Satu Lokasi, Dua Rupa: Nightscape Abstrak - Tenteram vs. Semarak
Cityscapes (bentangan kota) merupakan pilihan umum untuk subjek foto nightscape (bentangan malam), tetapi ini juga berarti sulit untuk menambahkan variasi ke bidikan Anda. Meskipun begitu, tapi masih dimungkinkan untuk menghasilkan gambar yang memberikan kesan berbeda secara nyata, dengan mengubah teknik yang Anda gunakan untuk membidik foto, sementara menggunakan lensa yang sama dan di lokasi yang sama. Dalam artikel ini, saya akan memperkenalkan dua teknik, satu yang akan menghasilkan bidikan yang terlihat indah senyap, tenteram, dan bidikan lainnya yang tampak seakan bergelora dengan energi dan semarak. (Dilaporkan oleh: Kazuo Nakahara)
Menghasilkan kesan ketenteraman: Ciptakan suasana yang tenang dan membuai dengan mengubah bentangan malam menjadi lautan lingkaran bokeh
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/8, 10 det., EV-0,7)/ ISO 400/ WB: Cahaya neon
Pada contoh di atas, saya menetapkan fokus pada pagar kawat di depan saya, dan berupaya untuk memburamkan bentangan malam, yang merupakan subjek utama. Apabila menangkap dua subjek yang saling berjauhan antara satu dan lainnya, yang penting untuk dipertimbangkan adalah keseimbangan di antara keduanya. Satu cara untuk melakukannya adalah menyesuaikan panjang fokus lensa.
Menggunakan panjang fokus telefoto akan menciptakan efek kompresi yang lebih kuat, yang membuat latar belakang tampak relatif lebih besar dibandingkan pagar kawat. Tanpa menyesuaikan panjang fokus, Anda mungkin tidak dapat mencapai keseimbangan yang tepat seperti yang diinginkan, hanya dengan mengubah jarak antara kamera dan pagar.
Selain itu, subjek utama mungkin tidak bisa dikenali jika hasilnya terlalu buram. Jadi, Anda dianjurkan untuk menemukan nilai aperture yang sesuai, yang memberi Anda jumlah efek bokeh yang tepat. Karena nilai aperture optimal bervariasi menurut jarak dari kamera ke pagar kawat, lakukan penalaan halus nilai aperture setelah Anda menetapkan komposisi, kemudian mengecek hasilnya untuk menentukan f-number apa yang akan digunakan.
Butir 1: Tetapkan fokus pada pagar kawat
Manfaatkan manual focusing (ME) karena fokus mungkin jatuh pada latar belakang jika AF digunakan. Di sini, keadaan di sekelilingnya gelap, dan pagar kawat tidak terlihat secara jelas melalui viewfinder, jadi, saya menggunakan fungsi Live View untuk pemfokusan. Perhatikan juga, bahwa fokus tidak dapat tercapai jika Anda terlalu dekat ke pagar.
Butir 2: Tangkap Komedi putar dalam satu bingkai pagar
Saya menyesuaikan ukuran pagar dan Komedi putar dengan mengubah panjang fokus serta jarak dari kamera ke pagar, supaya Komedi putar itu dapat ditangkap dalam satu bingkai pagar kawat. Di sini, saya memilih panjang fokus 105mm untuk membuat latar belakang tampak lebih dekat ke kamera.
Butir 3: Perhatikan ukuran efek bokeh
Yang penting adalah, tidak menurunkan f-number secara berlebihan, karena itu bisa menyebabkan objek di latar belakang menjadi begitu defokus sehingga objek tersebut sama sekali tidak bisa dikenali. Sesuaikan nilai aperture sewaktu Anda membidik untuk menemukan jumlah bokeh yang tepat. Pada contoh ini, efek yang paling ideal adalah pada f/8 dengan objek di latar belakang tetap dapat dikenali.
f/11
f/4
Getaran semarak: Gerakkan lensa Anda untuk membuat gambar bentangan malam Anda bergelora dengan semarak
EOS 5D Mark III/ EF24-105mm f/4L IS USM/ FL: 105mm/ Aperture-priority AE (f/4, 2 det., EV-0,3)/ ISO 50/ WB: Cahaya neon
Teknik kedua yaitu, menambahkan gelora dan energi ke bentangan malam dengan memadukan zoom burst (juga dikenal sebagai keburaman zoom) dan teknik pemburaman fokus. Subjek terlihat seakan bergelora dengan kehidupan, tetapi karena subjek tersebut sesungguhnya tidak bergerak, teknik ini menghasilkan efek yang diinginkan melalui manipulasi kamera.
Zoom burst adalah cara untuk menghasilkan jejak cahaya dengan melakukan zooming lensa sewaktu rana terbuka. Anda dapat menggunakannya untuk menciptakan efek dinamis seakan-akan subjek bergerak ke arah kamera.
Sementara itu, keburaman fokus adalah metode pemburaman fokus secara bertahap dengan memutar cincin fokus selama pencahayaan. Ini juga dapat digunakan untuk mengambil foto kembang api yang artistik.
Memadukan teknik zoom burst dan pemburaman fokus mengharuskan Anda menggunakan kedua tangan Anda untuk mengontrol cincin zoom dan cincin pemfokusan sekaligus, maka wajib memiliki tripod. Untuk melepaskan rana, Anda dapat menggunakan self-timer 2 detik.
Anda dianjurkan untuk menetapkan f-number lebih kecil secara bijaksana untuk mendapatkan efek yang lebih kentara, tetapi Anda mungkin tidak sempat menyesuaikan cincin zoom dan cincin pemfokusan jika kecepatan rana terlalu pesat. Dalam hal ini, Anda bisa menurunkan kecepatan ISO untuk mempertahankan kecepatan rana pada level yang diinginkan. Anda juga dapat mempertimbangkan menggunakan filter ND, tergantung pemandangannya.
Butir 1: Komposisi tengah adalah paling efektif untuk efek zoom burst
Jejak cahaya selalu menyatu di tengah apabila menerapkan efek zoom burst, oleh karenanya, ini akan menjadi lebih efektif untuk mengadopsi komposisi tengah yang menempatkan subjek di tengah gambar. Pada contoh ini, Komedi putar, yang merupakan subjek utama, diposisikan di tengah.
Butir 2: Tetapkan kecepatan rana ke 2 det.
Kecepatan rana kira-kira 2 hingga 3 detik adalah yang paling bagus supaya sempat mengontrol cincin zoom dan cincin pemfokusan. Seperti f-number yang sudah saya pilih untuk menciptakan efek bokeh besar, saya menurunkan kecepatan ISO ke ISO 50 supaya bisa memperoleh kecepatan rana 2 detik.
Butir 3: Sekaligus mengontrol zoom dan fokus
Untuk mendapatkan efek seperti yang diilustrasikan pada contoh di atas, tetapkan fokus pada subjek. Lepaskan rana. Kemudian, gunakan satu tangan untuk memutar cincin zoom ke arah ujung telefoto dan, secara bersamaan dengan tangan Anda lainnya, putar cincin pemfokusan ke arah kamera. Anda juga dapat memutar cincin ke arah berlawanan untuk mengubah efek yang dihasilkan.
Efek zoom burst dan pemburaman fokus
Contoh berikutnya menunjukkan gambar yang dihasilkan apabila efek zoom burst dan keburaman fokus diterapkan secara terpisah. Apabila dipadukan, Anda akan mendapatkan efek seperti diilustrasikan pada contoh di atas.
Zoom burst
Pemburaman fokus
Kazuo Nakahara
Lahir di Hokkaido pada tahun 1982, Nakahara berpaling ke fotografi setelah bekerja di perusahaan manufaktur bahan kimia. Ia mengambil jurusan fotografi di Vantan Design Institute dan ia juga berprofesi sebagai penceramah untuk lokakarya serta seminar fotografi, selain bekerja dalam bidang fotografi komersial. Ia juga merupakan perwakilan dari situs web informasi fotografi, studio9.
Digital Camera Magazine
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation