Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Menangani Penerangan Alami: Peron Kereta Api di Pagi Hari

2020-04-29
2
841
Dalam artikel ini:

Mengetahui cara membaca cahaya merupakan keterampilan fotografi yang penting! Dalam rangkaian artikel ini tentang “Menangani Penerangan Alami”, kita akan mencermati cara fotografer menganalisis cahaya sekitar untuk menghasilkan gambar dengan penerangan yang indah. Di sini, kita belajar cara Kouji Yoneya mempertahankan kesan tentang sinar cahaya yang terpantul dari peron kereta api sekaligus menghindari ledakan cahaya dalam bidikan ini, dengan kontras yang kuat. Anda bisa mencoba untuk menerapkan konsep ini pada berbagai benda di sekeliling Anda, meskipun Anda #tetapdirumah! (Dilaporkan oleh: Kouji Yoneya, Digital Camera Magazine)

Seorang pria di peron stasiun kereta api di udara terbuka sewaktu ‘golden hour’

EOS 7D Mark II/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS II USM/ FL: 349mm (setara 558mm)/ Manual exposure (f/8, 1/250 det.)/ ISO 400/ WB: Daylight

 

Kisah di balik bidikan

Berkilauan di bawah cahaya matahari kuning keemasan

Saat itu masih pukul 6.00 pagi, dan saya berada di peron stasiun kereta api, menunggu kereta saya. Semburan berkas cahaya matahari yang melimpah menerangi jalur kereta serta peron kereta api, membuatnya tampak berkilauan.

Kesempatan tak terduga + Peralihan fokus secara cepat = Bidikan dramatis 

Kereta barang sedang mendekati stasiun dan saya menyusun bidikan untuk menangkap kereta dan jalur kereta yang berkilauan dalam bingkai. Tapi, pas ketika saya siap melepaskan rana, salah satu petugas stasiun sif malam yang baru selesai kerja, berjalan dan masuk ke dalam bingkai. Naluri saya merasakan kesempatan ini, dan secara cepat saya mengalihkan fokus pada petugas itu.

Walaupun jalur kereta dan kereta api yang menghampiri menjadi tidak fokus, namun ada sedikit bokeh yang tercipta dari keduanya, sehingga membuat bidikan terlihat lebih dramatis.

Perhatikan deretan pilar di sisi kanan gambar: cahaya diagonal membuat paku keling bersinar dan tampak lebih tiga dimensi, yang menambahkan elemen tekstur yang menarik pada bidikan.

 

Menganalisis cahaya dan pemaparan

Gambar yang ditandai, menunjukkan area penting untuk diperhatikan ketika memutuskan pencahayaan

Arah cahaya
Penerangan dari samping, dari kiri bingkai, di balik kereta yang mendatang

Yang ingin saya lakukan:
- Membuat (A), bagian peron yang tertimpa cahaya, bersinar secerah-cerahnya.
- Memastikan bahwa detail bayangan pada (B) , petugas stasiun, tidak hilang.

Membaca histogram

Alt:Histogram pemandangan stasiun kereta

Di sini, (A) dan (B) pada histogram. Keduanya cukup saling berjauhan, yang memantulkan kontras dalam nada warna keduanya. Petugas stasiun di (B) adalah subjek utama bidikan. Namun demikian, menerpakan pencahayaan untuk (B), berarti bahwa (A), yang berada di ujung kanan, akan kelebihan cahaya dan menyebabkan terjadi ledakan cahaya. 

Saya memutuskan untuk membidik dengan tujuan menyuntingnya kemudian, dan menerpakan pencahayaan sedemikian rupa sehingga bagian peron yang bersinar di (A), tidak akan menimbulkan ledakan cahaya.

Ketahui lebih lanjut mengenai cara membaca histogram dalam artikel:
Matahari Terbit, Matahari Terbenam: Menghasilkan Kontras Dramatis dalam Fotografi Jalanan

 

Membuat keputusan dan bertindak

Untuk (A): Pencahayaan untuk peron guna menghindari kehilangan detail di peron

Inilah yang terjadi apabila saya menerpakan cahaya untuk petugas stasiun: 

Pencahayaan untuk petugas stasiun

Pemandangan stasiun kereta dengan ledakan cahaya

Pencahayaan untuk peron
Close-up peron dengan ledakan cahaya

Detail peron dipertahankan.

Pencahayaan untuk petugas stasiun
Close-up peron dengan mempertahankan detail sorotan

Detail di peron hilang akibat kelebihan cahaya.

Karena area yang terang sangat jauh di sisi kanan histogram, maka, meskipun Anda melakukan pencahayaan berdasarkan pada mid-tones (nada warna menengah), Anda tetap berisiko menghadirkan ledakan cahaya.

Untuk menghindari hal ini, lontarkan cahaya pada peron. Hal ini membuat seluruh bidikan terlihat gelap, tetapi itu lebih mudah diperbaiki dalam pasca-pemrosesan. Apabila melakukan penyuntingan kelak, percerah gambar secara keseluruhan, tetapi jaga agar sorotan cahaya tetap terkendali.

Untuk saran dan teknik lainnya tentang mengenali serta menghindari ledakan cahaya, bacalah artikel berikut ini:
Memahami Dynamic Range: Cara Menghindari Blown Highlight yang Tidak Perlu

 

Untuk (B): Memulihkan detail pada petugas stasiun 

Pada perangkat lunak penyuntingan foto yang saya miliki, saya menciptakan lapisan baru dan memilih petugas stasiun di (B) dengan alat bantu yang disebut ‘masking tool’. Selanjutnya, saya meningkatkan parameter berikut ini:
- Exposure
- Shadow

Close-up pada pria dalam bayangan sebelum menyunting
Close-up pada pria dalam bayangan setelah menyunting

Sewaktu Anda menyunting, pastikan bahwa hasilnya tetap terlihat wajar. Dalam situasi seperti ini, saya mendapatkan hasil terbaik pada Pencahayaan: +0.16, Shadow: +15.


Terinspirasi? Pelajari tentang berbagai kisah dan keputusan pemotretan di balik bidikan waktu cemerlang (golden hour) dalam artikel:
Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Waktu Cemerlang di Perjalanan
Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Pepohonan Bunga Prem dan Gumpalan Awan Selama Golden Hour
Pantulan: Bentangan Laut yang Tak Bertepi di Senja Hari

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

Mengenai Penulis

Digital Camera Magazine

Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation

Koji Yoneya

Lahir pada tahun 1968 di Yamagata, Yoneya telah berkeliling Jepang dan dunia demi mencari suatu hubungan antara orang dan rel kereta api dalam sejumlah foto rel kereta yang mencerminkan kehidupan sehari-hari. Pada bulan Juni 2017, ia akan mengadakan pameran tunggal berdasarkan tema pemandangan yang ditangkap dari jendela kereta api.

http://www.geocities.jp/yoneya231/

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami