Seperti penari yang terlatih, hasil terbaik seorang fotografer hanya dapat diraih setelah melakukan pelatihan ketat, uji coba dan menggunakan berbagai macam teknik. Untuk fotografi arsitektur, menguasai teknik pencahayaan dasar adalah hal penting karena inilah secara langsung yang dapat menarik perhatian penonton. Bermain pencahayaan dengan benar akan menghasilkan foto lebih detail dan dengan dimensi yang realistis.
Memotret cahaya adalah teknik utama dalam aliran fotografi apapun dan hal ini dapat melatih kepekaan kita dalam membidik aneka bentuk dan tipe objek. Namun, bermain dengan cahaya dalam fotografi arsitektur membutuhkan banyak latihan.
EOS 5D Mark II; EF17-40mm f/4L USM; 17mm; f/11; 62 sec; ISO-100 (Marina Bay)
Pada waktu itu, saya tidak mengerti mengapa orang-orang sangat peduli dengan pencahayaan. Saya selalu percaya bahwa komposisi adalah hal yang lebih penting sampai suatu ketika saya mencoba fotografi makro dan saya tidak bisa melupakan apa yang teman saya katakan, “Memotret makro tanpa didukung dengan pencahayaan yang tepat hanya akan menghasilkan gambar yang biasa-biasa saja”. Mulai saat itu, saya mencoba untuk mengeksplorasi pencahayaan dalam fotografi arsitektur saya yang kemudian saat ini saya menjadi percaya bahwa pencahayaan merupakan jiwa di dalam setiap foto.
Sebelum belajar lebih banyak mengenai bagaimana menggabungkan pencahayaan yang benar di dalam foto arsitektur, belajarlah semua dasar-dasar fotografi arsitektur di bawah ini:
Fotografi Arsitektural #1: 3 Konsep Dasar
Fotografi Arsitektural #2: Menggunakan Panjang Fokus Sudut Lebar/Telefoto
Fotografi Arsitektural #3: Teknik Komposisi Efektif
Fotografi Arsitektural #4: Memotret Bangunan di Malam Hari
Komposisi, Komposisi, Komposisi!
Saya mengerti bahwa topik ini mungkin tidak menarik untuk beberapa pecinta fotografi yang sering membaca buku mengenai fotografi. Bagaimanapun juga, arsitektur bukan hanya mengenai komposisi saja. Keharmonisan dari banyak komponen – simetris, alur, ritme, kontras, dan cahaya – yang akan membuat setiap foto dapat memukau para penonton.
EOS 5D Mark II; EF8-15mm f/4L Fish Eye USM; 15mm; f/8; 1/100 sec; ISO-1250 (Rhytm)
Sudut pengambilan gambar menentukan komposisi, dan komposisi menentukan keharmonisan pada suatu foto. Harmonis merupakan penyatuan keseimbangan dari benda yang kita bidik dengan sudut pengambilan gambar yang kita inginkan.
Komposisi yang seimbang tidak selalu berarti gambar yang simetris. Sesuatu yang simetris harus seimbang, walaupun keseimbangan tidak selalu simetris. Menjadi simetris adalah masalah distribusi proporsional dari bobot visual.
EOS 5D Mark II; EF17-40mm f/4L USM; 17mm; f/8; 0.3 sec; ISO-1000 (Let's Dancing Rock)
Ada dua konsep keseimbangan dalam seni, baik secara simetris maupun asimetris. Keseimbangan simetris terkenal dengan konsep elemen yang didistribusikan secara merata di sekitar titik pusat atau sumbu. Simetris adalah hal yang lebih mudah dimengerti karena konsepnya umumnya sudah banyak ditemukan pada arsitektur lama seperti istana raja. Mengaplikasikan komposisi yang simetris dalam tipe objek ini relatif mudah karena sebagian besar gedung bersejarah memiliki proporsi permukaan antara kiri dan kanan yang seimbang.
EOS 350D; EF-S18-55mm f/3.5-5.6 IS STM; 18mm; f/14; 1/500 sec; ISO-320 (Infinity Chapel)
Posisikan diri Anda di tengah dimana Anda dapat membagikan objek dengan sejajar. Sangat mudah dan gampang. Namun, secara teorinya, hasilnya terlihat redup dan berulang-ulang. Anda bisa menciptakan keseimbangan yang dinamis saat Anda menggeser sudut bangunan untuk membentuk dua perspektif distorsi.
EOS 5D Mark II; EF17-40mm f/4L USM; 17mm; f/16; 1/100 sec; ISO-100 (Cross Light)
Sekarang mari kita lihat ilustrasi KOMPOSISI SEIMBANG yang saya buat. Saya suka menggunakan ini untuk memberikan pengertian lebih dalam mengenai komposisi. Perhatikan pada bagian keseimbangan asimetris. Kedua sisi terlihat seimbang walaupun memiliki bentuk berbeda. Perhatikan warna dari setiap objek dimana warna gelap memberikan berat lebih dibandingkan yang lebih terang.
Keseimbangan tidak hanya menjadi simetris, tetapi juga melibatkan berat (warna / gelap atau terang), ukuran, berat jenis, dan bentuk (efek visual dari bentuk objek yang ramping dianggap ringan jika dibandingkan dengan sebuah kubus). Terapkan hal ini dalam latihan Anda.
EOS 5D Mark II; EF8-15mm f/4L Fish Eye USM; 15mm; f/7.1; 1/40 sec; ISO-1600 (Venetian)
EOS 5D Mark II; EF17-40mm f/4L USM; 40mm; f/8; 1/250 sec; ISO-100 (Pray)
Komposisi asimetris secara kausal dijelaskan sebagai bobot yang terdistribusi meski memiliki tampilan yang berbeda. Saat kita mengambil foto sebuah bangunan dengan menggunakan perspektif 2 TH, Anda harus menciptakan keseimbangan antara masing-masing sisi meski berbeda bentuknya. Anda bisa menemukannya saat Anda memerhatikan efek visual dari bentuk, warna, dan pencahayaan.
EOS 5D Mark II; EF17-40mm f/4L USM; 17mm; f/8; 1/25 sec; ISO-640 (Green Accent)
Bermainlah dengan ritme komposisi komponen yang ada , dalami keindahan yang terkandung di dalamnya.
EOS 5D Mark II; EF17-40mm f/4L USM; 24mm; f/20; 53 sec; ISO-100 (Rotation)
Pelajari lebih lanjut tentang fotografi arsitektur dari artikel di bawah ini.
Fotografi Arsitektur dari Sudut Pandang yang Berbeda
10 Dream Skyscrapers to Photograph
An Architectural Heritage Tour Through Photography
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!Mengenai Penulis
Seseorang yang memiliki hobi di bidang fotografi. Tinggal di Bandung, Jawa Barat. Beliau merupakan seorang ahli di bidang fotografi arsitektural. Selain itu, beliau juga suka dengan foto pemandangan, fotografi panggung dan fotografi binatang. Beliau telah menulis beberapa buku yang diterbitkan oleh Elexmedia dan sekarang aktif memberikan workshop tentang fotografi arsitektural di beberapa kota di Indonesia.