Wahyu Widhi adalah fotografer otodidak yang mengawali eksperimen dengan kamera analog milik ayahnya. Fotografi menjadi hobinya sejak tahun 1996, dan pada tahun 2007 dia mulai belajar fotografi dengan menggunakan kamera saku Canon PowerShot G5. Tahun 2009, dia menggali kemampuan dengan menggunakan kamera DSLR, mendokumentasikan perjalanannya dengan lensa andalan yaitu kamera Canon EOS 450D; Dia pada akhirnya pindah ke kamera Canon EOS 6D Full-Frame pada tahun 2013, kelengkapan dari kamera ini dapat membantu mempertajam fokus untuk fotografi pada malam hari.
Selain fotografi, Wahyu Widhi juga membuat catatan harian semua perjalanannya di seluruh dunia. Pada awalnya, catatan ini adalah suatu kisah petualangan biasa yang diunggah ke www.landscapeindonesia.com. Yang kemudian menjadi permulaan dari penerbitan buku elektronik.
Pada tahun 2015, Wahyu mempublikasikan buku berjudul “Memotret Milky Way”, yang berkolaborasi dengan Elex Media Komputindo sebagai penerbit. Beliau juga menerbitkan buku yang berisi kumpulan foto saat ia melancong ke beberapa tempat, seperti SEMERU (2014) dan MERBABU (2017). Salah satu mimpinya adalah memotret keindahan 53 taman nasional di Indonesia. Di setiap jepretan, dia semakin dekat untuk meraih mimpinya.
EOS 6D; EF16-35mm f/4L IS USM; 16mm; f/16; 1/125 sec; ISO-200
Apa gaya fotografi Anda?
Saya jatuh cinta pada alam sejak kecil, dan alam masih menjadi hal yang saya sukai hingga saat ini. Saya suka sekali memotret pemandangan gunung, pantai, dan alam perdesaan yang indah. Hal ini menjadi suatu semangat yang terus berkobar untuk menyatu dengan keindahan alam di Indonesia.
Apakah Anda memiliki tips mengenai perlengkapan apa yang harus dibawa untuk pendakian atau trekking? Apakah ada peralatan yang harus dihindari?
Itu tergantung dari gambar yang akan Anda bidik. Jika Anda memotret pemandangan, lensa lebar dan lensa telephoto sudah cukup. Untuk membidik secara portrait, Anda dapat menambahkan lensa cepat, seperti EF35mm f/1.4L USM atau EF50MM f/1.4 USM. Untuk pemotretan dalam kecepatan lambat dan cahaya rendah, Anda akan membutuhkan tripod. Selain itu, CPL dan filter ND, baterai cadangan, cable release dan alat pembersih (blower dan tisu lensa) adalah hal yang perlu dibawa. Selalu persiapkan peralatan sebelum mencapai tempat tujuan Anda. Anda akan membutuhkan perencanaan lokasi, waktu dan tipe foto apa yang ingin Anda potret. Jangan membawa barang yang tidak diperlukan, karena akan menjadi beban yang tidak praktis untuk dibawa selama perjalanan.
EOS 6D; EF16-35mm f/4L IS USM; 25mm; f/11; 1/45 sec; ISO-100
Cari tahu lebih lanjut tentang penggunaan filter lensa untuk fotografi pemandangan: Menggunakan Filter Lensa: 2 Teknik dari Fotografer Profesional
Apa saja yang menjadi perlengkapan andalan Anda? Perlengkapan Canon apa saja yang menjadi perlengkapan andalan Anda?
Saat ini, saya cukup setia pada EOS 6D. Saya juga membawa EOS 450D dan kamera saku PowerShot G15 sebagai cadangan. Lensa pilihan saya tergantung dari kebutuhan pada saat saya memotret. Biasanya saya menggunakan lensa Canon EF16-35mm f/4L IS USM dan lensa Canon EF70-20 0mm f/4L IS USM. Pada awalnya saya berlatih dengan kamera saku PowerShot G5 dan pada akhirnya saya pindah ke EOS 450D karena fitur mereka tidak jauh berbeda. Saya berpindah ke EOS 6D dikarenakan noise yang rendah, dimana kamera ini cukup baik digunakan untuk kondisi high ISO. Hal ini sangat membantu dalam pemotretan dengan sedikit cahaya dan saat memotret milky way.
EOS 6D; EF16-35mm f/4L IS USM; 16mm; f/4; 3sec; ISO-6400
Cari tahu lebih lanjut tentang astrophotography oleh Wahyu Widhi dalam petualannya ke Tanah Flores Indonesia.: Kopi Bajawa Menemani Kami Berburu Astrofotografi
Dari semua fotografi perjalanan, pengalaman mana yang paling mengesankan bagi Anda?
Sebenarnya, setiap perjalanan memiliki kesan tersendiri dan cukup sulit untuk memilih perjalanan yang paling berkesan. Namun, perjalanan terakhir saya ke Nepal pada tahun 2015 sangatlah luar biasa. Saya menghabiskan waktu 9 hari melancong (naik-turun gunung) ke tempat penampungan Annapura (yang memiliki ketinggian sekitar 4.130 meter di atas permukaan laut), dan cuaca hujan sepanjang hari. Kami berada di sana di saat musim yang tidak tepat, karena yang kami utamakan adalah untuk mencari tiket paling murah. Kami tidak memperhatikan kondisi cuaca di Nepal.
