Cara Membidik Potret Wajah Makro yang Menceritakan Suatu Kisah
Jika Anda perlu mengambil serangkaian gambar dengan tampilan konsisten dan juga menceritakan suatu kisah, yang paling bagus adalah dengan pengambilan foto secara makro dan close-up. Cari sosok bidadari yang menggugah dan mengemukakan bahwa keadaan sesungguhnya melebihi yang dilihat oleh mata. Di sini, kita akan menciptakan serangkaian foto kita sendiri yang menyatukan campuran sejumlah potret wajah yang normal dan close-up wajah dan tubuh subjek Anda. Di sini ada bidikan model kami, tetapi silakan saja Anda mencobanya sendiri pada teman, keluarga atau bahkan, hewan piaraan Anda! (Dilaporkan oleh: Haruka Yamamoto, Digital Camera Magazine. Model: Mirai Tanabe (Agency: Best Assist))
Perlengkapan yang digunakan: Lensa makro telephoto sedang
Pilih lensa makro yang memungkinkan Anda memotret model secara close-up. Lensa Makro dilengkapi panjang fokus yang berbeda, tetapi di sini, yang Anda perlukan adalah medium telephoto (sekitar 80 hingga 100mm) karena ini memberikan hasil terbaik untuk potret wajah.
Pertimbangkan:
Gambar dalam artikel ini semuanya dibidik menggunakan kamera EOS R dan lensa EF100mm f/2.8L Macro IS USM.
Langkah 1: Awali dengan mengambil bidikan potret wajah yang sederhana dan normal
Kita akan menggunakan potret wajah non-makro yang normal sebagai landasan rangkaian kisah kita. Tetapi, meskipun kami katakan “normal”, ini tidak serta-merta berarti bahwa Anda harus membidiknya dengan cara Anda yang biasa!
Penerangan dan latar belakang yang tidak konsisten pada gambar Anda akan terlihat sangat jelas apabila Anda menyatukannya ke dalam satu rangkaian. Manfaatkan sudut pandang ‘tight’ dan depth of filed yang dangkal dari lensa medium telephoto Anda untuk menjaga latar belakang potret wajah tetap sederhana. Untuk hasil terbaik, cobalah membidik dalam kondisi yang sama seperti gambar close-up.
Latar belakang: Tetap sederhana
Lakukan: Menyederhanakan latar belakang
Latar belakang yang sederhana mempermudah untuk mengatur bidikan Anda menjadi satu rangkaian tanpa bidikan yang terlihat aneh.
Jangan lakukan: Memasukkan terlalu banyak informasi
Bidikan ini menampilkan terlalu banyak warna di latar belakang, yang membuatnya menantang untuk disesuaikan ke dalam rangkaian.
Penerangan: Tetap konsisten
Bilamana Anda membidik foto untuk dijadikan sebagai rangkaian, jaga agar kondisi penerangannya konsisten. Karena saya ingin bidikan dalam rangkaian ini mengekspresikan sifat feminin, jadi saya menjaga agar penerangannya lembut dan tersebar. Penerangan yang benderang dengan kontras yang kuat akan menciptakan bayangan kasar, yang dapat terlalu menonjol dalam rangkaian foto.
Saran Pro: Tirai berenda bagus untuk menyebarkan penerangan di jendela.
Baca juga: 5 Pola Penerangan Fundamental untuk Fotografi Potret Wajah (Versi Inggris)
Lakukan: Gunakan semi-cahaya latar untuk mengurangi bayangan
Bayangan lebih halus menonjolkan kesan feminin
Jangan lakukan: Gunakan penerangan samping yang kuat
Cahaya dan bayangan yang kuat akan mengalihkan perhatian dari orang yang menjadi subjeknya.
Perbaiki sudut penerangan Anda di sini:
[Pelajaran 14] Mengetahui Sinar Cahaya Anda
Saran Pro 1: Pastikan sang model tidak memakai busana dengan warna menyolok
Meminta sang model memakai busana dengan warna berani untuk membuat bidikan terlihat lebih menonjol, sangat efektif untuk gambar yang berdiri sendiri. Tetapi dalam rangkaian foto, warna-warna akan mengalihkan perhatian pemirsa dari subjeknya, dan bisa membuat rangkaian foto terlihat tidak konsisten.
Tentu saja, Anda dapat menciptakan serangkaian foto yang berwarna-warni tetapi tidak mengganggu perhatian. Itu memerlukan teknik yang lebih canggih, jadi, jika Anda baru mengenai hal ini, akan lebih mudah untuk memulai dengan busana yang tidak terlalu menarik perhatian.
