Langit Biru Keemasan nan Memukau saat Senja: Di Kamera dan Pasca-Pemrosesan
Keputusan tepat yang dibuat di kamera dapat memberi Anda bidikan yang hebat; pasca-pemrosesan yang baik dapat menambah dampak pada bidikan hebat itu dan menjadikannya sebagai maha karya. Dalam artikel ini, seorang fotografer lanskap menuntun kita melalui proses pengambilan keputusan penting yang menghasilkan gambar nan memukau ini, dari komposisi hingga pilihan filter dan terakhir, peningkatan dalam pasca-pemrosesan yang menghadirkan yang terbaik dalam bidikan tersebut. (Dilaporkan oleh: Jiro Tateno, Digital Camera Magazine)
EOS 5D Mark III/ EF16-35mm f/2.8L II USM/ FL: 19mm/ Manual exposure (f/14, 1 det.)/ ISO 100/ WB: 4.800K/ GND filter
Lokasi: Nagura Bay, Ishigaki Islands (Versi Inggris), Okinawa/ Waktu: 18:59, awal Juni
Nagura Bay, lokasi gambar ini, memiliki perairan yang sangat dangkal. Saat airnya menyurut sejenak ke daratan, perairan tampak lebih tenang daripada laut yang terbuka. Bisa dikatakan, nyaris tidak ada ombak kecuali dalam keadaan cuaca yang sangat buruk.
Bidikan ini diambil tepat setelah sang surya terbenam di bawah cakrawala. Arakan awan yang masih berada di langit tampak berkilauan ditimpa sinar yang masih tertinggal sehingga menyebabkan gradasi warna biru-jingga yang indah.
Langkah 1: Tentukan komposisi terbaik untuk memamerkan warnanya
Untuk bidikan ini: Gabungkan pantulan air; gunakan komposisi terbelah (split composition)
Menurut saya, cara terbaik untuk menampilkan keindahan langit adalah dengan menangkapnya secara simetris bersama pantulannya pada permukaan air. Komposisi terbelah paling sesuai untuk ini.
Untuk memastikan bahwa bidikan saya memuat jumlah bagian langit berwarna yang sama dalam pantulan air dan langit itu sendiri, saya membidiknya dari sudut tinggi.
Jika saya harus menggunakan Rule of Thirds (Aturan Segitiga)
Dengan menggunakan komposisi yang berbeda, dapat mengubah kisah yang diceritakan oleh gambar tersebut. Gambar di atas dibidik hampir pada kondisi yang sama seperti gambar utama dalam artikel ini. Satu-satunya perbedaan adalah, gambar itu dibingkai dengan menggunakan Rule of Thirds (Aturan Segitiga), dan menyertakan bulan, matahari senja dan laut. Dengan perubahan ini, sekarang, bidikan baru menceritakan tentang transisi dari larut senja ke malam hari.
Langkah 2: Gunakan filter graduated ND (filter densitas netral bertingkat) untuk menyeimbangkan perbedaan dalam kecerahan.
Untuk bidikan ini: Filter ND4 yang mengurangi bagian pemandangan yang lebih terang sebanyak 2 stop
Ketika saya mengambil bidikan ini pada larut senja, kecerahan langit dan laut tampak hampir sama. Namun demikian, langit masih terlihat agak lebih terang dan cerah.
Filter graduated ND (filter GND) sempurna untuk meratakan perbedaan kecil pada kecerahan seperti ini. Tentu saja, saya juga bisa memperbaikinya saat pasca-pemrosesan, tetapi saya suka memeriksa hasilnya di tempat.
Untuk bidikan ini, saya menggunakan filter ND4, menempatkannya sedemikian rupa sehingga bagian gelap filter mencakup gambar dari garis cakrawala yang berada agak bawah menghadap ke atas.
Contoh ‘No filter’ (Tanpa filter) diekspos untuk pantulan matahari terbenam. Langit tampak terlalu cerah, dan kontras warna terlihat lemah. Bagian gambar yang paling cerah di-blown out.
Gambar GIF di bawah menunjukkan bagaimana penggunaan GND dapat mempertahankan lebih banyak detail di langit dan menambah kontras warna.
Lihat contoh lain dari filter GND menunjukkan kebolehannya dalam artikel:
6 Fitur EOS R yang Berguna untuk Memotret Pegunungan dengan Awan
Langkah 3: Menambah gradasi warna dalam pasca-pemrosesan RAW
Langkah terakhir adalah merapikan gambar dalam pasca-pemrosesan sehingga warna tinggalan (ombre) di langit dan permukaan laut tampak lebih berdampak.
Langkah 1 pasca-pemrosesan: Mengurangi lebih jauh kecerahan yang tidak rata dengan filter gradien
Meskipun saya sudah menurunkan kecerahan langit dengan filter GND, namun masih ada sedikit yang lebih cerah daripada yang diinginkan. Anda bisa melewatkan langkah ini jika sudah puas dengan gambar yang dihasilkan dari penggunaan filter GND.
Saya menerapkan alat bantu filter gradien sedikit di bawah garis cakrawala (pada bagian pantulan air yang paling cerah) dan mengurangi kecerahan sampai mencapai level yang sama seperti bagian lainnya dari permukaan laut. Selanjutnya, saya meningkatkan kontras sampai detailnya terlihat cukup menonjol.
Dengan menggunakan alat bantu filter gradien dan menyesuaikan Kecerahan (Brightness) ke “-0,15” dan Kontras (Contrast) ke “+18”, meratakan kecerahan antara langit dan laut untuk bidikan ini.
Langkah 2 pasca-pemrosesan: Gunakan alat bantu filter radial untuk menarik lebih banyak perhatian ke warna senja
Berikutnya, saya menggunakan alat bantu filter radial untuk memilih bagian gambar yang menampilkan suasana senja yang berwarna-warni. Selanjutnya, saya mengurangi kecerahan pada bagian itu. Hal ini menarik garis pandang pemirsa ke bagian tengah gambar, membuat ombre suasana senja terlihat lebih berdampak.
Untuk menambah gradien warna dan menarik perhatian pemirsa ke bagian tengah gambar, saya menggunakan filter radial untuk memilih area yang ditunjukkan dan mengurangi kecerahannya. Nilai yang digunakan untuk bidikan adalah “-0.20”.
---
Untuk tutorial lainnya mengenai memotret pantulan langit di air pada saat senja, dengan informasi yang lebih lengkap mengenai cara menangkap pantulan, baca:
Pantulan: Bentangan Laut yang Tak Bertepi di Senja Hari
Anda mungkin juga tertarik untuk membaca:
Pemrosesan Gambar RAW Cara Menghadirkan Rona Biru dalam Foto Blue Hour
Memulai Fotografi Lanskap: 5 Hal Untuk Diketahui
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi.
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir di Tokyo tahun 1975. Daru sekitar tahun 1990, ia menambatkan diri dengan alam melalui kegiatan memancing, dan fotografi. Dari tahun 1999, ia berkelana ke seluruh negeri, mengambil sejumlah foto dengan tema "Natural Beauty" (Keindahan Alam). Pada saat ini, ia memasok foto hasil karyanya untuk berbagai majalah, buku, poster, kalender dan lain sebagainya. Ia mengadakan pameran foto "Okinawa" pada tahun 2010, dan "Northern Lights - Journey of Light/ Iceland" pada tahun 2017.