Menangani Penerangan Alami: Potret Wajah dengan Bayangan Berpola
Mengetahui cara membaca cahaya merupakan keterampilan fotografi yang penting! Dalam rangkaian artikel ini tentang “Menangani Penerangan Alami”, kita akan mencermati cara fotografer menganalisis cahaya sekitar untuk menghasilkan gambar dengan penerangan yang indah. Dalam artikel ini, Yuya Sugimoto berbagi cara dia membuat pola bayangan bentuk pagar yang diterpakan pada wajah sang model. (Dilaporkan oleh: Yuya Sugimoto, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark IV/ EF135mm f/2L USM/ FL: 135mm/ Manual exposure (f/2, 1/500 det.)/ ISO 100/ WB: 3.900K
Kisah di balik bidikan
Saat berjalan kaki sambil menenteng kamera di suatu senja, saya menemukan tempat yang tertimpa cahaya sang surya yang menyinari melalui pagar di samping. Cahayanya cukup lembut—tersebar secara indah, dan saya memutuskan untuk membidik potret wajah di tempat yang sama dan istri saya menjadi modelnya.
Konsep: “Bayangan menarik”
Untuk menyelaraskan tema ini, saya sengaja memburamkan ekspresi wajah sang model sehingga gambarnya akan terlihat lebih abstrak.
Kerja lensa: Bokeh untuk menyederhanakan bidikan
Dengan menggunakan aperture maksimum pada lensa telephoto sedang, saya lontarkan unsur lain di samping cahaya dan bayangan di luar fokus, sehingga menonjolkan subjeknya.
Komposisi: Membuat bayangan terlihat lebih dinamis
Karena tidak banyak terdapat warna dalam pemandangan, saya memutuskan untuk menggunakan pola yang dibuat oleh bayangan pagar untuk menciptakan daya tarik. Saya bekerja sama dengan sang model untuk menemukan posisi berdiri yang menampilkan pola bayangan besar dan tergerai di kepalanya, tetapi bagian bawahnya lebih ketat. Hal ini membantu menambah dinamisme pada pola bayangan sehingga bayangan tidak terlihat monoton dan membosankan.
Bahkan, pergerakan seringan apa pun bisa menyebabkan bayangan berubah. Cermati bayangannya secara saksama apabila Anda memutuskan posisi pemotretan.
Menganalisis cahaya dan pemaparan
Arah cahaya: Penerangan dari samping pada larut senja, jatuh pada sudut diagonal dari samping kepala sang model
(A) Kemeja putih. Menurut saya, blown highlights yang terjadi, dapat diterima.
(B) Rambut sang model. Perlu memastikan bahwa ini tidak terlalu gelap.
(C) Kulit sang model. Perlu menjaga kemulusan tekstur, jadi saya putuskan untuk menyesuaikan pencahayaan dengan menyunting file RAW-nya.
Membaca histogram: Perlu meningkatkan pencahayaan sekaligus menghindari noise pada gambar
Kalau saya menerpakan penerangan pada gambar untuk mengurangi ledakan cahaya pada bahu dan dada sang model (A), gambar keseluruhan akan menjadi terlalu gelap. Saya memutuskan untuk membuat pencahayaan relatif cerah sehingga menerangi (A) apa adanya sambil memastikan bahwa bagian gelap pada rambut dan pipi sang model yang ditunjukkan oleh (B), tidak memiliki noise gambar yang kentara.
Cara menangani (A), (B) dan (C)
Untuk (A): Mengapa ledakan cahaya bisa diterima
Langkah 1: Menilai bidikan
Seperti pada setiap bidikan, memotret dengan suatu tujuan bisa membantu Anda bekerja lebih efektif: mengetahui apa yang harus Anda lakukan selama membidik, dan mempertimbangkan, bagaimana mengerjakan bidikan tersebut sewaktu pasca-proses.
Apabila suatu pemandangan menghadirkan kontras yang begitu besar, sehingga tidak ada sorotan penerangan maupun bayangan yang sesuai dalam rentang dinamisnya, Anda harus menentukan antara memangkas bayangan atau menghadirkan ledakan cahaya. Keputusan ini harus didasarkan pada gambar akhir yang Anda bayangkan.
Bidikan di bawah, diambil pada f/2 dalam Aperture-priority AE mode, dan mendekati kadar kecerahan aktual pemandangannya. Menghasilkan gambar high-key (gambar yang hampir seluruhnya sangat terang dengan sedikit atau tidak ada bayangan gelap) akan memerlukan penyesuaian pengaturan pencahayaan secara manual (lihat Langkah 2), dan menentukan pengaturan yang akan digunakan. Dalam hal ini saya memperhatikan tiga area utama:
1) Rambut: Tidak boleh meremukkan bayangan. Detail yang hilang di sini berarti kehilangan tekstur.
2) Blus putih: Ledakan cahaya yang ringan masih dapat diterima
3) Warna kulit: Ledakan cahaya tidak dapat diterima.
