Cara Melakukan Bidikan yang Jitu: Pengaturan Kamera untuk Menangkap Suasana yang Tenteram & Hening di Danau
Untuk meningkatkan keterampilan fotografi Anda (dan memanfaatkan berbagai fitur kamera sebaik-baiknya), yang penting adalah membidik dengan suatu tujuan atau maksud. Hal ini perlu mempertimbangkan semua aspek gambar yang akan Anda ciptakan, misalnya, jenis gambar yang ingin Anda hasilkan dan cara Anda menghasilkannya. Sejumlah faktor penting, yaitu waktu membidik, panjang fokus, kecepatan rana dan komposisi. Dalam artikel ini, seorang fotografer menunjukkan kepada kita, tahap demi tahap, cara ia mengekspresikan kesan ketenteraman dan keheningan dalam gambar danau ini. (Dilaporkan oleh: Takehito Miyatake)
EOS 5D Mark III/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ FL: 115mm/ Aperture-priority AE (f/16, 30 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Daylight
Waktu memotret: Awal Juni
1. Memotret pada waktu yang tepat sebelum matahari terbit
Saya ingin menangkap secercah warna merah yang muncul di antara celah awan biru yang tebal. Foto diambil di pagi hari yang memiliki nada kebiruan yang pekat, dan mengemukakan ketenteraman. Saat subuh, ketika malam secara perlahan berubah menjadi siang, dimulai sekitar 90 menit sebelum matahari terbit. Sinar pagi cenderung terlihat paling pekat pada 15 menit sebelum sang surya terlihat, ketika awan biasanya terlihat agak kemerahan, dan saya niatkan untuk memotret pada waktu itu.
Artikel terkait:
Menangkap Warna Cemerlang dan Benderang Matahari Terbit
4 Kunci Membidik Lanskap Menjelang Fajar
Bidikan yang gagal: 2 menit sebelum matahari terbit
Gambar di bawah, diambil 2 menit sebelum matahari terlihat, dari balik punggung gunung. Rona kekuningan cahaya matahari menjadi terlalu benderang dan permukaan air menghadirkan banyak pantulan. Gambar yang dihasilkan, kurang menyiratkan keheningan dan ketenteraman.
EOS 5D Mark III/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ FL: 100mm/ Aperture-priority AE (f/18, 30 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Daylight
2. Komposisi
Saya membidik pada panjang fokus 115mm dari lintasan di sisi danau, karena saya ingin menyertakan pulau terapung dan pepohonan dalam bingkai, dan sekaligus menangkap sketsa punggung gunung di latar belakang. Gradasi awan yang secara bertahap semakin cerah, menyiratkan kesan suasana pagi dan ketenteramannya.
Bidikan yang gagal: Memotret pada 150mm
Pada 150mm, gradasi langit yang terpotong oleh bidikan, menghilangkan kesan apa pun mengenai gambaran suasana "pagi" dan ketenteramannya.
EOS 5D Mark III/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ FL: 150mm/ Aperture-priority AE (f/32, 0,8 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Daylight
3. Menggunakan pencahayaan lama untuk memotret air danau yang hening dan senyap
Dengan memotret pada pencahayaan 30-detik saat subuh, ombak bisa diperhalus, sehingga Anda dapat menggambarkan permukaan danau yang halus dan senyap. Karena saat itu terlalu terang, saya tidak dapat memperoleh kecepatan rana lambat yang diinginkan, meskipun melakukan stop down ke f/16. Oleh sebab itu, saya menggunakan filter ND400 untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera.
OK: 30 det.
EOS 5D Mark III/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ FL: 115mm/ Aperture-priority AE (f/16, 30 det., EV±0)/ ISO 100/ WB: Daylight
Bidikan yang gagal: 0,5 det.
EOS 5D Mark III/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ FL: 115mm/ Aperture-priority AE (f/32, 1/2 det., EV+0,7)/ ISO 100/ WB: Daylight
Menerima pembaruan termutakhir tentang berita, saran dan kiat fotografi dengan mendaftar pada kami!
Jadilah bagian dari Komunitas SNAPSHOT.
Daftar Sekarang!
Mengenai Penulis
Majalah bulanan yang berpendapat bahwa kegembiraan fotografi akan meningkat dengan semakin banyaknya seseorang belajar tentang berbagai fungsi kamera. Majalah ini menyampaikan berita mengenai kamera dan fitur terbaru serta secara teratur memperkenalkan berbagai teknik fotografi.
Diterbitkan oleh Impress Corporation
Lahir pada tahun 1966 di Prefektur Osaka, Miyatake bergabung dengan produsen perlengkapan fotografis sebagai fotografer studio, setelah lulus dari Fakultas Teknik Department of Image Technology of the Tokyo Polytechnic University. Pada tahun 1995, ia mendirikan studionya, Miyatake Photo Factory di Prefektur Tokushima, tempat ia tumbuh dewasa.