Temukan yang Anda cari

atau cari melalui

topik

Article
Article

Article

e-Book
e-Book

e-Book

Video
Video

Video

Campaigns
Campaigns

Campaigns

Architecture
Kamera Saku

Kamera Saku

Architecture
DSLRs

DSLRs

Architecture
Videografi

Videografi

Architecture
Astrofotografi

Astrofotografi

Architecture
Tanpa Cermin

Tanpa Cermin

Architecture
Fotografi arsitektur

Fotografi arsitektur

Architecture
Teknologi Canon

Teknologi Canon

Architecture
Fotografi cahaya minimal

Fotografi cahaya minimal

Architecture
Wawancara fotografer

Wawancara fotografer

Architecture
Fotografi lanskap

Fotografi lanskap

Architecture
Fotografi makro

Fotografi makro

Architecture
Fotografi olahraga

Fotografi olahraga

Architecture
Fotografi Wisata

Fotografi Wisata

Architecture
Fotografi bawah air

Fotografi bawah air

Architecture
Konsep & Aplikasi Fotografi

Konsep & Aplikasi Fotografi

Architecture
Fotografi Jalanan

Fotografi Jalanan

Architecture
Kamera Mirrorless Full-frame

Kamera Mirrorless Full-frame

Architecture
Lensa & Aksesori

Lensa & Aksesori

Architecture
Nature & Wildlife Photography

Nature & Wildlife Photography

Architecture
Fotografi Potret Wajah

Fotografi Potret Wajah

Architecture
Fotografi Malam

Fotografi Malam

Architecture
Fotografi Hewan Piaraan

Fotografi Hewan Piaraan

Architecture
Solusi Pencetakan

Solusi Pencetakan

Architecture
Ulasan produk

Ulasan produk

Architecture
Fotografi Pernikahan

Fotografi Pernikahan

Saran & Tutorial >> Semua Saran & Tutorial

Lensa Fisheye: Yang Wajib Diketahui Setiap Pemula

2017-12-14
9
15.04 k
Dalam artikel ini:

Lensa fisheye adalah lensa khusus yang dicirikan oleh kemampuannya menangkap kisaran yang sangat luas daripada lensa sudut lebar. Lensa fisheye bisa menangkap foto dengan kisaran 180 derajat, yang memungkinkan Anda menghasilkan foto dengan perifer yang sangat terdistorsi. Di sini, kita akan mempelajari mengenai dua jenis efek lensa fisheye, dan bagaimana besaran sensor kamera serta panjang fokus memengaruhi gambar fisheye Anda. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)

Dibidik dengan kamera full-frame pada 15mm (fisheye diagonal)

EOS 5D Mark III/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 15mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/320 det., EV-0.3)/ ISO 400/ WB: Auto

 

Efek fisheye lingkaran v.s. fisheye diagonal

Dengan menggunakan lensa fisheye, Anda dapat menangkap beragam pemandangan yang jauh lebih luas di hadapan Anda, dibandingkan lensa sudut lebar. Ada dua jenis efek fisheye yang dapat diperoleh dengan menggunakan lensa fisheye: circular fisheye (fisheye lingkaran) dan diagonal fisheye. Jenis efek fisheye yang secara aktual dapat dihasilkan, tergantung pada ukuran sensor kamera Anda. Lensa EF8-15mm f/4L Fisheye USM, lensa zoom fisheye, mendukung sensor ukuran full-frame dan APS-C .

Baca lebih lanjut mengenai ukuran sensor gambar di sini: Pesona Kamera DSLR

Efek circular fisheye memberikan sudut pandang 180 derajat di seluruh perifer (secara horizontal, vertikal, dan diagonal), dengan distorsi seperti barel. Vinyeting terjadi di sudut bingkai gambar, yang menyebabkan efek "tunnel vision" (penglihatan terowongan), dan pemandangan tampak seakan dikandung dalam suatu lingkaran.

Anda bisa mendapatkan efek circular fisheye pada panjang fokus sekitar 8mm apabila menggunakan lensa fisheye pada kamera full-frame. Namun demikian, pada kamera APS-C, Anda tidak akan bisa mendapatkan efek fisheye lingkaran yang menonjol, bahkan jika Anda membidik pada 8mm, karena panjang fokus setara film 35mm yang Anda miliki, secara aktual adalah 13mm.

Sebaliknya, efek diagonal fisheye menangkap kurang-lebih sudut pandang diagonal 180 derajat, dan tampilan perifer gambar yang sangat terdistorsi. Ini diperoleh pada panjang fokus sekitar 15mm pada kamera full-frame, dan 10mm pada kamera APS-C. Efek ini juga dikenal sebagai efek “full-frame fisheye” karena menghasilkan gambar yang mencakup seluruh bingkai.

 

Kamera full-frame + 8mm = Circular fisheye

Dibidik dengan kamera full-frame pada 8mm (circular fisheye)

EOS 5D Mark III/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 8mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/3200 det., EV+0,7)/ ISO 200/ WB: Auto

Ini dibidik pada kamera full-frame dengan lensa fisheye pada 8mm, menghadap ke atas ke bagian tengah himpunan bangunan pencakar langit. Apabila menggunakan efek circular fisheye, vinyeting terjadi di perifer gambar, jadi pemandangan tampak seakan-akan ditampung dalam lingkaran.

 

Kamera full-frame + 15mm = Diagonal fisheye

Dibidik dengan kamera full-frame pada 15mm (fisheye diagonal)

EOS 5D Mark III/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 15mm/ Aperture-priority AE (f/7,1, 1/100 det., EV-1,0)/ ISO 800/ WB: Auto

Ini juga dibidik pada kamera full-frame, pada 15mm menggunakan lensa fisheye. Pepohonan di perifer gambar sangat terdistorsi ke arah tengah atas, sehingga memberikan penampilan yang secara khusus terlihat kuat dan kokoh. Untuk membesar-besarkan distorsi lebih jauh lagi dan membuat gambar terlihat lebih surealis, tempatkan subjek Anda di tepi bingkai.

 

Kamera APS-C + 10mm = Diagonal fisheye

Bidik dengan lensa fisheye pada sensor APS-C pada kesetaraan 16mm

EOS 750D/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 10mm (setara 16mm)/ Aperture-priority AE (f/4, 1/20 det.)/ ISO 800/ WB: Auto

Ini dibidik pada kamera APS-C dengan lensa fisheye pada 10mm, menghasilkan efek fisheye diagonal dengan kadar distorsi yang tinggi. Sang fotografer menghampiri tepian air sedekat mungkin, dan menghasilkan gambar yang menyoroti alam Bumi bentuk bulat ini.

 

Distorsi: Bagaimana lensa fisheye dan lensa sudut lebar bisa berbeda?

Pada umumnya, semakin pendek panjang fokus, semakin rentan lensa terhadap distorsi pada perifer gambar. Namun demikian, lensa sudut lebar didesain untuk menekan distorsi dengan menggunakan elemen lensa korektif khusus, seperti elemen lensa asferis.

Secara kontras, lensa fisheye tidak menekan distorsi yang muncul di bagian perifer. Anda bisa memanfaatkan ini untuk menciptakan gambar dengan distorsi yang sangat berlebihan.

 

Lensa fisheye pada 10mm: Kadar distorsi tinggi

Bidik dengan lensa fisheye pada sensor APS-C pada kesetaraan 16mm

EOS 750D/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 10mm (setara 16mm)/ Aperture-priority AE (f/13, 1/320 det., EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Auto

Dibidik menggunakan kamera APS-C pada 10mm (setara 16mm) pada lensa fisheye, menghasilkan distorsi diagonal. Tepian air tampak sangat terdistorsi lantaran efek fisheye, dan hal ini sangat jelas apabila Anda membandingkannya terhadap cakrawala di bagian tengah gambar.

 

Lensa sudut lebar pada 10mm: Nyaris tidak ada distorsi

Dibidik dengan lensa sudut lebar pada 10mm

EOS 750D/ EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM/ FL: 10mm (setara 16mm)/ Aperture-priority AE (f/13, 1/250 det., EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Auto

Dibidik menggunakan kamera APS-C pada 10mm (setara 16mm) pada lensa sudut lebar. Ini diambil dengan menggunakan panjang fokus yang sama seperti pada contoh lensa fisheye. Lensa sudut lebar mengoreksi distorsi, sehingga penggambaran tepian air tetap seperti garis lurus, sejajar dengan cakrawala dalam gambar. Apabila Anda membandingkan ini dengan gambar lensa fisheye, Anda bisa melihat, bahwa lensa sudut lebar menangkap kisaran yang lebih sempit dan memberikan kesan perspektif yang sangat berlebihan.

 

Inilah satu lensa zoom fisheye yang harus Anda coba!

EF8-15mm f/4L Fisheye USM

EF8-15mm f/4L Fisheye USM
Dengan lensa ini, Anda bisa mendapatkan efek fisheye lingkaran dan fisheye diagonal dengan kamera full-frame, dan efek fisheye diagonal dengan kamera APS-C. Lensa memiliki lapisan fluorin, jadi, kotoran apa pun yang melekat ke lensa, bisa dengan mudah diseka bersih.

 

Untuk melihat contoh gambar lainnya yang dibidik dengan EF8-15mm f/4L Fisheye USM, bacalah artikel berikut ini:
Fotografi Bawah Air menggunakan EF8-15mm f/4L Fisheye USM
Menangkap Dunia Bawah Air dan Dunia Terestial dalam Bidikan Tunggal
Fotografi Lanskap: Memotret Badai
Fotografi Arsitektur dan Teknik-Teknik Pencahayaan
5 Cara untuk Membingkai Foto Perjalanan Anda

 


Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!

Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.

Daftar Sekarang!

 

Mengenai Penulis

Teppei Kohno

Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.

http://fantastic-teppy.chips.jp

Berbagi foto Anda di My Canon Story & berpeluang ditampilkan pada platform media sosial kami