EF16-35mm f/4L IS USM: Fotografi Lanskap yang Mencengangkan, Bahkan Dengan Pemotretan Genggam
Karena lensa EF zoom sudut lebar kompatibel untuk digunakan dengan kamera full-frame, EF16-35mm f/4L IS USM adalah lensa pertama yang dilengkapi dengan sistem penstabilan gambar. Lensa ini unggul pada fotografi genggam dan ditujukan untuk memperbaiki kualitas gambar perifer, dan daya tariknya akan dijelaskan dengan menggunakan karya GOTO AKI, seorang fotografer yang sudah berkelana ke seluruh Jepang. (Dilaporkan oleh: GOTO AKI)
EOS 5DS R/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 16mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/200 det, EV+0,3)/ ISO 400/ WB: Daylight
Resolusi nyata yang luar biasa tinggi, bahkan pada batas luar gambar
Sebagai fotografer lanskap, lensa favorit saya adalah zoom sudut lebar. Saya menggunakan EF17-40mm f/4L USM (diulas di sini) sudah lama sekali. EF16-35mm f/4L IS USM, subjek artikel ini, memiliki sudut pandang yang 11mm lebih lebar, sehingga memungkinkan saya menangkap lanskap yang saya lihat, bahkan jauh lebih luas. Saya membidik dalam pengaturan harsh natural (alam yang bersifat tidak bersahabat), berkisar dari gunung api dan laut hingga hutan dan sungai di Jepang, dan lensa ini telah menjadi bagian penting perlengkapan saya.
Karya di atas menggambarkan Gn. Yufudake di Oita prefecture, yang memiliki 4.788 mata air panas, terbanyak dari semua prefecture di Jepang. Untuk menangkap pemandangan nan agung gunung berapi yang menjulang di antara mata air terkenal, Beppu dan Yufuin, saya menetapkan panjang fokus ke 16mm, dan mengamati renik-renik lanskap dari batu karang di bawah kaki saya hingga ke awan nan tinggi di langit.
Pada lensa ini, digunakan tiga elemen lensa asferis dan 2 elemen lensa UD, yang menekan terjadinya aberasi distorsi dan aberasi kromatik, dll. Selain itu, resolusinya pun lebih tinggi, bahkan dari resolusi EF17-40mm f/4L USM dan distorsi sudut gambar yang minimal, menggambarkan lanskap secara jernih.
Kompatibilitas dengan kamera utama milik saya, resolusi ultra tinggi EOS 5DS R juga luar biasa. Saya dapat menyusun bidikan, khususnya untuk memungkinkan renik-renik batu karang yang berbelit-belit dan langit, masuk ke dalam sudut-sudut gambar tanpa mencemaskan masalah distorsi, dan saya merasakan bahwa kadar kebebasan saya sebagai fotografer meningkat secara drastis.
Memang membahagiakan dapat menggunakannya, baik untuk fotografi lanskap maupun fotografi genggam
Pada hari saya memotret, karena ada angin kencang di atas punggung gunung, kamera akan bergoyang, meskipun menggunakan tripod. Pada saat itu, saya mengaktifkan sistem penstabilan gambar, dan melakukan pemotretan genggam sambil memegang erat kameranya.
Menggunakan filter PL, kecepatan rana lebih lambat tetapi sebagai pengganti kecepatan rana, sistem penstabilan gambar 4-stop secara efektif menekan goyangan kamera, jadi saya tenang untuk fokus pada bidikan.
Goyangan kamera kurang terlihat pada lensa sudut lebar seperti ini, karena panjang fokus yang pendek. Namun demikian, apabila Anda menggunakan kamera yang memiliki resolusi melampaui 50 megapiksel, seperti EOS 5DS R, Anda membutuhkan semua bantuan yang bisa diperoleh untuk menjaga agar goyangan kamera nyaris tidak terjadi. Oleh karenanya, sistem IS merupakan mekanisme yang penting untuk menekan getaran kecil. Lapisan fluorin memudahkan untuk membersihkan kotoran yang melekat ke permukaan depan lensa di lingkungan pemotretan yang tidak bersahabat. Hal ini menambah kenyamanan dalam pemeliharaan pasca-pemotretan, yang sangat diapresiasi.
Jepang adalah salah satu kawasan yang mengalami paling banyak perubahan cepat di dunia pada sifat geografis, karena terletak, di mana 4 dari 10 lempeng tektonik utama bertemu, dan pegunungannya, batu karang serta sifat alam lainnya sudah terukir oleh perubahan geografis radikal yang terjadi selama puluhan ribu tahun. EF16-35mm f/4L IS USM unggul dalam pengambilan tekstur halus dan renik-renik ruwet dari berbagai subjek semacam ini tanpa menghilangkan apa pun, dan karena itulah maka lensa ini adalah lensa yang saya harap tersedia pada pengembaraan saya untuk menangkap renik-renik lanskap Jepang.
3 foto berikutnya adalah rekaman perjalanan saya di wilayah Kyushu dan foto-foto ini akan menunjukkan kualitas penggambaran lensa ini yang istimewa.
EOS 5DS R/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 16mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/250 det, EV-0,3)/ ISO 400/ WB: Daylight
Menangkap lanskap lautan yang luas dalam satu foto, dengan memanfaatkan efek perspektif yang intens
Larut Senja di Amami Oshima, Kagoshima Prefecture, ditandai oleh transisi pasang surut ke pasang naik. Batu kapur yang terlihat di awal, sudah tenggelam di bawah permukaan air dalam sekejap mata. Riakan permukaan air mengalir yang masuk dari laut lepas, tekstur batu karang, dan langit yang membentang jauh ke dalam gambar – semua detail ini tertangkap dalam satu foto dengan efek distorsi perspektif yang intens, yang dihadirkan dengan menggunakan panjang fokus 16mm.
Untuk mengetahui selengkapnya tentang karakteristik lensa sudut lebar, dan cara memanfaatkannya semaksimal mungkin, bacalah artikel berikut ini:
Menjelajahi Lensa Sudut Lebar Bagian 1: Efek Foto
Menjelajahi Lensa Sudut Lebar Bagian 2: Teknik Komposisi
EOS 5DS R/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 28mm/ Aperture-priority AE (f/18, 30 det, EV±0)/ ISO 50/ WB: Daylight
Secara serentak mereproduksi kekontrasan suasana senyap serta dinamisme batu karang dan laut
Foto diambil di Amakusa Myoukengaura, di Kumamoto Prefecture. Untuk foto ini, saya bermaksud menggambarkan secara akurat tekstur wajah batu karang yang terukir oleh kekuatan alam selama jangka waktu yang sangat lama. Aperture disempitkan ke f/18, dan ini dikombinasikan dengan fokus pada seluruh gambar. Sebaliknya, ketenteraman dan kemulusan permukaan laut ditangkap dengan menggunakan fotografi pencahayaan lama 30 detik. Tepatnya, karena EF16-35mm f/4L IS USM resolusi tinggi, maka dimungkinkan untuk mereproduksi kualitas kekontrasan antara kesenyapan dan dinamisme secara bersamaan.
EOS 5DS R/ EF16-35mm f/4L IS USM/ FL: 16mm/ Aperture-priority AE (f/8, 1/50 det, EV-0,7)/ ISO 400/ WB: Daylight
Fotografi genggam dapat dilakukan dalam gua yang remang-remang, dengan sistem penstabilan gambar
Foto diambil di dalam gua gelap di Takachino Amanoyasugawara, Miyazaki Prefecture. Lokasi ini merupakan ruang yang terbatas sehingga tidak mungkin menggunakan tripod, jadi saya melakukan bidikan genggam. Agar dapat sepenuhnya menangkap renik-renik gua dalam gambar yang tajam, saya menetapkan aperture ke f/8. Penurunan kecepatan rana, yang disebabkan oleh aperture yang lebih sempit, dikompensasi untuk mekanisme penstabilan gambar.
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
EF16-35mm f/4L IS USM
Konfigurasi lensa: 16 elemen dalam 12 kelompok
Jarak pemfokusan minimum: 0,28m
Faktor pemotretan maksimum: 0,23X
Rasio filter: φ77mm
Diameter maksimum x panjang: Kira-kira φ82,6×112,8mm
Bobot: Kira-kira 615g
EOS 5DS R (Body)
Lahir pada tahun 1972 di Prefektur Kanagawa, GOTO lulus dari Sophia University dan Tokyo College of Photography. Fotografer lanskap veteran, yang telah menerbitkan koleksi foto berjudul "Land Escapes" tahun 2012, dan telah menggelar berbagai pameran foto di Canon Gallery sejak 2010. Ia juga memotret lanskap Jepang untuk Kalender Canon tahun 2015.