Mata kita akan ditarik ke kemeja merah sang model.
Jenis penerangan dan sudut kamera seperti apakah yang menyanjung subjek dengan lebih baik? Temukan jawabannya dalam artikel:
3 Teknik Sanjungan untuk Dipelajari dari Model Profesional
Langkah 2: Bidik close up, curahkan perhatian ke lengkungan dan garis-garis
Sekarang, setelah kita selesai dengan potret normal dalam Langkah 1, kita bisa melanjutkan dan membidik close-up sang model.
Sudut: Cari garis-garis; tonjolkan dimensinya
Apabila menyangkut soal close-up fitur wajah, banyak orang yang cenderung berpikir dari segi bagian wajah: mata, bibir, dll., kemudian memotretnya dari depan. Tidak saja ini terlihat datar dan tidak berkarakter, dan apabila seluruh rangkaian bidikan foto Anda seperti itu, bisa terlihat seperti salah satu permainan, di mana Anda harus mencocokkan potongan fitur wajah yang berbeda untuk menciptakan suatu wajah utuh.
Untuk pendekatan yang berbeda, cari garis-garis dan lengkungan. Agar konsisten dengan apa yang saya ingin ungkapkan dalam serangkaian gambar ini, saya mencari sudut yang memperlihatkan lengkungan, yang terlihat lebih feminin. Anda mungkin perlu memiringkan kamera untuk menambah dimensi pada bidikan Anda.
Mata
Untuk menegaskan kebulatan mata sang model, saya minta dia berbaring dan mengambil bidikan close up profilnya dari sudut diagonal. Termasuk garis hidungnya yang menambah dampak pada bidikannya.
Mulut
Untuk menghindari pengambilan bidikan yang terlihat biasa, saya minta kepada sang model untuk menaruh jarinya pada bibirnya. Jari menciptakan suatu garis yang membuat bidikan terlihat lebih berdampak.
Posisi fokus: Tidak perlu harus segaris dengan daya tarik utama dari bidikan tersebut
Membiarkan segalanya ke imajinasi pemirsa, akan membuat bidikan semakin menggugah, dan pembingkaian yang ketat bukan satu-satunya cara untuk melakukannya. Keterampilan memilih tempat untuk fokus, juga cara yang bagus!
Contohnya, dalam bidikan ini, kesan lembut dan feminin akan tertangkap, bahkan seandainya lengkungan berada di bokeh latar belakang bukan di area fokus. Jadi, jangan merasa bahwa Anda harus menggunakan aperture sempit agar segalanya terlihat tajam—silakan saja menggunakan aperture yang selebar mungkin. Malahan, depth-of-field dangkal yang unik dari lensa makro, juga sempurna untuk penampilan ini.
Pergelangan tangan sang model mungkin adalah bagian dalam fokus, tetapi kita merasa masih ada elemen di luar fokus, di bagian belakang.
Saran Pro 2: Cek semua bidikan Anda dan pastikan semuanya memiliki dimensi
Gambar apa pun yang tampak datar atau tidak memiliki sensasi garis yang sama, akan mematahkan alur rangkaian foto. Setelah Anda membidik potret wajah yang normal dan close-up, deretkan gambar Anda dan cek semuanya secara saksama. Selalu bayangkan garis dan dimensi selama pemotretan dan ketika Anda memilih gambar!
Ini dibidik dari sudut datar, yang akan mengganggu alur rangkaian foto.
Untuk saran dan tutorial fotografi potret wajah lainnya, bacalah:
2 Teknik Instan untuk Menampilkan Pesona Potret Wajah di Luar Ruangan
[Teknik Lampu Kilat] Menciptakan Potret Malam Terinspirasi Pop Art
Menangani Penerangan Alami: Potret Wajah dengan Bayangan Berpola
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Tokyo, Yamamoto adalah seorang fotografer freelance yang pekerjaannya adalah memotret untuk sejumlah media, termasuk majalah, sampul CD dan iklan. Dia juga memiliki blog sendiri, yang menampilkan berbagai posting berupa karya bidikannya dari serial fotografi yang sedang berjalan “Otome-graphy [Maiden-graphy]”, yang bertujuan menghilangkan stereotip wanita muda pada saat ini serta menanggapi berbagai masalah Yamamoto mengenai penuaan dini. Koleksi bidikan karyanya diterbitkan dalam bentuk buku pada tahun 2018.