Saran Kecepatan Rana: Cara Menangkap Seluruh Rangkaian Kembang Api dalam Bingkai yang Sama
Ketepatan waktu adalah segalanya apabila menyangkut soal menangkap bidikan indah kembang api yang diluncurkan secara beruntun, karena rana harus dilepaskan pada momen yang tepat. Mari kita cermati sebagian contoh untuk mengetahui, bagaimana menentukan kecepatan rana terbaik untuk menangkap pemandangan tersebut. (Dilaporkan oleh Gensaku Izumiya)
EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 15 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Tekan tombol rana setelah kembang api diluncurkan ke angkasa, dan melepaskannya saat kembang api merekah
Untuk mengetahui, kapan menekan rana, Anda harus memahami bagaimana kembang api diluncurkan ke angkasa dan seperti apa pola yang akan terbentuk setelah kembang api meletup. Pertama-tama, ingat bentuk penampilan kembang api pertama, lalu lepaskan rana setelah kembang api itu diluncurkan ke angkasa. (Artikel ini memuat detail lebih lanjut mengenai cara menganalisis kembang api.)
Jadi, berapa kecepatan rana yang sesuai?
Untuk memotret beberapa letupan efek kembang api yang diluncurkan secara berturutan, seperti dalam contoh ini, menggunakan pencahayaan 1 detik, biasanya Anda dapat menangkap efek kembang api pertama ((1) pada gambar di atas). Jadi, bagaimana Anda menangkap kembang api yang diluncurkan setelahnya, semuanya dalam bingkai yang sama ((2) dan (3) pada gambar di atas)? Untuk itu, Anda harus memikirkan, seberapa lama Anda perlu menjaga rana tetap terbuka agar dapat menangkap gambar indah kembang api ketiga saat merekah sepenuhnya.
Dari pengalaman saya, kecepatan rana 5 dan 10 detik, biasanya hanya dapat menangkap hingga kembang api kedua. Untuk bisa menangkap kembang api ketiga, Anda harus menjaga agar rana tetap terbuka sedikit lebih lama. Kecepatan paling sesuai biasanya 15 hingga 20 detik, dengan kecepatan aktual yang bergantung pada jenis kembang apinya. Untuk pemandangan seperti di gambar atas, rentang waktu 15 detik adalah yang terbaik. Ketika saya mencoba kecepatan rana 20 detik, kembang api sudah mulai menurun, dan tampak berat. Sebagai aturan umum, coba lepaskan tombol saat kembang api merekah sepenuhnya, dan membentuk pola yang indah.
Untuk informasi selengkapnya mengenai prinsip kecepatan rana, bacalah:
Dasar-Dasar Kamera #2: Kecepatan Rana
1 det.
EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 1 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
5 det.
EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 5 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
10 det.
EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 10 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
15 det. - Bidikan terbaik
EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 15 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
20 det.
EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 20 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Bidikan yang gagal: Jika pengaturan waktu pelepasan rana terlalu lambat, pola kembang api tidak akan dipertahankan
EOS 5DS/ EF11-24mm f/4L USM/ FL: 17mm/ Manual exposure (f/11, 3.9 det.)/ ISO 100/ WB: Auto
Foto ini diambil dengan menggunakan Bulb Mode, sehingga rana tetap terbuka. Apabila kembang api utama memiliki efek daun pohon dedalu, seperti dalam kasus ini, aturan umumnya yaitu melepaskan rana setelah kembang api merekah. Jika pengaturan waktu pelepasan rana terlalu dini, maka, tidak semua kembang api akan tertangkap. Jika terlalu lambat, bentuk kembang api tidak akan dipertahankan.
Klik di sini untuk artikel lainnya mengenai memotret kembang api
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Akita pada tahun 1959, sepanjang hidupnya Izumiya sangat menghayati pemotretan kembang api. Ia terutama memotret lanskap, komersial, orang, barang dan masakan, serta menciptakan foto tentang api dan air. Gensaku Izumiya adalah anggota Japan Professional Photographers Society (JPS).