Saran Pro untuk Fotografi Live Concert (2): 3 Saran untuk Mendapatkan Bidikan Terbaik
Teknik yang Anda pelajari untuk fotografi standar, tidak serta-merta berlaku untuk fotografi konser langsung. Berbicara dari segudang pengalaman, fotografer konser langsung dan selebritas, Hajime Kamiiisaka berbagi dengan kita, sebagian kiat untuk mendapatkan bidikan terbaik sewaktu konser langsung, dari segi pengaturan kamera, AF dan ketepatan waktu. (Dilaporkan oleh: Hajime Kamiiisaka)
f/3,2, 1/250 det., ISO 3200
Saran 1: Pengaturan kamera yang digunakan untuk pengaturan konser langsung
Saya akan mulai dengan memperkenalkan pengaturan spesifik yang diperlukan selama pemotretan konser langsung. Pengaturan ini mencakup tiga hal yang sama, yang digunakan dalam fotografi standar: shutter speed (kecepatan rana), aperture (bukaan diafragma), dan ISO speed (kecepatan ISO).
Seperti yang sudah dijelaskan di Bagian 1, pengaturan paling penting adalah shutter speed. Karena pada umumnya tempat pertunjukan langsung gelap, maka kecepatan 1/125 detik, atau lebih cepat diperlukan untuk "membekukan" sang artis yang sedang beraksi. Lebih jauh lagi, pada banyak kasus, apabila mempertimbangkan keseimbangan antara ISO speed dan noise (lihat Bagian 1 untuk informasi selengkapnya mengenai kecepatan ISO untuk fotografi konser langsung), aperture dalam kisaran f/4-5.6 seyogianya sudah cukup.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara shutter speed dan aperture menentukan pencahayaan, bacalah:
Cara Kerja Exposure
Untuk mode pemotretan, saya pribadi memilih untuk menggunakan pencahayaan manual dengan Shutter-priority (Prioritas rana), tetapi mode lain pun seyogianya bisa juga digunakan. Ada sejumlah fotografer profesional yang menggunakan beragam mode lainnya sewaktu pemotretan. Namun demikian, karena Anda ingin bisa mengontrol kecepatan rana dalam kasus semacam itu, hindari penggunaan mode Auto, karena kamera menentukan semua pengaturan.
Alangkah baiknya menggunakan Shurtape untuk menjaga agar mode dial atau sakelar berada di tempatnya, agar tidak bergeser sewaktu pemotretan.
Lebih jauh lagi, adalah hal umum kalau ada orang lain yang bertabrakan dengan Anda sewaktu pemotretan konser langsung, yang bisa menyebabkan sakelar dan dial yang sudah Anda siapkan, khususnya untuk pemotretan tersebut, bergeser tanpa disengaja. Untuk menghindari itu, saya menggunakan Shurtape* untuk mengamankan sakelar AF dan MF atau sakelar mode pemotretan pada posisinya.
* Shurtape: Pita perekat yang terbuat dari kertas dan memiliki daya rekat berkualitas tinggi. Pita perekat ini bisa dipotong dan mudah dilekatkan, dan tidak meninggalkan bekas apabila pita perekat berpindah posisi, dan memiliki kekuatan lekat yang lama.
Butir 2: Gunakan Single-point AF (AF titik Tunggal) untuk memfokuskan posisi target
f/4.5, 1/400 det., ISO 1600
Pemandangan dapat berubah dengan kecepatan yang memusingkan. Yang penting adalah untuk cepat menanggapi peluang foto dalam situasi semacam itu, karena tidak mungkin di-retake (dibidik ulang).
Berikutnya, mari kita cermati cara menggunakan AF dalam fotografi konser langsung. Menurut saya, fotografi konser langsung serupa dengan pembuatan film dokumenter, karena adegan dapat cepat berubah, dan tidak mungkin melakukan retake. Anda tidak pernah tahu, kapan peluang foto itu muncul, jadi hasilnya akan bervariasi, bergantung pada kecakapan Anda untuk langsung bereaksi terhadap adegan dimaksud.
Dengan AF performa tinggi yang didapati pada kamera terbaru, besar kemungkinan bahwa gambar Anda akan berada dalam fokus apabila Anda menekan tombol rana dalam fotografi standar. Namun demikian, dalam fotografi konser langsung, mikrofon dapat menghalangi wajah sang artis, atau orang-orang di depan Anda bisa saja memblokir pandangan Anda, jadi ada kalanya bidikan Anda di luar fokus jika Anda membiarkan kamera yang mengontrolnya. Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa mengandalkan pada fitur Single-point AF (pemilihan Manual).
f/4, 1/400 det., ISO 500
Gambar titik AF pada EOS 750D. Jika Anda dapat memindahkan titik AF tunggal seperti yang dimaksudkan, Anda akan dapat mengambil foto konser langsung yang mendekati apa yang Anda bayangkan.
Kamera seperti EOS 5D Mark III (61-titik), EOS 80D (45-titik), dan EOS 750D (19-titik) dilengkapi dengan jumlah titik AF yang banyak. Walaupun jumlah titik AF berbeda-beda di antara model yang berlainan, namun semua model dilengkapi dengan AF titik Tunggal yang memungkinkan Anda memilih satu titik fokus.
Jika Anda dapat memindahkan titik AF tunggal ke posisi yang dimaksudkan, Anda akan dapat mengambil foto yang mendekati apa yang Anda bayangkan, dan tidak terpengaruhi oleh orang atau benda di depan Anda yang mungkin menghalangi pandangan Anda. Lebih jauh lagi, Anda tidak dapat memalingkan pandangan Anda dari pergerakan sang artis, jadi ini penting untuk bisa mengalihkan titik AF sewaktu melihat melalui viewfinder tanpa harus melihat pada apa yang sedang Anda lakukan. Karena itu, sebaiknya melakukan penyesuaian tombol supaya Anda bisa secepatnya mengalihkan titik AF seperlunya.
Butir 3: Ketepatan waktu bidikan Anda sangat penting
Setelah konser langsung dimulai, cobalah mengarahkan ke pemandangan yang mendekati apa yang Anda bayangkan. Apabila bisa mendekati panggung, jangan lupa memperhatikan ekspresi wajah dan alat musik ketika mendapatkan sudut yang tepat untuk menangkap bidikan hebat dari sang artis (Lihat Bagian 1).
Selain itu, ketepatan waktu juga penting apabila posisi Anda jauh dari panggung, atau apabila Anda memotret dari belakang tempat pertunjukan. Bahkan, apabila Anda hanya bisa mengambil bidikan di mana sang artis tampak kecil di panggung, inilah momen yang ditangkap dalam gambar. Apabila Anda menempatkan kerumunan penonton bersama dengan panggung dalam bidikan Anda, dapatkan momen saat kerumunan sedang heboh, jadi Anda bisa menangkap suasana tempat pertunjukan.
f/10, 1/200 det., ISO 3200
Bahkan, apabila Anda hanya bisa mengambil bidikan panggung dari jauh, ketepatan waktu menjadi penting. Tujukan ke puncak pertunjukan atau momen saat kerumunan penonton sedang heboh.
Jangan sampai menyertakan terlalu banyak area yang gelap, seperti bayangan kerumunan penonton dan tembok, karena ini cenderung membuat foto kehilangan dampaknya. Tujukan untuk mendapatkan waktu terbaik sekaligus mengingat teknik komposisi dasar, seperti Komposisi Segitiga dan Komposisi Aturan Segitiga.
Untuk informasi selengkapnya mengenai komposisi, baca artikel berikut ini:
[Bagian 2] Dasar-dasar Komposisi! “Tema Utama & Sub-tema” serta “Komposisi Segi Tiga”
[Bagian 4] Dasar-dasar Komposisi! “Komposisi Diagonal” dan “Aturan Komposisi Ketiga”
Rangkuman: Mengambil satu bidikan yang Anda bayangkan
Setelah konser langsung memulai, hal ini berlangsung tanpa jeda, jadi yang bisa Anda lakukan adalah memburu sejumlah adegan yang mendekati apa yang Anda bayangkan. Oleh karena itu, menyiapkan diri dan mempersiapkan perlengkapan Anda adalah segalanya. Selalu membawa baterai dan kartu memori cadangan, serta lensa pengganti. Konser langsung adalah pagelaran yang dijumpai sekali seumur hidup, jadi Anda tidak akan dapat menangkap lagi adegan yang sama.
Sebagian besar fotografer profesional pasti membawa kamera cadangan, satu yang dipasang dengan lensa sudut lebar, dan yang lainnya dengan lensa telefoto, serta memanfaatkan beberapa kamera selama pemotretan. Hal itu disebabkan karena mereka tidak sempat mengganti lensa, dan ini juga membantu mencegah debu memasuki kamera. Sedangkan bagi saya sendiri, saya menggunakan empat kamera, jadi saya bisa mendapatkan bidikan yang terbaik.
Dengan persiapan di muka, bencana bisa dihindari. Dengan mempelajari dari cara fotografer profesional mencurahkan perhatiannya untuk memastikan pengoperasian kamera lanar dan cara mereka dapat secara luwes menanggulangi situasi apa pun yang timbul, Anda juga bisa menangkap foto konser langsung yang serba hebat.
Kamiiisaka, bahkan memperhatikan pakaiannya. Ia mengenakan pakaian warna gelap untuk pemotretan supaya tidak mengganggu kerumunan penonton atau sang artis.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Masuk kerja di Epic/Sony Records pada tahun 1993, bergabung dalam divisi produksi desain setelah mendapatkan pengalaman sebagai promotor dan dalam bidang A&R. Tahun 2002, ia keluar dari perusahaan untuk menjadi asisten seorang fotografer fashion JFKK, sebelum memutuskan mengambil tugas fotografi untuk dilakukannya sendiri. Semenjak itu, ia telah aktif, terutama dalam bidang fashion komersial, film, musik dan seni visual.