2 Kiat Fotografi Lanskap yang Langsung Mengubah Penampilan Gambar di Tempat Pemotretan
Pernahkah Anda secara kebetulan melihat pemandangan yang begitu memukau dan tampaknya cukup mudah untuk dipotret, tapi ternyata sewaktu dilihat kembali, meskipun Anda sudah mencurahkan segenap upaya, tapi pemandangan yang Anda jepret tidak terlihat memukau seperti aslinya? Berikut ini ada dua gagasan yang bisa membantu memperbaiki gambar langsung di tempat—tanpa perlengkapan ekstra. (Dilaporkan oleh: Minefuyu Yamashita, Jiro Tateno, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark IV/ EF100mm f/2.8L Macro IS USM/ FL: 100mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/8,000 det., EV -2.0)/ ISO 200/ WB: Shade
Perlengkapan lain: Housing bawah air
Foto oleh: Minefuyu Yamashita
1. Hembuskan napas Anda ke lensa untuk membuat sang surya terlihat semakin cerah
Saya kebetulan menyaksikan suasana matahari tenggelam pada suatu senja. Kalau saya mengambil gambar pemandangan ini dengan cara saya yang biasa, pasti akan menghasilkan gambar yang agak hambar, jadi saya putuskan untuk menghembuskan napas pada permukaan lensa saya*. Kabut uap yang terbentuk, menciptakan efek fokus halus yang membuat sang surya tampak lebih bersinar.
*Catatan: Untuk melindungi lensa dari kelembapan, hembuskan napas pada filter lensa, jangan langsung pada elemen di bagian depan. Seka kabut uap seluruhnya setelah selesai!
Untuk menyempurnakan efek kilauan, buat bidikan sang surya di luar fokus
Saya menggunakan aperture yang lebih lebar, membidik dari sudut yang nyaris menyentuh permukaan air, dan menempatkan fokusnya bukan pada sang surya, tetapi pada ombak di dekatnya pada bagian tengah. Hal ini secara efektif menciptakan efek bokeh pada sang surya yang menyempurnakan kilauan, khususnya setelah digabungkan dengan kabut uap dari napas Anda.
Saran: Jangan menutupi seluruh lensa dengan kabut uap
Apabila seluruh lensa ditutupi kabut uap dari napas Anda, ini bisa menyembunyikan detail dan membuat gambar terlihat datar, seperti yang di bawah.
Bidikan yang gagal: Terlalu banyak kabut uap secara menyeluruh
Bagusnya, Anda bisa mengontrol arah dan jumlah kabut uap yang dibentuk pada lensa Anda! Putuskan, di mana letak sang surya dalam komposisi Anda, kemudian hembuskan napas pada bagian itu. Untuk gambar yang pertama, saya menghembuskan napas hanya pada bagian tengah atas, tempat sang surya berada, sehingga kabut uap tidak menutupi detail ombak.
Surya tenggelam dan pantai, sungguh serasi. Untuk gagasan dan saran lainnya mengenai pemotretan suasana senja di pantai, baca:
Langit Biru Keemasan nan Memukau saat Senja: Di Kamera dan Pasca-Pemrosesan
Menangani Penerangan Alami: Kerikil Berkilauan di Pantai Saat Senja
2. Gunakan rana lambat untuk menyingkirkan gangguan
EOS 5D Mark III/ EF70-200mm f/2.8L IS III USM/ FL: 95mm/ Manual exposure (f/16, 1/3 det.)/ ISO 100/ WB: 4.800K
Foto oleh: Jiro Tateno
Kesederhanaan menuntun perhatian ke warna
Air biru jernih, dengan warna yang pekat akibat pantulan langit cerah saat tengah hari, pasti akan memikat fotografer lanskap, siapa pun. Tambahkan pohon atau tanaman terapung di air untuk berfungsi sebagai daya tarik visual, seperti anak pohon pada bidikan di atas, dan gambar pun menjadi foto sempurna.
Untuk menegaskan air biru langit dan dedaunan hijau segar pada pohon, saya putuskan untuk menggunakan komposisi minimalis yang menyertakan banyak ruang negatif.
Baca juga: Fotografi Lanskap Minimalis dengan Bentangan Langit
Rana lambat menyederhanakan bidikan lebih jauh lagi
Apabila saya membidik dengan pengaturan yang biasa saya tetapkan, riak dari pergerakan air terlihat mengganggu. Memperlambat kecepatan rana hingga 1/3 detik, tidak saja membuat riakan menghilang, tetapi juga membuat pantulan anak pohon terlihat lebih jernih dan tajam.
Dengan filter ND dan pencahayaan yang lebih lama, Anda bisa mengubah air yang bergerak menjadi karya seni abstrak! Lihat:
Seni Rana Lambat: Pencahayaan 300-detik untuk Pemandangan Laut yang Berbeda
~~~
Perlu siasat lainnya? Berikut ini ada beberapa untuk dicoba:
Peretasan di tempat untuk menanggulangi kondisi yang menantang:
3 Siasat Situasional oleh Fotografer Sigap-Tanggap
Siasat dari benda sehari-hari dan props DIY (Kerjakan Sendiri):
2 Benda Sehari-hari yang Bisa Mengubah Foto Anda
5 Trik Kreatif untuk Meningkatkan Level Instagram Anda
Difuser Cahaya Buatan Sendiri: Bahan yang Berbeda, Hasil Akhir yang Berbeda
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir pada tahun 1979 di Aichi. Setelah mendapatkan pengalaman kerja sebagai perancang interior dan grafis, Yamashita menjadi fotografer independen pada tahun 2011. Karyanya sudah digunakan di banyak kalender.
Lahir di Tokyo tahun 1975. Daru sekitar tahun 1990, ia menambatkan diri dengan alam melalui kegiatan memancing, dan fotografi. Dari tahun 1999, ia berkelana ke seluruh negeri, mengambil sejumlah foto dengan tema "Natural Beauty" (Keindahan Alam). Pada saat ini, ia memasok foto hasil karyanya untuk berbagai majalah, buku, poster, kalender dan lain sebagainya. Ia mengadakan pameran foto "Okinawa" pada tahun 2010, dan "Northern Lights - Journey of Light/ Iceland" pada tahun 2017.