Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Saran Pro untuk Fotografi Live Concert (4): Saran untuk Menangkap Foto Paling Unggul!

2016-12-08
0
2.19 k
Dalam artikel ini:

Dalam penggalan terakhir serial ini, fotografer profesional Hajime Kamiiisaka berbagi dengan kita, berbagai sarannya untuk menangkap foto live concert yang paling unggul. Kami harap Anda dapat memperbaiki teknik Anda untuk menonjolkan pesona masing-masing artis. (Dilaporkan oleh: Hajime Kamiiisaka)

Bekali diri Anda dengan teknik yang lebih baik untuk semakin menikmati fotografi live concert.

 

Mengutamakan kualitas daripada kuantitas

Orang sering menanyakan kepada saya, berapa banyak bidikan yang saya ambil pada masing-masing photoshoot (pemotretan). Menurut saya, menangkap foto artis yang akan menyenangkannya tidak terkait dengan jumlah bidikan yang diambil. Saya akan mengambil sekian banyak bidikan sehingga saya tidak akan menengok kembali bidikan tersebut dan merasa menyesal, mengapa saya tidak mengambil lebih banyak. Ini bergantung pada sifat masing-masing penugasan. Jika saya memotret band, misalnya, saya akan menangkap sejumlah foto dari semua pemain band. Bidikan saya akan menyertakan pemandangan yang sesuai dengan tiap persyaratan klien, tetapi saya tidak akan melakukan pemotretan beruntun yang tidak perlu. Saya membidik dengan tujuan mendapatkan bidikan terbaik setiap kali. Dengan begitu, pengaturan waktu lebih penting daripada jumlah bidikan. Misalnya, saya akan mencoba membidik pada waktu yang tepat apabila ada perubahan kondisi pencahayaan, atau apabila ekspresi wajah artis berubah.

Informasi pemotretan: f/5.6, 1/100 det., ISO 1600
Memotret sejumlah foto yang banyak sekali tidak menjamin kualitasnya. Tujukan untuk momen yang menentukan.

 

Kiatnya adalah, terlebih dulu mencari tahu segala yang bisa Anda peroleh mengenai sang artis. Jika artis sedang mengadakan tur, kumpulkan informasi sebanyak mungkin, tentukan jenis pertunjukan dan acara yang akan diadakan. Anda akan dapat menangkap bidikan dengan tenang, bahkan saat sang artis melompat sewaktu pertunjukan, jika Anda tahu klimaksnya dalam masing-masing lagu.

Apabila menyangkut soal pengaturan format perekaman untuk foto, saya pribadi hanya membidik dalam JPEG. Saya lebih sering menyesuaikan white balance dan nada warna, bergantung pada media apa foto tersebut akan digunakan, dan hampir langsung bisa menghasilkan foto setiap kali setelah photoshoot.

 

Jangan membuang-buang waktu sewaktu memotret

Jangan memalingkan mata Anda dari panggung selama live concert. Pegang kamera Anda sedemikian rupa sehingga Anda bisa langsung menjepret bidikan sambil mengamati live concert. Cara efektif mendapatkan pengaturan waktu yang tepat untuk menangkap secara seketika adalah melihatnya melalui viewfinder dengan mata Anda yang dominan, sementara mata Anda lainnya mengamati apa yang terjadi di panggung. Pengaturan waktu untuk menangkap bidikan terbaik akan sudah berlalu sebelum Anda menyadarinya, sehingga Anda kehilangan kesempatan untuk mengabadikan pemandangan berharga jika Anda selalu memeriksa hasil gambar yang sudah Anda ambil. Akan lebih baik jika Anda membawa lebih dari satu kamera, karena waktu yang dihabiskan untuk menukar kartu memori atau lensa, bisa dimanfaatkan lebih baik untuk hal yang lebih penting.

Live concert pada umumnya berlangsung selama 2 hingga 3 jam. Tetap pasang mata pada apa yang sedang terjadi di panggung, bahkan saat Anda membidik.

 

Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, Anda harus menguasai cara mengoperasikan kamera secara lancar supaya tidak membuang-buang waktu sesaat pun (Lihat Bagian 3 serial ini). Pastikan Anda bisa berkonsentrasi di tempat live concert. Anda akan mengontrol kamera secara efektif, hanya apabila Anda bisa menyesuaikan pengaturan tanpa melihat kontrol pada kamera. Setelah saya membeli perlengkapan baru untuk menggantikan yang lainnya, saya akan meluangkan waktu untuk mengecek secara menyeluruh mengenai perbedaan apa yang ada pada perlengkapan baru ini, dari segi pengoperasian, fungsi, dll. Saya juga mengkustomisasi sebagian kontrol untuk menghemat waktu menyesuaikan pengaturan sebanyak mungkin.

 

Saran: Keuntungan menggunakan lebih dari satu kamera

Kebanyakan fotografer profesional pergi ke photoshoot dengan membawa lebih dari satu kamera. Praktik umum lainnya adalah memasang kamera full-frame dengan lensa sudut lebar, dan kamera APS-C dengan lensa telefoto. Ini semua efektif untuk memotret berbagai sudut tampilan dan tidak membuang waktu untuk menukar kamera. Memang sulit bagi Anda untuk mendapatkan lebih dari satu kamera untuk pemotretan selama live concert berlangsung. Anda bisa melengkapi DSLR dengan kamera saku.

Kamiiisaka menggunakan empat set kamera. Lensa dipasang pada masing-masing kamera sebagai berikut (dari kiri).
EF16-35mm f/2.8L III USM
EF24-105mm f/4L IS II USM
EF70-200mm f/2.8L IS II USM
EF400mm f/2.8L IS II USM
Ini semua akan mencakup semua sudut, dari sudut lebar hingga super telefoto.

 

Tambahkan lagi variasi untuk menonjolkan originalitas Anda

Dengan sejumlah teknik yang sudah saya perkenalkan sejauh ini, saya yakin Anda akan dapat menangkap foto live concert yang diinginkan hingga tingkat tertentu. Setelah Anda memotret pada lebih dari lima konser, Anda bisa menjadi semakin terampil. Menjelang bagian akhir serial fotografi live concert ini, saya ingin berbagi 3 saran untuk mendapatkan variasi bidikan.

 

Saran 1: Tinjau kembali foto yang sudah Anda ambil

Ini penting. Tinjau kembali foto yang sudah Anda ambil hingga saat ini. Tentukan sudut pandang manakah yang menjadi preferensi Anda, sudut pandang mana yang lebih baik bagi Anda, dan memahami kekuatan serta kelemahan Anda. Contohnya, jika ternyata bahwa bidikan sudut lebar tidak menonjol, ingatlah untuk membidik pada saat live concert mencapai puncaknya (Lihat Bagian 2 serial ini). Sebaiknya, Anda mencatat komposisi gambar.

 

Saran 2: Sertakan berbagai item menonjol pada sang artis dalam bidikan Anda

Saya sarankan menangkap berbagai item yang menonjol pada sang artis dalam bidikan Anda. Anda akan dapat menangkap suasana live concert jika menyertakan logo sang artis, nama tur, penataan panggung, dll., dalam bidikan Anda. Selain itu, penonton melambai-lambaikan tangan mereka di atas kepala, menyalakan batang cahaya, handuk, dan efek asap, juga berguna untuk menggambarkan suasana live concert.

Jika Anda menyertakan nama tur dan logo sang artis dalam bingkai, ini bisa memudahkan untuk mengetahui siapa artis live concert dalam gambar tersebut. Cara lainnya untuk menampilkan kehebohan selama konser berlangsung yaitu, memotret acungan tangan penonton dan batang cahaya.

 

Saran 3: Tambahkan perlengkapan lainnya jika perlu

Walaupun Anda dapat menangkap berbagai sudut pandang dengan lensa kit, Anda akan terkendala oleh pembukaan aperture yang terbatas, karena f-number aperture maksimumnya tinggi (Lihat Bagian 1 serial ini). Karena Anda harus meninggikan kecepatan ISO, dan jika jumlah noise mengganggu, akan lebih baik jika Anda menambahkan lensa yang lebih cerah pada perlengkapan Anda. Saya menggunakan lensa seperti EF16-35mm f/2.8L III USM, EF24-105mm f/4L IS II USM, dan EF70-200mm f/2.8L IS II USM.

Apabila menyangkut soal bodi kamera, saya mengecek jumlah titik AF-nya. Area AF untuk EOS 5D Mark IV ada 61 titik AF, dan area AF EOS 750D memiliki 19 titik AF, jadi luas cakupannya berbeda, demikian juga performa AF-nya. Mulailah dengan menangani perlengkapan dan mengontrolnya lebih baik, kemudian Anda bisa mempertimbangkan tentang perlengkapan apa yang perlu diganti.

 

Gambar area AF EOS 5D Mark IV

Gambar area AF EOS 750D

Dibandingkan dengan area AF EOS 5D Mark IV, Anda bisa mengetahui bahwa area AF EOS 750D mencakup area yang lebih sempit. Apabila mencoba membidik komposisi yang sama, secara relatif ini akan lebih sulit untuk mengunci fokus pada subjek dari layar.

 

Saran: Apabila ketidaksempurnaan terabadikan

Apabila Anda mengamati ada ketidaksempurnaan dalam foto setelah memotret, Anda bisa menggunakan Stamp tool pada DPP (Digital Photo Professional), yang disertakan bersama kamera. Dengan memroses gambar secara digital, Anda akan dapat menghilangkan ketidaksempurnaan itu.
Selain itu, gunakan fungsi pembersihan Sensor untuk merawat kamera Anda. Dengan memotret langit biru atau tembok putih, Anda bisa mengecek apakah ada partikel asing pada sensor. Jika masih tidak dapat membersihkan sensor, periksa di pusat servis.

 

Anda dapat dengan mudah membuang foto yang tidak sempurna itu dengan menggunakan Stamp tool pada DPP (Digital Photo Professional).
Mengoreksi noda yang tidak diinginkan dengan Digital Photo Professional Ver.3.9 (Copy Stamp Tool) (Versi Inggris)

 

Apabila ada partikel asing pada sensor, rawatlah kamera dengan menggunakan fungsi pembersihan Sensor.
[Pelajaran 17] Cara Membersihkan Sensor Gambar

 

Untuk mengetahui lebih banyak tentang Kamiiisaka dan karyanya, baca artikel wawancara dengan Fotografer Selebritas Hajime Kamiiisaka:
Bagian 1: Dari Eksekutif Perusahaan Rekaman ke Fotografer Pro
Bagian 2: Berbagai Kiat Dagang fotografer

 

Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

 

Hajime Kamiiisaka

 

Masuk kerja di Epic/Sony Records pada tahun 1993, bergabung dalam divisi produksi desain setelah mendapatkan pengalaman sebagai promotor dan dalam bidang A&R. Tahun 2002, ia keluar dari perusahaan untuk menjadi asisten seorang fotografer fashion JFKK, sebelum memutuskan mengambil tugas fotografi untuk dilakukannya sendiri. Semenjak itu, ia telah aktif, terutama dalam bidang fashion komersial, film, musik dan seni visual.

http://www.kamiiisaka.com/profile.html

 

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami