Fotografi Arsitektural #2: Menggunakan Panjang Fokus Sudut Lebar/Telefoto
Berbagai bentuk bangunan untuk subjek fotografi yang populer, entah yang Anda jumpai sewaktu berjalan-jalan di sekitar rumah, atau karya arsitektur bangunan megah bersejarah di negeri asing. Dalam serial yang terdiri atas 4 artikel ini, pelajari selengkapnya mengenai teknik yang berbeda-beda untuk menangkap foto bangunan yang mencengangkan. Bagian 2, memperkenalkan penggunaan lensa sudut lebar dan telefoto. (Foto oleh: Takeshi Akaogi, Diedit oleh: Etica)
EOS 6D/ EF70-300mm f/4-5.6L IS USM/ FL: 120mm/ Aperture-priority AE (f/4.5, 1/100 det., EV+2)/ ISO 10000/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Terang dan di dalam ruangan/ Lokasi: Tokyo Station, Marunouchi, Tokyo
Jenis lensa apakah yang cocok untuk memotret bangunan?
Untuk memotret bangunan secara keseluruhan, Anda akan memerlukan lensa dengan kisaran panjang fokus sudut lebar, sedangkan untuk menangkap renik-reniknya dari kejauhan, Anda akan memerlukan lensa dengan kisaran panjang fokus telefoto. Oleh karenanya, lensa zoom tunggal yang mencakup kisaran sudut lebar dan telefoto, adalah yang ideal. Selain lensa yang digunakan untuk bidikan contoh di sini, kami merekomendasikan lensa EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 IS STM untuk pengguna kamera APS-C.
Menangkap pemandangan yang sangat luas dalam kisaran sudut lebar
Pada umumnya, sudut pandang yang kurang dari 35mm (*setara film 35mm) dirujuk sebagai "sudut lebar" dan digunakan untuk menangkap area yang lebar. Hal ini memungkinkan Anda untuk menangkap seluruh bangunan dari jarak dekat jika Anda tidak dapat membidiknya dari jarak jauh, atau apabila mencoba menangkap pandangan yang sangat luas dalam satu ruangan kecil.
Pelajari semua tentang lensa sudut lebar dan karakteristiknya dalam serial kami tentang Menjelajahi Lensa Sudut Lebar:
Bagian 1: Efek Foto Lensa Sudut Lebar
Bagian 2: Teknik Komposisi untuk Lensa Sudut Lebar
Dibidik pada panjang fokus 26mm
Plafon gaya terbuka. Saya menggunakan sudut pandang lebar untuk mencakup seluruh struktur masuk ke dalam layar.
EOS 6D/ EF24-70mm f/4L IS USM/ FL: 26mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/50 det., EV+2,3)/ ISO 200/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Terang dan di dalam ruangan/ Lokasi: Tokyo International Forum, Marunouchi, Tokyo
Gunakan kisaran telefoto agar renik-renik bisa terlihat secara dekat
Pada umumnya, sudut pandang yang lebih besar dari 85mm (*setara film 35mm) dirujuk sebagai "telefoto", dan Anda bisa membuat subjek jauh tampak lebih dekat daripada yang sesungguhnya ketika memotret dalam kisaran telefoto. Hal ini berguna apabila ingin memfokuskan pada renik-renik subjek yang jauh.
Sebelum
Dibidik pada panjang fokus 24mm
Ruang Tamu gaya klasik. Saya menggunakan sudut pandang dalam kisaran sudut lebar untuk menangkap seluruh ruangan.
EOS 6D/ EF24-70mm f/4L IS USM/ FL: 24mm/ Aperture-priority AE (f/4.0, 1/40 det., EV+1,3)/ ISO 800/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Gelap dan di dalam ruangan/ Lokasi: Meiji Yasuda Seimei Building, Marunouchi, Tokyo
Sesudah
Dibidik pada panjang fokus 300mm
Kap lampu yang indah dengan desain yang rumit. Memotret dalam kisaran telefoto memungkinkan Anda seakan bisa meraba tekstur kap lampu.
EOS 6D/ EF70-300mm f/4-5.6L IS USM/ FL: 300mm/ Aperture-priority AE (f/5.6, 1/320 det., EV+1,3)/ ISO 3200/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Gelap dan di dalam ruangan/ Lokasi: Meiji Yasuda Seimei Building, Marunouchi, Tokyo
Apabila memotret bagian luar, hindari menggunakan lensa dalam kisaran sudut lebar bilamana memungkinkan
Karena, lensa sudut lebar menggunakan sudut pandang yang menegaskan kesan jauh, bidikan pada bangunan dalam sudut lebar akan tampak sangat terdistorsi. Agar tidak mendistorsi subjek, yaitu, bangunan, sebaiknya Anda berdiri sejauh mungkin dari bangunan tersebut, dan gunakan sudut pandang yang lebih dekat ke standar (yaitu, lebih mendekati penglihatan mata manusia), daripada sudut lebar. Lagi pula, mengambil bidikan bangunan dari sisi kiri atau kanan, akan menegaskan kadar distorsi. Oleh karenanya, cobalah menemukan tempat di mana Anda bisa melihat secara langsung pusat bangunannya.
Sebelum
Bagian luar yang diambil dari jarak dekat
Distorsi lebih besar di sini, karena saya mengambil bidikan bangunan pada jarak pemotretan dekat.
EOS M/ EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM/ FL: 17,6mm (*setara film 35mm)/ Aperture-priority AE (f/11.0, 1/200 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Terang dan cerah/ Lokasi: Tokyo Station (Marunouchi Exit), Marunouchi, Tokyo
Sesudah
Bagian luar dari kejauhan
Bangunan stasiun bata merah di Tokyo Station. Dengan mengambil bidikan dari kejauhan, saya dapat menangkap bangunan secara keseluruhan dengan distorsi minimal.
EOS M/ EF-M18-55mm f/3.5-5.6 IS STM/ FL: 28,8mm (*setara film 35mm)/ Aperture-priority AE (f/8.0, 1/200 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Auto
Kondisi pemotretan: Terang dan cerah/ Lokasi: Tokyo Station (Marunouchi Exit), Marunouchi, Tokyo
Untuk saran lebih lanjut tentang menyusun bidikan dengan lensa sudut lebar, telefoto dan standar, bacalah:
Teknik Komposisi Profesional – Memanfaatkan Lensa Dengan Sebaiknya
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
EOS 6D (Body)
EF70-300mm f/4-5.6L IS USM
EF24-70mm f/4L IS USM
EF-M11-22mm f/4-5.6 IS STM
EF-M18-55mm f/3.5-5.6 IS STM
EF-S18-135mm f/3.5-5.6 IS STM
Sebagai fotografer, Akaogi terutama bekerja untuk majalah dan menulis buku yang memperkenalkan fotografi dan berbagai saran praktis. Ia juga mengajar di lokakarya fotografi.
Tim di balik layar majalah kamera Jepang “Camera Biyori” serta sejumlah buku lainnya. Juga mengatur berbagai acara dan menjalankan "Tanoshii Camera School", sekolah fotografi.