Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Teknik Komposisi Profesional (2): “Pattern & Rhythm” & “S-Curve”

2019-01-23
13
11.83 k
Dalam artikel ini:

Belajar cara membuat bidikan Anda semakin memikat dan menarik, menggunakan teknik ini dari seorang fotografer profesional. Dalam artikel kedua serial ini, kami mencermati tentang konsep “pattern & rhythm” dan “S-curve”. (Dilaporkan oleh: Tatsuya Tanaka)

Gambar unggulan teknik komposisi profesional

 

Pattern & rhythm (pola & Irama): Menggunakan elemen yang berulang-ulang untuk menciptakan gambar yang memikat mata

Diagram pola

 

Irama dan pola, semuanya di seputar Anda!

Jika Anda melihat ke sekeliling, Anda akan menemukan pola dalam garis, bentuk dan, bahkan warna. Anda bisa melihatnya pada pepohonan yang ditanam secara apik di sepanjang tepi jalan, pada batu bata di dinding, atau pada ubin di trotoar batu.

 

Contoh pola

Burung camar di laut
Burung camar di laut (ditandai)
Batu bata pada dinding
Batu bata pada dinding (ditandai)
Ubin batu di trotoar
Ubin batu di trotoar (ditandai)

Apabila Anda melihat pola semacam itu, perhatikan struktur dan keselarasannya. Apa saja elemen yang membuat suatu pola? Bagaimana elemen tersebut menyatu?

Itu akan membantu Anda menciptakan gambar yang memikat.

 

Irama: Perubahannya bergantung pada cara mengatur pengulangan elemen.

Selama elemen tersebut diulang-ulang, maka akan ada semacam bentuk irama. Perhatikan yang berikut ini:

 

Penempatan secara acak

ikatan jerami di ladang (penempatan secara acak)
ikatan jerami di ladang (penempatan secara acak)

Pada gambar di atas, ikatan jerami secara acak ditaruh di ladang. Meskipun ditaruh secara acak, namun tetap masih ada semacam keteraturan yang memberikan irama pada foto.

 

Penempatan merata

ikatan jerami di ladang (penempatan secara teratur)
ikatan jerami di ladang (penempatan secara teratur)

Di sini, ikatan jerami yang sama ditempatkan pada tatanan yang lebih bisa diprediksi. Ini menghasilkan irama yang berbeda, dan gambar yang dihasilkan pun memiliki kesan yang berbeda.

 

Ketahui selengkapnya mengenai cara menggunakan pola dalam artikel berikut:
Cara Mendapatkan Foto Yang Lebih Cantik Untuk Instagram
Fotografi Abstrak: Beralih ke Alam sebagai Alat Bantu
Cara Menggunakan Garis atau Pola dalam Fotografi

 

Komposisi S-curve: Cara lain untuk menambahkan kedalaman dan perspektif pada foto Anda

Diagram S-curve

Garis lengkung dalam komposisi S-curve menambahkan kesan pergerakan pada gambar yang statis. Pada sebagian kasus, hal ini bahkan dapat menambahkan kedalaman dan perspektif pada bidikan.

 

Bagaimana cara menciptakan komposisi S-curve?

Cari elemen yang menyerupai huruf ‘S’. Anda bisa menemukannya di sungai yang berkelok-kelok, jalan berliku, atau bahkan tumbuhan yang merambat di pohon.

 

i) S-curve dapat menambahkan kedalaman ke suatu gambar

Jalur di pedalaman yang berliku-liku

Jalur di pedalaman yang berliku-liku
Jalur di pedalaman yang berliku-liku (ilustrasi)

Pada gambar bertanda “X”, kurva tampak terlalu lembut. Untuk menghasilkan gambar yang bagus seperti di atas, saya menggeser posisi pembidikan dan sudut kamera untuk membuat bentuk ‘S’ pada kelokan jalan terlihat lebih nyata (gambar ke-3), Perhatikan, bagaimana hal ini juga memberikan kedalaman yang lebih besar pada gambar.

 

ii) Pastikan bentuk 'S' tampak bersih

Sungai yang berkelok-kelok

Sungai yang berkelok-kelok (ilustrasi)
Sungai yang berkelok-kelok (ilustrasi)

Meskipun gambar bertanda “X” memiliki S-curve, tetapi bentuk ‘S’ tidak begitu bersih: Perhatikan, bagaimana aliran air sungai memecah di bagian tengah, sehingga membuat komposisi terlihat berantakan. Gambar atas menangkap S-curve yang bersih tanpa gangguan, dan komposisinya terlihat lebih apik.
 

Saran: Komposisi yang hanya menampilkan jalan atau sungai yang berkelok akan terlihat membosankan. Bahkan, membuatnya semakin baik dengan menambahkan objek visual yang menarik, misalnya, mobil atau pepohonan.

 

Komposisi S-curve bukan hanya untuk foto lanskap dan foto jalanan!

Ini membuat agar fotografi produk juga menjadi menarik, khususnya apabila Anda memiliki sejumlah barang yang serba-kecil. Atur saja barang tersebut dan ciptakan bentuk ‘S’ seperti contoh di bawah.

Benda kecil disusun dalam bentuk ‘S’

Benda kecil disusun dalam bentuk ‘S’
Benda kecil disusun dalam bentuk ‘S’ (ilustrasi)

Pada gambar pertama, benda di susun menurut ukurannya. Namun demikian, komposisi ini tidak memiliki struktur, dan memberikan kesan berantakan. Mengatur ulang benda tersebut ke dalam bentuk ‘S’ (gambar kedua) membuat bidikan lebih apik dan gambarnya terkesan memiliki irama.

 

Saran akhir: Gabungkan dengan teknik komposisi yang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Meskipun komposisi kurva-S itu sendiri mampu menghadirkan kedalaman dan perspektif, tapi Anda juga dapat memperoleh efek yang bahkan lebih baik, yaitu menggabungkannya dengan komposisi diagonal atau terbelah.

 

Baca Bagian 1 untuk belajar tentang konsep pedoman visual, yang tidak terduga dan subtraksi.


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Tatsuya Tanaka

Lahir tahun 1956, Tanaka adalah salah satu fotografer langka yang menghasilkan karya yang melintasi beragam genre secara luas, dari perspektif aslinya. Semua genre ini berkisar dari benda-benda dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti serangga dan bunga, lanskap (landscape), bentangan langit (skyscape), dan benda-benda langit. Di samping fotografi, Tanaka juga sudah mengembangkan pendekatannya dalam pasca proses, termasuk retouch dan pencetakan.

http://tatsuya-t.com/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami