Lensa fisheye adalah lensa khusus yang dicirikan oleh kemampuannya menangkap kisaran yang sangat luas daripada lensa sudut lebar. Lensa fisheye bisa menangkap foto dengan kisaran 180 derajat, yang memungkinkan Anda menghasilkan foto dengan perifer yang sangat terdistorsi. Di sini, kita akan mempelajari mengenai dua jenis efek lensa fisheye, dan bagaimana besaran sensor kamera serta panjang fokus memengaruhi gambar fisheye Anda. (Dilaporkan oleh: Teppei Kohno)
EOS 5D Mark III/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 15mm/ Aperture-priority AE (f/11, 1/320 det., EV-0.3)/ ISO 400/ WB: Auto
Efek fisheye lingkaran v.s. fisheye diagonal
Dengan menggunakan lensa fisheye, Anda dapat menangkap beragam pemandangan yang jauh lebih luas di hadapan Anda, dibandingkan lensa sudut lebar. Ada dua jenis efek fisheye yang dapat diperoleh dengan menggunakan lensa fisheye: circular fisheye (fisheye lingkaran) dan diagonal fisheye. Jenis efek fisheye yang secara aktual dapat dihasilkan, tergantung pada ukuran sensor kamera Anda. Lensa EF8-15mm f/4L Fisheye USM, lensa zoom fisheye, mendukung sensor ukuran full-frame dan APS-C .
Baca lebih lanjut mengenai ukuran sensor gambar di sini: Pesona Kamera DSLR
Efek circular fisheye memberikan sudut pandang 180 derajat di seluruh perifer (secara horizontal, vertikal, dan diagonal), dengan distorsi seperti barel. Vinyeting terjadi di sudut bingkai gambar, yang menyebabkan efek "tunnel vision" (penglihatan terowongan), dan pemandangan tampak seakan dikandung dalam suatu lingkaran.
Anda bisa mendapatkan efek circular fisheye pada panjang fokus sekitar 8mm apabila menggunakan lensa fisheye pada kamera full-frame. Namun demikian, pada kamera APS-C, Anda tidak akan bisa mendapatkan efek fisheye lingkaran yang menonjol, bahkan jika Anda membidik pada 8mm, karena panjang fokus setara film 35mm yang Anda miliki, secara aktual adalah 13mm.
Sebaliknya, efek diagonal fisheye menangkap kurang-lebih sudut pandang diagonal 180 derajat, dan tampilan perifer gambar yang sangat terdistorsi. Ini diperoleh pada panjang fokus sekitar 15mm pada kamera full-frame, dan 10mm pada kamera APS-C. Efek ini juga dikenal sebagai efek “full-frame fisheye” karena menghasilkan gambar yang mencakup seluruh bingkai.
Kamera full-frame + 8mm = Circular fisheye
EOS 5D Mark III/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 8mm/ Aperture-priority AE (f/4, 1/3200 det., EV+0,7)/ ISO 200/ WB: Auto
Ini dibidik pada kamera full-frame dengan lensa fisheye pada 8mm, menghadap ke atas ke bagian tengah himpunan bangunan pencakar langit. Apabila menggunakan efek circular fisheye, vinyeting terjadi di perifer gambar, jadi pemandangan tampak seakan-akan ditampung dalam lingkaran.
Kamera full-frame + 15mm = Diagonal fisheye
EOS 5D Mark III/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 15mm/ Aperture-priority AE (f/7,1, 1/100 det., EV-1,0)/ ISO 800/ WB: Auto
Ini juga dibidik pada kamera full-frame, pada 15mm menggunakan lensa fisheye. Pepohonan di perifer gambar sangat terdistorsi ke arah tengah atas, sehingga memberikan penampilan yang secara khusus terlihat kuat dan kokoh. Untuk membesar-besarkan distorsi lebih jauh lagi dan membuat gambar terlihat lebih surealis, tempatkan subjek Anda di tepi bingkai.
Kamera APS-C + 10mm = Diagonal fisheye
EOS 750D/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 10mm (setara 16mm)/ Aperture-priority AE (f/4, 1/20 det.)/ ISO 800/ WB: Auto
Ini dibidik pada kamera APS-C dengan lensa fisheye pada 10mm, menghasilkan efek fisheye diagonal dengan kadar distorsi yang tinggi. Sang fotografer menghampiri tepian air sedekat mungkin, dan menghasilkan gambar yang menyoroti alam Bumi bentuk bulat ini.
Distorsi: Bagaimana lensa fisheye dan lensa sudut lebar bisa berbeda?
Pada umumnya, semakin pendek panjang fokus, semakin rentan lensa terhadap distorsi pada perifer gambar. Namun demikian, lensa sudut lebar didesain untuk menekan distorsi dengan menggunakan elemen lensa korektif khusus, seperti elemen lensa asferis.
Secara kontras, lensa fisheye tidak menekan distorsi yang muncul di bagian perifer. Anda bisa memanfaatkan ini untuk menciptakan gambar dengan distorsi yang sangat berlebihan.
Lensa fisheye pada 10mm: Kadar distorsi tinggi
EOS 750D/ EF8-15mm f/4L Fisheye USM / FL: 10mm (setara 16mm)/ Aperture-priority AE (f/13, 1/320 det., EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Auto
Dibidik menggunakan kamera APS-C pada 10mm (setara 16mm) pada lensa fisheye, menghasilkan distorsi diagonal. Tepian air tampak sangat terdistorsi lantaran efek fisheye, dan hal ini sangat jelas apabila Anda membandingkannya terhadap cakrawala di bagian tengah gambar.
Lensa sudut lebar pada 10mm: Nyaris tidak ada distorsi
EOS 750D/ EF-S10-18mm f/4.5-5.6 IS STM/ FL: 10mm (setara 16mm)/ Aperture-priority AE (f/13, 1/250 det., EV+1,0)/ ISO 100/ WB: Auto
Dibidik menggunakan kamera APS-C pada 10mm (setara 16mm) pada lensa sudut lebar. Ini diambil dengan menggunakan panjang fokus yang sama seperti pada contoh lensa fisheye. Lensa sudut lebar mengoreksi distorsi, sehingga penggambaran tepian air tetap seperti garis lurus, sejajar dengan cakrawala dalam gambar. Apabila Anda membandingkan ini dengan gambar lensa fisheye, Anda bisa melihat, bahwa lensa sudut lebar menangkap kisaran yang lebih sempit dan memberikan kesan perspektif yang sangat berlebihan.
Inilah satu lensa zoom fisheye yang harus Anda coba!
EF8-15mm f/4L Fisheye USM
Dengan lensa ini, Anda bisa mendapatkan efek fisheye lingkaran dan fisheye diagonal dengan kamera full-frame, dan efek fisheye diagonal dengan kamera APS-C. Lensa memiliki lapisan fluorin, jadi, kotoran apa pun yang melekat ke lensa, bisa dengan mudah diseka bersih.
Untuk melihat contoh gambar lainnya yang dibidik dengan EF8-15mm f/4L Fisheye USM, bacalah artikel berikut ini:
Fotografi Bawah Air menggunakan EF8-15mm f/4L Fisheye USM
Menangkap Dunia Bawah Air dan Dunia Terestial dalam Bidikan Tunggal
Fotografi Lanskap: Memotret Badai
Fotografi Arsitektur dan Teknik-Teknik Pencahayaan
5 Cara untuk Membingkai Foto Perjalanan Anda
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Lahir di Tokyo pada tahun 1976, Kohno lulus dengan menyandang gelar Social Work dari Fakultas Sosiologi, Meiji Gakuin University, dan magang dengan fotografer Masato Terauchi. Dia memberikan kontribusi untuk terbitan pertama majalah fotografi PHaT PHOTO, dan menjadi fotografer independen setelah itu, pada tahun 2003. Sebagai pengarang dari banyak buku, Kohno tidak hanya memotret semua jenis foto komersial, tetapi juga banyak menulis untuk majalah kamera dan lainnya.