Mengapa?
Ledakan cahaya dalam potret yang seluruhnya cerah, biasanya tidak terlalu mencolok, kecuali menutupi sebagian besar ruang atau di bagian yang sangat menarik perhatian. Oleh karenanya, prioritas utama saya adalah mempertahankan tekstur di area yang berbayangan pada rambut sang model, baru kemudian mengurangi ledakan cahaya ringan pada kemeja putih yang dikenakannya.
Langkah 2: Menggunakan mode Manual untuk mendapatkan pencahayaan yang diinginkan.
Saya ingin menggunakan aperture maksimum (f/2) untuk membuat bokeh latar belakang yang seindah mungkin. Ini sangat penting untuk menciptakan suasana yang sahdu dan jernih.
Oleh karena itu, dengan menggunakan Manual exposure mode, saya mengendalikan kecepatan rana untuk menghasilkan pencahayaan lebih cerah yang saya inginkan.
Untuk (B): Memulihkan detail bayangan sewaktu pasca-pemrosesan
Untuk hasil terbaik, kontras harus seimbang secara sempurna—tidak terlalu benderang sehingga area yang gelap terlihat sangat mencolok, tetapi juga tidak terlalu teduh sehingga seluruh bidikan menjadi terpupus.
Saya menala secara halus kontrasnya saat pasca-pemrosesan supaya sesuai dengan penerangan yang indah dan menyebar seperti dalam pemandangan aslinya dengan melakukan yang berikut ini:
- Mengurangi kontras
- Mengangkat bayangannya
Penyesuaian ini juga membuat gambar terlihat lebih cerah. Saya berhasil mencapai kecerahan ideal sehingga saya bisa melihat setiap helai rambut.
Dalam program penyuntingan gambar, saya bisa mendapatkan hasil yang ideal pada:
- Kontras: -50
- Bayangan: +76
Untuk (C): Selalu curahkan perhatian ke ledakan cahaya di bagian kulit
Pada potret wajah, yang penting adalah memastikan bahwa nada warna kulit subjek terlihat seindah mungkin. Ini berlaku selama membidik dan saat pasca-pemrosesan. Ledakan cahaya pada kulit bisa membuat subjek terlihat seakan pudar atau yang lebih buruk lagi, melebur dengan latar belakang, khususnya di bagian yang sepenuhnya terang dan bersinar.
Selama memotret
Jika pemandangannya tidak menampilkan banyak warna, seperti yang ini, cek bagian berikut ini dan pastikan tidak terdapat ledakan cahaya:
- Bagian yang seharusnya dalam nada warna hangat: Siku, pipi, dll.
- Bagian yang menghadirkan sinar benderang
Kalau tidak, Anda akan kehilangan informasi warna penting yang ada di bagian tersebut.
Lihat:
Memahami Dynamic Range: Cara Menghindari Blown Highlight yang Tidak Perlu
Selama pasca-pemrosesan
Apabila mengangkat bayangan, perhatikan nada warna kulitnya. Pastikan bahwa kulit masih terlihat wajar dan subjek tidak berbaur dengan keadaan di sekelilingnya.
Warna kulit yang kelebihan cahaya
Subjek tampak seakan terpupus di sini karena ledakan cahaya di bagian sikunya.
Ingin meningkatkan keterampilan fotografi Anda dalam bidang potret wajah? Baca saran dan tutorial berikut ini:
5 Teknik Fotografi Potret Wajah yang Membawa Anda dari Siang ke Malam Hari
Teknik untuk Mengatur Pose dan Mengarahkan Subjek Potret
3 Saran agar Kisah Pernikahan Anda Lebih Agung (dengan Bantuan EOS R)
Berapa Kecepatan Rana Terbaik untuk Potret Wajah dan Kibasan Rambut?
Semuanya pada Sepasang Mata: Cara Cepat untuk Menciptakan Potret Wajah nan Memukau
Atau, membuat potret wajah yang lebih semarak dengan mengikuti sejumlah teknik menyenangkan, asyik bukan?
2 Teknik Instan untuk Menampilkan Pesona Potret Wajah di Luar Ruangan
[Teknik Lampu Kilat] Menciptakan Potret Malam Terinspirasi Pop Art
Cara Menangkap Tetesan Hujan untuk Menciptakan Potret yang Terlihat Surealis
Cara Menciptakan Potret Wajah Berwarna-warni nan Membuai
Cara Menghasilkan Foto Malam yang Kreatif dengan EOS R
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Seorang fotografer yang menghayati karya potret wajah, komersial dan peristiwa, Yuya Sugimoto, khususnya sangat ahli dalam penempatan subjek di ruangan. Proyek pribadinya yaitu “yome-graphy” (fotografi istri), di mana istrinya menjadi subjek foto karyanya. Ia selalu berbagi keceriaan dan berbagai hal penting mengenai pemotretan orang terkasih, saat tampil di acara televisi serta radio dan di sejumlah majalah fotografi.