Sayangnya, saat itu adalah musim hujan dengan hujan deras dari siang sampai tengah malam hampir setiap hari. Rencana kami untuk berburu malam berbintang di Nepal benar-benar gagal, meskipun kami semua sudah menyiapkan peralatan untuk melakukan pemotretan.Peralatan tersebut terdiri dari 2 kamera DSLR EOS 6D dan EOS 450D, satu kamera saku: Canon PowerShot S95, tripod dengan pano head untuk mengabadikan panorama 360 di Nepal, juga lensa Canon EF16-35mm f /4L IS USM dan EF70-200mm f /4L IS USM.
EOS 6D; EF16-35mm f/4L IS USM; 16mm; f/11; 1/6 sec; ISO-200
Walapupun demikian, ada keajaiban yang terjadi pada hari ke-8, saat kami sampai di tempat penampungan Annapurna lalu melihat langit yang sangat cerah selama beberapa jam. Tetapi Pada jam 9 pagi, kami harus kembali turun ke bawah karena hujan sudah mulai turun lagi. Suatu saat nanti kami pasti akan kembali ke Nepal untuk melihat pemandangan indah lebih banyak lagi!
Dapatkah Anda menceritakan proses penulisan buku ini? Apa motivasi Anda dibalik pembuatan buku ini?
Sebenarnya, kumpulan foto Projek Merbabu ini adalah proyek impian saya. Saya melakukan semuanya sendiri, mulai dari memotret, memilih foto-foto, menyeleksi foto, serta menulis artikel. Namun pada saat mengumpulkan semuanya menjadi satu, teman saya dari Team Telusuri membantu saya mempercantik artikel-artikel, serta desainer dari Team Kreavi membantu saya dalam hal tata letak. Terima kasih kepada mereka semua, kami menyelesaikan buku ini jauh sebelum batas waktu yang direncanakan. Kini Kumpulan Foto Merbabu sudah bisa dibeli secara online!
Sejak tahun 2010, saya dan teman-teman saya dari Perkumpulan Landscape Indonesia pernah membuat kumpulan foto-foto yang terinspirasi dari keindahan pemandangan di Indonesia. Pada saat itu, jumlah buku mengenai Indonesia sangat terbatas. Kalaupun ada, biasanya buku-buku ini ditulis oleh fotografer asing. Jadi inilah yang salah satu alasan mengapa kami melancong ke seluruh Indonesia untuk memotret keindahan alam Indonesia dan membagikannya lewat situs, media sosial dan buku-buku. Buku BROMO kami sudah dibuat dengan format PDF dan diterbitkan di Landscape Indonesia.
EOS 6D; EF16-35mm f/4L IS USM; 16mm; f/4.5; 30sec; ISO-3200
Adakah tips untuk persiapan memanjat gunung? (contoh: berbagai persiapan fisik, persiapan mental, dll.)
Latihan fisik adalah sama pentingnya dengan persiapan mental. Walaupun alamnya begitu indah, alam juga bisa menjadi tidak bersahabat untuk orang-orang yang belum siap sepenuh hati. Selain menyiapkan diri, jangan lupa perhatikan kondisi cuaca atau langsung bertanya kepada pengurus tempat penampungan. Selalu ingat bahwa pada saat mendaki gunung, tujuan utama kita adalah bukan untuk ke atas. Melainkan untuk kembali ke rumah dengan aman.
EOS 6D; EF16-35mm f/4L IS USM; 16mm; f/11; 1/30 sec; ISO-50
Adakah kesan-pesan untuk fotografer yang ingin berencana untuk mengikuti jejak ‘Wahyu Widhi’?
Saya merasa tidak nyaman jika dijadikan sebagai panutan. Ada banyak teman lain yang lebih tepat dijadikan sebagai contoh. Saya hanya melakukan apa yang saya suka dan terus mengejar cita-cita saya sendiri. Semua bisa dipelajari jika kita benar-benar termotivasi. Saat memotret, ada momen dimana kami merasa hasil yang kami dapatkan tidak bagus jika dibandingkan dengan fotografer lain. Jika kami tetap coba dan terus mengevaluasi hasil kami, kami akan menjadi lebih baik dan lebih berpengalaman. Dan ketika kami melihat ke belakang, kami akan tersenyum dan menyadari bahwa segala sesuatu yang berharga membutuhkan waktu untuk memperolehnya.
EOS 450D; EF70-200mm f/4L IS USM; 70mm; f/9.5; 1/250 sec; ISO-200
Cari tahu beberapa tip dan trik lain untuk memulai foto petualangan Anda:
Cara Memilih Lensa yang Tepat untuk Fotografi Saya
Lensa FAQ #9: Apa perbedaan antara Lensa zoom telefoto f/2.8 dan f/4?
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Fotogafer lanskap, sangat mencintai keindahan alam Indonesia. Senang untuk travel dan memotret keindahan alam.