang dari segi area, seperti reproduksi nada, dan resolusi gambar. PowerShot G7 X Mark II mencakup serangkaian aktivitas yang amat sangat luas, dari pendokumentasian aktivitas harian yang sepele, sampai fotografi produk yang sangat lengkap.

Anda mungkin berpikir bahwa dengan tidak tersedianya electronic viewfinder (EVF), ini merupakan kemunduran untuk kamera digital saku. Namun demikian, untuk kamera ini, adalah hal yang biasa untuk menggunakan monitor LCD apabila memotret, dan karena kamera ini dilengkapi dengan fitur seperti responsive AF (AF responsif) dan accurate AF (AF akurat), serta stabilisasi gambar yang dahsyat, kamera ini tidak mengecewakan saya, bahkan sewaktu saya mengandalkan pada kamera untuk suatu bidikan. Semua kamera PowerShot seri G dilengkapi dengan minimal satu sensor tipe 1,0 inci, jadi semuanya mampu mencapai polesan akhir yang berkualitas tinggi. Bahkan, di antara semua kamera itu, dalam benak saya, PowerShot G7 X Mark II adalah kamera yang memiliki kualitas yang sesuai dengan standar seri G, menilai dari tingginya kesempurnaan yang dicapai kamera ini.

Klik di sini untuk membaca tentang bagaimana PowerShot G7 X Mark II dibandingkan pendahulunya, PowerShot G7 X.

 

Galeri Foto

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 23.7mm/ f/5.6/ 1/800 det/ EV +0.3/ ISO 125
Titik AF dapat dipilih melalui pengoperasian sentuhan pada monitor LCD. Kamera ini juga dilengkapi dengan fitur rana sentuh. Sewaktu mengambil foto di atas, saya mengetuk pada peti kemas di latar depan untuk fokus kamera dan pemicu rana. Saya hanya memegang kamera di tangan kiri, tetapi berkat kemampuan stabilisasi gambarnya yang dahsyat, saya bisa mendapatkan gambar pemandangan yang tajam.

 

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 12.8mm/ f/8/ 1/160 det/ EV ±0/ ISO 125
Panjang fokus aktual 12,8mm, dan f-number f/8. Bagian tepi mungkin agak terlalu tajam, namun tidak terlihat aneh. Saya agak khawatir bahwa pemirsanya mungkin melihat penurunan resolusi persepsi di kiri bawah gambar.

 

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 36,8mm/ f/2.8/ 1/500 det/ EV±0/ ISO 125
Gambar diambil pada ujung telefoto, pada aperture maksimum. Sudut pandang setara 100mm, dengan ukuran bokeh seperti Anda melihatnya di sini. Apabila dibandingkan dengan kamera yang dilengkapi sensor tipe 1/1,7 inci, tak perlu dikatakan lagi, bahwa bokehnya lebih besar.

 

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 36.8mm/ f/4/ 1/400 det/ EV ±0/ ISO 125
Apabila pemotretan pada ujung telefoto, seperti dalam bidikan di atas, sejujurnya, saya masih merindukan EVF.

 

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 36,8mm/ f/2.8/ 1/250 det/ EV+1/ ISO 125
Bahkan, dengan latar belakang yang cerah, subjek (dalam hal ini, sepeda) memiliki kontras yang bagus. Bagian tepinya juga terlihat jernih. AF juga akurat apabila memotret pada ujung telefoto dengan aperture maksimum. Saya agak khawatir bahwa keburaman latar belakang tampak agak kacau.

 

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 10,2mm/ f/5.6/ 1/250 det/ EV+0,3/ ISO 125
Saya mencocokkan pencahayaan dengan kapal putih. Namun demikian, bagian yang terang dan bayangan terlihat dalam gambar. Karena saya membidik dalam cahaya langsung, cahaya matahari menimpa monitor LCD secara langsung, namun hal ini tidak banyak mengurangi visibilitas.

 

PowerShot G7 X Mark II/ FL: 8.8mm/ f/5.6/ 1/1.000 det/ EV -0.3/ ISO 125
Fitur baru lainnya dari kamera ini adalah Picture Style. Para pengguna seri EOS akan dapat menikmati polesan akhir dengan fitur yang sudah dikenal, dan terlebih lagi, dapat menyesuaikan warna yang kurang sempurna, sama persis seperti yang dilakukan pada kamera seri EOS. Anda bahkan dapat menyesuaikan parameter Picture Style.

 

 

Untuk kisah di balik layar tentang pengembangan PowerShot G7 X Mark II, bacalah Wawancara dengan Para Pengembang: PowerShot G7 X Mark II (Bagian 1).

 

Takeshi Ohura

 

Lahir pada tahun 1965 di Prefektur Miyazaki, Ohura lulus dari Jurusan Fotografi, College of Art, Nihon University. Setelah mengembangkan kariernya di bagian editorial majalah sepeda motor dan perusahaan perencanaan desain, dia menjadi seorang fotografer freelance. Dia banyak menulis, terutama untuk majalah fotografi berdasarkan pengalamannya menggunakan kamera digital untuk bidikan komersial. Di luar kerjanya, dia senang melihat berbagai foto dan meniatkan untuk mengunjungi banyak galeri secara rutin. Ohura adalah anggota Camera Grand Prix Selection Committee.

 

Digital Camera Watch

 

Menyampaikan berita harian yang terkait topik,misalnya tentang kamera digital dan perangkat periferal, serta perangkat lunak imaging. Juga menerbitkan berbagai artikel, seperti ulasan tentang penggunaan model kamera digital yang sesungguhnya, dan sampel foto yang diambil dengan menggunakan model baru.

http://dc.watch.impress.co.jp/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami