Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Saran Kecepatan Rana: Cara Menangkap Seluruh Rangkaian Kembang Api dalam Bingkai yang Sama

2017-09-15
1
1.84 k
Dalam artikel ini:

Ketepatan waktu adalah segalanya apabila menyangkut soal menangkap bidikan indah kembang api yang diluncurkan secara beruntun, karena rana harus dilepaskan pada momen yang tepat. Mari kita cermati sebagian contoh untuk mengetahui, bagaimana menentukan kecepatan rana terbaik untuk menangkap pemandangan tersebut. (Dilaporkan oleh Gensaku Izumiya)

Rangkaian kembang api ditangkap dalam bingkai yang sama

EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 15 det.)/ ISO 100/ WB: Auto

 

Tekan tombol rana setelah kembang api diluncurkan ke angkasa, dan melepaskannya saat kembang api merekah

Kembang api sesuai urutan peluncurannya

Untuk mengetahui, kapan menekan rana, Anda harus memahami bagaimana kembang api diluncurkan ke angkasa dan seperti apa pola yang akan terbentuk setelah kembang api meletup. Pertama-tama, ingat bentuk penampilan kembang api pertama, lalu lepaskan rana setelah kembang api itu diluncurkan ke angkasa. (Artikel ini memuat detail lebih lanjut mengenai cara menganalisis kembang api.)

 

Jadi, berapa kecepatan rana yang sesuai?

Untuk memotret beberapa letupan efek kembang api yang diluncurkan secara berturutan, seperti dalam contoh ini, menggunakan pencahayaan 1 detik, biasanya Anda dapat menangkap efek kembang api pertama ((1) pada gambar di atas). Jadi, bagaimana Anda menangkap kembang api yang diluncurkan setelahnya, semuanya dalam bingkai yang sama ((2) dan (3) pada gambar di atas)? Untuk itu, Anda harus memikirkan, seberapa lama Anda perlu menjaga rana tetap terbuka agar dapat menangkap gambar indah kembang api ketiga saat merekah sepenuhnya.

Dari pengalaman saya, kecepatan rana 5 dan 10 detik, biasanya hanya dapat menangkap hingga kembang api kedua. Untuk bisa menangkap kembang api ketiga, Anda harus menjaga agar rana tetap terbuka sedikit lebih lama. Kecepatan paling sesuai biasanya 15 hingga 20 detik, dengan kecepatan aktual yang bergantung pada jenis kembang apinya. Untuk pemandangan seperti di gambar atas, rentang waktu 15 detik adalah yang terbaik. Ketika saya mencoba kecepatan rana 20 detik, kembang api sudah mulai menurun, dan tampak berat. Sebagai aturan umum, coba lepaskan tombol saat kembang api merekah sepenuhnya, dan membentuk pola yang indah.

Untuk informasi selengkapnya mengenai prinsip kecepatan rana, bacalah:
Dasar-Dasar Kamera #2: Kecepatan Rana
 

1 det.

Bidikan kembang api yang gagal (1 det.)

EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 1 det.)/ ISO 100/ WB: Auto

5 det.

Bidikan kembang api yang gagal (5 det.)

EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 5 det.)/ ISO 100/ WB: Auto

 

10 det.

Bidikan kembang api yang gagal (10 det.)

EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 10 det.)/ ISO 100/ WB: Auto

15 det. - Bidikan terbaik

Bidikan kembang api yang sukses (15 det.)

EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 15 det.)/ ISO 100/ WB: Auto

 

20 det.

Bidikan kembang api yang gagal (20 det.)

EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 20 det.)/ ISO 100/ WB: Auto

 

Bidikan yang gagal: Jika pengaturan waktu pelepasan rana terlalu lambat, pola kembang api tidak akan dipertahankan

Bidikan kembang api yang gagal (kecepatan rana terlalu lambat)

EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 3.9 det.)/ ISO 100/ WB: Auto

Foto ini diambil dengan menggunakan Bulb Mode, sehingga rana tetap terbuka. Apabila kembang api utama memiliki efek daun pohon dedalu, seperti dalam kasus ini, aturan umumnya yaitu melepaskan rana setelah kembang api merekah. Jika pengaturan waktu pelepasan rana terlalu dini, maka, tidak semua kembang api akan tertangkap. Jika terlalu lambat, bentuk kembang api tidak akan dipertahankan.

 

Klik di sini untuk artikel lainnya mengenai memotret kembang api

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

 

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Gensaku Izumiya

Lahir di Akita pada tahun 1959, sepanjang hidupnya Izumiya sangat menghayati pemotretan kembang api. Ia terutama memotret lanskap, komersial, orang, barang dan masakan, serta menciptakan foto tentang api dan air. Gensaku Izumiya adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami